Rahmat Karunia ALLAH SWT dan Syafaat dan Salam dari Rasulullah saw dan Keluarganya beserta para shahabatnya serta keberkahan dan karomah dari para Kekasih ALLAH (para Nabi, para Waliyullah dan para Malaikat ALLAH) tercurah tuk kita semua sebagai ummat-Nya
28 Desember, 2008
Manfaat Dzikir Berjama'ah
Assalamu'alaikum wr.wb
Bismillah hirrohman nirrohim
Kita sering melihat Ustadz Arifin Ilham membawakan Dzikir secara Berjamaah yang dilakukan secara zahar (disuarakan), demikian pula KH. A'a Gym dalam akhir ceramah beliau selalu menutupnya dengan Muhasabah dzikir secara berjamaah.
Apakah manfaat Dzikir berjamaah :
Masyaikh ad Darqawi mengatakan dari sebuah hadist Rasulullah saw, amal yang dilakukan rahasia adalah 70x lebih baik dari amal terang-terangan . Meskipun demikian majelis dzikir berjamaah yang dilakukan zahar dan terang-terangan memiliki amalan yang sama dengan amal yang tersembunyi. Karena zaman sekarang ini adalah zaman kelalaian dan kebodohan. Kelalaian telah melanda manusia dan mengambil alih kendali qolbu dan kendali atas anggota badan kita. Kelalaian telah membuat kita tuli bisu dan buta, sehingga kegairahan terhadap agama hilang dengan cara yang serupa. Maka dengan melakukan dzikir secara terang2an dan diketahui umum saat ini adalah lebih baik daripada menyembunyikannya.
Lingkaran dzikir atau majelis dzikir memiliki keutamaan yang tinggi, karena Nabi saw bersabda, "Ketika kalian melewati padang rumput surga merumputlah disana”. Beliau saw ditanya apakah padang rumput surga Ya Rasulullah?. Ialah majelis-majelis dzikir jawab Nabi saw. Nabi bersabda , Tidak ada suatu kelompok yang berkumpul bersama2 untuk berdzikir kepada Allah dan hanya mengharap rido Allah maka seorang penyeru akan memanggil mereka dari surga ,” Bangkitlah kalian dalam keadaan terampuni. Perbuatan jahat kalian telah diubah menjadi amal kebaikan".
Hadist lainnya mengatakan ,”amal ibadah yang dilakukan berkelompok atau berjamaah lebih mulia daripada ibadah yang dilakukan sendiri. Karena dengan berjamaah hati dan qolbu manusia bertemu satu sama lain dalam kasih sayang, saling tolong menolong, yang kuat membantu yang lemah, yang berada dalam kegelapan memperoleh sesuatu dari yang berada dalam cahaya Iman yang kuat, yang lemah bertemu yang kuat dan mengambil manfaat dari hikmah ilmunya.
Imam Ghazali berkata, dzikir berjamaah ibarat sebuah batu besar yang dipukul beramai-ramai, maka akan lebih mudah dipecahkan dan terbelah, begitu pula hati yang telah mengeras membatu, dengan dipukul beramai-ramai niscaya akan lebih mudah dipecahkan, api dzikir akan melalap karat2 dihati dengan cepat, hingga cermin hati kembali berkilau. Karena itulah dzikir berjamaah memiliki efek yg besar dalam menjaga kalbu seseorang untuk menyingkapkan tebalnya hijab, baik akibat tak menjaga pandangan maupun hijab oleh karena besarnya ego.
Dzikir Asmaul Husna merupakan suatu dzikir yang memperkenalkan tanda dari zat ghaib Esensi Yang Tak Terlihat yang menekankan ke Maha Unikan Allah , karena itulah sangat penting untuk selalu menjaga kehadiran hati dalam saat bernafas, untuk memahami dan bernafas secara sadar dari esensi Hakikat Sang Pencipta. Menjaga nafas dari kelalaian akan membawa kepada kehadiran hati yg sempurna, kemudian menuju Mudaharah yang sempurna akan membawa kepada Musyahadah / penglihatan yang sempurna dan penglihatan yg sempurna akan membawa kepada manifestasi tajali dari 99 nama Asmaul husna. Sedang inti nama Allah yang terdiri dari huruf alif lam , lam dan ha, Esensi ke Maha Agungan Allah. Nama Allah diungkapkan oleh huruf alif menjadi HUWA yg mencangkup 99 nama allah Syaikh Bahaudin Naqsibandy mengatakan mengenai posisi dzikir qolbu, atau sultan adz dzikir,” siapapapun yg memasuki posisi dzikir dalam hati ia akan mencapai inti dari Asmaul Husna, yaitu nama "Allah". Nama "Allah" adalah Sultan dari seluruh atribut nama2nya. Karena nama "Allah" mencangkup seluruh makna 99 nama2Nya dan kepadanyalah seluruh atribut nama2 illahi akan kembali. Untuk mencapai inti nama Allah, kita harus melalui 99 atribut Asmaul Husna. Dan nama "Allah" bagaikan kata yang berlaku untuk semua atribut ini. Itulah sebabnya nama Allah disebut sebagai "Ism al jalala", atau nama yang paling mulia, paling besar dan paling suci. Melalui pemahaman akal saja tidak mungkin manusia bisa memanen buah dari rahasia2 Asmaul Husna. Tubuh manusia tidak dapat mencangkup realitas makna mengenal Allah Azza wa Jalla. Tubuh manusia mustahil mencapai kerajaan yang tersembunyi dari Yang Maha Unik.
Jika kita rajin berdzikir Allah, Allah, bahkan hingga 5000 perhari, dimana para ahli sufi bahkan hingga 48.000 atau lebih akan menyebabkan hati mulai berjalan menuju Allah, sehingga hati akan terus berdzikir Allah tanpa perlu menggerakkan lidah. Seorang dokter ahli jantung di Jerman mengatakan bahwa terapi pengobatan jantung dengan berdzikir Allah hingga 5000 kali per hari terbukti menyembuhkan pasien jantung dengan cepat. Mengenai jumlah hitungan dzikir Syaikh Bahaudin mengatakan bahwa menjaga hitungan dzikir bukanlah untuk perhitungan itu sendiri, tetapi demi menjaga hati agar tetap khusyu dan aman dari pikiran buruk dan untuk meningkatkan konsentrasi dalam usaha mencapai akhir dari jumlah pengulangan yang telah ditentukan. Melalui jumlah hitungan ini akan membawa hati kepada hadirat ilahi . Memperhatikan jumlah hitungan dzikir adalah langkah pertama utnuk mendapatkan pengetahuan surgawi. Seperti dzikir yang biasa kita lakukan misalnya sehabis solat melakukan dzikir Fatimah, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x, seperti ini pula sifatnya pengulangan hitungan Nama-Nama Allah dalam Asmaul Husna. Lakukanlah dzikir "Allah, Allah" sebanyak 5000 kali sehari minimal. Mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa berdzikir seperti dikatakan Syaikh Effendi al-Yaraghi,” Kapankah Allah tidak senang akan hambanya? Yaitu ketika seorang hamba merasa terganggu dengan lamanya dzikir secara berjamaah. Jika cintanya pada Allah adalah cinta sejati, maka lamanya dzikir akan terasa seperti sekejap mata.." Insya Allah cinta seorang beriman , bagaikan sebuah cahaya didalam hatinya, karena cahaya Islam berarti menyerahkan hatimu hanya kepada Allah semata, dan tidak menyakiti hati orang lain, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatanmu.
Wa min Allah at Taufiq wassalam, arif hamdani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar