26 Desember, 2008

SITI KHADIJAH BINTI KHUWAILID (Ummul Mu'minin Pertama)

Nama penuh beliau ialah Siti Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai dari berasal dari golongan pembesar Mekah. Berkahwin dengan Nabi Muhammad s.a.w ketika berumur 40 tahun, manakala Nabi Muhammad berumur 25 tahun. Khadijah merupakan wanita kaya dan terkenal. Beliau boleh hidup mewah dengan hartanya sendiri. Meskipun memiliki kekayaan melimpah, Khadijah merasa kesepian hidup menyendiri tanpa suami. Pada suatu hari, saat pagi buta, dengan penuh kegembiraan ia pergi ke rumahbapa saudaranya, iaitu Waraqah bin Naufal.

Ia berkata, “Tadi malam aku bermimpi sangat menakjubkan. Aku melihat matahari berputar-putar di atas kota Mekah, lalu turun ke arah bumi. Ia semakin mendekat dan semakin mendekat. Aku terus memperhatikannya untuk melihat kemana ia turun. Ternyata ia turun dan memasuki rumahku. Cahayanya yang sangat agung itu membuatku terpegun. Lalu aku terbangun dari tidurku". Waraqah mengatakan, “Aku sampaikan berita gembira kepadamu, bahawa seorang lelaki agung dan mulia akan datang meminangmu. Ia memiliki kedudukan penting dan kemasyhuran yang semakin hari semakin meningkat".Tak lama kemudian Khadijah ditakdirkan menjadi isteri Rasulullah SAW.

Ketika Nabi Muhammad masih muda dan dikenal sebagai pemuda yang lurus dan jujur, telah diperkenalkan untuk ikut menjualkan barang dagangan Khadijah. Hal yang lebih banyak menarik perhatian Khadijah adalah kemuliaan jiwa Nabi Muhammad SAW. Khadijah lah yang lebih dahulu mengajukan permohonan untuk menikah dengan Nabi Muhammad. Semua itu berlaku dengan usaha orang tengah iaitu Nafisah Binti Munyah dan peminangan dibuat melalui bapa saudara Nabi iaitu Abu Talib. Keluarga terdekat Khadijah tidak menyetujui rencana pernikahan ini. Namun Khadijah sudah tertarik oleh kejujuran, kebersihan dan sifat-sifat istimewa Nabi Muhammad ini, sehingga beliau tidak mempedulikan segala kritikan dan kecaman dari keluarga dan kerabatnya.

Mengenang Siti Khadijah ra berarti kita mengingat sejarah perjuangannya dalam mendampingi Rasulullah. Siti Khadijah berasal dari keturunan yang terhormat, mempunyai harta kekayaan yang tidak sedikit seerta terkenal sebagai wanita yang tegas dan cerdas. Bukan sekali dua kali pemuka kaum Quraisy mencoba untuk mempersunting dirinya. Tetapi pilihannya jutru jatuh pada seorang pemuda yang bernama Muhammad, pemuda yang begitu mengenal harga dirinya, yang tidak tergiur oleh kekayaan dan kecantikan.

Sayyidatina Khadijah ra merupakan wanita pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Beliau banyak membantu dan memperteguhkan tekad Rasulullah SAW melaksanakan risalah dakwah. Beliau senantiasa berusaha meringankan kepedihan hati dan menghilangkan keletihan serta penderitaan yang dialami oleh suaminya dalam menjalankan tugas dakwah. Inilah keistimewaan dan keutamaan Khadijah dalam sejarah perjuangan Islam. Beliau adalah sumber kekuatan yang herada di belakang Rasulullah saw.

Pada suatu ketika Rasulullah saw menyatakan, yang mana pernyataan beliau ini membuat Siti Aisyah merasa cemburu:
"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan ... darinyalah aku mendapatkan keturunan." Begitulah pernyataan Rasulullah saw tentang kepribadian Khadijah, istrinya. Seorang isteri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan dirinya berkorban demi kejayaan Islam. Dalam majelis haul dan & zikir semacam ini banyak hikmah yang dapat kita ambil. Majelis-majelis seperti inilah yang dicintai oleh Rasulullah, karena da'am majelis seperti ini, kita bisa mengetahui perjuangan orang-orang yang berjuang bersama Rasulullah. Alangkah celakanya mereka-mereka yang sombong, congkak, yang membenci peringatan-peringatan seperti ini, karena mereka secara tidak langsung telah berpaling dari orang-orang yang dicintai Allah dan RasulNya. Kelak mereka ketika di akherat akan diubah wujudnya oleh Allah menjadi seekor semut yang kecil, mereka akan terinjak-injak oleh manusia. Dikisahkan pada zaman sahabat, ada seorang sahabat yang mempunyai anak yang masih berumur 10 tahun, ingin ikut bersama ayahnya untuk berjihad menegakkan agama Allah Sewaktu di tengah-tengah medan pertempuran sang anak berkata pada ayahnya: "Wahai ayahku doakan aku mati syahid agar bisa bertemu dengan Rasulullah", Apa jawab sang ayah: "Jika engkau syahid dalam pertem puran ini tolong sampaikan salamku pada Rasulullah SAW”. Inilah salah satu contoh mendidik anak agar anak menjadi sholeh. Sangat berbeda dengan zaman yang kita hadapi sekarang ini, di mana orang tua lebih takut jika anaknya tidak bisa matematika, tidak faham internet dan llmu-ilmu dunia lainnya, sementara tidak merasa kuatir ataupun takut jika mereka tidak mengenal Allah dan Rasul-Nya. Coba kita tengok anak-anak zaman sekarang mereka lebih faham nama-nama bintang sinetron ataupun sepak bola. Sementara nama-nama nabi, para sahabat dan para auliya'illah mereka tidak kenal. Wahai para kaum muslimin mari kita didik anak-anak kita untuk lebih mengenal Allah dan Rasul-Nya, mari kita ajak mereka untuk sholat berjama'ah membaca Al-Quran. jangan sampai mereka tidak bisa membaca Al-Quran apalagi tidak mengerjakan sholat.

Khadijah yang juga seorang yang cerdas, mengenai ketertarikannya kepada Muhammad mengatakan, “Jika segala kenikmatan hidup diserahkan kepadaku, dunia dan kekuasaan para raja Iran dan Romawi diberikan kepadaku, tetapi aku tidak hidup bersamamu, maka semua itu bagiku tak lebih berharga daripada sebelah sayap seekor nyamuk.”Sewaktu malaikat turun membawa wahyu kepada Nabi Muhammad maka Khadijah adalah orang pertama yang mengakui kenabian suaminya, dan wanita pertama yang memeluk serta menerima Islam. Sepanjang hidupnya bersama Rasulullah SAW, Khadijah begitu setia menyertai baginda dalam setiap peristiwa suka dan duka. Setiap kali suaminya ke Gua Hira’, beliau pasti menyiapkan semua bekalan dan keperluannya. Seandainya Rasulullah SAW agak lama tidak pulang, beliau akan meninjau untuk memastikan keselamatan baginda. Sekiranya baginda khusyuk bermunajat, beliau tinggal di rumah dengan sabar sehingga baginda pulang. Apabila suaminya mengadu kesusahan serta berada dalam keadaan gelisah, beliau cuba sedaya mungkin mententeram dan menghiburkannya sehingga suaminya benar-benar merasai ketenangan. Setiap ancaman dan penganiayaan dihadapi bersama. Malah dalam banyak kegiatan peribadatan Rasulullah SAW, Khadijah pasti bersama dan membantu baginda seperti menyediakan air untuk mengambil wudukRasulullah SAW menyebut keistimewaan terpenting Khadijah dalam salah satu sabdanya, “Di saat semua orang mengusir dan menjauhiku, ia beriman kepadaku. Ketika semua orang mendustakan aku, ia meyakini kejujuranku. Sewaktu semua orang menyisihku, ia menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepadaku.”Siti Khadijah telah hidup bersama-sama Nabi Muhammad selama 24 tahun dan wafat dalam usia 64 tahun 6 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar