26 Desember, 2008

Misteri Ka’bah dan Batu Hajar Aswad














Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) )




SEJARAH KABAH


Untuk mengetahui sejarah mengenai Ka’bah, orang harus mundur lebih jauh jutaan tahun yang lalu, sejak pertama masa penciptaan bumi lalu sejak pertama kali Adam AS tinggal di sana. Sejarah yang anda paparkan belum menjangkau sejauh itu jadi tidak bakal ketemu “pencerahan” yg sebenarnya dari sejarah Ka’bah itu sendiri.Ka’bah yg tegak dg megah ditengah kota Mekkah adalah titik tepat dari kutub utara dulunya dimana bumi ini berputar disumbunya untuk terjadi pergantian siang dan malam.

Istilah Ka’bah adalah bahasa al quran dari kt “ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Ayat 5/6 menjelaskan istilah itu dg “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat 5/95-96 mengandung istilah ‘ka’bah’ yg artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu bumi” atau kutub putaran utara bumi.Kerena hal yg demikianlah hanya mekkah satu-satunya tempat ibadah haji dan kiblat shalat dimuka bumi ini. Jika orang mengadakan suatu tempat lain untuk ibadah tsb, maka nyatalah ia tidak mengerti persoalan sebenarnya disamping atas dasar kebodohan belaka (2/144)

Untuk mengetahui sejarah mengenai Ka’bah, orang harus mundur lebih jauh jutaan tahun yang lalu, sejak pertama masa penciptaan bumi lalu sejak pertama kali Adam AS tinggal di sana. Sejarah yang anda paparkan belum menjangkau sejauh itu jadi tidak bakal ketemu “pencerahan” yg sebenarnya dari sejarah Ka’bah itu sendiri.Ka’bah yg tegak dg megah ditengah kota Mekkah adalah titik tepat dari kutub utara dulunya dimana bumi ini berputar disumbunya untuk terjadi pergantian siang dan malam.

Istilah Ka’bah adalah bahasa al quran dari kt “ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Ayat 5/6 menjelaskan istilah itu dg “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat 5/95-96 mengandung istilah ‘ka’bah’ yg artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu bumi” atau kutub putaran utara bumi.Kerena hal yg demikianlah hanya mekkah satu-satunya tempat ibadah haji dan kiblat shalat dimuka bumi ini. Jika orang mengadakan suatu tempat lain untuk ibadah tsb, maka nyatalah ia tidak mengerti persoalan sebenarnya disamping atas dasar kebodohan belaka

Banjir besar di zaman Nabi Nuh AS merupakan kunci pula dari rahasia besar. Tentang hal yg besangkutan dg tatasurya dan hanya dalam al quran dan tidak pernah diterangkan Allah SWT dalam kitab lainnya (11/49) maka kita jadi heran kenapa ada pula tertulis dalam buku lain tanpa menyebutkan Qur’an sebagai sumbernya.

Fathima binti Asad, istri Abu Thalib, dalam keadaan hamil tua datang ke Ka’bah untuk berdoa. Dia memohon agar dapat melahirkan bayinya dengan selamat.
Ketika dia sedang asyik berdoa dekat pintu Ka’bah, tiba-tiba dia terkejut melihat dinding Ka’bah retak dan terbuka lebar. Dinding itu terus terbuka dan semakin melebar sehingga Fathimah binti Asad pun tergerak memasuki Ka’bah melalui celah tersebut. Setelah dia berada di dalam Ka’bah, celah itu pun secara ajaib tertutup kembali sehingga kembali normal seperti semula dan Fathimah tertinggal di dalam Ka’bah.

Sebagian orang yang melihat kejadian tersebut segera menceritakan kepada orang lain apa yang dilihatnya. Orang-orang berdatangan setelah mendengar cerita mereka yang menyaksikan kejadian ajaib tersebut dan ingin melihat keajaiban tersebut. Mereka membawa kunci pintu Ka’bah dan berusaha membukanya. Anehnya lagi, pintu Ka’bah tidak jua dapat dibuka.
Nabi Muhammad Saw yang baru pulang dari sebuah perjalanan, melewati tempat kejadian, di mana banyak orang berkerumun di sekitar Ka’bah. Nabi Saw turun dari untanya dan menghampiri kerumunan orang. Beliau melihat beberapa orang berusaha membuka pintu Ka’bah tapi mengalami kegagalan. Nabi Saw meminta kunci tersebut dan mencoba membukanya. Dengan izin Allah, pintu pun dapat terbuka. Fathimah yang berada di dalam segera keluar dan membawa bayinya yang mungil yang baru saja dilahirkan.

Fathimah binti Asad menyodorkan bayinya ke Nabi, dan Nabi menggendong bayi kecil tersebut. Ketika berada di dalam gendongannya, sang bayi membuka matanya. Matanya yang jernih dan berkilat-kilat itu menatap wajah sang Nabi. Wajah Nabi Saw-lah yang pertama kali dilihatnya ketika pertama-tama dia membuka matanya. Dan bayi inilah yang kelak senantiasa membela Nabi Saw. Ibu sang bayi, Fathimah binti Asad, menamai bayinya Haydar (Singa), sementara Nabi Saw menamai bayi tersebut dengan nama ‘Ali (salah satu dari Asma al-Husna: Yang Maha Tinggi) 1]. Imam Ali bin Abi Thalib adalah satu-satunya orang yang pernah lahir di dalam Ka’bah. Di dalam syair-syairnya, Imam Ali sering menyebut dirinya dengan sebutan putra Ka’bah!

Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Catatan Kaki :
1. Nama ‘Ali yang diberikan Rasulullah Saw ini merupakan fakta sejarah yang meruntuhkan hadis yang sering digunakan kaum Wahabi untuk mewajibkan seseorang menggunakan kata “’Abd” untuk digandengkan dengan nama-nama Allah, seperti Rahman menjadi Abdur Rahman. Jika benar hadis Wahabi itu maka sudah pastilah Nabi akan menggandengkan kata ‘Ali dengan Abdul-‘Ali, tetapi sampai Rasulullah Saw wafat, tidak kita jumpai satu riwayat pun bahwa beliau mengubah nama ‘Ali menjadi Abdul ‘Ali. Dari fakta sejarah ini, kita mendapat pelajaran agar selalu meneliti berbagai hadis yang kita terima, terutama dari kaum Wahabi. Sudah sedemikian banyak bukti kebodohan dan kecerobohan kaum Wahabi di dalam hal ini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar