قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذَا حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
Bisa saja syaitan datang diantara kalian dan membisikkan : siapa yg mencipta ini?, siapa yg mencipta itu?, hingga syaitan berkata : siapa yg mencipta Tuhan Mu?. Jika sampai pada hal itu maka berlindunglah (Ta;awwudz) pada Allah, dan hentikan pemikiran itu” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Membangun kerajaan alam semesta dan menjadikan setiap hari bagaikan lorong – lorong kehidupan yang terus dilewati oleh hamba – hambaNya, khususnya keturunan Adam yang terus tanpa mereka bergerak pun usia mereka terus berjalan. Yang mereka tiada akan pernah bisa kembali kepada detik atau menit yang lalu. Mereka selalu menuju kepada akhir kehidupan, itulah tujuan semua kelahiran kepada satu tujuan yaitu akhir dari dari kehidupannya. Kematian adalah akhir dari tujuan semua kelahiran. Semua yang lahir bagaikan dijatuhkan diatas sungai yang mengalir kepada satu arah yaitu sakaratul maut. Demikian semua yang hidup diatas alam semesta yang Maha Dimiliki Allah, yang kerajaannya tunggal…, Allah.
Dan hadirin – hadirat, ketika kita melewati dari sungai (alur kehidupan) yang terus mengalir menuju kematian ini. Yang kalau usia kita 100 tahun berarti hanya 36.500 hari dan setelah itu sampailah kepada ujung sungai yang mengalir yaitu cengkraman sakaratul maut. Menceraikan ruh kita dengan jasad kita, membelah dan memisahkan kita dengan semua yang kita lihat dan kita dengar. Terpisahlah kita dari jasad, berhentilah lisan dari suara, berhentilah mata dari melihat, berhentilah pendengaran dari mendengar. Dan saat itu ruh pun berpisah dengan jasad, menanti waktu penantian dengan Rabbul Alamin Jalla Wa Alla Swt.
Hadirin – hadirat, didalam melewati samudera kehidupan yang terus mengalir dan yang tidak pernah berhenti kehidupan usia kita dan tidak akan pernah bisa mundur kepada yang lalu dan ini terus berjalan. Berapa tasbih, berapa dzikir, berapa sujud, berapa taubat, berapa doa, berapa dosa, berapa caci – maki, berapa dusta, berapa kehinaan – kehinaan dosa yang terus mengalir, yang tidak akan mungkin kita kembali kepadanya untuk mengulang waktu itu kembali. Namun Maha Raja langit dan bumi yang Maha Pemurah membukakan pintu pengampunan dan itulah gerbang terluas yang melebihi semua gerbang yang ada. Gerbang pengampunan Illahi memanggil para pendosa untuk lepas dari segala dosa menuju kedekatan kehadirat Allah. Beruntunglah mereka yang terus mengalir dalam keridhaan Illahi.
Adakah yang lebih aman? Mereka yang melintas di samudera yang mereka tidak ketahui sebentar lagi apa dihadapannya? apakah jurang, apakah ombak, apakah badai, apakah hewan atau binatang buas, hewan buas dari langit atau hewan buas dari dasar laut atau makanan beracun atau lainnya. Mereka hanya terus melintas mengikuti jalur air tanpa tahu kemana dan apa yang akan terjadi esok? Apa yang mereka lakukan?
Tentunya adakah yang lebih aman daripada orang yang dicintai oleh Sang Pemilik jalur air tersebut? Adakah yang lebih aman dari orang yang dicintai Allah yang memiliki jalur itu? Yang menentukannya ke kanan, ke kiri, ke musibah, ke Rahmat, kemudahan, kebaikan, yang paling dicintai oleh Allah, yang dekat dengan Allah tentunya yang paling aman karena dia dekat dengan Sang Pemilik jalur sungai air itu. Sang Pemilik tidak akan diam kalau arahnya dia kepada jurang kecelakaan, Sang Pemilik akan menyelamatkannya karena dia dicintai.
Hadirin – hadirat dan Sang Pemilik telah berfirman didalam hadits qudsiy “man ahabba liqa’i ahbabtu liqa’ah” barangsiapa yang rindu jumpa dengan-Ku, Aku rindu jumpa dengannya. Tiadalah aku menyeru “wahai Allah” kecuali Allah menjawab “ya abdiy inniy ana Allah ” wahai hamba-Ku ini Akulah Allah. Maksudnya apa? Semuanya menyeru dan berdoa, ketika semua menyeru Nama Allah berbeda dengan menyeru nama yang lain. Jika mereka menyeru nama yang lain mungkin mereka dihardik karena dosanya atau kesalahan – kesalahannya atau pengkhianatannya atau kejahatannya atau tidak didengar karena yang diseru sedang sibuk, atau sang penyeru tidak diperdulikan karena yang diseru ada kesibukan yang lainnya. Beda dengan sang penyeru Allah, yang paling indah dari semua yang diseru adalah Allah Allahu Allahu Allah Alllahu Allah.
Lewati aliran kehidupan ini dengan Cahaya Allah. Siapa Cahaya Allah? Sirajan Muniraa, Sayyidina Muhammad Saw.
Hadirin – hadirat, Sang Nabi saw mengajari kita lewat hadits ini. Syaitan itu bisa datang berusaha untuk menipu kita, seakan – akan bisikan yang baik awalnya tapi akhirnya jahat. Syaitan berkata “man khalaqa kadza?” siapa yang membuat seperti ini? Jawaban kita “Allah”. Siapa yang membuat siang bisa terbit, bumi berputar? Jawaban kita “Allah Allah Allah”. Terus syaitan bertanya “man khalaqa kadza?” siapa yang mencipta begini? “man khalaqa kadza?” siapa yang mencipta begitu? Siapa yang mencipta manusia dari sperma menjadi manusia yang sempurna? Jawaban kita “Allah Allah”.
Lalu syaitan menjebak kita dengan pertanyaan “man khalaqa Rabb? Siapa yang menciptakan Allah? Syaitan membenturkan logika kepada iman, ketika iman dibenturkan kepada logika. Inilah jahatnya syaitan yang diperingatkan oleh Sayyidina Muhammad Saw. Rasul saw sudah tahu ini tipuan syaitan yang akan berbuat begitu. Jadi Rasul saw berkata “kalau sampai ada dihatimu perkataan “siapa yang menciptakan Tuhanmu?”, “falyasta’idz billah walyantahi” maka segeralah berlindung kepada Allah dan berhentilah dari pemikiranmu. Karena pemikiranmu sudah dimasuki syaitan. Seperti ini kalau seandainya kita berfikir “koq disuruh jangan berfikir?” orang bertanya tentang Tuhanku? “boleh boleh” tapi kalau sampai pada pertanyaan siapa yang mencipta Tuhanku? Tidak boleh berfikir lagi, berhenti.
Kenapa tidak boleh memakai logikamu? Jawabannya kira – kira begini. Hal orang yang sudah ada yang lebih tahu padanya dan berpengalaman, jangan sesekali kita melanggarnya kalau orang itu sangat kita percaya. Kita punya teman, ini dari Sidney Australia Syekh Muhammad Abdullah. Misalnya kita datang ke Sidney, kita tidak tahu ada 10 makanan mana yang halal tapi ada satu yg haram, mana yang haram? Beliau berkata itu yang piringnya hijau boleh, yang piringnya merah boleh, yang piringnya kuning boleh, itu yang piringnya hitam jangan dimakan itu racun. Coba dengan logika kita, kita makan atau tidak makan? Tidak makan karena kita percaya kepada orang yang bicara. Yang mencobanya adalah orang yang bodoh dan orang yang mencobanya adalah orang yang terjerumus ke dalam jahatnya racun tersebut.
Demikian pula yang percaya kepada Sayyidina Muhammad Saw. Rasul berkata “kalau sudah alam pemikiranmu bertanya bagaimana penciptaan ini? bagaimana penciptaan itu? terus ikuti, boleh dalami boleh pelajari sampai kepada terbenturnya nanti syaitan berkata “siapa yang mencipta Tuhanmu?” Berhenti, kata Rasul. “falyasta’idz billah walyantahi”. Minta perlindungan kepada Allah, “wahai Allah lindungi aku dari kejahatan tipuan syaitan, tipuan – tipuan logika yang menjerumuskan aku dari kejauhan tauhid”. Jauhilah pemikiran - pemikiran itu, sebagaimana kita mendengar teman kita yang mengatakan itu racun, jangan dicoba karena kita percaya kepada teman kita. Dan orang yang paling berhak dipercaya adalah Sayyidina Muhammad Saw.
Sudah banyak bukti – bukti bahwa sunnah beliau saw adalah ajaran yang paling modern dari semua ajaran. Saya sudah banyak sampaikan kepada hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Hadirin – hadirat, ketika para pendosa mencari lagi cara kembali kepada pengampunan Illahi dan mereka dibentur oleh bisikan – bisikan syaitan yang mengatakan “betapa api neraka menantimu dan orang – orang sepertimu ini memang pantasnya di neraka, jangan sekali – kali berangan – angan bisa mencium bau surga”. Inilah bisikan – bisikan syaitan, jauhi itu dari kita karena kita pendosa. Beda kalau kita ini orang yang shalih, yang sudah siang dan malam tak pernah terlintas berbuat dosa apalagi memperbuatnya. Boleh berfikir “jangan – jangan amal pahalaku ini tidak diterima oleh Allah?” karena sudah banyak beramal. Kalau belum ada amalnya berfikir demikian maka ia menjatuhkan dirinya pada kehancuran. Beramal tidak, terus tenggelam dalam dosa. Jadi ada hadits nabawiy dan ayat Alqur’an yang diperuntukkan bagi orang – orang yang sudah banyak sekali beramal. Ada tuntunan Illahiyah untuk mereka, sudah terlalu banyak amalnya kalau tidak dibimbing kepada hal – hal yang membuat mereka risau akan azab Allah, mereka akan sombong sedangkan mereka tidak akan bisa mencium surga adalah orang yang mempunyai sebutir debu sifat sombong dalam hatinya. Siapa orang yang punya sifat sombong dihadapan Allah? Orang yang merasa banyak beramal.
Hadirin – hadirat, kalau orang yang tidak punya amal, kerjanya siang dan malam adalah dosa, apa yang mau disombongkan dihadapan Allah Jalla Wa Alla? Hadirin – hadirat, Allah ingin menyelamatkan itu maka turunlah tandzir (peringatan). Turunlah ayat – ayat yang bercerita tentang siksa Allah, kemurkaan Allah, azab Allah, kemarahan Allah. Kenapa? karena mereka sudah taat kepada Allah Swt, jangan sampai tergoda oleh syaitan. Kita orang yang siang dan malam penuh dosa, lantas kita terus mempelajari hal – hal seperti ini. Yang ada kita akan keluar dari Islam karena bisikan syaitan. wal iyya dzubillah. Daripada memilih agama model begini, lebih baik aku pilih agama yang lain saja. Susah – susah ibadah juga belum tentu diterima, susah – susah orang beramal pahala kalau ditakdirkan masuk neraka akan tetap masuk neraka. Akhirnya beramal tidak, taubat tidak, dosa terus berjalan, semakin jauh dari Islam dan inilah yang sangat dimurkai dan dirisaukan oleh Sayyidina Muhammad Saw.
Oleh sebab itu muncul kelompok muslimin dimasa sekarang ini yang sedikit – sedikit orang berbuat dikatakan syirik. Memuliakan ulama syirik, memuliakan shalihin syirik, ziarah syirik, terus muslimin ini bingung, harus berbuat apa? Sudah dijawab oleh Nabi Muhammad Saw, riwayat Shahih Bukhari “wallahi inniy laa akhaafu an tusyrikuu ba’di …” Demi Allah, aku tidak takut syirik menimpa kalian kaum muslimin namun kekayaan yang membuat kalian berebutan. Maksudnya bukan tidak ada, banyak orang muslim yang keluar dari Islam tapi tidak dirisaukan oleh Sang Nabi saw. Yang dirisaukan adalah kekayaan yang membuat kalian saling berebutan, saling hantam untuk memperebutkannya. Kita lihat negara non muslim sekarang, yang paling kaya di dunia ini, berani membayar puluhan ribu orang – orang non muslim dari Amerika, dibayar untuk memerangi saudara muslimnya sendiri. Demi apa? Demi uang dan harta. Ini yang ditakutkan Sayyidina Muhammad Saw.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu teruslah mengalir dalam keindahan Illahi. Rasul saw bersabda mengenai kemuliaan para shalihin. Jika kalian bersama para shalihin, perbanyak doa. Rasul saw bersabda diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam kitabnya Adabul Mufrad “alaa unabbi’ukum bi khiyarikum?” maukah kalian kuberitahu orang yang paling baik diantara kalian? Siapa mereka ya Rasulullah? Rasul berkata “idza ru-uu dzukirallah” jika kalian lihat wajahnya, membuat kalian asyik dan ingat kepada Allah. Buat kalian ingin berbuat baik, wajah seperti itu, itulah orang – orang yang paling baik dari umatku, kata Rasul saw.
Diriwayatkan oleh atsar (perkataan sahabat) dan para tabi’in bahwa para sahabat itu begitu wajahnya. Orang yang melihat wajah sahabat Rasul saw sudah dapat membedakan, ini sahabatnya Rasulullah. Kenapa? ada cahaya sejuk di wajahnya, ada cahaya khusyu’ di wajahnya. Demikian hadirin – hadirat, dipajangnya foto – foto para shalihin. Sebentar lagi Guru Mulia kita akan datang, Guru Mulia kita Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz, beliau adalah salah seorang shalihin yang saya sendiri dan ribuan orang yang menyaksikannya siang dan malam beliau dipenuhi dengan sunnah Nabi Muhammad Saw. Sampai kadang kalau kita mau cari sunnah yang tidak ditemukan di kitab, lihat pada perbuatan beliau (Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz) ada, berarti ada di kitab, cari ketemu. Hadirin – hadirat, demikian indahnya perbuatan beliau, siang dan malam beliau, semua gerak – geriknya kalau kita lihat ada di sunnah Rasul saw.
Saya pernah hadir, karena saya juga dulu pernah ragu. Mau punya guru, tidak sembarang punya guru, sembarang ngikutin guru, tidak. Saya ingin punya guru orang yang betul – betul menjalankan sunnah Rasul saw. Orang – orang yang betul – betul berpijak pada sunnah, maka saya lihat beberapa banyak jumpa dengan beliau, saya jatuh cinta dengan beliau. Karena memang siang dan malamnya adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. Pertama kali yang saya lihat “beliau kalau minum duduk, tidak mau berdiri”. Lalu setelahi tu saya lihat “jalannya cepat”. Saya belum pernah lihat orang jalannya cepat seperti ini, yang saya tahu para shalihin jalannya tidak terlalu cepat dan yang saya tahu ulama yang saya kenal jalannya santai saja. Yang jalan cepat seperti ini saya belum lihat. Ternyata ada kitabnya bahwa Rasulullah itu kalau jalan cepat seakan – akan bumi itu digulung dari cepatnya jalan beliau saw. Gerak – gerik beliau (Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz) adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. Apa yang belum kita temukan, kita lihat tingkah beliau, kemudian cari di kitab, ketemu sunnah Rasul saw.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari Rasul saw bersabda bahwa “malaikat itu tidak masuk ke rumah yang ada gambar dan ada anjingnya”. Saya tidak berpanjang lebar karena waktunya sempit. Memperjelas dari hadits ini dan banyak sekali pertanyaan yang masuk dan saya belum sempat menjawabnya, baru sekarang punya kesempatan menjawab. Baru 3 yang mesti dijawab malam ini tapi hanya 1 karena waktu kita sempit. 3 hal yang mesti saya jawab.
Yang pertama masalah ini, mungkin masalah ini saja cukup. Bahwa para ulama dan muhadditsin mengambil hal yang paling ringan daripada pelarangan atas lukisan ini adalah lukisan orang – orang atau makhluk yang bernyawa yang dilukis secara sempurna dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kalau berupa sketsa saja, tidak (tidak haram). Ada pendapat yang lebih ringan lagi, yaitu apabila gambar – gambar itu adalah gambar yang disembah itulah yang diharamkan dan kalau tidak disembah hukumnya makruh. Kita mengambil pendapat yang ini, cukup kuat tapi diperkuat oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari “gambar yang tidak disembah hukumnya makruh” bukan haram tapi makruh (dibenci). Dan disebutkan bahwa malaikat tidak masuk kedalam rumah yang ada gambar dan ada anjingnya. Bicara anjing kita singkirkan dulu, kita bicara gambar terlebih dulu. Masalah gambar adalah gambar yang sempurna, hewan atau manusia. Dari ujung rambut sampai ujung kakinya digambar dengan sempurna. Kalau setengah badan tidak. Foto lepas dari gambar karena foto bukan gambar. Yang dimaksud adalah lukisan tangan, guratan tangan dengan warna, yang dibuat oleh manusia, itu yang disebut lukisan. Yang didalam syari’atul mutaharrah, demikian sebagian ulama kita menjelaskan. Karena di zaman Rasul saw tidak ada foto, kamera maka kamera menjadi ikhtilaf. Maka yang kita pegang adalah kamera bukan hukumnya lukisan karena ia hanya merekam gambar semata dan merekam bayangan. Bayangan yang direkam, bukan guratan tangan dengan warna kulit, dengan warna mata, dengan warna bibir. In yang diharamkan tidak boleh dilakukan, yang malaikat tidak masuk ke dalam rumah tsb.
Tapi Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani mengatakn malaikat tidak masuk itu hukumnya makruh. Yang dimaksud malaikat tidak masuk adalah malaikat wahyu yaitu malaikat JIbril as. Karena Imam Ibn Hajar berkata “buktinya malaikat Izrail masuk”. Kalau malaikat tidak boleh masuk rumah yang ada gambarnya, orang tidak bisa mati. Buktinya malaikat Izrail tetep masuk, menunjukkan malaikat masuk terkecuali malaikat wahyu yaitu malaikat Jbril as. Jadi hukumnya makruh tapi ada sebagian yang mengharamkan. Sebagian memakruhkan, tapi yang kita pegang hukumnya makruh. Sebaiknya gambar lukisan bukan foto disingkirkan dari rumah kita dan kalaupun ada hukumnya makruh dan sebagian mengatakannya haram. Mengenai anjing pun demikian. Pembahasannya insya Allah malam selasa yang akan datang. Dan masih ada pertanyaan – pertanyaan lainnya.
Dan juga saya memperjelas ada pertanyaan yang masuk kenapa Majelis Rasulullah Saw malam selasa kemarin, rencana dzikir 1000X ,didatangi para parpol. Saya tidak undang mereka, kalau mereka mau datang siapa yang mau melarangnya? Tapi mereka datang justru dengan kebaikan karena mereka adalah tamu – tamu Rasul saw. Saya tidak undang mereka, mereka datang. Alhamdulilah Jazakumullah Khairal Jaza, kita doakan semua tamu yang datang pada kita. Kalau mereka akan menjadi pejabat, syukur – syukur mereka jadi pejabat. Orang yang jadi pejabat orang yang sudah kenal majelis kita. Kan kira – kira begitu, sederhana saja pendapat saya. Bebas daripada segala macam politik, tidak mengalir kepada 1 partai mana pun dan tidak mengalir kepada politik manapun. Tetap yang kita perjuangkan adalah tegaknya sunnah Sayyidina Muhammad Saw. Dan semakin cepatnya Jakarta ini menjadi bumi dan kota Muhammad Rasulullah Saw. Kota yang paling banyak berdzikir, kotayang paling banyak bershalawat, amin allahumma amin.
Ya Rahman Ya Rahim inilah doa dan munajat, inilah harapan, inilah permintaan, Wahai Yang Maha Mendengar, Wahai Yang Maha Melihat setiap jiwa, Wahai Yang Maha Melihat setiap jumlah nafas kami, Wahai Yang Maha Melihat dalam keadaan apakah kami akan mencapai sakaratul maut, Wahai Yang Maha Tahu bagaimana nyawa kami tercabut kelak, Engkau wahai Rabb, Engkau wahai Rabb Yang Maha Tahu dimana tubuh kami akan dimakamkan, siapa yang akan menguburkan kami, dalam keadaan apa tubuh kami diturunkan ke bumi, tubuh yang dimurkai dan penuh dosa atau tubuh yang diampuni dan dirindukan maka kami memanggil Nama-Mu
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. Sucikan jiwa kami Ya Allah, hari – hari kami Ya Allah, Wahai Nama yang paling berhak diseru, Wahai Yang Maha Bercahaya, Wahai Yang Maha Merindukan semua yang merindukan-Nya, Ya Allah Ya Allah Ya Allah,.Wahai Yang Mengijinkan bibir kami bergetar menyebut Nama-Mu, Ya Allah Ya Allah Ya Allah,.kami mengenal Firman-Mu “Aku bersama hamba-Ku jika hamba-Ku mengingat-Ku dan bergetar bibirnya menyebut Nama-Ku” (Shahih Bukhari). Rabbiy Kau ijinkan bibir kami bergetar menyebut Nama-Mu, maka terangi jiwa kami dengan Nama-Mu, Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah
Ya Rahman Ya Rahim hapus seluruh dosa kami, pastikan semua hadirin ini memandang indahnya Dzat-Mu yang Maha Indah.
Ya Rahman Ya Rahim, hadirin acara belum berakhir. Kita berdoa bersama meminta kepada Allah pertolongan untuk muslimin – muslimat sebagaimana sabda Nabi kita Muhammad Saw riwayat Shahih Muslim “barangsiapa yang mendoakan saudara muslimnya maka malaikat berkata amin dan untukmu juga atas doa yang kau mintakan untuk saudaramu”. Rabbiy kami mendoakan untuk muslimin dan semoga Kau berikan seluruh anugerah kepada muslimin termasuk seluruh hajat kami, semua daripada hajat tamu – tamu kami, semua yang ada di dalam sanubari kami, jawablah dengan Ijabah, balasan jawaban daripada doa. Doa adalah pengampunan dan tambahkan lebih daripada apa yang kami minta. Ya Dzaljalali wal ikram, Ya Dzaththauli wal in’am. Sekaligus kami meminta meminta pemimpin yang baik, pemimpin yang membela kedamaian, pemimpin yang membela Islam, pemimpin yang menegakkan kemuliaan, menindas kedhaliman, membela hal – hal yang lemah. Ya Rahman Ya Rahim, membawa kedamaian umat beragama, membawa kedamaian bangsa negeri muslimin terbesar di dunia ini. Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Dzaljalali wal ikram. Hadirin – hadirat, yang terakhir saya ingin sampaikan adalah acara majelis kita tetap berlanjut karena kunjungan Guru Mulia kita sebagian besar tidak di Jakarta. Jadi acara beliau yang adalah tanggal 26 April 2009 saja, selain itu diluar Jakarta. Masuk kejakarta untuk transit, jadi acara – acara kita tetap berlanjut sebagaimana jadwal. Demikian yang saya sampaikan.
Dan bagi saudara – saudari kita yang akan melewati ujian, semoga diberi kelulusan yang sempurna. Semua yang di SMA, yang di SMP dan yang sampai ke sms lewat surat dan lainnya, semoga dalam harinya diberi kelulusan yang sempurna. Yang berdagang dipermudah dengan dagangannya, yang bekerja dipermudah dalam pekerjaannya, yang mencari pekerjaan diberi pekerjaan yang baik, yang dalam rumah tangga diberi ketenangan dalam rumah tangganya, yang dalam kesulitan dilimpahkan kemudahan dalam kesuliatannya, yang dalam permasalahan diselesaikan permasalahannya. Ya Rahman Ya Rahim, yang sakit hapus penyakitnya, sampai surat yang masuk, sms dan permintaan doa untuk yang sakit semoga diangkat oleh Allah Swt. Digantikan dengan kesembuhan dan wal afiah. Dan yang wafat semoga diterima ruhnyadi alam barzah. Wa illa hadrotin Nabiy saw Alfatihah..
Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Habib Munzir Almusawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar