Kata-kata dalam Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif. Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab. DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmonisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 112, keanehan yang ada diantaranya sbb : Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali. Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali. Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali. Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali. Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali. Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali. Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali. Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali. Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali. Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali. Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali. Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali. Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali. Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya), Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya), Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya), Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini. Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah. Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun. Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan. Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu. Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari. Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam. Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib. Al Quran memang sebuah kitab suci yang luar biasa Kitab Suci yang benar diciptakan oleh Tuhan yang telah menciptakan alam semesta ini, kebenarannya sudah terbukti dari dulu. Salah satu bukti kebenarannya dari sekian banyak bukti kebenaran, yakni keajaiban angka yang terdapat didalam Al Qur’an, tidak percaya? , baca sebuah artikel yang saya tulis dari harian replubika ini…. Proses awal penyusunan Al Qur’an menjadi sebuah kitab dilakukan pada masa Khalifah Usman RA. Ayat-ayat pada lembaran-lembaran kulit, pelepah daun kurma, tulang, batu tipis, dan lainnya. Kumpulan ayat-ayat ini kemudian dikenal mushaf pertama yang dibukukan. Khalifah Usman dan sahabatnya hanya membuat lima mushaf Al Qur’an, tidak lebih. Mengapa hanya lima mushaf? Iskandar AG Soemabrata dalam buku Pesan-Pesan Numerik Al Qur’an terbitan Republika mempunyai alasan tersendiri. Menurut dia, bilangan 5 diambil karena Rasulullah menerima wahyu pertama berupa lima ayat di Gua Hira. Alasan kedua, karena ada lima surat tertentu dalam Al Qur’an yang penjumlahan nomor surat menghasilkan jumlah 114, atau jumlah dari seluruh surat dalam Al Qur’an. Kelima surat itu adalah Al Hijr, Az Zumar, Al Ma’arij, Al Ghaasyiyah, dan Al Maa’uun. Nama Surat Nomor Surat Jumlah Ayat Nomor Surat ditambah jumlah ayat Al Hijr Az Zumaar Al Ma’aarij Al Ghasyiyah Al Maa’uun 15 39 70 88 107 99 75 44 26 7 15 + 99 = 114 39 + 75 = 114 70 + 44 = 114 88 + 26 = 114 107 + 7 = 114 Berdasarkan riset yang dilakukannya sejak tahun 1983, sangat banyak ditemui pesan-pesan numeric dalam Al Qur’an. Hal ini tidak mengherankannya, karena dalam Al Qur’an surat Al Qomar (54) ayat 49 Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. Angka-angka, kata dia adalah simbolisasi dari ukuran itu.”Artinya, Al Qur’an memang mengajarkan pada kita untuk selalu belajar dan berkembang”, ujarnya. Ia lalu menyebut surat Al Kahfi (4/10) ayat 25. Dalam surat pertama disebut: Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun lagi. “Mengapa tidak disebut mereka tinggal dalam gua selama 309 tahun? Artinya Allah mengajarkan kita untuk berhitung”, ujarnya. Pakar tafsir Prof. Dr. Nasaruddin Umar juga mengungkapkan, Al Qur’an memiliki kehebatan yang amat luar biasa terutama dalam rumus-rumus angka yang sangat ketat. Nasaruddin mengutip pernyataan Roger Berque, pakar Islam asal Perancis. Dalam bukunya De La Qoran, Roger Berque menyatakan kalau Al Qur’an ditulis 15 baris perhalaman, maka komposisinya akan sama secara simetris. Kalau dipojok kanan atas tertulis kata Allah, maka dipojok kiri bawah akan tertulis pula kata Allah.”Begitu sebaliknya, jika ditengah-tengah halaman itu tertulis sebuah huruf, maka akan muncul huruf yang sama ditengah-tengah halaman selanjutnya”, Ujarnya. Nazarudin juga mengutip pernyataan Dr. Rashad Khalifa, pakar Islam warga Amerika Serikat keturunan Mesir, kehebatan Al Qur’an bisa dilihat dari angka 19. Ia kemudian menulis rumus 19 yang dapat membagi semua huruf yang ada di Al Qur’an. Angka 19 ini, kata Nasaruddin, bisa dilihat dalam surat Al Muzammil yang terdapat ayat yang berbunyi: alaihi tis-’ata asyar artinya diatasnya ada 19. “Menurutnya Khalifa, semua huruf Al Qur’an itu bisa dibagi 19. kata alif lam mim sebagai awal surat Al Baqarah bisa dibagi 19. begitu juga jumlah huruf alif, lam, dan mim yang ada pada surat Al Baqarah jika dijumlahkan maka bisa dibagi 19. Ini benar-benar mukjizat Al Qur’an”, tandas Prof Nasaruddin. Apa dibalik pesan-pesan numeric Al Qur’an itu? Menurut Iskandar, semua itu membuktikan bahwa Al Qur’an bukan karangan Muhammad SAW. Al Qur’an adalah penuh mukjizat dan merupakan wahyu dari yang maha kuasa. Selain itu Al Qur’an juga mengajarkan umat Muhammad untuk terus berfikir, karena Al Qur’an sendiri sarat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia menyitir Al Qur’an surat Luqman ayat 27: “Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana”. “Ayat itu adalah tantangan, kita dituntut untuk terus mengungkapkan kebesaran Al Qur’an”, ujarnya. Disisi lain, kita akan menjadi semakin tunduk dan dekat dengan Allah pencipta alam raya ini. Pada surat ke-74 (Al Mudatsir) ayat : 30-31 , yang artinya sbb : “Yang atasnya ada sembilanbelas. …….., dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19) melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”. Keajaiban angka 19 di dalam kitab AlQur’an ini pertama kali ditemukan seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa. Hasil penemuannya ini didemonstrasikan ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London pada tahun 1976 . Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut : “Bismillaahirrahmaanirraahiim” (dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) sebagai pembuka setiap surat dalam Al Qur’an ternyata terdiri dari 19 huruf (atau 19 X 1 ). 1. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata : Ismi – Allah – Arrahman – Arrahim. Jumlah dari masing-masing kata tersebut dalam Quran ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19. 2. Kata dalam Al Qur’an Jumlah Kelipatan 19 Ismi (19) = 19 X 1 Allah (2.698) = 19 X 142 Arrahman (57) = 19 X 3 Arrahim (114) = 19 X 6 Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga merupakan kelipatan angka 19 , yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8). 3. Jumlah total keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat (atau 19 X 6 ). 4. Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 ), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9 (At Taubah), sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat ke-27 ayat : 30. Adakah sistem pengkodean numerik dalam Al-Qur’an? Al-Qur’an juga mengandung keajaiban numerik. Penyisipan angka “19” secara terkode dalam ayat-ayat tertentu, dan jumlah pengulangan kata-kata tertentu merupakan contohnya. Pengulangan kata: Di dalam Al-Qur’an, beberapa kata diulang-ulang dengan jumlah pengulangan yang sama. Misalnya: 1. Frasa “tujuh langit” diulang sebanyak 7 kali. 2. Kata “dunia” dan “akhirat” sama-sama diulang sebanyak 115 kali. 3. Kata “hari” diulang sebanyak 365 kali, sementara kata “bulan” diulang sebanyak 12 kali. 4. Kata “iman” (tanpa melihat jenis kelamin) diulang sebanyak 25 kali di sepanjang Al-Qur’an. Demikian pula kata “khianat” (suami terhadap istri atau sebaliknya) dan kata “kufur” (menutupi kebenaran). 5. Jika kita hitung kata “katakanlah”, jumlahnya ada 332. Akan didapat Jumlah yang sama jika kita menghitung jumlah pengulangan frase “mereka berkata/mengatakan”. 6. Kata “setan” digunakan sebanyak 88 kali. Kata “malaikat” pun diulang sebanyak 88 kali. Keajaiban angka 19: Angka 19 disebut dalam Al-Qur’an dalam pernyataan tentang neraka: “Ia dijaga oleh sembilan belas penjaga.” (Surat Al-Mudatsir: 30). Angka ini juga dikodekan dalam ayat Qur’an lainnya. Misalnya: “Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Kalimat yang kita temui pada setiap permulan surat ini memiliki 19 huruf. Al-Qur’an terdiri dari 114 surat; angka 114 merupakan kelipatan dari 19, sama dengan 6 dikali 19. Ada banyak angka kelipatan 19 lainnya: Jumlah kata “Allah” dalam Al-Qur’an adalah 2698 (19 x 142); Jumlah kata “Maha Penyayang” dalam Al-Qur’an adalah 114 (19 x 6); Jika kita tambahkan semua angka dalam Al-Qur’an (tanpa menghitung pengulangannya), kita akan mendapatkan angka 162.146, yakni 19 x 8534; Surat pertama yang diwahyukan terdiri dari 19 ayat. |
Rahmat Karunia ALLAH SWT dan Syafaat dan Salam dari Rasulullah saw dan Keluarganya beserta para shahabatnya serta keberkahan dan karomah dari para Kekasih ALLAH (para Nabi, para Waliyullah dan para Malaikat ALLAH) tercurah tuk kita semua sebagai ummat-Nya
23 Desember, 2008
RAHASIA ANGKA-ANGKA DALAM AL QURAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar