Arti Qur’an menurut pendapat yang paling kuat seperti yang dikemukakan Dr. Subhi Al Salih berarti ‘bacaan’, asal kata qara`a.
Kata Alqur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru` (dibaca).
Adapun definisi Alqur’an adalah: “Kalam Allah swt. yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi Muhammad saw. dan ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.”
Banyak ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena AlQur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang mukmin.
“Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu’min.”
(QS. Al Isra/17: 82)
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.”
(QS. Ar Ra’d/13: 28)
Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al Qur’an yaitu “Asysyifâ” yang artinya secara Terminologi adalah Obat Penyembuh.
“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Yunus/10: 57)
Di samping Al Qur’an mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sebagai sumber dari pembuat obat- obatan.
“Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, korma, anggur dan buah-buahan lain selengkapnya, sesungguhnya pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan”.
(QS. An-Nahl 16:11)
“Dan makanlah oleh kamu bermacam-macam sari buah-buahan, serta tempuhlah jalan-jalan yang telah digariskan tuhanmu dengan lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam jenisnya dijadikan sebagai obat untuk manusia. Di alamnya terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan”.
(QS. An-Nahl 16: 69)
Berdasarkan keterangan tadi, dapat dipastikan bahwa orang yang membaca Alqur’an akan merasakan ketenangan jiwa.
Banyak pula hadits Nabi yang menerangkan tentang keutamaan membacanya dan menghafalnya atau bahkan mempelajarinya.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alqur’an dan mengajarkannya.”
(HR Bukhori)
“Siapa saja yang disibukkan oleh Alqur’an dalam rangka berdzikir kepada-Ku, dan memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaannya Kalam Allah daripada seluruh kalam selain-Nya, seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.”
(HR. At Turmudzi)
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah (masjid) Allah, mereka membaca Alqur’an dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketentraman, mereka diliputi dengan rahmat, malaikat menaungi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka pada makhluk yang ada di sisi-Nya”.
(HR. Muslim)
“Hendaklah kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Alqur’an”
(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud)
Dan masih banyak lagi dalil yang menerangkan bahwa berbagai penyakit dapat disembuhkan dengan membaca atau dibacakan ayat-ayat Alqur’an
(lihat Assuyuthi, Jalaluddin, Al Qur’an sebagai Penyembuh (Alqur’an asy Syâfî), terj. Achmad Sunarto, Semarang, CV. Surya Angkasa Semarang, cet. I, 1995).
Walaupun tidak dibarengi dengan data ilmiah, Syaikh Ibrahim bin Ismail dalam karyanya Ta’lim al Muta’alim halaman 41, sebuah kitab yang mengupas tata krama mencari ilmu berkata,
“Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Alquran sambil melihat kepada mushaf”. Selanjutnya ia berkata, “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Alqur’an”.
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men dengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.
Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Alquran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”
(Q.S. 7: 204).
Atau juga, “Dan Kami telah menurunkan dari Alquran, suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”
(Q.S.17:82).
Atau, “Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tentram”
(Q.S. 13: 28).
Unsur Meditasi Al Qur’an
Kitab ini, tentu saja bukanlah sebuah buku sains ataupun buku kedokteran, namun Alqur’an menyebut dirinya sebagai ‘penyembut penyakit’, yang oleh kaum Muslim diartikan bahwa petunjuk yang dikandungnya akan membawa manusia pada kesehatan spiritual, psikologis, dan fisik.
Kesembuhan menggunakan Alqur’an dapat dilakukan dengan membaca, berdekatan dengannya, dan mendengarkannya. Membaca, mendengar, memperhatikan dan berdekatan dengannya ialah bahwasanya Alqur’an itu dibaca di sisi orang yang sedang menderita sakit sehingga akan turun rahmat kepada mereka.
Allah saw menjelaskan,
“Dan apabila dibacakan Alqur’an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al A’raf: 204)
Menurut hemat penulis, salah satu unsur yang dapat dikatakan meditasi dalam Alquran adalah, pertama, auto sugesti, dan kedua, adalah hukum- hukum bacaan yaitu waqaf.
Aspek Auto Sugesti
Alqur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan firman-firman Allah. Banyak sekali nasihat-nasihat, berita-berita kabar gembira bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, dan berita-berita ancaman bagi mereka yang tidak beriman dan atau tidak beramal sholeh.
Maka, alqur’an berisikan ucapan-ucapan yang baik, yang dalam istilah Alqur’an sendiri, ahsan alhadits. Kata-kata yang penuh kebaikan sering memberikan efek auto sugesti yang positif dan yang akan menimbulkan ketenangan.
Platonov telah membuktikan dalam eksperimennya bahwa kata-kata sebagai suatu Conditioned Stimulus (Premis dari Pavlov) memang benar-benar menimbulkan perubahan sesuai dengan arti atau makna kata-kata tersebut pada diri manusia. Pada eksperimen Plotonov, kata-kata yang digunakan adalah tidur, tidur dan memang individu tersebut akhirnya tertidur.
Pikiran dan tubuh dapat berinteraksi dengan cara yang amat beragam untuk menimbul kan kesehatan atau penyakit.
Zakiah Daradjat mengatakan bahwa sembahyang, do’a-do’a dan permohonan ampun kepada Allah, semuanya merupakan cara-cara pelegaan batin yang akan mengembalikan ketenangan dan ketentraman jiwa kepada orang-orang yang melakukannya.
Relaksasi
Aspek Waqof
Alqur’an adalah sebuah kitab suci yang mempunyai kode etik dalam membacanya. Membaca Alqur’an tidak seperti membaca bacaan-bacaan lainnya. Membaca Alqur’an harus tanpa nafas dalam pengertian sang pembaca harus membaca dengan sekali nafas hingga kalimat-kalimat tertentu atau hingga tanda-tanda tertentu yang dalam istilah ilmu tajwid dinamakan waqaf. Jika si pembaca berhenti pada tempat yang tidak semestinya maka dia harus membaca ulang kata atau kalimat sebelumnya.
Waqof artinya berhenti di suatu kata ketika membaca Alqur’an, baik di akhir ayat maupun di tengah ayat dan disertai nafas. Mengikuti tanda-tanda waqof yang ada dalam Alqur’an, kedudukannya tidak dihukumi wajib syar’i bagi yang melanggarnya. Walaupun jika berhenti dengan sengaja pada kalimat-kalimat tertentu yang dapat merusak arti dan makna yang dimaksud, maka hukumnya haram.
Jadi cara membaca Alqur’an itu bisa disesuaikan dengan tanda-tanda waqaf dalam Alqur’an atau disesuaikan dengan kemampuan si pembaca dengan syarat bahwa bacaan yang dibacanya tidak berubah arti atau makna.
Waqaf dalam Alquran
* Tanda awal atau akhir ayat
*
* Tanda awal atau akhir surat
*
* Tanda-tanda waqaf
Kemampuan nafas pembaca
Siapa saja bisa boleh membaca Alqur?an, baik anak kecil, muda maupun tua, baik pria maupun wanita selagi mereka dalam keadaan suci atau berwudlu. Jadi bagaimanapun kemampuan mereka bernafas mereka boleh membaca Alqur’an. Berhenti berdasarkan kemampuan nafas pembaca, dalam ilmu tajwid, bisa dikategorikan dalam bagian-bagian waqaf.
Adapula beberapa penekanan nafas dalam membaca Alqur’an. Penekanan-penekanan tersebut dalam ilmu tajwid dinamakan mad.
Indonesia adalah negara yang mayoritas umat Islam menerapkan hukum-hukum membaca Alqur’an menurut Rowi, Hafsh, yang telah berguru kepada imam ‘Ashim. Adapun hukum-hukum bacaan mad dalam ilmu Tajwid menurut Rowi Hafsh adalah:
* Mad Munfashil,
yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah. Cara baca hukum ini 4 harakat.
*
* Mad Badal,
yaitu apabila terdapat hamzah yang berharakat bertemu dengan huruf mad yang sukun. Cara membaca hukum ini adalah 2 harakat.
Waktu Meditasi dengan Alqur’an
Pada hakikatnya tidak ada waktu yang makruh untuk membaca/meditasi Alqur’an, hanya saja memang ada beberapa dalil yang menerangkan bahwa ada waktu-waktu yang lebih utama dari waktu-waktu yang lainnya untuk membaca Alqur’an. Waktu-waktu tersebut adalah:
1. Dalam sholat
An-Nawawi berkata;
‘Waktu-waktu pilihan yang paling utama untuk membaca Alqur’an ialah dalam sholat.’
Al Baihaqi meriwayatkan dalam asy Syu’ab dari Ka’ab r.a. ia berkata:
“Allah telah memilih negeri-negeri, maka negeri-negeri yang lebih dicintai Allah ialah negeri al Haram (Mekkah). Allah telah memilih zaman, maka zaman yang lebih dicintai Allah ialah bulan-bulan haram. Dan bulan yang lebih dicintai Allah ialah bulan dzulhijjah. Hari-hari bulan Dzulhijjah yang lebih dicintai Allah ialah sepuluh hari yang pertama. Allah telah memilih hari-hari, maka hari yang lebih dicintai Allah ialah hari Jum?at. Malam-malam yang lebih dicintai Allah ialah malam Qadar. Allah telah memilih waktu-waktu malam dan siang, maka waktu yang lebih dicintai Allah ialah waktu-waktu sholat yang lima waktu. Allah telah memilih kalam-kalam (perkataan), maka kalam yang dicintai Allah adalah lafadz ‘La ilâha illallâh wallâhu akbar wa subhanallâhi wal hamdulillâh.“
2. Malam hari
Waktu-waktu yang paling utama untuk membaca Alqur’an selain waktu sholat adalah waktu malam,
Allah menegaskan,
“Di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sholat).”
(QS. Ali Imron 3:113)
Waktu malam ini pun dibagi menjadi 2:
* Antara waktu Maghrib dan Isya
*
* Bagian malam yang terakhir
3. Setelah Subuh
Sebagai penutup mudah-mudahan ini merupakan langkah awal untuk bisa lebih membuktikan unsur-unsur kesehatan dari Alqur’an, baik makna-maknanya, cara membacanya maupun lainnya.
Rahmat Karunia ALLAH SWT dan Syafaat dan Salam dari Rasulullah saw dan Keluarganya beserta para shahabatnya serta keberkahan dan karomah dari para Kekasih ALLAH (para Nabi, para Waliyullah dan para Malaikat ALLAH) tercurah tuk kita semua sebagai ummat-Nya
21 Mei, 2009
Fakta Science : Keajaiban NIAT dalam perilaku dan tindakan manusia
Sejak 1400an tahun lalu Rasulullah SAW menyatakan dengan tegas "innamal a'malu bin niyat (sesungguhnya semua perbuatan itu tergantung niat)". Selama ini saya sebagai muslim meyakini bahwa niat itu penting tanpa tahu apa hakikat yang tersirat dari hadits itu.
Ternyata niat memegang peranan penting dalam perilaku dan tindakan yang diambil manusia. Dalam susunan otak, ada bagian yang bernama dendrites yang berfungsi menyimpan data. Masing-masing dendrites membutuhkan axon sebagai pengantar "listrik" agar memori terekam.
Nah, dendrites ini berjumlah milyaran! Bayangkan dalam satu ruangan ada milyaran komputer penyimpan data lengkap dengan axon masing-masing. Pasti ribet ya? Tapi Tuhan dengan KuasaNya tak membuat kerja masing-masing bagian otak terganggu meski "ribet". Padahal panjang otak itu jika dijembreng ribuan kilometer lho! Sepanjang jarak Jakarta-Bali. Dan lipatan-lipatan otak itu disusun sedemikian rupa hingga muat di tempurung kepala kita. Dan coba lagi bayangkan jika panjang otak itu diurai di luar kepala, wajah secantik atau seganteng apapun jadi syerem kan?
Niat yang kita ucapkan, minimal tiga kali sehari dengan konsentrasi penuh, membuat axon menyalakan tombol-tombol dendrites hingga dia akan mengirim perintah kepada tubuh untuk melakukan sesuatu yang kita niatkan itu.
Proses kerja otak tak diragukan lagi kehebatannya. Belum ada, mungkin tak akan pernah ada, teknologi yang mampu menyamai fungsinya. Sayangnya beberapa orang yang belum mengerti betapa hebat dan vitalnya fungsi otak, tega merusaknya dengan mengkonsumsi benda semacam narkoba.
Asal tahu saja, jika kita sakit semacam flu lalu meminum obat anti biotik, maka setelah diolah oleh jantung, obat dihantarkan langsung ke pusat rasa sakit. Berbeda dengan nikotin, cafein dan narkoba yang setelah diolah oleh jantung dihantarkan langsung ke otak. Para ahli menemukan bahwa hingga usia 100 tahun manusia hanya menggunakan 80% saja dari seluruh kapasitas otaknya.
Seperti sudah diketahui, otak terbagi menjadi dua bagian kiri dan kanan dengan fungsi yang berbeda. Otak belahan kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan berfungsi untuk kata-kata, matematika, verbal, logika, fakta, analisa, syair nyanyian, lineal dan melihat rincian halus. Otak belahan kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri berfungsi untuk kreatifitas, warna, artistik, visualisasi, intuisi, gagasan, khayalan, holistik, musik, bentuk dan ruang.
Dr. Robert Groski ahli Neurologi dari Universitas California LA menemukan bahwa otak perempuan memiliki corpus colosum (lapisan tengah otak) lebih tebal daripada lapisan tengah otak laki-laki. Itu sebabnya perempuan bisa mengerjakan beberapa pekerjaan yang tidak saling berhubungan sekaligus dalam waktu bersamaan misalnya terima telpon sambil menebalkan alis mata sambil nyetir mobil. Sementara laki-laki hanya bisa fokus pada satu pekerjaan. Karena lebih tebal pula sang corpus colosum maka perempuan lebih sulit untuk berterus terang dan lebih perasa. Jika ada perempuan yang terbiasa berterus terang itu karena didikan masa kecil dan karena belajar untuk itu.
Institut Psikiatri London (1999) menyatakan dalam sehari laki-laki mengatakan 2000-4000 kata, 1000-2000 bunyi vokal, 2000-3000 gerakan / bahasa tubuh dan rata-rata jumlah komunikasi laki-laki hanya sebanyak 7000 kata. Bandingkan dengan perempuan yang dalam sehari mengatakan 6000-8000 kata, 2000-3000 bunyi vocal, 8000-10.000 gerakan / bahasa tubuh dan rata-rata jumlah komunikasi perempuan sebanyak 20.000 kata.
Jadi para laki-laki tak perlu heran mengapa perempuan bisa bekerja sambil mulutnya terus bicara dan para perempuan pun tak perlu manyun jika para laki-laki mereka sering malas bicara, maklum cuma 7000 kata per hari hehehe... Saya tak tahu bagaimana para ahli Institut Psikiatri London menyikapi fenomena banci yang sebenarnya laki-laki tapi banyak ngomong kayak perempuan hehehe...
Perempuan yang berbicara kurang dari 16.000 kata akan mengalami tidur yang kurang nyenyak. Tuhan memiliki grand design agar perempuan menjadi pendidik bagi anak-anaknya maka dibuatNya kaum ini berbicara lebih banyak.
Ada bagian otak yang bernama amygdala yang terletak di bagian atas tengah alis yang dipercaya sebagai nurani. Jadi masuk akal mengapa semua agama memiliki gerakan ritual ibadah yang menyentuhkan bagian atas tengah alis ini sebagai upaya mengasah nurani.
Ada juga bagian otak yang menghasilkan endorphin yaitu hormon yang menimbulkan rasa nyaman ke seluruh tubuh dan bisa mengalir selama proses usapan di bagian kepala dan pelukan. Menurut penelitian, para korban narkoba melewati masa kecil yang minus pelukan dan belaian hingga tak pernah mendapatkan kenyamanan akibat endorphin asli hingga membutuhkan endorphin palsu yang dihasilkan oleh narkoba.
Ternyata niat memegang peranan penting dalam perilaku dan tindakan yang diambil manusia. Dalam susunan otak, ada bagian yang bernama dendrites yang berfungsi menyimpan data. Masing-masing dendrites membutuhkan axon sebagai pengantar "listrik" agar memori terekam.
Nah, dendrites ini berjumlah milyaran! Bayangkan dalam satu ruangan ada milyaran komputer penyimpan data lengkap dengan axon masing-masing. Pasti ribet ya? Tapi Tuhan dengan KuasaNya tak membuat kerja masing-masing bagian otak terganggu meski "ribet". Padahal panjang otak itu jika dijembreng ribuan kilometer lho! Sepanjang jarak Jakarta-Bali. Dan lipatan-lipatan otak itu disusun sedemikian rupa hingga muat di tempurung kepala kita. Dan coba lagi bayangkan jika panjang otak itu diurai di luar kepala, wajah secantik atau seganteng apapun jadi syerem kan?
Niat yang kita ucapkan, minimal tiga kali sehari dengan konsentrasi penuh, membuat axon menyalakan tombol-tombol dendrites hingga dia akan mengirim perintah kepada tubuh untuk melakukan sesuatu yang kita niatkan itu.
Proses kerja otak tak diragukan lagi kehebatannya. Belum ada, mungkin tak akan pernah ada, teknologi yang mampu menyamai fungsinya. Sayangnya beberapa orang yang belum mengerti betapa hebat dan vitalnya fungsi otak, tega merusaknya dengan mengkonsumsi benda semacam narkoba.
Asal tahu saja, jika kita sakit semacam flu lalu meminum obat anti biotik, maka setelah diolah oleh jantung, obat dihantarkan langsung ke pusat rasa sakit. Berbeda dengan nikotin, cafein dan narkoba yang setelah diolah oleh jantung dihantarkan langsung ke otak. Para ahli menemukan bahwa hingga usia 100 tahun manusia hanya menggunakan 80% saja dari seluruh kapasitas otaknya.
Seperti sudah diketahui, otak terbagi menjadi dua bagian kiri dan kanan dengan fungsi yang berbeda. Otak belahan kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan berfungsi untuk kata-kata, matematika, verbal, logika, fakta, analisa, syair nyanyian, lineal dan melihat rincian halus. Otak belahan kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri berfungsi untuk kreatifitas, warna, artistik, visualisasi, intuisi, gagasan, khayalan, holistik, musik, bentuk dan ruang.
Dr. Robert Groski ahli Neurologi dari Universitas California LA menemukan bahwa otak perempuan memiliki corpus colosum (lapisan tengah otak) lebih tebal daripada lapisan tengah otak laki-laki. Itu sebabnya perempuan bisa mengerjakan beberapa pekerjaan yang tidak saling berhubungan sekaligus dalam waktu bersamaan misalnya terima telpon sambil menebalkan alis mata sambil nyetir mobil. Sementara laki-laki hanya bisa fokus pada satu pekerjaan. Karena lebih tebal pula sang corpus colosum maka perempuan lebih sulit untuk berterus terang dan lebih perasa. Jika ada perempuan yang terbiasa berterus terang itu karena didikan masa kecil dan karena belajar untuk itu.
Institut Psikiatri London (1999) menyatakan dalam sehari laki-laki mengatakan 2000-4000 kata, 1000-2000 bunyi vokal, 2000-3000 gerakan / bahasa tubuh dan rata-rata jumlah komunikasi laki-laki hanya sebanyak 7000 kata. Bandingkan dengan perempuan yang dalam sehari mengatakan 6000-8000 kata, 2000-3000 bunyi vocal, 8000-10.000 gerakan / bahasa tubuh dan rata-rata jumlah komunikasi perempuan sebanyak 20.000 kata.
Jadi para laki-laki tak perlu heran mengapa perempuan bisa bekerja sambil mulutnya terus bicara dan para perempuan pun tak perlu manyun jika para laki-laki mereka sering malas bicara, maklum cuma 7000 kata per hari hehehe... Saya tak tahu bagaimana para ahli Institut Psikiatri London menyikapi fenomena banci yang sebenarnya laki-laki tapi banyak ngomong kayak perempuan hehehe...
Perempuan yang berbicara kurang dari 16.000 kata akan mengalami tidur yang kurang nyenyak. Tuhan memiliki grand design agar perempuan menjadi pendidik bagi anak-anaknya maka dibuatNya kaum ini berbicara lebih banyak.
Ada bagian otak yang bernama amygdala yang terletak di bagian atas tengah alis yang dipercaya sebagai nurani. Jadi masuk akal mengapa semua agama memiliki gerakan ritual ibadah yang menyentuhkan bagian atas tengah alis ini sebagai upaya mengasah nurani.
Ada juga bagian otak yang menghasilkan endorphin yaitu hormon yang menimbulkan rasa nyaman ke seluruh tubuh dan bisa mengalir selama proses usapan di bagian kepala dan pelukan. Menurut penelitian, para korban narkoba melewati masa kecil yang minus pelukan dan belaian hingga tak pernah mendapatkan kenyamanan akibat endorphin asli hingga membutuhkan endorphin palsu yang dihasilkan oleh narkoba.
Fakta Kedokteran : Janin Dalam Kandungan Dapat Mendengar Suara
Tentu bisa. Hal ini telah dibuktikan bahwa pada saat usia janin menginjak enam bulan, dia sudah memiliki segala kemampuan untuk mendengar.
Yang sering didengar oleh janin adalah : suara aliran darah yang melalui plasenta, suara denyut jantung ibu, suara udara dalam usus, suara pembicaraan ibu serta berbagai macam suara musik dari luar kandungan. Semua ini akan membentuk sebuah simfoni unik yang membuat janin melakukan reaksi tertentu. Sang ibu juga dapat merasakan perubahan gerakan janin.
Berdasarkan pengamatan ahli, seorang ibu yang tengah mengandung apabila bertengkar dengan orang lain, dapat menimbulkan reaksi marah pada si janin.
Janin akan memukul dan menendang kandungan ibu, ini sebenarnya adalah peningkatan terhadap gerakan janin. Sewaktu sang ibu tengah berjalan di jalan raya, bunyi klakson mobil yang keras juga dapat membuat janin merasa kurang nyaman. Hal ini akan menyebabkan janin melakukan aksi protes dan melakukan gerakan keras.
Pada waktu menghadiri konser, apabila sang ibu hamil tenggelam dalam musik ringan yang merdu dan indah, si “pendengar cilik” didalam perut pun melakukan gerakan lembut dan berirama. Namun ketika tepuk tangan penonton bergemuruh, acap kali menyebabkan si janin terkejut dan tidak tenang.
Apakah janin telah memiliki daya penglihatan ?
Terhadap rangsangan penglihatan, janin tidak acuh. Janin hidup dalam kegelapan di kandungan ibu, pada saat usia janin menginjak bulan ke empat, dia sudah sangat peka terhadap cahaya.
Para peneliti pernah melakukan uji coba dengan lampu senter. Secara teratur peneliti menyinari perut ibu, dan mendapatkan bahwa sepasang mata janin terbuka. Wajah janin menghadap kearah cahaya serta denyut jantungnya mengikuti perubahan yang teratur.
Disaat kehamilan telah menginjak usia tua, apabila disinari dengan sorot lampu, gerakan mata janin akan terlihat lebih kuat. Akan tetapi bila hal ini terus dilakukan, si janin menjadi tenang kembali.
Selain itu melalui alat EEG (Elektroensefalogram /alat pengukur grafik kerja otak), otak besar janin dapat bereaksi terhadap kelap-kelip cahaya.
Daya penglihatan bayi ketika baru lahir hanya mencapai 30-40 cm. Ini kebetulan sesuai dengan jarak panjang posisi dalam kandungan, dan menjelaskan bahwa bayi yang baru saja lahir, di sisi lain masih mempertahankan kebiasaan hidupnya saat dalam kandungan.
Apakah janin telah memiliki indera peraba ?
Indera peraba pada janin lebih dini muncul dibanding indera pendengar. Penelitian mendapatkan bahwa, disaat janin telah berusia dua bulan, dapat bereaksi terhadap sentuhan yang lembut dan tusukan.
Pada usia janin sekitar 4-5 bulan, apabila bibir atas atau lidahnya disentuh, maka mulutnya dapat bereaksi membuka dan menutup. Gerakannya seperti sedang menghisap.
Para peneliti juga mengamati dan menemukan apabila menggunakan batang kecil menyentuh telapak tangan janin, dia akan segera menggenggam kencang kepalan tangannya. Hal ini cukup membuktikan bahwa terdapat fungsi indera peraba pada janin.
Apakah janin juga telah memiliki indera perasa ?
Tentu. Pada saat usia kehamilan menginjak empat bulan, pertumbuhan indera perasa pada lidah janin sudah sempurna. Janin dapat dengan penuh selera menikmati air ketuban yang rasanya sedikit asin .
Ilmuwan Albert dari Selandia Baru melakukan uji coba sederhana untuk membuktikan hal tersebut. Disaat dia memasukkan sakarin kedalam air ketuban ibu hamil, dia menemukan bahwa janin dengan kecepatan dua kali lipat dari biasanya menghisap air ketuban. Akan tetapi ketika dia menuangkan minyak berbau tidak enak ke dalam kandungan, si janin segera berhenti mengisap air ketuban, bahkan berontak dalam perut, menyatakan ketidaksukaanya.
Dengan demikian janin ternyata dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar bahkan dalam tubuh ibu. Oleh karena itu sudah seharusnya lingkungan tempat tinggal, tingkah laku dan tutur kata ibu yang tengah mengandung harus selalu dijaga.
Segala sesuatu yang dilihat dan didengar sendiri, baik itu perasaan suka, marah, sedih dan senang, sudah pasti memberi pengaruh bagi perkembangan si janin. Jangan mengira bahwa janin belum memiliki perasaan, sehingga dengan sengaja tidak membatasi diri.
Disamping itu manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin.
Yang sering didengar oleh janin adalah : suara aliran darah yang melalui plasenta, suara denyut jantung ibu, suara udara dalam usus, suara pembicaraan ibu serta berbagai macam suara musik dari luar kandungan. Semua ini akan membentuk sebuah simfoni unik yang membuat janin melakukan reaksi tertentu. Sang ibu juga dapat merasakan perubahan gerakan janin.
Berdasarkan pengamatan ahli, seorang ibu yang tengah mengandung apabila bertengkar dengan orang lain, dapat menimbulkan reaksi marah pada si janin.
Janin akan memukul dan menendang kandungan ibu, ini sebenarnya adalah peningkatan terhadap gerakan janin. Sewaktu sang ibu tengah berjalan di jalan raya, bunyi klakson mobil yang keras juga dapat membuat janin merasa kurang nyaman. Hal ini akan menyebabkan janin melakukan aksi protes dan melakukan gerakan keras.
Pada waktu menghadiri konser, apabila sang ibu hamil tenggelam dalam musik ringan yang merdu dan indah, si “pendengar cilik” didalam perut pun melakukan gerakan lembut dan berirama. Namun ketika tepuk tangan penonton bergemuruh, acap kali menyebabkan si janin terkejut dan tidak tenang.
Apakah janin telah memiliki daya penglihatan ?
Terhadap rangsangan penglihatan, janin tidak acuh. Janin hidup dalam kegelapan di kandungan ibu, pada saat usia janin menginjak bulan ke empat, dia sudah sangat peka terhadap cahaya.
Para peneliti pernah melakukan uji coba dengan lampu senter. Secara teratur peneliti menyinari perut ibu, dan mendapatkan bahwa sepasang mata janin terbuka. Wajah janin menghadap kearah cahaya serta denyut jantungnya mengikuti perubahan yang teratur.
Disaat kehamilan telah menginjak usia tua, apabila disinari dengan sorot lampu, gerakan mata janin akan terlihat lebih kuat. Akan tetapi bila hal ini terus dilakukan, si janin menjadi tenang kembali.
Selain itu melalui alat EEG (Elektroensefalogram /alat pengukur grafik kerja otak), otak besar janin dapat bereaksi terhadap kelap-kelip cahaya.
Daya penglihatan bayi ketika baru lahir hanya mencapai 30-40 cm. Ini kebetulan sesuai dengan jarak panjang posisi dalam kandungan, dan menjelaskan bahwa bayi yang baru saja lahir, di sisi lain masih mempertahankan kebiasaan hidupnya saat dalam kandungan.
Apakah janin telah memiliki indera peraba ?
Indera peraba pada janin lebih dini muncul dibanding indera pendengar. Penelitian mendapatkan bahwa, disaat janin telah berusia dua bulan, dapat bereaksi terhadap sentuhan yang lembut dan tusukan.
Pada usia janin sekitar 4-5 bulan, apabila bibir atas atau lidahnya disentuh, maka mulutnya dapat bereaksi membuka dan menutup. Gerakannya seperti sedang menghisap.
Para peneliti juga mengamati dan menemukan apabila menggunakan batang kecil menyentuh telapak tangan janin, dia akan segera menggenggam kencang kepalan tangannya. Hal ini cukup membuktikan bahwa terdapat fungsi indera peraba pada janin.
Apakah janin juga telah memiliki indera perasa ?
Tentu. Pada saat usia kehamilan menginjak empat bulan, pertumbuhan indera perasa pada lidah janin sudah sempurna. Janin dapat dengan penuh selera menikmati air ketuban yang rasanya sedikit asin .
Ilmuwan Albert dari Selandia Baru melakukan uji coba sederhana untuk membuktikan hal tersebut. Disaat dia memasukkan sakarin kedalam air ketuban ibu hamil, dia menemukan bahwa janin dengan kecepatan dua kali lipat dari biasanya menghisap air ketuban. Akan tetapi ketika dia menuangkan minyak berbau tidak enak ke dalam kandungan, si janin segera berhenti mengisap air ketuban, bahkan berontak dalam perut, menyatakan ketidaksukaanya.
Dengan demikian janin ternyata dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar bahkan dalam tubuh ibu. Oleh karena itu sudah seharusnya lingkungan tempat tinggal, tingkah laku dan tutur kata ibu yang tengah mengandung harus selalu dijaga.
Segala sesuatu yang dilihat dan didengar sendiri, baik itu perasaan suka, marah, sedih dan senang, sudah pasti memberi pengaruh bagi perkembangan si janin. Jangan mengira bahwa janin belum memiliki perasaan, sehingga dengan sengaja tidak membatasi diri.
Disamping itu manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin.
Riset Science : Tumbuhan Dapat Berbicara - Subhanallah
Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.
Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah) dengan sebuah alat canggih yang bernama [i]Oscilloscope.
Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!!!Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus komentar apa.
Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan Muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu!”
Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.
Sang ilmuwan Muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:“… Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’: 44)
Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafadz jalalah (nama Allah Subhanahu wa Ta’ala) sebagaimana tampak dalam layar.
Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula dimana ilmuwan tersebut berbicara.
Subhanallah, Maha Suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu Profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah Al-Qur’an dan terjemahnya kepada sang profesor.
Selang beberapa hari setelah itu, Profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain: “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.
Seorang profesor ini telah mengumumkan Islamnya dihadapan para hadirin yang sedang terperangah.
Allahu Akbar! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah Islam!
Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah) dengan sebuah alat canggih yang bernama [i]Oscilloscope.
Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!!!Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus komentar apa.
Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan Muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu!”
Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.
Sang ilmuwan Muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:“… Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’: 44)
Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafadz jalalah (nama Allah Subhanahu wa Ta’ala) sebagaimana tampak dalam layar.
Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula dimana ilmuwan tersebut berbicara.
Subhanallah, Maha Suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu Profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah Al-Qur’an dan terjemahnya kepada sang profesor.
Selang beberapa hari setelah itu, Profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain: “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.
Seorang profesor ini telah mengumumkan Islamnya dihadapan para hadirin yang sedang terperangah.
Allahu Akbar! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah Islam!
Riset Science : Tumbuhan Terbukti Bisa Mendengar
PARIS,
- Tidak hanya manusia dan hewan yang bisa membedakan suara, tumbuhan
pun sepertinya bisa. Para peneliti Korea Selatan berhasil membuktikan
bahwa gen tertentu pada tumbuhan sensitif terhadap perubahan suara.
Seperti dipublikasikan NewScientist, temuan itu dilaporkan Mi Jeong
Jeng dalam jurnal Molecular Breeding dari National Insitute of
Agricultural Biotechnology di Suwon. Ia dan koleganya telah mencobanya
pada tanaman padi dan berharap metode ini dapat digunakan para petani
untuk merangsang pertumbuhan bunga atau buah.
Percobaan tersebut awalnya hanya hipotesis yang didasari analogi
bahwa jika tumbuhan bereaksi terhadap cahaya dan sentuhan, terhadap
suara juga. Didasari hal tersebut, Jeong menyemaikan padi di
laboratorium dan memainkan 14 lagu klasik termasuk Moonlight Sonata
dari Beethoven.
Perkembangan padi dipantau tidak hanya secara visual namun juga
reaksi gen-gennya. Hasilnya, musik tidak mempengaruhi sama sekali
pertumbuhan padi. Namun, perubahan frekuensi terbukti mempengaruhi gen
yang disebut rbcS dan Ald.
Gen-gen tersebut lebih aktif saat diberikan frekuensi 125 Hertz dan
250 Hertz, namun menjadi tidak aktif saat diberi frekeuensi 50 Hertz.
Kedua jenis gen diketahui juga merespon perubahan cahaya, sehingga
Jeong dan timnya mencobanya pada kegelapan. Terbukti, gen-gen tersebut
tetap merespon perubahan suara.
Para peneliti menyatakan gen-gen ini mungkin suatu saat dapat
dijadikan "saklar suara" untuk mengaktifkan atau menonaktifkan gen-gen
lainnya yang mengendalikan pertumbuhan pada tanaman budidaya.
Namun, temuan tersebut masih dipandang skeptis oleh sejumlah ilmuwan
lainnya untuk dimafaatkan pada lahan pertanian. Dalam skala
laboratorium mungkin terbukti, namun pada lahan sebenarnya sulit
diterapkan karena angin seringkali mengganggu frekuensi suara.
Sumber:AFP
- Tidak hanya manusia dan hewan yang bisa membedakan suara, tumbuhan
pun sepertinya bisa. Para peneliti Korea Selatan berhasil membuktikan
bahwa gen tertentu pada tumbuhan sensitif terhadap perubahan suara.
Seperti dipublikasikan NewScientist, temuan itu dilaporkan Mi Jeong
Jeng dalam jurnal Molecular Breeding dari National Insitute of
Agricultural Biotechnology di Suwon. Ia dan koleganya telah mencobanya
pada tanaman padi dan berharap metode ini dapat digunakan para petani
untuk merangsang pertumbuhan bunga atau buah.
Percobaan tersebut awalnya hanya hipotesis yang didasari analogi
bahwa jika tumbuhan bereaksi terhadap cahaya dan sentuhan, terhadap
suara juga. Didasari hal tersebut, Jeong menyemaikan padi di
laboratorium dan memainkan 14 lagu klasik termasuk Moonlight Sonata
dari Beethoven.
Perkembangan padi dipantau tidak hanya secara visual namun juga
reaksi gen-gennya. Hasilnya, musik tidak mempengaruhi sama sekali
pertumbuhan padi. Namun, perubahan frekuensi terbukti mempengaruhi gen
yang disebut rbcS dan Ald.
Gen-gen tersebut lebih aktif saat diberikan frekuensi 125 Hertz dan
250 Hertz, namun menjadi tidak aktif saat diberi frekeuensi 50 Hertz.
Kedua jenis gen diketahui juga merespon perubahan cahaya, sehingga
Jeong dan timnya mencobanya pada kegelapan. Terbukti, gen-gen tersebut
tetap merespon perubahan suara.
Para peneliti menyatakan gen-gen ini mungkin suatu saat dapat
dijadikan "saklar suara" untuk mengaktifkan atau menonaktifkan gen-gen
lainnya yang mengendalikan pertumbuhan pada tanaman budidaya.
Namun, temuan tersebut masih dipandang skeptis oleh sejumlah ilmuwan
lainnya untuk dimafaatkan pada lahan pertanian. Dalam skala
laboratorium mungkin terbukti, namun pada lahan sebenarnya sulit
diterapkan karena angin seringkali mengganggu frekuensi suara.
Sumber:AFP
Riset Medis mengenai JILBAB
JILBAB Mengurangi Risiko KANKER
Saat ini, jilbab bukan lagi fenomena kelompok sosial tertentu, tetapi sudah menjadi fenomena seluruh lapisan masyarakat. Tidak sedikit jumlah artis, eksekutif, dan publik figur lainnya menggemari dan menggunakannya.
Beruntunglah Anda yang sudah mengenakan jilbab (veil), kerudung bagi wanita muslim ini tak hanya menunjukkan kerendahan hati dan kesopanan, tetapi juga melindungi Anda dari penyakit mematikan.
Jilbab yang dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador (Iran), pardeh (India dan Pakistan), milayat (Libya), abaya (Irak), charshaf (Turki), hijab (Mesir, Sudan, dan Yaman), dapat memperkecil risiko pemakainya terkena kanker tenggorokan dan hidung. Alasannya, jilbab mampu menyaring sejumlah virus yang suka mampir ke saluran pernapasan bagian atas.
Profesor Kamal Malaker asal Kanada, menyatakan wanita Arab Saudi - yang sebagian besar menutup wajahnya secara penuh- jarang sekali terserang virus epstein barr, yang menyebabkan kanker nasofaring. Bisa dikatakan jumlah penderita kanker jenis ini sangat rendah.
"Jilbab melindungi wanita dari infeksi saluran pernapasan bagian atas, " tulis Saudi Gazette, Jum’at (19/3), mengutip pernyataan Malaker, "Di Arab Saudi, jumlah wanita penderita kanker nasofaring sangat rendah dibandingkan laki-laki," lanjut Malaker.
"Kenyataan ini sungguh menarik, bagaimana pakaian adat yang begitu sederhana memiliki pengaruh begitu besar pada kehidupan manusia," ujar Malaker, kepala bidang onkologi radiasi Rumah Sakit King Abdul Azis.
Kanker nasofaring merupakan kanker yang paling banyak diderita masyakarakat untuk jenis kanker Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Kepala Leher (KL).
Tingginya angka penderita kanker nasofaring terutama akibat keberadaan virus epstein barr yang hampir ada pada 90 persen masyarakat di negara berkembang. Jika virus tersebut ’terbangun’, maka dapat terjadi mutasi sel yang berujung pada kanker nasofaring.
Nasofaring merupakan saluran yang terletak di belakang hidung, tepatnya di atas rongga mulut.
Gejala awal dari kanker nasofaring tersebut antara lain gejala pada telinga yang ditandai dengan dengingan terus-menerus pada telinga.
Di samping itu, sering disertai gejala pada hidung seperti pilek berkepanjangan yang disertai dengan darah, suara parau yang berkepanjangan, sering mimisan dan nyeri saat menelan.
Kanker nasofaring merupakan penyakit kanker keempat yang paling banyak menyerang penderita kanker di Indonesia. (zrp/Reuters)
******
Wanita Berbusana Tertutup Aman dari Ultraviolet C
Satu lagi manfaat wanita yang mengenakan busana tertutup. Menurut dokter spesialis kulit, dr Dewi Inong, SpKK, pemakaian baju panjang yang menutup seluruh bagian tubuh, disertai penggunaan tabir surya setiap 2 jam sekali bisa mencegah radiasi sinar ultraviolet C.
Kesimpulan tersebut, kata Dewi di sela talk show Ummi Award, akhir pekan lalu, adalah hasil riset yang dilakukan para dokter kulit di Australia baru-baru ini. Di sana, insiden kanker kulit cukup banyak terjadi. Uniknya, mayorotas penderita kanker di negeri Kanguru ini adalah wanita.
Mangapa wanita? Menurut Dewi, karena struktur jaringan kulit wanita cenderung lebih tipis ketimbang pria. Kemudian kulit wanita memiliki jumlah pigmen lebih sedikit.
Ini sebuah temuan baru yang cukup mencengangkan dunia kedokteran, khususnya di bidang kesehatan kulit. Karenanya, informasi ini penting bagi masyarakat kita juga, jelasnya. Kebetulan, kata Dewi, anjuran berbasis riset terkini itu sangat relevan dengan kesadaran memakai busana muslim di negara-negara tropis yang jumlah penduduk muslimnya banyak seperti Indonesia.
Selama ini ultraviolet C tak banyak diperhitungkan dampaknya oleh penduduk dunia, karean jumlah radiasinya sedikit. Masyarakat hanya mengenal adanya dua jenis ultraviolet yang jumlah radiasinya lebih besar, yaitu A dan B.
Namun, karena pemakaian freon serta bahan aditif gas lainnya yang semakin merusak lapisan ozon menyebabkan kebocoran atmosfer bumi semakin parah. Akibatnya sinar ultraviolet C bisa masuk dan menerpa bumi.
Angka kejadian kasus penderita kanker kulit dari tahun ke tahun di Australia terus meningkat. Meski tidak menyebutkan angka pasti perubahannya, selama dua tahun terakhir departemen kesehatan Australia mencatat angka prevalensi kanker kulit menjadi 1.000 kasus per 10 ribu penduduk. Itu artinya, peluang untuk terkena kanker kulit di daerah tropis lainnya seperti Indonesia dengan pajanan sinar matahari sangat cukup menjadi sama besarnya dengan Australia.
Ternyata dunia medis bisa membuktikan salah satu manfaat dari anjuran Islam yang sudah ada dari dulu. Dunia medis baru membuktikannya sekarang, jelas Dewi lagi.
Pemakaian busana muslimah dengan jenis kain katun terbukti lebih baik melindungi tubuh dari pajanan sinar matahari. Karenanya, dosen FKUI ini menyarankan agar pakaian yang dikenakan kaum wanita kala terpajan sinar matahari sebaiknya berbahan katun. Terhadap organ yang masih terbuka seperti telapak tangan dan wajah, ia menyarankan pemakaian sun proteck untuk melindungi dari pajanan radiasi sinar matahari.
Selain itu, ia juga menyarankan agar para ibu tidak menjerang tubuh bayi di bawah sinar matahari di atas pukul 09.00 pagi atau kurang dari pukul 16.00 sore. Pasalnya, tubuh bayi sangat rentan terhadap sinar ultraviolet C. Itu artinya, jika ingin menjerang bayi untuk mendapatkan sinar ultraviolet yang aman sebaiknya dilakukan sebelum jam 09.00 pagi dan setelah pukul 16.00 sore.
Saat ini, jilbab bukan lagi fenomena kelompok sosial tertentu, tetapi sudah menjadi fenomena seluruh lapisan masyarakat. Tidak sedikit jumlah artis, eksekutif, dan publik figur lainnya menggemari dan menggunakannya.
Beruntunglah Anda yang sudah mengenakan jilbab (veil), kerudung bagi wanita muslim ini tak hanya menunjukkan kerendahan hati dan kesopanan, tetapi juga melindungi Anda dari penyakit mematikan.
Jilbab yang dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador (Iran), pardeh (India dan Pakistan), milayat (Libya), abaya (Irak), charshaf (Turki), hijab (Mesir, Sudan, dan Yaman), dapat memperkecil risiko pemakainya terkena kanker tenggorokan dan hidung. Alasannya, jilbab mampu menyaring sejumlah virus yang suka mampir ke saluran pernapasan bagian atas.
Profesor Kamal Malaker asal Kanada, menyatakan wanita Arab Saudi - yang sebagian besar menutup wajahnya secara penuh- jarang sekali terserang virus epstein barr, yang menyebabkan kanker nasofaring. Bisa dikatakan jumlah penderita kanker jenis ini sangat rendah.
"Jilbab melindungi wanita dari infeksi saluran pernapasan bagian atas, " tulis Saudi Gazette, Jum’at (19/3), mengutip pernyataan Malaker, "Di Arab Saudi, jumlah wanita penderita kanker nasofaring sangat rendah dibandingkan laki-laki," lanjut Malaker.
"Kenyataan ini sungguh menarik, bagaimana pakaian adat yang begitu sederhana memiliki pengaruh begitu besar pada kehidupan manusia," ujar Malaker, kepala bidang onkologi radiasi Rumah Sakit King Abdul Azis.
Kanker nasofaring merupakan kanker yang paling banyak diderita masyakarakat untuk jenis kanker Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Kepala Leher (KL).
Tingginya angka penderita kanker nasofaring terutama akibat keberadaan virus epstein barr yang hampir ada pada 90 persen masyarakat di negara berkembang. Jika virus tersebut ’terbangun’, maka dapat terjadi mutasi sel yang berujung pada kanker nasofaring.
Nasofaring merupakan saluran yang terletak di belakang hidung, tepatnya di atas rongga mulut.
Gejala awal dari kanker nasofaring tersebut antara lain gejala pada telinga yang ditandai dengan dengingan terus-menerus pada telinga.
Di samping itu, sering disertai gejala pada hidung seperti pilek berkepanjangan yang disertai dengan darah, suara parau yang berkepanjangan, sering mimisan dan nyeri saat menelan.
Kanker nasofaring merupakan penyakit kanker keempat yang paling banyak menyerang penderita kanker di Indonesia. (zrp/Reuters)
******
Wanita Berbusana Tertutup Aman dari Ultraviolet C
Satu lagi manfaat wanita yang mengenakan busana tertutup. Menurut dokter spesialis kulit, dr Dewi Inong, SpKK, pemakaian baju panjang yang menutup seluruh bagian tubuh, disertai penggunaan tabir surya setiap 2 jam sekali bisa mencegah radiasi sinar ultraviolet C.
Kesimpulan tersebut, kata Dewi di sela talk show Ummi Award, akhir pekan lalu, adalah hasil riset yang dilakukan para dokter kulit di Australia baru-baru ini. Di sana, insiden kanker kulit cukup banyak terjadi. Uniknya, mayorotas penderita kanker di negeri Kanguru ini adalah wanita.
Mangapa wanita? Menurut Dewi, karena struktur jaringan kulit wanita cenderung lebih tipis ketimbang pria. Kemudian kulit wanita memiliki jumlah pigmen lebih sedikit.
Ini sebuah temuan baru yang cukup mencengangkan dunia kedokteran, khususnya di bidang kesehatan kulit. Karenanya, informasi ini penting bagi masyarakat kita juga, jelasnya. Kebetulan, kata Dewi, anjuran berbasis riset terkini itu sangat relevan dengan kesadaran memakai busana muslim di negara-negara tropis yang jumlah penduduk muslimnya banyak seperti Indonesia.
Selama ini ultraviolet C tak banyak diperhitungkan dampaknya oleh penduduk dunia, karean jumlah radiasinya sedikit. Masyarakat hanya mengenal adanya dua jenis ultraviolet yang jumlah radiasinya lebih besar, yaitu A dan B.
Namun, karena pemakaian freon serta bahan aditif gas lainnya yang semakin merusak lapisan ozon menyebabkan kebocoran atmosfer bumi semakin parah. Akibatnya sinar ultraviolet C bisa masuk dan menerpa bumi.
Angka kejadian kasus penderita kanker kulit dari tahun ke tahun di Australia terus meningkat. Meski tidak menyebutkan angka pasti perubahannya, selama dua tahun terakhir departemen kesehatan Australia mencatat angka prevalensi kanker kulit menjadi 1.000 kasus per 10 ribu penduduk. Itu artinya, peluang untuk terkena kanker kulit di daerah tropis lainnya seperti Indonesia dengan pajanan sinar matahari sangat cukup menjadi sama besarnya dengan Australia.
Ternyata dunia medis bisa membuktikan salah satu manfaat dari anjuran Islam yang sudah ada dari dulu. Dunia medis baru membuktikannya sekarang, jelas Dewi lagi.
Pemakaian busana muslimah dengan jenis kain katun terbukti lebih baik melindungi tubuh dari pajanan sinar matahari. Karenanya, dosen FKUI ini menyarankan agar pakaian yang dikenakan kaum wanita kala terpajan sinar matahari sebaiknya berbahan katun. Terhadap organ yang masih terbuka seperti telapak tangan dan wajah, ia menyarankan pemakaian sun proteck untuk melindungi dari pajanan radiasi sinar matahari.
Selain itu, ia juga menyarankan agar para ibu tidak menjerang tubuh bayi di bawah sinar matahari di atas pukul 09.00 pagi atau kurang dari pukul 16.00 sore. Pasalnya, tubuh bayi sangat rentan terhadap sinar ultraviolet C. Itu artinya, jika ingin menjerang bayi untuk mendapatkan sinar ultraviolet yang aman sebaiknya dilakukan sebelum jam 09.00 pagi dan setelah pukul 16.00 sore.
Riset Sejarah : Penemu Benua Amerika sesungguhnya Umat Islam
Sejarah resmi selama ini mengatakan bahwa Christoper Colombus-lah yang menemukan daratan luas yang kemudian disebut Amerika. Hal ini ternyata tidak benar. Karena 70 tahun sebelum Colombus menjejakkan kaki di Amerika, daratan yang disangkanya India, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Penemu Amerika bukanlah Colombus. Penemu Amerika adalah Umat Islam. Mereka menikah dengan penduduk lokal, orang-orang Indian, sehingga menjadi bagian dari local-genius Amerika.
Ada sejumlah literatur yang berangkat dari fakta-fakta empirik bahwa umat Islam sudah hidup di Amerika beberapa abad Colombus datang. Salah satunya yang paling popular adalah essay Dr.Youssef Mroueh, dari Preparatory Commitee for International Festivals to celebrate the millenium of the Muslims arrival to the Americas, tahun 1996, yang berjudul "Precolumbian Muslims in America".
Dalam essaynya, Doktor Mroueh menulis, "Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929-961M), kaum Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol, menembus "samudra yang gelap dan berkabut". Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang "tak dikenal dan aneh". Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigran Muslimin gelombang pertama di Amerika."
Indian dan Umat Islam
Beberapa nama-nama suku Indian dan kepala sukunya juga berasal dari akar kata bahasa Arab, seperti: Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee (Shar-kee), Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya, merupakan kepala suku yang sangat terkenal karena beliau menciptakan sillabel huruf-huruf (Cherokee Syllabary) bagi orang-orang Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagai nama pohon Redwood yang tertinggi di California, sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung di utara San Fransisco.
Berlainan dengan gambaran stereotip tentang suku Indian yang selalu mengenakan bulu-bulu burung warna-warni di kepalanya, seperti yang banyak digambarkan para seniman barat selama ini, Sequoyah selalu mengenakan sorban. Dia tidak sendirian, masih banyak kepala suku Indian yang mengenakan tutup kepala gaya orang Islam. Mereka adalah Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Bahkan sebagian dari mereka mengenakan penutup kepala yang khas Arab seperti yang ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.
Orang-orang Indian Amerika juga memegang nilai Ketuhanan dengan mempercayai adanya Tuhan Yang Menguasai seluruh alam semesta ini, dan Tuhan tersebut tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga menyakini bahwa tugas utama manusia diciptakan oleh Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang kepala suku Ohiyesa: "In the life of Indian, there was only inevitable duty -the duty of prayer- the daily recognition of the Unseen and the Eternal". Di dalam Al-Qur'an, kita diberitahukan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin adalah semata-mata demi untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ahli sejarah seni Jerman, Alexander Von Wuthenau, dalam buku klasiknya "Unexpected Faces in Ancient America" (1975); Serta Ivan Van Sertima dengan buku "They Came before Columbus" (1976) dan juga mengedit buku "African Presence In Early America" di mana intelektual Perancis abad ke-19 Brasseur de Bourboug di situ mengungkapkan keberadaan orang-orang Islam di Amerika Tengah, yang juga didukung essei dari P.V. Ramos dalam buku yang sama tentang keberadaan 'Mohemmedans' di Karibia (Carib) yang dijumpai Columbus. Beberapa literature lainnya yang bisa ditelusuri tentang hal yang sama antara lain dari ahli arkeologi dan linguis Howard Barraclough (Barry) Fell berjudul "Saga America" (1980); Colin Taylor (Editor) "The Native Americans" (1991); dan orientalis Inggris De Lacy O'Leary yang menulis "Arabic Thought and It's Place in Western History" (1992).
Salah satu buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan adanya peta empat pulau di Karibia yang dibuat tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuane Pissigano, kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahu sebelum Columbus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe. Menzies juga mengemukakan bahwa Laksamana Zheng He (Ceng Ho), seorang Laksamana Cina Muslim, telah mendarat di Amerika pada tahun 1421, 71 tahun lebih awal ketimbang Columbus. Lima abad sebelumnya, Khaskhas Ibn Saeed Ibn Aswad pun telah menjejakkan kaki di Amerika. Jelas, penemu Amerika sama sekali bukan Colombus, tetapi para pionir pelayaran dunia, yakni pelaut-pelaut Islam yang ulung.
Salah satunya yang paling popular adalah essay Dr. Yousef Mroueh, dari prepatory committee for international festival to celebrate the millennium of the muslims arrival to the Americas, tahun 1996, yang berjudul “Precolumbian Muslims in America”.
Dalam essaynya, Dr. Mroueh menulis, “Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929-961 M.), kaum muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra di Spanyol, menembus ‘samudera yang gelap dan berkabut’. Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang ‘tak dikenal dan aneh’. Ada kaum muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigran Muslim gelombang pertama di Amerika.”
Ada banyak literatur yang membuktikan adanya kehadiran Muslimin gelombang pertama ke Amerika jauh sebelum zaman Columbus. Bukti-bukti itu antara lain:
1. Abul-Hasan Ali Ibnu Al-Hussain Al-Masudi merupakan seorang pakar sejarah dan geografi yang hidup dari tahun 871-957 M. Dalam karyanya yang berjudul “Muruj adh-dhahab wa maad aljawbar (Hamparan emas dan tambang permata)”, Abul Hasan menulis bahwa pada waktu pemerintahan Khalifah Abdullah Ibnu Muhammad (888-912 M.), penjelajah Muslim Khasykhasy Ibnu Sa’id Ibnu Aswad dari Cordova, Spanyol telah berlayar dari Delbra pada 889 M. , menyeberang samudera yang gelap dan berkabut serta mencapai sebuah negeri yang asing dan kembali dengan harta yang menakjubkan.
2. Loe Weiner, pakar sejarah dari Harvard University, dalam bukunya “Africa and the Discovery of America (1920)” menulis bahwa Columbus telah mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar luas di Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Utara, termasuk Kanada. Mereka berdagang dan telah melakukan asimilasi dengan orang-orang Indian dari suku Iroquois dan Algonquin.
3. Dr. Barry Fell dari Harvard University menulis bahwa berabad-abad sebelum Columbus, telah bermukim kaum Muslimin di benua baru dari Afrika Utara dan Barat. Dr. Fell mendapatkan adanya sekolah-sekolah Islam di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, dan Tipper Canoe (Indiana) dalam tahun-tahun 700-800.
Taken From: Eramuslim Digest
Ada sejumlah literatur yang berangkat dari fakta-fakta empirik bahwa umat Islam sudah hidup di Amerika beberapa abad Colombus datang. Salah satunya yang paling popular adalah essay Dr.Youssef Mroueh, dari Preparatory Commitee for International Festivals to celebrate the millenium of the Muslims arrival to the Americas, tahun 1996, yang berjudul "Precolumbian Muslims in America".
Dalam essaynya, Doktor Mroueh menulis, "Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929-961M), kaum Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol, menembus "samudra yang gelap dan berkabut". Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang "tak dikenal dan aneh". Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigran Muslimin gelombang pertama di Amerika."
Indian dan Umat Islam
Beberapa nama-nama suku Indian dan kepala sukunya juga berasal dari akar kata bahasa Arab, seperti: Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee (Shar-kee), Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya, merupakan kepala suku yang sangat terkenal karena beliau menciptakan sillabel huruf-huruf (Cherokee Syllabary) bagi orang-orang Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagai nama pohon Redwood yang tertinggi di California, sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung di utara San Fransisco.
Berlainan dengan gambaran stereotip tentang suku Indian yang selalu mengenakan bulu-bulu burung warna-warni di kepalanya, seperti yang banyak digambarkan para seniman barat selama ini, Sequoyah selalu mengenakan sorban. Dia tidak sendirian, masih banyak kepala suku Indian yang mengenakan tutup kepala gaya orang Islam. Mereka adalah Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Bahkan sebagian dari mereka mengenakan penutup kepala yang khas Arab seperti yang ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.
Orang-orang Indian Amerika juga memegang nilai Ketuhanan dengan mempercayai adanya Tuhan Yang Menguasai seluruh alam semesta ini, dan Tuhan tersebut tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga menyakini bahwa tugas utama manusia diciptakan oleh Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang kepala suku Ohiyesa: "In the life of Indian, there was only inevitable duty -the duty of prayer- the daily recognition of the Unseen and the Eternal". Di dalam Al-Qur'an, kita diberitahukan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin adalah semata-mata demi untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ahli sejarah seni Jerman, Alexander Von Wuthenau, dalam buku klasiknya "Unexpected Faces in Ancient America" (1975); Serta Ivan Van Sertima dengan buku "They Came before Columbus" (1976) dan juga mengedit buku "African Presence In Early America" di mana intelektual Perancis abad ke-19 Brasseur de Bourboug di situ mengungkapkan keberadaan orang-orang Islam di Amerika Tengah, yang juga didukung essei dari P.V. Ramos dalam buku yang sama tentang keberadaan 'Mohemmedans' di Karibia (Carib) yang dijumpai Columbus. Beberapa literature lainnya yang bisa ditelusuri tentang hal yang sama antara lain dari ahli arkeologi dan linguis Howard Barraclough (Barry) Fell berjudul "Saga America" (1980); Colin Taylor (Editor) "The Native Americans" (1991); dan orientalis Inggris De Lacy O'Leary yang menulis "Arabic Thought and It's Place in Western History" (1992).
Salah satu buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan adanya peta empat pulau di Karibia yang dibuat tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuane Pissigano, kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahu sebelum Columbus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe. Menzies juga mengemukakan bahwa Laksamana Zheng He (Ceng Ho), seorang Laksamana Cina Muslim, telah mendarat di Amerika pada tahun 1421, 71 tahun lebih awal ketimbang Columbus. Lima abad sebelumnya, Khaskhas Ibn Saeed Ibn Aswad pun telah menjejakkan kaki di Amerika. Jelas, penemu Amerika sama sekali bukan Colombus, tetapi para pionir pelayaran dunia, yakni pelaut-pelaut Islam yang ulung.
Salah satunya yang paling popular adalah essay Dr. Yousef Mroueh, dari prepatory committee for international festival to celebrate the millennium of the muslims arrival to the Americas, tahun 1996, yang berjudul “Precolumbian Muslims in America”.
Dalam essaynya, Dr. Mroueh menulis, “Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929-961 M.), kaum muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra di Spanyol, menembus ‘samudera yang gelap dan berkabut’. Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang ‘tak dikenal dan aneh’. Ada kaum muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigran Muslim gelombang pertama di Amerika.”
Ada banyak literatur yang membuktikan adanya kehadiran Muslimin gelombang pertama ke Amerika jauh sebelum zaman Columbus. Bukti-bukti itu antara lain:
1. Abul-Hasan Ali Ibnu Al-Hussain Al-Masudi merupakan seorang pakar sejarah dan geografi yang hidup dari tahun 871-957 M. Dalam karyanya yang berjudul “Muruj adh-dhahab wa maad aljawbar (Hamparan emas dan tambang permata)”, Abul Hasan menulis bahwa pada waktu pemerintahan Khalifah Abdullah Ibnu Muhammad (888-912 M.), penjelajah Muslim Khasykhasy Ibnu Sa’id Ibnu Aswad dari Cordova, Spanyol telah berlayar dari Delbra pada 889 M. , menyeberang samudera yang gelap dan berkabut serta mencapai sebuah negeri yang asing dan kembali dengan harta yang menakjubkan.
2. Loe Weiner, pakar sejarah dari Harvard University, dalam bukunya “Africa and the Discovery of America (1920)” menulis bahwa Columbus telah mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar luas di Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Utara, termasuk Kanada. Mereka berdagang dan telah melakukan asimilasi dengan orang-orang Indian dari suku Iroquois dan Algonquin.
3. Dr. Barry Fell dari Harvard University menulis bahwa berabad-abad sebelum Columbus, telah bermukim kaum Muslimin di benua baru dari Afrika Utara dan Barat. Dr. Fell mendapatkan adanya sekolah-sekolah Islam di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, dan Tipper Canoe (Indiana) dalam tahun-tahun 700-800.
Taken From: Eramuslim Digest
Riset Ilmiah : Keajaiban Dibalik Lafadz ALLAH
Beberapa hari ini tertarik untuk mempelajari sholat. Kembali membaca beberapa buku yang sudah ada dan menyisihkan anggaran belanja untuk berburu buku baru. Hingga akhirnya "terpukau" pada buku Mukjizat Gerakan Sholat: Penelitian Dokter Ahli Bedah dalam Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit karangan dr. Sagiran, M.Kes.,Sp.B. Pada halaman 42 beliau menuliskan tentang penelitian seorang ahli psikologi Belanda tentang efek psikologis pengucapan lafadz Allah bagi pasien psikologis dan orang normal. Berikut kutipannya:
Seorang ahli psikologi dari Belanda, Professor Vander Hoven (2002) mengumumkan temuan barunya dari penelitian tentang pengaruh membaca Al Qur'an dan pengucapan berulang-ulang kata "ALLAH" baik pada pasien maupun orang normal. Penelitian dilakukan pada subjek selama tiga tahun. Beberapa pasiennya bahkan ada yang non-muslim, beberapa lainnya tidak berbahasa Arab sebagai bahasa ibu tetapi dilatih untuk dapat mengucapkan kata Allah menurut tata cara pengucapan Bahasa Arab (Alloh-red).
Hasil penelitiannya sungguh menakjubkan terutama pada mereka yang menderita depresi dan tekanan psikologi. Harian Arab Saudi Al Watan melaporkan bahwa profesor itu menyimpulkan, mereka orang muslim yang membaca Al Qur'an dengan teratur dapat mencegah penyakit-penyakit psikologis.
Lebih lanjut profesor itu menjelaskan, bahwa setiap huruf dari kata ALLAH itu mempengaruhi penyembuhan psikologis. ternyata pengucapan ini tidak pernah ditemui pada bahasa-bahasa lainnya di dunia. Secara fisiologis, pengucapan huruf pertama yakni "A (alif di fathah)" melapangkan sistem pernafasan, berfungsi mengontrol gerak nafas. Kemudian saat mengucap konsonan "L (Lam di sukun)" menurut cara oarang Arab dengan lidah tertarik ke langit-langit dan sedikit tergelincir di bagian rahang atas, sejenak tertahan sebelum kemudian mengucapkan bunyi "LOH", membentuk ruang tertentu di dalam mulut. Jeda yang pendek dan kemudian disusul dengan jeda yang sama secara berurutan ini menimbulkan pengaruh yang nyata terhadap relaksasi pernafasan. Juga, pengucapan huruf terakhir yaitu "H (Ha' di sukun)" membuat kontak antara paru-paru dan jantung dan pada gilirannya kontak ini dapat mengontrol denyut jantung.
Penelitian yang dilakukan oleh seorang non-muslim ini banyak mendapat tanggapan dari pihak muslim dan non-muslim. Terdapat banyak blog maupun website yang mempublikasikannya. Beberapa diantaranya adalah forum maroc dan forum talklfc. Sengaja saya tampilkan link forum diskusi agar pembaca bisa merasakan atmosfer diskusi tentang hal ini. Tidak semua pihak menerima hasil penelitian Profesor Vander Hoven ini. Sebuah situs non-muslim (yang sepertinya juga anti Islam) menyebut penelitian ini dengan Islamic Pseudo-Science. Menurut saya, kritik yang mereka sampaikan ada positifnya. Dalam penelitian ini memang tidak dijelaskan biodata Profesor Vander Hoven, metodologi penelitian, nama media atau jurnal resmi yang mempublikasikannya, dan yang lain sebagainya. Akan tetapi itu hanyalah sebuah apologi defensif, yang tidak mengurangi substansi penelitian fenomenal ini.
Seorang ahli psikologi dari Belanda, Professor Vander Hoven (2002) mengumumkan temuan barunya dari penelitian tentang pengaruh membaca Al Qur'an dan pengucapan berulang-ulang kata "ALLAH" baik pada pasien maupun orang normal. Penelitian dilakukan pada subjek selama tiga tahun. Beberapa pasiennya bahkan ada yang non-muslim, beberapa lainnya tidak berbahasa Arab sebagai bahasa ibu tetapi dilatih untuk dapat mengucapkan kata Allah menurut tata cara pengucapan Bahasa Arab (Alloh-red).
Hasil penelitiannya sungguh menakjubkan terutama pada mereka yang menderita depresi dan tekanan psikologi. Harian Arab Saudi Al Watan melaporkan bahwa profesor itu menyimpulkan, mereka orang muslim yang membaca Al Qur'an dengan teratur dapat mencegah penyakit-penyakit psikologis.
Lebih lanjut profesor itu menjelaskan, bahwa setiap huruf dari kata ALLAH itu mempengaruhi penyembuhan psikologis. ternyata pengucapan ini tidak pernah ditemui pada bahasa-bahasa lainnya di dunia. Secara fisiologis, pengucapan huruf pertama yakni "A (alif di fathah)" melapangkan sistem pernafasan, berfungsi mengontrol gerak nafas. Kemudian saat mengucap konsonan "L (Lam di sukun)" menurut cara oarang Arab dengan lidah tertarik ke langit-langit dan sedikit tergelincir di bagian rahang atas, sejenak tertahan sebelum kemudian mengucapkan bunyi "LOH", membentuk ruang tertentu di dalam mulut. Jeda yang pendek dan kemudian disusul dengan jeda yang sama secara berurutan ini menimbulkan pengaruh yang nyata terhadap relaksasi pernafasan. Juga, pengucapan huruf terakhir yaitu "H (Ha' di sukun)" membuat kontak antara paru-paru dan jantung dan pada gilirannya kontak ini dapat mengontrol denyut jantung.
Penelitian yang dilakukan oleh seorang non-muslim ini banyak mendapat tanggapan dari pihak muslim dan non-muslim. Terdapat banyak blog maupun website yang mempublikasikannya. Beberapa diantaranya adalah forum maroc dan forum talklfc. Sengaja saya tampilkan link forum diskusi agar pembaca bisa merasakan atmosfer diskusi tentang hal ini. Tidak semua pihak menerima hasil penelitian Profesor Vander Hoven ini. Sebuah situs non-muslim (yang sepertinya juga anti Islam) menyebut penelitian ini dengan Islamic Pseudo-Science. Menurut saya, kritik yang mereka sampaikan ada positifnya. Dalam penelitian ini memang tidak dijelaskan biodata Profesor Vander Hoven, metodologi penelitian, nama media atau jurnal resmi yang mempublikasikannya, dan yang lain sebagainya. Akan tetapi itu hanyalah sebuah apologi defensif, yang tidak mengurangi substansi penelitian fenomenal ini.
05 Mei, 2009
Berziarah ke Makam Rasulullah
Saat melaksanakan haji merupakan kesempatan emas bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah sebanyak-banyaknya. Beribadah di Haramain (Makkah dan Madinah) mempunyai keutaman yang lebih dari tempat-tempat lainnya. Maka para jamaah haji menyempatkan diri berziarah ke makah Rasulullah SAW.
Berziarah ke makam Rasulullah SAW adalah sunnah hukumnya. Rasulullah SAW sendiri bersabda:
مَنْ جَائَنِي زَائِرًا لَمْ تَدْعُهُ حَاجَةٌ اِلاَّ زِيَارَتِي كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ تَعَالَى أنْ أكُوْنَ شَفِيْعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Siapa saja yang datang kepadaku untuk berziarah, dan keperluannya hanya utnuk beziarah kepadaku maka Allh SWT memberikan jaminan agar aku menjadi orang yang memberi syafa’at (pertolongan) kepadanya di hari kiamat nanti. (HR Darul Quthni)
ِApalagi ziarah itu dilakukan pada saat melakukan ibadah haji. Dalam hadits lain disebutkan:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَجَّ فَزَارَ قَبْرِي بَعْدَ مَوْتِي كَانَ كَمَنْ زَارَنِيْ فِي حَيَاتِهِ
Dari Ibn 'Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melaksanakan ibadah haji, lalu berziarah ke makamku setelah aku meninggal dunia, maka ia seperti orang yang berziarah kepadaku ketika aku masih hidup.” (HR Darul Quthni)
Atas dasar ini, pengarang kitab I'anatut Thalibin menyatakan:
“Berziarah ke makam Nabi Muhammad merupakan salah satu qurbah (ibadah) yang paling mulia, karena itu, sudah selayaknya untuk diperhatikan oleh seluruh umat Islam. Dan hendaklah waspada, jangan sampai tidak berziarah padahal dia telah diberi kemampuan oleh Allah SWT, lebih-Iebih bagi mereka yang telah melaksanakan ibadah haji. Karena hak Nabi Muhammad SAW yang harus diberikan oleh umatnya sangat besar. Bahkan jika salah seorang di antara mereka datang dengan kepala dijadikan kaki dari ujung bumi yang terjauh hanya untuk berziarah ke Rasullullah SAW maka itu tidak akan cukup untuk memenuhi hak yang harus diterima oleh Nabi SAW dari umatnya. Mudah-mudahan Allah SWT membalas kebaikan Rasullullah SAW kepada kaum muslimin dengan sebaik-baik balasan.” (I'anatut Thalibin, juz II, hal 313)
Lalu, bagaimana dengan kekhawatiran Rasulullah SAW yang melarang umat Islam menjadikan makam beliau sebagai tempat berpesta, atau sebagai berhala yang disembah.. Yakni dalam hadits Rasulullah SAW:
عَنْ أبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَتَتَّخِذُوْا قَبْرِي عِيْدًا وَلا تَجْعَلُوا بُيُوْتَكُمْ قُبُوْرًا وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَصَلُّوْا عَلَيَّ فَاِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي
Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kamu jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan janganlah kamu jadikan rumahmu sebagai kuburan. Maka bacalah shalawat kepadaku. Karena shalawat yang kamu baca akan sampai kepadaku di mana saja kamu berada.” (Musnad Ahmad bin Hanbal: 8449)
Menjawab kekhawatiran Nabi SAW ini, Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Maliki al-Hasani menukil dari beberapa ulama, lalu berkomentar:
“Sebagian ulama ada yang memahami bahwa yang dimaksud (oleh hadits itu adalah) larangan untuk berbuat tidak sopan ketika berziarah ke makam Rasulullah SAW. Yakni dengan memainkan alat musik atau permainan lainnya, sebagaimana yang biasa dilakukan ketika ada perayaan. (Yang seharusnya dilakukan adalah) umat Islam berziarah ke makam Rasul hanya untuk menyampaikan salam kepada Rasul, berdo’a di sisinya, mengharap berkah melihat makam Rasul, mendoakan serta menjawab salam Rasulullah SAW. (Itu semua dilakukan) dengan tetap menjaga sopan santun yang sesuai dengan maqam kenabiannya yang mulia.” (Manhajus Salaf fi Fahmin Nushush bainan Nazhariyyah wat-Tathbiq, 103)
Maka, berziarah ke makam Rasulullah SAW tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Bahkan sangat dianjurkan karena akan mengingatkan kita akan jasa dan perjuangan Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjadi salah satu bukti mengguratnya kecintaan kita kepada beliau.
KH Muhyiddin Abdusshomad
Pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Ketua PCNU Jember
Berziarah ke makam Rasulullah SAW adalah sunnah hukumnya. Rasulullah SAW sendiri bersabda:
مَنْ جَائَنِي زَائِرًا لَمْ تَدْعُهُ حَاجَةٌ اِلاَّ زِيَارَتِي كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ تَعَالَى أنْ أكُوْنَ شَفِيْعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Siapa saja yang datang kepadaku untuk berziarah, dan keperluannya hanya utnuk beziarah kepadaku maka Allh SWT memberikan jaminan agar aku menjadi orang yang memberi syafa’at (pertolongan) kepadanya di hari kiamat nanti. (HR Darul Quthni)
ِApalagi ziarah itu dilakukan pada saat melakukan ibadah haji. Dalam hadits lain disebutkan:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَجَّ فَزَارَ قَبْرِي بَعْدَ مَوْتِي كَانَ كَمَنْ زَارَنِيْ فِي حَيَاتِهِ
Dari Ibn 'Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melaksanakan ibadah haji, lalu berziarah ke makamku setelah aku meninggal dunia, maka ia seperti orang yang berziarah kepadaku ketika aku masih hidup.” (HR Darul Quthni)
Atas dasar ini, pengarang kitab I'anatut Thalibin menyatakan:
“Berziarah ke makam Nabi Muhammad merupakan salah satu qurbah (ibadah) yang paling mulia, karena itu, sudah selayaknya untuk diperhatikan oleh seluruh umat Islam. Dan hendaklah waspada, jangan sampai tidak berziarah padahal dia telah diberi kemampuan oleh Allah SWT, lebih-Iebih bagi mereka yang telah melaksanakan ibadah haji. Karena hak Nabi Muhammad SAW yang harus diberikan oleh umatnya sangat besar. Bahkan jika salah seorang di antara mereka datang dengan kepala dijadikan kaki dari ujung bumi yang terjauh hanya untuk berziarah ke Rasullullah SAW maka itu tidak akan cukup untuk memenuhi hak yang harus diterima oleh Nabi SAW dari umatnya. Mudah-mudahan Allah SWT membalas kebaikan Rasullullah SAW kepada kaum muslimin dengan sebaik-baik balasan.” (I'anatut Thalibin, juz II, hal 313)
Lalu, bagaimana dengan kekhawatiran Rasulullah SAW yang melarang umat Islam menjadikan makam beliau sebagai tempat berpesta, atau sebagai berhala yang disembah.. Yakni dalam hadits Rasulullah SAW:
عَنْ أبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَتَتَّخِذُوْا قَبْرِي عِيْدًا وَلا تَجْعَلُوا بُيُوْتَكُمْ قُبُوْرًا وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَصَلُّوْا عَلَيَّ فَاِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي
Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kamu jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan janganlah kamu jadikan rumahmu sebagai kuburan. Maka bacalah shalawat kepadaku. Karena shalawat yang kamu baca akan sampai kepadaku di mana saja kamu berada.” (Musnad Ahmad bin Hanbal: 8449)
Menjawab kekhawatiran Nabi SAW ini, Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Maliki al-Hasani menukil dari beberapa ulama, lalu berkomentar:
“Sebagian ulama ada yang memahami bahwa yang dimaksud (oleh hadits itu adalah) larangan untuk berbuat tidak sopan ketika berziarah ke makam Rasulullah SAW. Yakni dengan memainkan alat musik atau permainan lainnya, sebagaimana yang biasa dilakukan ketika ada perayaan. (Yang seharusnya dilakukan adalah) umat Islam berziarah ke makam Rasul hanya untuk menyampaikan salam kepada Rasul, berdo’a di sisinya, mengharap berkah melihat makam Rasul, mendoakan serta menjawab salam Rasulullah SAW. (Itu semua dilakukan) dengan tetap menjaga sopan santun yang sesuai dengan maqam kenabiannya yang mulia.” (Manhajus Salaf fi Fahmin Nushush bainan Nazhariyyah wat-Tathbiq, 103)
Maka, berziarah ke makam Rasulullah SAW tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Bahkan sangat dianjurkan karena akan mengingatkan kita akan jasa dan perjuangan Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjadi salah satu bukti mengguratnya kecintaan kita kepada beliau.
KH Muhyiddin Abdusshomad
Pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Ketua PCNU Jember
Keutamaan Shalawat Nariyah
Membaca shalawat nariyah adalah salah satu amalan yang disenangi orang-orang NU, di samping amalan-amalan lain semacam itu. Ada shalawat "thibbil qulub", ada shalawat "tunjina", dan masih banyak lagi. Belum lagi bacaan "hizib" dan "rawatib" yang tak terhitung banyaknya. Semua itu mendorong semangat keagamaan dan cinta kepada Rasulullah SAW sekaligus beribadah.
Salah satu hadits yang sangat populer yang membuat rajin kita membaca shalawat ialah bahwa Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya. Makanya, bagi orang-orang NU, setiap kegiatan keagamaan bisa disisipi bacaan shalawat dengan segala ragamnya.
Salah satu shalawat yang sangat populer ialah "shalawat badar". Hampir setiap warga NU, dari anak kecil sampai kakek dan nenek, dapat dipastikan bisa melantunkan shalawat Badar. Bahkan saking populernya, orang bukan NU pun ikut hafal karena pagi, siang, malam, acara di mana dan kapan saja shalawat badar selalu dilantunkan bersama-sama.
Nah shalawat yang satu ini, "shalawat Nariyah", tidak kalah populernya di kalangan warga NU. Khususnya bila menghadapi problem hidup yang sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu kepada-Nya.
Berikut ini adalah bacaan shalawat nariyah:
أللّهُمَّ صَلِّي صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.
Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”
Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia... Dan hadits Rasulullah yang mengatakan; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khozinatul Asror.
Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amalamal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail alQadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma' az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.
Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).
KH Munawir Abdul Fattah
Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta
Salah satu hadits yang sangat populer yang membuat rajin kita membaca shalawat ialah bahwa Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya. Makanya, bagi orang-orang NU, setiap kegiatan keagamaan bisa disisipi bacaan shalawat dengan segala ragamnya.
Salah satu shalawat yang sangat populer ialah "shalawat badar". Hampir setiap warga NU, dari anak kecil sampai kakek dan nenek, dapat dipastikan bisa melantunkan shalawat Badar. Bahkan saking populernya, orang bukan NU pun ikut hafal karena pagi, siang, malam, acara di mana dan kapan saja shalawat badar selalu dilantunkan bersama-sama.
Nah shalawat yang satu ini, "shalawat Nariyah", tidak kalah populernya di kalangan warga NU. Khususnya bila menghadapi problem hidup yang sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu kepada-Nya.
Berikut ini adalah bacaan shalawat nariyah:
أللّهُمَّ صَلِّي صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.
Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”
Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia... Dan hadits Rasulullah yang mengatakan; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khozinatul Asror.
Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amalamal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail alQadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma' az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.
Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).
KH Munawir Abdul Fattah
Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta
Dalil Nagli Ziarah Kubur
Ziarah kubur adalah mendatangi kuburan dengan tujuan untuk mendoakan ahli kubur dan sebagai pelajaran (ibrah) bagi peziarah bahwa tidak lama lagi juga akan menyusul menghuni kuburan sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
Ketahuilah berdoa di kuburan pun adalah sunnah Rasulullah saw, beliau saw bersalam dan berdoa di Pekuburan Baqi’, dan berkali kali beliau saw melakukannya, demikian diriwayatkan dalam shahihain Bukhari dan Muslim, dan beliau saw bersabda : “Dulu aku pernah melarang kalian menziarahi kuburan, maka sekarang ziarahlah”. (Shahih Muslim hadits no.977 dan 1977)
Dan Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengucapkan salam untuk ahli kubur dengan ucapan “Assalaamu alaikum Ahliddiyaar minalmu’minin walmuslimin, wa Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As’alullah lana wa lakumul’aafiah..” (Salam sejahtera atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga kasih sayang Allah atas yg terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim hadits no 974, 975, 976). Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka berbincang-bincang dengan ucapan “Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian”.
Rasul saw berbicara kepada yg mati sebagaimana selepas perang Badr, Rasul saw mengunjungi mayat mayat orang kafir, lalu Rasulullah saw berkata : “wahai Abu Jahal bin Hisyam, wahai Umayyah bin Khalf, wahai ‘Utbah bin Rabi’, wahai syaibah bin rabi’ah, bukankah kalian telah dapatkan apa yg dijanjikan Allah pada kalian…?!, sungguh aku telah menemukan janji tuhanku benar..!”, maka berkatalah Umar bin Khattab ra : “wahai rasulullah.., kau berbicara pada bangkai, dan bagaimana mereka mendengar ucapanmu?”, Rasul saw menjawab : “Demi (Allah) Yang diriku dalam genggamannya, engkau tak lebih mendengar dari mereka (engkau dan mereka sama sama mendengarku), akan tetapi mereka tak mampu menjawab” (shahih Muslim hadits no.6498).
Makna ayat : “Sungguh Engkau tak akan didengar oleh yg telah mati”.
Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya makna ayat ini bahwa yg dimaksud orang yg telah mati adalah orang kafir yg telah mati hatinya dg kekufuran, dan Imam Qurtubi menukil hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa Rasul saw berbicara dengan orang mati dari kafir Quraisy yg terbunuh di perang Badr. (Tafsir Qurtubi Juz 13 hal 232).
Berkata Imam Attabari rahimahullah dalam tafsirnya bahwa makna ayat itu : bahwa engkaua wahai Muhammad tak akan bisa memberikan kefahaman kepada orang yg telah dikunci Allah untuk tak memahami (Tafsir Imam Attabari Juz 20 hal 12, Juz 21 hal 55, )
Berkata Imam Ibn katsir rahimahullah dalam tafsirnya : “walaupun ada perbedaan pendapat tentang makna ucapan Rasul saw pada mayat mayat orang kafir pada peristiwa Badr, namun yg paling shahih diantara pendapat para ulama adalah riwayat Abdullah bin Umar ra dari riwayat riwayat shahih yg masyhur dengan berbagai riwayat, diantaranya riwayat yg paling masyhur adalah riwayat Ibn Abdilbarr yg menshahihkan riwayat ini dari Ibn Abbas ra dg riwayat Marfu’ bahwa : “tiadalah seseorang berziarah ke makam saudara uslimnya didunia, terkecuali Allah datangkan ruhnya hingga menjawab salamnya”, dan hal ini dikuatkan dengan dalil shahih (riwayat shahihain) bahwa Rasul saw memerintahkan mengucapkan salam pada ahlilkubur, dan salam hanyalaha diucapkan pada yg hidup, dan salam hanya diucapkan pada yg hidup dan berakal dan mendengar, maka kalau bukan karena riwayat ini maka mereka (ahlil kubur) adalah sama dengan batu dan benda mati lainnya. Dan para salaf bersatu dalam satu pendapat tanpa ikhtilaf akan hal ini, dan telah muncul riwayat yg mutawatir (riwayat yg sangat banyak) dari mereka, bahwa Mayyit bergembira dengan kedatangan orang yg hidup ke kuburnya”. Selesai ucapan Imam Ibn Katsir (Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 3 hal 439).
Rasul saw bertanya2 tentang seorang wanita yg biasa berkhidmat di masjid, berkata para sahabat bahwa ia telah wafat, maka rasul saw bertanya : “mengapa kalian tak mengabarkan padaku?, tunjukkan padaku kuburnya” seraya datang ke kuburnya dan menyolatkannya, lalu beliau saw bersabda : “Pemakaman ini penuh dengan kegelapan (siksaan), lalu Allah menerangi pekuburan ini dengan shalatku pada mereka” (shahih Muslim hadits no.956)
Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka ia segera masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap : Assalamualaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah (wahai ayahku)”. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051)
Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra berdiri di kubur Nabi saw dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa, lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra” (Sunan Imam Baihaqiy ALkubra hadits no.10052)
Sabda Rasulullah saw : Barangsiapa yg pergi haji, lalu menziarahi kuburku setelah aku wafat, maka sama saja dengan mengunjungiku saat aku hidup (Sunan Imam Baihaqiy Alkubra hadits no.10054).
Dan masih banyak lagi kejelasan dan memang tak pernah ada yg mengingkari ziarah kubur sejak Zaman Rasul saw hingga kini selama 14 abad (seribu empat ratus tahun lebih semua muslimin berziarah kubur, berdoa, bertawassul, bersalam dll tanpa ada yg mengharamkannya apalagi mengatakan musyrik kepada yg berziarah, hanya kini saja muncul dari kejahilan dan kerendahan pemahaman atas syariah, munculnya pengingkaran atas hal hal mulia ini yg hanya akan menipu orang awam, karena hujjah hujjah mereka Batil dan lemah.
Dan mengenai berdoa dikuburan sungguh hal ini adalah perbuatan sahabat radhiyallahu’anhu sebagaimana riwayat diatas bahwa Ibn Umar ra berdoa dimakam Rasul saw, dan memang seluruh permukaan Bumi adalah milik Allah swt, boleh berdoa kepada Allah dimanapun, bahkan di toilet sekalipun boleh berdoa, lalu dimanakah dalilnya yg mengharamkan doa di kuburan?, sungguh yg mengharamkan doa dikuburan adalah orang yg dangkal pemahamannya, karena doa boleh saja diseluruh muka bumi ini tanpa kecuali.
Walillahittaufiq
Sumber: Majelis Rasululla SAW
Ketahuilah berdoa di kuburan pun adalah sunnah Rasulullah saw, beliau saw bersalam dan berdoa di Pekuburan Baqi’, dan berkali kali beliau saw melakukannya, demikian diriwayatkan dalam shahihain Bukhari dan Muslim, dan beliau saw bersabda : “Dulu aku pernah melarang kalian menziarahi kuburan, maka sekarang ziarahlah”. (Shahih Muslim hadits no.977 dan 1977)
Dan Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengucapkan salam untuk ahli kubur dengan ucapan “Assalaamu alaikum Ahliddiyaar minalmu’minin walmuslimin, wa Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As’alullah lana wa lakumul’aafiah..” (Salam sejahtera atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga kasih sayang Allah atas yg terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim hadits no 974, 975, 976). Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka berbincang-bincang dengan ucapan “Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian”.
Rasul saw berbicara kepada yg mati sebagaimana selepas perang Badr, Rasul saw mengunjungi mayat mayat orang kafir, lalu Rasulullah saw berkata : “wahai Abu Jahal bin Hisyam, wahai Umayyah bin Khalf, wahai ‘Utbah bin Rabi’, wahai syaibah bin rabi’ah, bukankah kalian telah dapatkan apa yg dijanjikan Allah pada kalian…?!, sungguh aku telah menemukan janji tuhanku benar..!”, maka berkatalah Umar bin Khattab ra : “wahai rasulullah.., kau berbicara pada bangkai, dan bagaimana mereka mendengar ucapanmu?”, Rasul saw menjawab : “Demi (Allah) Yang diriku dalam genggamannya, engkau tak lebih mendengar dari mereka (engkau dan mereka sama sama mendengarku), akan tetapi mereka tak mampu menjawab” (shahih Muslim hadits no.6498).
Makna ayat : “Sungguh Engkau tak akan didengar oleh yg telah mati”.
Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya makna ayat ini bahwa yg dimaksud orang yg telah mati adalah orang kafir yg telah mati hatinya dg kekufuran, dan Imam Qurtubi menukil hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa Rasul saw berbicara dengan orang mati dari kafir Quraisy yg terbunuh di perang Badr. (Tafsir Qurtubi Juz 13 hal 232).
Berkata Imam Attabari rahimahullah dalam tafsirnya bahwa makna ayat itu : bahwa engkaua wahai Muhammad tak akan bisa memberikan kefahaman kepada orang yg telah dikunci Allah untuk tak memahami (Tafsir Imam Attabari Juz 20 hal 12, Juz 21 hal 55, )
Berkata Imam Ibn katsir rahimahullah dalam tafsirnya : “walaupun ada perbedaan pendapat tentang makna ucapan Rasul saw pada mayat mayat orang kafir pada peristiwa Badr, namun yg paling shahih diantara pendapat para ulama adalah riwayat Abdullah bin Umar ra dari riwayat riwayat shahih yg masyhur dengan berbagai riwayat, diantaranya riwayat yg paling masyhur adalah riwayat Ibn Abdilbarr yg menshahihkan riwayat ini dari Ibn Abbas ra dg riwayat Marfu’ bahwa : “tiadalah seseorang berziarah ke makam saudara uslimnya didunia, terkecuali Allah datangkan ruhnya hingga menjawab salamnya”, dan hal ini dikuatkan dengan dalil shahih (riwayat shahihain) bahwa Rasul saw memerintahkan mengucapkan salam pada ahlilkubur, dan salam hanyalaha diucapkan pada yg hidup, dan salam hanya diucapkan pada yg hidup dan berakal dan mendengar, maka kalau bukan karena riwayat ini maka mereka (ahlil kubur) adalah sama dengan batu dan benda mati lainnya. Dan para salaf bersatu dalam satu pendapat tanpa ikhtilaf akan hal ini, dan telah muncul riwayat yg mutawatir (riwayat yg sangat banyak) dari mereka, bahwa Mayyit bergembira dengan kedatangan orang yg hidup ke kuburnya”. Selesai ucapan Imam Ibn Katsir (Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 3 hal 439).
Rasul saw bertanya2 tentang seorang wanita yg biasa berkhidmat di masjid, berkata para sahabat bahwa ia telah wafat, maka rasul saw bertanya : “mengapa kalian tak mengabarkan padaku?, tunjukkan padaku kuburnya” seraya datang ke kuburnya dan menyolatkannya, lalu beliau saw bersabda : “Pemakaman ini penuh dengan kegelapan (siksaan), lalu Allah menerangi pekuburan ini dengan shalatku pada mereka” (shahih Muslim hadits no.956)
Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka ia segera masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap : Assalamualaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah (wahai ayahku)”. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051)
Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra berdiri di kubur Nabi saw dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa, lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra” (Sunan Imam Baihaqiy ALkubra hadits no.10052)
Sabda Rasulullah saw : Barangsiapa yg pergi haji, lalu menziarahi kuburku setelah aku wafat, maka sama saja dengan mengunjungiku saat aku hidup (Sunan Imam Baihaqiy Alkubra hadits no.10054).
Dan masih banyak lagi kejelasan dan memang tak pernah ada yg mengingkari ziarah kubur sejak Zaman Rasul saw hingga kini selama 14 abad (seribu empat ratus tahun lebih semua muslimin berziarah kubur, berdoa, bertawassul, bersalam dll tanpa ada yg mengharamkannya apalagi mengatakan musyrik kepada yg berziarah, hanya kini saja muncul dari kejahilan dan kerendahan pemahaman atas syariah, munculnya pengingkaran atas hal hal mulia ini yg hanya akan menipu orang awam, karena hujjah hujjah mereka Batil dan lemah.
Dan mengenai berdoa dikuburan sungguh hal ini adalah perbuatan sahabat radhiyallahu’anhu sebagaimana riwayat diatas bahwa Ibn Umar ra berdoa dimakam Rasul saw, dan memang seluruh permukaan Bumi adalah milik Allah swt, boleh berdoa kepada Allah dimanapun, bahkan di toilet sekalipun boleh berdoa, lalu dimanakah dalilnya yg mengharamkan doa di kuburan?, sungguh yg mengharamkan doa dikuburan adalah orang yg dangkal pemahamannya, karena doa boleh saja diseluruh muka bumi ini tanpa kecuali.
Walillahittaufiq
Sumber: Majelis Rasululla SAW
Dalil Nagli membaca Surah Yassin
Di beberapa halaman web/blog (wahaby) ada dikatakan bahwa yasinan (membaca surat yasin) merupakan amalan bid’ah, tidak ada tuntunan Nabi, berdalil pada hadits lemah atau palsu, dll.
Berikut adalah dalil-dalil yang kami temukan yang digunakan sebagai hujah untuk mengamalkan (membaca) surat yasin.
Hadits dan Atsar tentang Fadhilah/Keutamaan Membaca Surat Yasin
oleh: DHB Wicaksono
Bismilahirrahmanirrahim Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu `Ala Rasulillah, Wa’ala Aalihie Washohbihie Waman Walaah amma ba’du…
oleh: Moulana Muhammad ibn Moulana Haroon Abbassommar, ulama spesialis
dalam Hadits di Afrika Selatan
Sayyiduna Ma’aqal ibn Yassaar (radiyAllau ‘anhu) meriwayatkan bahwa Rasulullah (sallAllahu ‘alayhi wasallam) bersabda,
“Yasin adalah kalbu dari Al Quran. Tak seorangpun yang membacanya dengan niat menginginkan Akhirat melainkan Allah akan mengampuninya. Bacalah atas orang-orang yang wafat di antaramu.” (Sunan Abu Dawud).
Imaam Haakim mengklasifikasikan hadits ini sebagai Sahiih (Autentik), di Mustadrak al-Haakim juz 1, halaman 565; lihat juga at-Targhiib juz 2 halaman 376.
.
Imaam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dengan sanad beliau dari Safwaan bahwa ia berkata,
“Para ulama biasa berkata bahwa jika Yasin dibaca oleh orang yang tengah maut, Allah akan memudahkan maut itu baginya.” (Lihat Tafsiir Ibn Katsir juz 3 halaman 571)
.
Sayyiduna Jund ibn Abdullah (radiyAllahu ‘anhu) meriwayatkan bahwa Rasulullah (sallAllahu ‘alayhi wasallam) bersabda,
“Barangsiapa membaca Surah Yaseen pada malam hari dengan niat mencari ridha Allah, dosa-dosanya akan diampuni.” (Muwattha’ Imaam Maalik).
Imaam ibn Hibbaan mengklasifikasikan hadits ini sebagai Sahiih, lihat Sahiih ibn Hibbaan Juz 6 halaman 312, ( lihat juga at-Targhiib juz 2 halaman 377).
Riwayat serupa oleh Sayyiduna Abu Hurayrah (radhiyAllahu ‘anhu) juga telah dicatat oleh Imaam Abu Ya’ala dalam Musnad beliau dan Hafiz ibn Katsir telah mengklasifikasikan rantai periwayatnya (Sanad) sebagai “Baik” (Hasan) (lihat Tafsiir Ibn Katsiir Juz 3 halaman 570).
Berdasarkan riwayat ini, Allamah Munaawi (rahmatullah ‘alayh) telah menganalisis bahwa barangsiapa hendak membaca Surah Yasin di pagi hari, juga akan diampuni dosanya, Insya Allah. (Lihat kitab Faydhul Qadiir, juz 6, halaman 259).
.
Sayyiduna ibn ‘Abbaas (radiyAllahu ‘anhu) mengatakan,
“Barangsiapa membaca Yasiin di pagi hari, pekerjaannya di hari itu akan dimudahkan dan barangsiapa membacanya di akhir suatu hari, tugas-tugasnya hingga pagi hari berikutnya akan dimudahkan pula.” (Sunaan Daarimi, juz 2, halaman 549).
Riwayat serupa juga dicatat oleh Imaam Daarimi dari Attaa’ ibn Abi Rabah.
Wallahu A’lam bissawab (Dan Allah Lebih Mengetahui)
Catatan Kaki:
Dari artikel yang menyatakan bahwa hadits-hadits fadlilah surah Yasin yang dloif dan palsu, dan ditegaskan bahwatidak ada tauladan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Yasin setiap malam Jum’at, dll, setelah dicocok-kan, ternyata hadits-hadits yang dibahas di artikel tersebut bukan hadits yang terpampang di atas.
Artinya, mengenai masalah ini (fadlilah Yasin, ataupun surah-surah yang lain) memang ada hadits yang lemah (dloif), tetapi ada juga hadits-hadits yang shohih (dan hasan) yang dapat dijadikan landasan. Di samping itu, ada kemungkinan seorang ulama mendloifkan sebuah hadits, sementara ulama yang lain menshohihkannya.
Selain itu, para ulama sepakat sehubungan adanya hadits dloif untuk amalan menerangkan sbb:
“Bila ada yang mengatakan bahwa nilai sebagian hadits Nabi SAW masih diperselisihkan oleh sebagian ulama, namun dikalangan ulama ahli hadits sendiri dikenal kaidah yang menyatakan bahwa hadits2 yang tidak terlalu lemah dapat diamalkan khususnya dalam bidang fadhail (keutamaan) “.
Kesimpulannya adalah, bahwa ada landasan/tauladan/dalil yang shohih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang fadhilah surat Yasin. Jika kita suka membaca Yasin, teruskanlah… Semoga amalan ini mengantarkan kita kepada keridloan Allah SWT. Amien.
Berikut adalah dalil-dalil yang kami temukan yang digunakan sebagai hujah untuk mengamalkan (membaca) surat yasin.
Hadits dan Atsar tentang Fadhilah/Keutamaan Membaca Surat Yasin
oleh: DHB Wicaksono
Bismilahirrahmanirrahim Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu `Ala Rasulillah, Wa’ala Aalihie Washohbihie Waman Walaah amma ba’du…
oleh: Moulana Muhammad ibn Moulana Haroon Abbassommar, ulama spesialis
dalam Hadits di Afrika Selatan
Sayyiduna Ma’aqal ibn Yassaar (radiyAllau ‘anhu) meriwayatkan bahwa Rasulullah (sallAllahu ‘alayhi wasallam) bersabda,
“Yasin adalah kalbu dari Al Quran. Tak seorangpun yang membacanya dengan niat menginginkan Akhirat melainkan Allah akan mengampuninya. Bacalah atas orang-orang yang wafat di antaramu.” (Sunan Abu Dawud).
Imaam Haakim mengklasifikasikan hadits ini sebagai Sahiih (Autentik), di Mustadrak al-Haakim juz 1, halaman 565; lihat juga at-Targhiib juz 2 halaman 376.
.
Imaam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dengan sanad beliau dari Safwaan bahwa ia berkata,
“Para ulama biasa berkata bahwa jika Yasin dibaca oleh orang yang tengah maut, Allah akan memudahkan maut itu baginya.” (Lihat Tafsiir Ibn Katsir juz 3 halaman 571)
.
Sayyiduna Jund ibn Abdullah (radiyAllahu ‘anhu) meriwayatkan bahwa Rasulullah (sallAllahu ‘alayhi wasallam) bersabda,
“Barangsiapa membaca Surah Yaseen pada malam hari dengan niat mencari ridha Allah, dosa-dosanya akan diampuni.” (Muwattha’ Imaam Maalik).
Imaam ibn Hibbaan mengklasifikasikan hadits ini sebagai Sahiih, lihat Sahiih ibn Hibbaan Juz 6 halaman 312, ( lihat juga at-Targhiib juz 2 halaman 377).
Riwayat serupa oleh Sayyiduna Abu Hurayrah (radhiyAllahu ‘anhu) juga telah dicatat oleh Imaam Abu Ya’ala dalam Musnad beliau dan Hafiz ibn Katsir telah mengklasifikasikan rantai periwayatnya (Sanad) sebagai “Baik” (Hasan) (lihat Tafsiir Ibn Katsiir Juz 3 halaman 570).
Berdasarkan riwayat ini, Allamah Munaawi (rahmatullah ‘alayh) telah menganalisis bahwa barangsiapa hendak membaca Surah Yasin di pagi hari, juga akan diampuni dosanya, Insya Allah. (Lihat kitab Faydhul Qadiir, juz 6, halaman 259).
.
Sayyiduna ibn ‘Abbaas (radiyAllahu ‘anhu) mengatakan,
“Barangsiapa membaca Yasiin di pagi hari, pekerjaannya di hari itu akan dimudahkan dan barangsiapa membacanya di akhir suatu hari, tugas-tugasnya hingga pagi hari berikutnya akan dimudahkan pula.” (Sunaan Daarimi, juz 2, halaman 549).
Riwayat serupa juga dicatat oleh Imaam Daarimi dari Attaa’ ibn Abi Rabah.
Wallahu A’lam bissawab (Dan Allah Lebih Mengetahui)
Catatan Kaki:
Dari artikel yang menyatakan bahwa hadits-hadits fadlilah surah Yasin yang dloif dan palsu, dan ditegaskan bahwatidak ada tauladan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Yasin setiap malam Jum’at, dll, setelah dicocok-kan, ternyata hadits-hadits yang dibahas di artikel tersebut bukan hadits yang terpampang di atas.
Artinya, mengenai masalah ini (fadlilah Yasin, ataupun surah-surah yang lain) memang ada hadits yang lemah (dloif), tetapi ada juga hadits-hadits yang shohih (dan hasan) yang dapat dijadikan landasan. Di samping itu, ada kemungkinan seorang ulama mendloifkan sebuah hadits, sementara ulama yang lain menshohihkannya.
Selain itu, para ulama sepakat sehubungan adanya hadits dloif untuk amalan menerangkan sbb:
“Bila ada yang mengatakan bahwa nilai sebagian hadits Nabi SAW masih diperselisihkan oleh sebagian ulama, namun dikalangan ulama ahli hadits sendiri dikenal kaidah yang menyatakan bahwa hadits2 yang tidak terlalu lemah dapat diamalkan khususnya dalam bidang fadhail (keutamaan) “.
Kesimpulannya adalah, bahwa ada landasan/tauladan/dalil yang shohih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang fadhilah surat Yasin. Jika kita suka membaca Yasin, teruskanlah… Semoga amalan ini mengantarkan kita kepada keridloan Allah SWT. Amien.
Dalil Nagli Jamuan Makanan dalam Acara Tahlilan
Dalam setiap acara tahlilan, tuan rumah memberikan makanan kepada orang-orang yang mengikuti tahlilan. Selain sebagai sedekah yang pahalanya diberikan kepada orang yang telah meninggal dunia, motivasi tuan rumah adalah sebagai penghormatan kepada para tamu yang turut mendoakan keluarga yang meninggal dunia.
Dilihat dari sisi sedekah, bahwa dalam bentuk apapun sedekah merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Memberikan makanan kepada orang lain dalah perbuatan yang sangat terpuji. Sabda Nabi Muhammad SAW:
عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبَسَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الإسْلَامُ قَالَ طِيْبُ الْكَلَامِ وَإطْعَامُ الطَّعَامِ. رواه أحمد
Dari Amr bin Abasah, ia berkata, saya mendatangi Rasulullah SAW kemudian saya bertanya, “Wahai Rasul, apakah Islam itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Bertutur kata yang baik dan menyuguhkan makanan.” (HR Ahmad)
Kaitannya dengan sedekah untuk mayit, pada masa Rasulullah SAW, jangankan makanan, kebun pun (harta yang sangat berharga) disedekahkan dan pahalanya diberikan kepada si mayit. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan:
عَنْ بْنِ عَبَّاسٍ أنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ إنَّ أمِّي تُوُفِّيَتْ أَفَيَنْفَعُهَا إنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإنَّ لِيْ مَخْزَفًا فَُأشْهِدُكَ أَنِّي قَدْ تَصَدَّقْتُ بَهَ عَنْهَا. رواه الترمذي
Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, apakah ada matifaatnya jika akan bersedekah untuknya?" Rasulullah menjawab, "Ya”. Laki-laki itu berkata, “Aku memiliki sebidang kebun, maka aku mempersaksikan kepadamu bahwa aku akan menyedekahkan kebun tersebut atas nama ibuku.” (HR Tirimidzi)
Ibnu Qayyim al-Jawziyah dengan tegas mengatakan bahwa sebaik-baik amal yang dihadiahkan kepada mayit adalah memerdekakan budak, sedekah, istigfar, doa dan haji. Adapun pahala membaca Al-Qur'an secara sukarela dan pahalanya diberikan kepada mayit, juga akan sampai kepada mayit tersebut Sebagaimana pahala puasa dan haji. (Ibnul Qayyim, ar-Ruh, hal 142).
Jika kemudian perbuatan tersebut dikaitkan dengan usaha untuk memberikan penghormatan kepada para tamu, maka itu merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam Islam. Sabda Rasulullah SAW:
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَالْيُكْرِمْ جَارَهُ وَ مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أوْ لِيَصْمُتْ. رواه مسلم
Dari Abi Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka hormatilah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, hendaklah ia berkata dengan kebaikan atau (jika tidak bisa), diam.” (HR Muslim).
Seorang tamu yang keperluannya hanya urusan bisnis atau sekedar ngobrol dan main catur harus diterima dan dijamu dengan baik, apalagi tamu yang datang untuk mendoakan keluarga kita di akhirat, sudah seharusnya lebih dihormati dan diperhatikan.
Hanya saja, kemampuan ekonomi tetap harus tetap menjadi pertimbangan utama. Tidak boleh memaksakan diri untuk memberikan jamuan dalam acara tahlilan, apalagi sampai berhutang ke sana ke mari atau sampai mengambil harta anak yatim dan ahli waris yang lain. Hal tersebut jelas ridak dibenarkan. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya perjamuan itu diadakan ala kadarnya. Dalam masyarakat kita biasanya kalau tuan rumah tidak mampu, maka para tetangga disekitarnya dengan suka rela membantu.
Lain halnya jika memiliki kemampuan ekonomi yang sangat memungkinkan. Selama tidak israf (berlebih-lebihan dan menghamburkan harta) atau sekedar menjaga gengsi, suguhan istimewa yang dihidangkan, dapat diperkenankan sebagai suatu bentuk penghormatan serta kecintaan kepada keluarga yang telah meninggal dunia.
Dan yang tak kalah pentingnya masyarakat yang melakukan tahlilan hendaknya menata niat di dalam hati bahwa apa yang dilakukan itu semata-mata karena Allah SWT.
KH Muhyiddin Abdusshomad
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember
Dilihat dari sisi sedekah, bahwa dalam bentuk apapun sedekah merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Memberikan makanan kepada orang lain dalah perbuatan yang sangat terpuji. Sabda Nabi Muhammad SAW:
عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبَسَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الإسْلَامُ قَالَ طِيْبُ الْكَلَامِ وَإطْعَامُ الطَّعَامِ. رواه أحمد
Dari Amr bin Abasah, ia berkata, saya mendatangi Rasulullah SAW kemudian saya bertanya, “Wahai Rasul, apakah Islam itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Bertutur kata yang baik dan menyuguhkan makanan.” (HR Ahmad)
Kaitannya dengan sedekah untuk mayit, pada masa Rasulullah SAW, jangankan makanan, kebun pun (harta yang sangat berharga) disedekahkan dan pahalanya diberikan kepada si mayit. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan:
عَنْ بْنِ عَبَّاسٍ أنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ إنَّ أمِّي تُوُفِّيَتْ أَفَيَنْفَعُهَا إنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإنَّ لِيْ مَخْزَفًا فَُأشْهِدُكَ أَنِّي قَدْ تَصَدَّقْتُ بَهَ عَنْهَا. رواه الترمذي
Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, apakah ada matifaatnya jika akan bersedekah untuknya?" Rasulullah menjawab, "Ya”. Laki-laki itu berkata, “Aku memiliki sebidang kebun, maka aku mempersaksikan kepadamu bahwa aku akan menyedekahkan kebun tersebut atas nama ibuku.” (HR Tirimidzi)
Ibnu Qayyim al-Jawziyah dengan tegas mengatakan bahwa sebaik-baik amal yang dihadiahkan kepada mayit adalah memerdekakan budak, sedekah, istigfar, doa dan haji. Adapun pahala membaca Al-Qur'an secara sukarela dan pahalanya diberikan kepada mayit, juga akan sampai kepada mayit tersebut Sebagaimana pahala puasa dan haji. (Ibnul Qayyim, ar-Ruh, hal 142).
Jika kemudian perbuatan tersebut dikaitkan dengan usaha untuk memberikan penghormatan kepada para tamu, maka itu merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam Islam. Sabda Rasulullah SAW:
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَالْيُكْرِمْ جَارَهُ وَ مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أوْ لِيَصْمُتْ. رواه مسلم
Dari Abi Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka hormatilah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, hendaklah ia berkata dengan kebaikan atau (jika tidak bisa), diam.” (HR Muslim).
Seorang tamu yang keperluannya hanya urusan bisnis atau sekedar ngobrol dan main catur harus diterima dan dijamu dengan baik, apalagi tamu yang datang untuk mendoakan keluarga kita di akhirat, sudah seharusnya lebih dihormati dan diperhatikan.
Hanya saja, kemampuan ekonomi tetap harus tetap menjadi pertimbangan utama. Tidak boleh memaksakan diri untuk memberikan jamuan dalam acara tahlilan, apalagi sampai berhutang ke sana ke mari atau sampai mengambil harta anak yatim dan ahli waris yang lain. Hal tersebut jelas ridak dibenarkan. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya perjamuan itu diadakan ala kadarnya. Dalam masyarakat kita biasanya kalau tuan rumah tidak mampu, maka para tetangga disekitarnya dengan suka rela membantu.
Lain halnya jika memiliki kemampuan ekonomi yang sangat memungkinkan. Selama tidak israf (berlebih-lebihan dan menghamburkan harta) atau sekedar menjaga gengsi, suguhan istimewa yang dihidangkan, dapat diperkenankan sebagai suatu bentuk penghormatan serta kecintaan kepada keluarga yang telah meninggal dunia.
Dan yang tak kalah pentingnya masyarakat yang melakukan tahlilan hendaknya menata niat di dalam hati bahwa apa yang dilakukan itu semata-mata karena Allah SWT.
KH Muhyiddin Abdusshomad
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember
Berlindunglah pada Allah dari bisikan Syaitan
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذَا حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
Bisa saja syaitan datang diantara kalian dan membisikkan : siapa yg mencipta ini?, siapa yg mencipta itu?, hingga syaitan berkata : siapa yg mencipta Tuhan Mu?. Jika sampai pada hal itu maka berlindunglah (Ta;awwudz) pada Allah, dan hentikan pemikiran itu” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Membangun kerajaan alam semesta dan menjadikan setiap hari bagaikan lorong – lorong kehidupan yang terus dilewati oleh hamba – hambaNya, khususnya keturunan Adam yang terus tanpa mereka bergerak pun usia mereka terus berjalan. Yang mereka tiada akan pernah bisa kembali kepada detik atau menit yang lalu. Mereka selalu menuju kepada akhir kehidupan, itulah tujuan semua kelahiran kepada satu tujuan yaitu akhir dari dari kehidupannya. Kematian adalah akhir dari tujuan semua kelahiran. Semua yang lahir bagaikan dijatuhkan diatas sungai yang mengalir kepada satu arah yaitu sakaratul maut. Demikian semua yang hidup diatas alam semesta yang Maha Dimiliki Allah, yang kerajaannya tunggal…, Allah.
Dan hadirin – hadirat, ketika kita melewati dari sungai (alur kehidupan) yang terus mengalir menuju kematian ini. Yang kalau usia kita 100 tahun berarti hanya 36.500 hari dan setelah itu sampailah kepada ujung sungai yang mengalir yaitu cengkraman sakaratul maut. Menceraikan ruh kita dengan jasad kita, membelah dan memisahkan kita dengan semua yang kita lihat dan kita dengar. Terpisahlah kita dari jasad, berhentilah lisan dari suara, berhentilah mata dari melihat, berhentilah pendengaran dari mendengar. Dan saat itu ruh pun berpisah dengan jasad, menanti waktu penantian dengan Rabbul Alamin Jalla Wa Alla Swt.
Hadirin – hadirat, didalam melewati samudera kehidupan yang terus mengalir dan yang tidak pernah berhenti kehidupan usia kita dan tidak akan pernah bisa mundur kepada yang lalu dan ini terus berjalan. Berapa tasbih, berapa dzikir, berapa sujud, berapa taubat, berapa doa, berapa dosa, berapa caci – maki, berapa dusta, berapa kehinaan – kehinaan dosa yang terus mengalir, yang tidak akan mungkin kita kembali kepadanya untuk mengulang waktu itu kembali. Namun Maha Raja langit dan bumi yang Maha Pemurah membukakan pintu pengampunan dan itulah gerbang terluas yang melebihi semua gerbang yang ada. Gerbang pengampunan Illahi memanggil para pendosa untuk lepas dari segala dosa menuju kedekatan kehadirat Allah. Beruntunglah mereka yang terus mengalir dalam keridhaan Illahi.
Adakah yang lebih aman? Mereka yang melintas di samudera yang mereka tidak ketahui sebentar lagi apa dihadapannya? apakah jurang, apakah ombak, apakah badai, apakah hewan atau binatang buas, hewan buas dari langit atau hewan buas dari dasar laut atau makanan beracun atau lainnya. Mereka hanya terus melintas mengikuti jalur air tanpa tahu kemana dan apa yang akan terjadi esok? Apa yang mereka lakukan?
Tentunya adakah yang lebih aman daripada orang yang dicintai oleh Sang Pemilik jalur air tersebut? Adakah yang lebih aman dari orang yang dicintai Allah yang memiliki jalur itu? Yang menentukannya ke kanan, ke kiri, ke musibah, ke Rahmat, kemudahan, kebaikan, yang paling dicintai oleh Allah, yang dekat dengan Allah tentunya yang paling aman karena dia dekat dengan Sang Pemilik jalur sungai air itu. Sang Pemilik tidak akan diam kalau arahnya dia kepada jurang kecelakaan, Sang Pemilik akan menyelamatkannya karena dia dicintai.
Hadirin – hadirat dan Sang Pemilik telah berfirman didalam hadits qudsiy “man ahabba liqa’i ahbabtu liqa’ah” barangsiapa yang rindu jumpa dengan-Ku, Aku rindu jumpa dengannya. Tiadalah aku menyeru “wahai Allah” kecuali Allah menjawab “ya abdiy inniy ana Allah ” wahai hamba-Ku ini Akulah Allah. Maksudnya apa? Semuanya menyeru dan berdoa, ketika semua menyeru Nama Allah berbeda dengan menyeru nama yang lain. Jika mereka menyeru nama yang lain mungkin mereka dihardik karena dosanya atau kesalahan – kesalahannya atau pengkhianatannya atau kejahatannya atau tidak didengar karena yang diseru sedang sibuk, atau sang penyeru tidak diperdulikan karena yang diseru ada kesibukan yang lainnya. Beda dengan sang penyeru Allah, yang paling indah dari semua yang diseru adalah Allah Allahu Allahu Allah Alllahu Allah.
Lewati aliran kehidupan ini dengan Cahaya Allah. Siapa Cahaya Allah? Sirajan Muniraa, Sayyidina Muhammad Saw.
Hadirin – hadirat, Sang Nabi saw mengajari kita lewat hadits ini. Syaitan itu bisa datang berusaha untuk menipu kita, seakan – akan bisikan yang baik awalnya tapi akhirnya jahat. Syaitan berkata “man khalaqa kadza?” siapa yang membuat seperti ini? Jawaban kita “Allah”. Siapa yang membuat siang bisa terbit, bumi berputar? Jawaban kita “Allah Allah Allah”. Terus syaitan bertanya “man khalaqa kadza?” siapa yang mencipta begini? “man khalaqa kadza?” siapa yang mencipta begitu? Siapa yang mencipta manusia dari sperma menjadi manusia yang sempurna? Jawaban kita “Allah Allah”.
Lalu syaitan menjebak kita dengan pertanyaan “man khalaqa Rabb? Siapa yang menciptakan Allah? Syaitan membenturkan logika kepada iman, ketika iman dibenturkan kepada logika. Inilah jahatnya syaitan yang diperingatkan oleh Sayyidina Muhammad Saw. Rasul saw sudah tahu ini tipuan syaitan yang akan berbuat begitu. Jadi Rasul saw berkata “kalau sampai ada dihatimu perkataan “siapa yang menciptakan Tuhanmu?”, “falyasta’idz billah walyantahi” maka segeralah berlindung kepada Allah dan berhentilah dari pemikiranmu. Karena pemikiranmu sudah dimasuki syaitan. Seperti ini kalau seandainya kita berfikir “koq disuruh jangan berfikir?” orang bertanya tentang Tuhanku? “boleh boleh” tapi kalau sampai pada pertanyaan siapa yang mencipta Tuhanku? Tidak boleh berfikir lagi, berhenti.
Kenapa tidak boleh memakai logikamu? Jawabannya kira – kira begini. Hal orang yang sudah ada yang lebih tahu padanya dan berpengalaman, jangan sesekali kita melanggarnya kalau orang itu sangat kita percaya. Kita punya teman, ini dari Sidney Australia Syekh Muhammad Abdullah. Misalnya kita datang ke Sidney, kita tidak tahu ada 10 makanan mana yang halal tapi ada satu yg haram, mana yang haram? Beliau berkata itu yang piringnya hijau boleh, yang piringnya merah boleh, yang piringnya kuning boleh, itu yang piringnya hitam jangan dimakan itu racun. Coba dengan logika kita, kita makan atau tidak makan? Tidak makan karena kita percaya kepada orang yang bicara. Yang mencobanya adalah orang yang bodoh dan orang yang mencobanya adalah orang yang terjerumus ke dalam jahatnya racun tersebut.
Demikian pula yang percaya kepada Sayyidina Muhammad Saw. Rasul berkata “kalau sudah alam pemikiranmu bertanya bagaimana penciptaan ini? bagaimana penciptaan itu? terus ikuti, boleh dalami boleh pelajari sampai kepada terbenturnya nanti syaitan berkata “siapa yang mencipta Tuhanmu?” Berhenti, kata Rasul. “falyasta’idz billah walyantahi”. Minta perlindungan kepada Allah, “wahai Allah lindungi aku dari kejahatan tipuan syaitan, tipuan – tipuan logika yang menjerumuskan aku dari kejauhan tauhid”. Jauhilah pemikiran - pemikiran itu, sebagaimana kita mendengar teman kita yang mengatakan itu racun, jangan dicoba karena kita percaya kepada teman kita. Dan orang yang paling berhak dipercaya adalah Sayyidina Muhammad Saw.
Sudah banyak bukti – bukti bahwa sunnah beliau saw adalah ajaran yang paling modern dari semua ajaran. Saya sudah banyak sampaikan kepada hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Hadirin – hadirat, ketika para pendosa mencari lagi cara kembali kepada pengampunan Illahi dan mereka dibentur oleh bisikan – bisikan syaitan yang mengatakan “betapa api neraka menantimu dan orang – orang sepertimu ini memang pantasnya di neraka, jangan sekali – kali berangan – angan bisa mencium bau surga”. Inilah bisikan – bisikan syaitan, jauhi itu dari kita karena kita pendosa. Beda kalau kita ini orang yang shalih, yang sudah siang dan malam tak pernah terlintas berbuat dosa apalagi memperbuatnya. Boleh berfikir “jangan – jangan amal pahalaku ini tidak diterima oleh Allah?” karena sudah banyak beramal. Kalau belum ada amalnya berfikir demikian maka ia menjatuhkan dirinya pada kehancuran. Beramal tidak, terus tenggelam dalam dosa. Jadi ada hadits nabawiy dan ayat Alqur’an yang diperuntukkan bagi orang – orang yang sudah banyak sekali beramal. Ada tuntunan Illahiyah untuk mereka, sudah terlalu banyak amalnya kalau tidak dibimbing kepada hal – hal yang membuat mereka risau akan azab Allah, mereka akan sombong sedangkan mereka tidak akan bisa mencium surga adalah orang yang mempunyai sebutir debu sifat sombong dalam hatinya. Siapa orang yang punya sifat sombong dihadapan Allah? Orang yang merasa banyak beramal.
Hadirin – hadirat, kalau orang yang tidak punya amal, kerjanya siang dan malam adalah dosa, apa yang mau disombongkan dihadapan Allah Jalla Wa Alla? Hadirin – hadirat, Allah ingin menyelamatkan itu maka turunlah tandzir (peringatan). Turunlah ayat – ayat yang bercerita tentang siksa Allah, kemurkaan Allah, azab Allah, kemarahan Allah. Kenapa? karena mereka sudah taat kepada Allah Swt, jangan sampai tergoda oleh syaitan. Kita orang yang siang dan malam penuh dosa, lantas kita terus mempelajari hal – hal seperti ini. Yang ada kita akan keluar dari Islam karena bisikan syaitan. wal iyya dzubillah. Daripada memilih agama model begini, lebih baik aku pilih agama yang lain saja. Susah – susah ibadah juga belum tentu diterima, susah – susah orang beramal pahala kalau ditakdirkan masuk neraka akan tetap masuk neraka. Akhirnya beramal tidak, taubat tidak, dosa terus berjalan, semakin jauh dari Islam dan inilah yang sangat dimurkai dan dirisaukan oleh Sayyidina Muhammad Saw.
Oleh sebab itu muncul kelompok muslimin dimasa sekarang ini yang sedikit – sedikit orang berbuat dikatakan syirik. Memuliakan ulama syirik, memuliakan shalihin syirik, ziarah syirik, terus muslimin ini bingung, harus berbuat apa? Sudah dijawab oleh Nabi Muhammad Saw, riwayat Shahih Bukhari “wallahi inniy laa akhaafu an tusyrikuu ba’di …” Demi Allah, aku tidak takut syirik menimpa kalian kaum muslimin namun kekayaan yang membuat kalian berebutan. Maksudnya bukan tidak ada, banyak orang muslim yang keluar dari Islam tapi tidak dirisaukan oleh Sang Nabi saw. Yang dirisaukan adalah kekayaan yang membuat kalian saling berebutan, saling hantam untuk memperebutkannya. Kita lihat negara non muslim sekarang, yang paling kaya di dunia ini, berani membayar puluhan ribu orang – orang non muslim dari Amerika, dibayar untuk memerangi saudara muslimnya sendiri. Demi apa? Demi uang dan harta. Ini yang ditakutkan Sayyidina Muhammad Saw.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu teruslah mengalir dalam keindahan Illahi. Rasul saw bersabda mengenai kemuliaan para shalihin. Jika kalian bersama para shalihin, perbanyak doa. Rasul saw bersabda diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam kitabnya Adabul Mufrad “alaa unabbi’ukum bi khiyarikum?” maukah kalian kuberitahu orang yang paling baik diantara kalian? Siapa mereka ya Rasulullah? Rasul berkata “idza ru-uu dzukirallah” jika kalian lihat wajahnya, membuat kalian asyik dan ingat kepada Allah. Buat kalian ingin berbuat baik, wajah seperti itu, itulah orang – orang yang paling baik dari umatku, kata Rasul saw.
Diriwayatkan oleh atsar (perkataan sahabat) dan para tabi’in bahwa para sahabat itu begitu wajahnya. Orang yang melihat wajah sahabat Rasul saw sudah dapat membedakan, ini sahabatnya Rasulullah. Kenapa? ada cahaya sejuk di wajahnya, ada cahaya khusyu’ di wajahnya. Demikian hadirin – hadirat, dipajangnya foto – foto para shalihin. Sebentar lagi Guru Mulia kita akan datang, Guru Mulia kita Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz, beliau adalah salah seorang shalihin yang saya sendiri dan ribuan orang yang menyaksikannya siang dan malam beliau dipenuhi dengan sunnah Nabi Muhammad Saw. Sampai kadang kalau kita mau cari sunnah yang tidak ditemukan di kitab, lihat pada perbuatan beliau (Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz) ada, berarti ada di kitab, cari ketemu. Hadirin – hadirat, demikian indahnya perbuatan beliau, siang dan malam beliau, semua gerak – geriknya kalau kita lihat ada di sunnah Rasul saw.
Saya pernah hadir, karena saya juga dulu pernah ragu. Mau punya guru, tidak sembarang punya guru, sembarang ngikutin guru, tidak. Saya ingin punya guru orang yang betul – betul menjalankan sunnah Rasul saw. Orang – orang yang betul – betul berpijak pada sunnah, maka saya lihat beberapa banyak jumpa dengan beliau, saya jatuh cinta dengan beliau. Karena memang siang dan malamnya adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. Pertama kali yang saya lihat “beliau kalau minum duduk, tidak mau berdiri”. Lalu setelahi tu saya lihat “jalannya cepat”. Saya belum pernah lihat orang jalannya cepat seperti ini, yang saya tahu para shalihin jalannya tidak terlalu cepat dan yang saya tahu ulama yang saya kenal jalannya santai saja. Yang jalan cepat seperti ini saya belum lihat. Ternyata ada kitabnya bahwa Rasulullah itu kalau jalan cepat seakan – akan bumi itu digulung dari cepatnya jalan beliau saw. Gerak – gerik beliau (Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz) adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. Apa yang belum kita temukan, kita lihat tingkah beliau, kemudian cari di kitab, ketemu sunnah Rasul saw.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari Rasul saw bersabda bahwa “malaikat itu tidak masuk ke rumah yang ada gambar dan ada anjingnya”. Saya tidak berpanjang lebar karena waktunya sempit. Memperjelas dari hadits ini dan banyak sekali pertanyaan yang masuk dan saya belum sempat menjawabnya, baru sekarang punya kesempatan menjawab. Baru 3 yang mesti dijawab malam ini tapi hanya 1 karena waktu kita sempit. 3 hal yang mesti saya jawab.
Yang pertama masalah ini, mungkin masalah ini saja cukup. Bahwa para ulama dan muhadditsin mengambil hal yang paling ringan daripada pelarangan atas lukisan ini adalah lukisan orang – orang atau makhluk yang bernyawa yang dilukis secara sempurna dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kalau berupa sketsa saja, tidak (tidak haram). Ada pendapat yang lebih ringan lagi, yaitu apabila gambar – gambar itu adalah gambar yang disembah itulah yang diharamkan dan kalau tidak disembah hukumnya makruh. Kita mengambil pendapat yang ini, cukup kuat tapi diperkuat oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari “gambar yang tidak disembah hukumnya makruh” bukan haram tapi makruh (dibenci). Dan disebutkan bahwa malaikat tidak masuk kedalam rumah yang ada gambar dan ada anjingnya. Bicara anjing kita singkirkan dulu, kita bicara gambar terlebih dulu. Masalah gambar adalah gambar yang sempurna, hewan atau manusia. Dari ujung rambut sampai ujung kakinya digambar dengan sempurna. Kalau setengah badan tidak. Foto lepas dari gambar karena foto bukan gambar. Yang dimaksud adalah lukisan tangan, guratan tangan dengan warna, yang dibuat oleh manusia, itu yang disebut lukisan. Yang didalam syari’atul mutaharrah, demikian sebagian ulama kita menjelaskan. Karena di zaman Rasul saw tidak ada foto, kamera maka kamera menjadi ikhtilaf. Maka yang kita pegang adalah kamera bukan hukumnya lukisan karena ia hanya merekam gambar semata dan merekam bayangan. Bayangan yang direkam, bukan guratan tangan dengan warna kulit, dengan warna mata, dengan warna bibir. In yang diharamkan tidak boleh dilakukan, yang malaikat tidak masuk ke dalam rumah tsb.
Tapi Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani mengatakn malaikat tidak masuk itu hukumnya makruh. Yang dimaksud malaikat tidak masuk adalah malaikat wahyu yaitu malaikat JIbril as. Karena Imam Ibn Hajar berkata “buktinya malaikat Izrail masuk”. Kalau malaikat tidak boleh masuk rumah yang ada gambarnya, orang tidak bisa mati. Buktinya malaikat Izrail tetep masuk, menunjukkan malaikat masuk terkecuali malaikat wahyu yaitu malaikat Jbril as. Jadi hukumnya makruh tapi ada sebagian yang mengharamkan. Sebagian memakruhkan, tapi yang kita pegang hukumnya makruh. Sebaiknya gambar lukisan bukan foto disingkirkan dari rumah kita dan kalaupun ada hukumnya makruh dan sebagian mengatakannya haram. Mengenai anjing pun demikian. Pembahasannya insya Allah malam selasa yang akan datang. Dan masih ada pertanyaan – pertanyaan lainnya.
Dan juga saya memperjelas ada pertanyaan yang masuk kenapa Majelis Rasulullah Saw malam selasa kemarin, rencana dzikir 1000X ,didatangi para parpol. Saya tidak undang mereka, kalau mereka mau datang siapa yang mau melarangnya? Tapi mereka datang justru dengan kebaikan karena mereka adalah tamu – tamu Rasul saw. Saya tidak undang mereka, mereka datang. Alhamdulilah Jazakumullah Khairal Jaza, kita doakan semua tamu yang datang pada kita. Kalau mereka akan menjadi pejabat, syukur – syukur mereka jadi pejabat. Orang yang jadi pejabat orang yang sudah kenal majelis kita. Kan kira – kira begitu, sederhana saja pendapat saya. Bebas daripada segala macam politik, tidak mengalir kepada 1 partai mana pun dan tidak mengalir kepada politik manapun. Tetap yang kita perjuangkan adalah tegaknya sunnah Sayyidina Muhammad Saw. Dan semakin cepatnya Jakarta ini menjadi bumi dan kota Muhammad Rasulullah Saw. Kota yang paling banyak berdzikir, kotayang paling banyak bershalawat, amin allahumma amin.
Ya Rahman Ya Rahim inilah doa dan munajat, inilah harapan, inilah permintaan, Wahai Yang Maha Mendengar, Wahai Yang Maha Melihat setiap jiwa, Wahai Yang Maha Melihat setiap jumlah nafas kami, Wahai Yang Maha Melihat dalam keadaan apakah kami akan mencapai sakaratul maut, Wahai Yang Maha Tahu bagaimana nyawa kami tercabut kelak, Engkau wahai Rabb, Engkau wahai Rabb Yang Maha Tahu dimana tubuh kami akan dimakamkan, siapa yang akan menguburkan kami, dalam keadaan apa tubuh kami diturunkan ke bumi, tubuh yang dimurkai dan penuh dosa atau tubuh yang diampuni dan dirindukan maka kami memanggil Nama-Mu
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. Sucikan jiwa kami Ya Allah, hari – hari kami Ya Allah, Wahai Nama yang paling berhak diseru, Wahai Yang Maha Bercahaya, Wahai Yang Maha Merindukan semua yang merindukan-Nya, Ya Allah Ya Allah Ya Allah,.Wahai Yang Mengijinkan bibir kami bergetar menyebut Nama-Mu, Ya Allah Ya Allah Ya Allah,.kami mengenal Firman-Mu “Aku bersama hamba-Ku jika hamba-Ku mengingat-Ku dan bergetar bibirnya menyebut Nama-Ku” (Shahih Bukhari). Rabbiy Kau ijinkan bibir kami bergetar menyebut Nama-Mu, maka terangi jiwa kami dengan Nama-Mu, Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah
Ya Rahman Ya Rahim hapus seluruh dosa kami, pastikan semua hadirin ini memandang indahnya Dzat-Mu yang Maha Indah.
Ya Rahman Ya Rahim, hadirin acara belum berakhir. Kita berdoa bersama meminta kepada Allah pertolongan untuk muslimin – muslimat sebagaimana sabda Nabi kita Muhammad Saw riwayat Shahih Muslim “barangsiapa yang mendoakan saudara muslimnya maka malaikat berkata amin dan untukmu juga atas doa yang kau mintakan untuk saudaramu”. Rabbiy kami mendoakan untuk muslimin dan semoga Kau berikan seluruh anugerah kepada muslimin termasuk seluruh hajat kami, semua daripada hajat tamu – tamu kami, semua yang ada di dalam sanubari kami, jawablah dengan Ijabah, balasan jawaban daripada doa. Doa adalah pengampunan dan tambahkan lebih daripada apa yang kami minta. Ya Dzaljalali wal ikram, Ya Dzaththauli wal in’am. Sekaligus kami meminta meminta pemimpin yang baik, pemimpin yang membela kedamaian, pemimpin yang membela Islam, pemimpin yang menegakkan kemuliaan, menindas kedhaliman, membela hal – hal yang lemah. Ya Rahman Ya Rahim, membawa kedamaian umat beragama, membawa kedamaian bangsa negeri muslimin terbesar di dunia ini. Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Dzaljalali wal ikram. Hadirin – hadirat, yang terakhir saya ingin sampaikan adalah acara majelis kita tetap berlanjut karena kunjungan Guru Mulia kita sebagian besar tidak di Jakarta. Jadi acara beliau yang adalah tanggal 26 April 2009 saja, selain itu diluar Jakarta. Masuk kejakarta untuk transit, jadi acara – acara kita tetap berlanjut sebagaimana jadwal. Demikian yang saya sampaikan.
Dan bagi saudara – saudari kita yang akan melewati ujian, semoga diberi kelulusan yang sempurna. Semua yang di SMA, yang di SMP dan yang sampai ke sms lewat surat dan lainnya, semoga dalam harinya diberi kelulusan yang sempurna. Yang berdagang dipermudah dengan dagangannya, yang bekerja dipermudah dalam pekerjaannya, yang mencari pekerjaan diberi pekerjaan yang baik, yang dalam rumah tangga diberi ketenangan dalam rumah tangganya, yang dalam kesulitan dilimpahkan kemudahan dalam kesuliatannya, yang dalam permasalahan diselesaikan permasalahannya. Ya Rahman Ya Rahim, yang sakit hapus penyakitnya, sampai surat yang masuk, sms dan permintaan doa untuk yang sakit semoga diangkat oleh Allah Swt. Digantikan dengan kesembuhan dan wal afiah. Dan yang wafat semoga diterima ruhnyadi alam barzah. Wa illa hadrotin Nabiy saw Alfatihah..
Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Habib Munzir Almusawa
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
Bisa saja syaitan datang diantara kalian dan membisikkan : siapa yg mencipta ini?, siapa yg mencipta itu?, hingga syaitan berkata : siapa yg mencipta Tuhan Mu?. Jika sampai pada hal itu maka berlindunglah (Ta;awwudz) pada Allah, dan hentikan pemikiran itu” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Membangun kerajaan alam semesta dan menjadikan setiap hari bagaikan lorong – lorong kehidupan yang terus dilewati oleh hamba – hambaNya, khususnya keturunan Adam yang terus tanpa mereka bergerak pun usia mereka terus berjalan. Yang mereka tiada akan pernah bisa kembali kepada detik atau menit yang lalu. Mereka selalu menuju kepada akhir kehidupan, itulah tujuan semua kelahiran kepada satu tujuan yaitu akhir dari dari kehidupannya. Kematian adalah akhir dari tujuan semua kelahiran. Semua yang lahir bagaikan dijatuhkan diatas sungai yang mengalir kepada satu arah yaitu sakaratul maut. Demikian semua yang hidup diatas alam semesta yang Maha Dimiliki Allah, yang kerajaannya tunggal…, Allah.
Dan hadirin – hadirat, ketika kita melewati dari sungai (alur kehidupan) yang terus mengalir menuju kematian ini. Yang kalau usia kita 100 tahun berarti hanya 36.500 hari dan setelah itu sampailah kepada ujung sungai yang mengalir yaitu cengkraman sakaratul maut. Menceraikan ruh kita dengan jasad kita, membelah dan memisahkan kita dengan semua yang kita lihat dan kita dengar. Terpisahlah kita dari jasad, berhentilah lisan dari suara, berhentilah mata dari melihat, berhentilah pendengaran dari mendengar. Dan saat itu ruh pun berpisah dengan jasad, menanti waktu penantian dengan Rabbul Alamin Jalla Wa Alla Swt.
Hadirin – hadirat, didalam melewati samudera kehidupan yang terus mengalir dan yang tidak pernah berhenti kehidupan usia kita dan tidak akan pernah bisa mundur kepada yang lalu dan ini terus berjalan. Berapa tasbih, berapa dzikir, berapa sujud, berapa taubat, berapa doa, berapa dosa, berapa caci – maki, berapa dusta, berapa kehinaan – kehinaan dosa yang terus mengalir, yang tidak akan mungkin kita kembali kepadanya untuk mengulang waktu itu kembali. Namun Maha Raja langit dan bumi yang Maha Pemurah membukakan pintu pengampunan dan itulah gerbang terluas yang melebihi semua gerbang yang ada. Gerbang pengampunan Illahi memanggil para pendosa untuk lepas dari segala dosa menuju kedekatan kehadirat Allah. Beruntunglah mereka yang terus mengalir dalam keridhaan Illahi.
Adakah yang lebih aman? Mereka yang melintas di samudera yang mereka tidak ketahui sebentar lagi apa dihadapannya? apakah jurang, apakah ombak, apakah badai, apakah hewan atau binatang buas, hewan buas dari langit atau hewan buas dari dasar laut atau makanan beracun atau lainnya. Mereka hanya terus melintas mengikuti jalur air tanpa tahu kemana dan apa yang akan terjadi esok? Apa yang mereka lakukan?
Tentunya adakah yang lebih aman daripada orang yang dicintai oleh Sang Pemilik jalur air tersebut? Adakah yang lebih aman dari orang yang dicintai Allah yang memiliki jalur itu? Yang menentukannya ke kanan, ke kiri, ke musibah, ke Rahmat, kemudahan, kebaikan, yang paling dicintai oleh Allah, yang dekat dengan Allah tentunya yang paling aman karena dia dekat dengan Sang Pemilik jalur sungai air itu. Sang Pemilik tidak akan diam kalau arahnya dia kepada jurang kecelakaan, Sang Pemilik akan menyelamatkannya karena dia dicintai.
Hadirin – hadirat dan Sang Pemilik telah berfirman didalam hadits qudsiy “man ahabba liqa’i ahbabtu liqa’ah” barangsiapa yang rindu jumpa dengan-Ku, Aku rindu jumpa dengannya. Tiadalah aku menyeru “wahai Allah” kecuali Allah menjawab “ya abdiy inniy ana Allah ” wahai hamba-Ku ini Akulah Allah. Maksudnya apa? Semuanya menyeru dan berdoa, ketika semua menyeru Nama Allah berbeda dengan menyeru nama yang lain. Jika mereka menyeru nama yang lain mungkin mereka dihardik karena dosanya atau kesalahan – kesalahannya atau pengkhianatannya atau kejahatannya atau tidak didengar karena yang diseru sedang sibuk, atau sang penyeru tidak diperdulikan karena yang diseru ada kesibukan yang lainnya. Beda dengan sang penyeru Allah, yang paling indah dari semua yang diseru adalah Allah Allahu Allahu Allah Alllahu Allah.
Lewati aliran kehidupan ini dengan Cahaya Allah. Siapa Cahaya Allah? Sirajan Muniraa, Sayyidina Muhammad Saw.
Hadirin – hadirat, Sang Nabi saw mengajari kita lewat hadits ini. Syaitan itu bisa datang berusaha untuk menipu kita, seakan – akan bisikan yang baik awalnya tapi akhirnya jahat. Syaitan berkata “man khalaqa kadza?” siapa yang membuat seperti ini? Jawaban kita “Allah”. Siapa yang membuat siang bisa terbit, bumi berputar? Jawaban kita “Allah Allah Allah”. Terus syaitan bertanya “man khalaqa kadza?” siapa yang mencipta begini? “man khalaqa kadza?” siapa yang mencipta begitu? Siapa yang mencipta manusia dari sperma menjadi manusia yang sempurna? Jawaban kita “Allah Allah”.
Lalu syaitan menjebak kita dengan pertanyaan “man khalaqa Rabb? Siapa yang menciptakan Allah? Syaitan membenturkan logika kepada iman, ketika iman dibenturkan kepada logika. Inilah jahatnya syaitan yang diperingatkan oleh Sayyidina Muhammad Saw. Rasul saw sudah tahu ini tipuan syaitan yang akan berbuat begitu. Jadi Rasul saw berkata “kalau sampai ada dihatimu perkataan “siapa yang menciptakan Tuhanmu?”, “falyasta’idz billah walyantahi” maka segeralah berlindung kepada Allah dan berhentilah dari pemikiranmu. Karena pemikiranmu sudah dimasuki syaitan. Seperti ini kalau seandainya kita berfikir “koq disuruh jangan berfikir?” orang bertanya tentang Tuhanku? “boleh boleh” tapi kalau sampai pada pertanyaan siapa yang mencipta Tuhanku? Tidak boleh berfikir lagi, berhenti.
Kenapa tidak boleh memakai logikamu? Jawabannya kira – kira begini. Hal orang yang sudah ada yang lebih tahu padanya dan berpengalaman, jangan sesekali kita melanggarnya kalau orang itu sangat kita percaya. Kita punya teman, ini dari Sidney Australia Syekh Muhammad Abdullah. Misalnya kita datang ke Sidney, kita tidak tahu ada 10 makanan mana yang halal tapi ada satu yg haram, mana yang haram? Beliau berkata itu yang piringnya hijau boleh, yang piringnya merah boleh, yang piringnya kuning boleh, itu yang piringnya hitam jangan dimakan itu racun. Coba dengan logika kita, kita makan atau tidak makan? Tidak makan karena kita percaya kepada orang yang bicara. Yang mencobanya adalah orang yang bodoh dan orang yang mencobanya adalah orang yang terjerumus ke dalam jahatnya racun tersebut.
Demikian pula yang percaya kepada Sayyidina Muhammad Saw. Rasul berkata “kalau sudah alam pemikiranmu bertanya bagaimana penciptaan ini? bagaimana penciptaan itu? terus ikuti, boleh dalami boleh pelajari sampai kepada terbenturnya nanti syaitan berkata “siapa yang mencipta Tuhanmu?” Berhenti, kata Rasul. “falyasta’idz billah walyantahi”. Minta perlindungan kepada Allah, “wahai Allah lindungi aku dari kejahatan tipuan syaitan, tipuan – tipuan logika yang menjerumuskan aku dari kejauhan tauhid”. Jauhilah pemikiran - pemikiran itu, sebagaimana kita mendengar teman kita yang mengatakan itu racun, jangan dicoba karena kita percaya kepada teman kita. Dan orang yang paling berhak dipercaya adalah Sayyidina Muhammad Saw.
Sudah banyak bukti – bukti bahwa sunnah beliau saw adalah ajaran yang paling modern dari semua ajaran. Saya sudah banyak sampaikan kepada hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Hadirin – hadirat, ketika para pendosa mencari lagi cara kembali kepada pengampunan Illahi dan mereka dibentur oleh bisikan – bisikan syaitan yang mengatakan “betapa api neraka menantimu dan orang – orang sepertimu ini memang pantasnya di neraka, jangan sekali – kali berangan – angan bisa mencium bau surga”. Inilah bisikan – bisikan syaitan, jauhi itu dari kita karena kita pendosa. Beda kalau kita ini orang yang shalih, yang sudah siang dan malam tak pernah terlintas berbuat dosa apalagi memperbuatnya. Boleh berfikir “jangan – jangan amal pahalaku ini tidak diterima oleh Allah?” karena sudah banyak beramal. Kalau belum ada amalnya berfikir demikian maka ia menjatuhkan dirinya pada kehancuran. Beramal tidak, terus tenggelam dalam dosa. Jadi ada hadits nabawiy dan ayat Alqur’an yang diperuntukkan bagi orang – orang yang sudah banyak sekali beramal. Ada tuntunan Illahiyah untuk mereka, sudah terlalu banyak amalnya kalau tidak dibimbing kepada hal – hal yang membuat mereka risau akan azab Allah, mereka akan sombong sedangkan mereka tidak akan bisa mencium surga adalah orang yang mempunyai sebutir debu sifat sombong dalam hatinya. Siapa orang yang punya sifat sombong dihadapan Allah? Orang yang merasa banyak beramal.
Hadirin – hadirat, kalau orang yang tidak punya amal, kerjanya siang dan malam adalah dosa, apa yang mau disombongkan dihadapan Allah Jalla Wa Alla? Hadirin – hadirat, Allah ingin menyelamatkan itu maka turunlah tandzir (peringatan). Turunlah ayat – ayat yang bercerita tentang siksa Allah, kemurkaan Allah, azab Allah, kemarahan Allah. Kenapa? karena mereka sudah taat kepada Allah Swt, jangan sampai tergoda oleh syaitan. Kita orang yang siang dan malam penuh dosa, lantas kita terus mempelajari hal – hal seperti ini. Yang ada kita akan keluar dari Islam karena bisikan syaitan. wal iyya dzubillah. Daripada memilih agama model begini, lebih baik aku pilih agama yang lain saja. Susah – susah ibadah juga belum tentu diterima, susah – susah orang beramal pahala kalau ditakdirkan masuk neraka akan tetap masuk neraka. Akhirnya beramal tidak, taubat tidak, dosa terus berjalan, semakin jauh dari Islam dan inilah yang sangat dimurkai dan dirisaukan oleh Sayyidina Muhammad Saw.
Oleh sebab itu muncul kelompok muslimin dimasa sekarang ini yang sedikit – sedikit orang berbuat dikatakan syirik. Memuliakan ulama syirik, memuliakan shalihin syirik, ziarah syirik, terus muslimin ini bingung, harus berbuat apa? Sudah dijawab oleh Nabi Muhammad Saw, riwayat Shahih Bukhari “wallahi inniy laa akhaafu an tusyrikuu ba’di …” Demi Allah, aku tidak takut syirik menimpa kalian kaum muslimin namun kekayaan yang membuat kalian berebutan. Maksudnya bukan tidak ada, banyak orang muslim yang keluar dari Islam tapi tidak dirisaukan oleh Sang Nabi saw. Yang dirisaukan adalah kekayaan yang membuat kalian saling berebutan, saling hantam untuk memperebutkannya. Kita lihat negara non muslim sekarang, yang paling kaya di dunia ini, berani membayar puluhan ribu orang – orang non muslim dari Amerika, dibayar untuk memerangi saudara muslimnya sendiri. Demi apa? Demi uang dan harta. Ini yang ditakutkan Sayyidina Muhammad Saw.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu teruslah mengalir dalam keindahan Illahi. Rasul saw bersabda mengenai kemuliaan para shalihin. Jika kalian bersama para shalihin, perbanyak doa. Rasul saw bersabda diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam kitabnya Adabul Mufrad “alaa unabbi’ukum bi khiyarikum?” maukah kalian kuberitahu orang yang paling baik diantara kalian? Siapa mereka ya Rasulullah? Rasul berkata “idza ru-uu dzukirallah” jika kalian lihat wajahnya, membuat kalian asyik dan ingat kepada Allah. Buat kalian ingin berbuat baik, wajah seperti itu, itulah orang – orang yang paling baik dari umatku, kata Rasul saw.
Diriwayatkan oleh atsar (perkataan sahabat) dan para tabi’in bahwa para sahabat itu begitu wajahnya. Orang yang melihat wajah sahabat Rasul saw sudah dapat membedakan, ini sahabatnya Rasulullah. Kenapa? ada cahaya sejuk di wajahnya, ada cahaya khusyu’ di wajahnya. Demikian hadirin – hadirat, dipajangnya foto – foto para shalihin. Sebentar lagi Guru Mulia kita akan datang, Guru Mulia kita Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz, beliau adalah salah seorang shalihin yang saya sendiri dan ribuan orang yang menyaksikannya siang dan malam beliau dipenuhi dengan sunnah Nabi Muhammad Saw. Sampai kadang kalau kita mau cari sunnah yang tidak ditemukan di kitab, lihat pada perbuatan beliau (Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz) ada, berarti ada di kitab, cari ketemu. Hadirin – hadirat, demikian indahnya perbuatan beliau, siang dan malam beliau, semua gerak – geriknya kalau kita lihat ada di sunnah Rasul saw.
Saya pernah hadir, karena saya juga dulu pernah ragu. Mau punya guru, tidak sembarang punya guru, sembarang ngikutin guru, tidak. Saya ingin punya guru orang yang betul – betul menjalankan sunnah Rasul saw. Orang – orang yang betul – betul berpijak pada sunnah, maka saya lihat beberapa banyak jumpa dengan beliau, saya jatuh cinta dengan beliau. Karena memang siang dan malamnya adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. Pertama kali yang saya lihat “beliau kalau minum duduk, tidak mau berdiri”. Lalu setelahi tu saya lihat “jalannya cepat”. Saya belum pernah lihat orang jalannya cepat seperti ini, yang saya tahu para shalihin jalannya tidak terlalu cepat dan yang saya tahu ulama yang saya kenal jalannya santai saja. Yang jalan cepat seperti ini saya belum lihat. Ternyata ada kitabnya bahwa Rasulullah itu kalau jalan cepat seakan – akan bumi itu digulung dari cepatnya jalan beliau saw. Gerak – gerik beliau (Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz) adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. Apa yang belum kita temukan, kita lihat tingkah beliau, kemudian cari di kitab, ketemu sunnah Rasul saw.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari Rasul saw bersabda bahwa “malaikat itu tidak masuk ke rumah yang ada gambar dan ada anjingnya”. Saya tidak berpanjang lebar karena waktunya sempit. Memperjelas dari hadits ini dan banyak sekali pertanyaan yang masuk dan saya belum sempat menjawabnya, baru sekarang punya kesempatan menjawab. Baru 3 yang mesti dijawab malam ini tapi hanya 1 karena waktu kita sempit. 3 hal yang mesti saya jawab.
Yang pertama masalah ini, mungkin masalah ini saja cukup. Bahwa para ulama dan muhadditsin mengambil hal yang paling ringan daripada pelarangan atas lukisan ini adalah lukisan orang – orang atau makhluk yang bernyawa yang dilukis secara sempurna dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kalau berupa sketsa saja, tidak (tidak haram). Ada pendapat yang lebih ringan lagi, yaitu apabila gambar – gambar itu adalah gambar yang disembah itulah yang diharamkan dan kalau tidak disembah hukumnya makruh. Kita mengambil pendapat yang ini, cukup kuat tapi diperkuat oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari “gambar yang tidak disembah hukumnya makruh” bukan haram tapi makruh (dibenci). Dan disebutkan bahwa malaikat tidak masuk kedalam rumah yang ada gambar dan ada anjingnya. Bicara anjing kita singkirkan dulu, kita bicara gambar terlebih dulu. Masalah gambar adalah gambar yang sempurna, hewan atau manusia. Dari ujung rambut sampai ujung kakinya digambar dengan sempurna. Kalau setengah badan tidak. Foto lepas dari gambar karena foto bukan gambar. Yang dimaksud adalah lukisan tangan, guratan tangan dengan warna, yang dibuat oleh manusia, itu yang disebut lukisan. Yang didalam syari’atul mutaharrah, demikian sebagian ulama kita menjelaskan. Karena di zaman Rasul saw tidak ada foto, kamera maka kamera menjadi ikhtilaf. Maka yang kita pegang adalah kamera bukan hukumnya lukisan karena ia hanya merekam gambar semata dan merekam bayangan. Bayangan yang direkam, bukan guratan tangan dengan warna kulit, dengan warna mata, dengan warna bibir. In yang diharamkan tidak boleh dilakukan, yang malaikat tidak masuk ke dalam rumah tsb.
Tapi Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani mengatakn malaikat tidak masuk itu hukumnya makruh. Yang dimaksud malaikat tidak masuk adalah malaikat wahyu yaitu malaikat JIbril as. Karena Imam Ibn Hajar berkata “buktinya malaikat Izrail masuk”. Kalau malaikat tidak boleh masuk rumah yang ada gambarnya, orang tidak bisa mati. Buktinya malaikat Izrail tetep masuk, menunjukkan malaikat masuk terkecuali malaikat wahyu yaitu malaikat Jbril as. Jadi hukumnya makruh tapi ada sebagian yang mengharamkan. Sebagian memakruhkan, tapi yang kita pegang hukumnya makruh. Sebaiknya gambar lukisan bukan foto disingkirkan dari rumah kita dan kalaupun ada hukumnya makruh dan sebagian mengatakannya haram. Mengenai anjing pun demikian. Pembahasannya insya Allah malam selasa yang akan datang. Dan masih ada pertanyaan – pertanyaan lainnya.
Dan juga saya memperjelas ada pertanyaan yang masuk kenapa Majelis Rasulullah Saw malam selasa kemarin, rencana dzikir 1000X ,didatangi para parpol. Saya tidak undang mereka, kalau mereka mau datang siapa yang mau melarangnya? Tapi mereka datang justru dengan kebaikan karena mereka adalah tamu – tamu Rasul saw. Saya tidak undang mereka, mereka datang. Alhamdulilah Jazakumullah Khairal Jaza, kita doakan semua tamu yang datang pada kita. Kalau mereka akan menjadi pejabat, syukur – syukur mereka jadi pejabat. Orang yang jadi pejabat orang yang sudah kenal majelis kita. Kan kira – kira begitu, sederhana saja pendapat saya. Bebas daripada segala macam politik, tidak mengalir kepada 1 partai mana pun dan tidak mengalir kepada politik manapun. Tetap yang kita perjuangkan adalah tegaknya sunnah Sayyidina Muhammad Saw. Dan semakin cepatnya Jakarta ini menjadi bumi dan kota Muhammad Rasulullah Saw. Kota yang paling banyak berdzikir, kotayang paling banyak bershalawat, amin allahumma amin.
Ya Rahman Ya Rahim inilah doa dan munajat, inilah harapan, inilah permintaan, Wahai Yang Maha Mendengar, Wahai Yang Maha Melihat setiap jiwa, Wahai Yang Maha Melihat setiap jumlah nafas kami, Wahai Yang Maha Melihat dalam keadaan apakah kami akan mencapai sakaratul maut, Wahai Yang Maha Tahu bagaimana nyawa kami tercabut kelak, Engkau wahai Rabb, Engkau wahai Rabb Yang Maha Tahu dimana tubuh kami akan dimakamkan, siapa yang akan menguburkan kami, dalam keadaan apa tubuh kami diturunkan ke bumi, tubuh yang dimurkai dan penuh dosa atau tubuh yang diampuni dan dirindukan maka kami memanggil Nama-Mu
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. Sucikan jiwa kami Ya Allah, hari – hari kami Ya Allah, Wahai Nama yang paling berhak diseru, Wahai Yang Maha Bercahaya, Wahai Yang Maha Merindukan semua yang merindukan-Nya, Ya Allah Ya Allah Ya Allah,.Wahai Yang Mengijinkan bibir kami bergetar menyebut Nama-Mu, Ya Allah Ya Allah Ya Allah,.kami mengenal Firman-Mu “Aku bersama hamba-Ku jika hamba-Ku mengingat-Ku dan bergetar bibirnya menyebut Nama-Ku” (Shahih Bukhari). Rabbiy Kau ijinkan bibir kami bergetar menyebut Nama-Mu, maka terangi jiwa kami dengan Nama-Mu, Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah
Ya Rahman Ya Rahim hapus seluruh dosa kami, pastikan semua hadirin ini memandang indahnya Dzat-Mu yang Maha Indah.
Ya Rahman Ya Rahim, hadirin acara belum berakhir. Kita berdoa bersama meminta kepada Allah pertolongan untuk muslimin – muslimat sebagaimana sabda Nabi kita Muhammad Saw riwayat Shahih Muslim “barangsiapa yang mendoakan saudara muslimnya maka malaikat berkata amin dan untukmu juga atas doa yang kau mintakan untuk saudaramu”. Rabbiy kami mendoakan untuk muslimin dan semoga Kau berikan seluruh anugerah kepada muslimin termasuk seluruh hajat kami, semua daripada hajat tamu – tamu kami, semua yang ada di dalam sanubari kami, jawablah dengan Ijabah, balasan jawaban daripada doa. Doa adalah pengampunan dan tambahkan lebih daripada apa yang kami minta. Ya Dzaljalali wal ikram, Ya Dzaththauli wal in’am. Sekaligus kami meminta meminta pemimpin yang baik, pemimpin yang membela kedamaian, pemimpin yang membela Islam, pemimpin yang menegakkan kemuliaan, menindas kedhaliman, membela hal – hal yang lemah. Ya Rahman Ya Rahim, membawa kedamaian umat beragama, membawa kedamaian bangsa negeri muslimin terbesar di dunia ini. Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Dzaljalali wal ikram. Hadirin – hadirat, yang terakhir saya ingin sampaikan adalah acara majelis kita tetap berlanjut karena kunjungan Guru Mulia kita sebagian besar tidak di Jakarta. Jadi acara beliau yang adalah tanggal 26 April 2009 saja, selain itu diluar Jakarta. Masuk kejakarta untuk transit, jadi acara – acara kita tetap berlanjut sebagaimana jadwal. Demikian yang saya sampaikan.
Dan bagi saudara – saudari kita yang akan melewati ujian, semoga diberi kelulusan yang sempurna. Semua yang di SMA, yang di SMP dan yang sampai ke sms lewat surat dan lainnya, semoga dalam harinya diberi kelulusan yang sempurna. Yang berdagang dipermudah dengan dagangannya, yang bekerja dipermudah dalam pekerjaannya, yang mencari pekerjaan diberi pekerjaan yang baik, yang dalam rumah tangga diberi ketenangan dalam rumah tangganya, yang dalam kesulitan dilimpahkan kemudahan dalam kesuliatannya, yang dalam permasalahan diselesaikan permasalahannya. Ya Rahman Ya Rahim, yang sakit hapus penyakitnya, sampai surat yang masuk, sms dan permintaan doa untuk yang sakit semoga diangkat oleh Allah Swt. Digantikan dengan kesembuhan dan wal afiah. Dan yang wafat semoga diterima ruhnyadi alam barzah. Wa illa hadrotin Nabiy saw Alfatihah..
Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Habib Munzir Almusawa
Situs-Situs Nabi di Makkah, Yang Dibongkar dan Yang Terancam Dirobohkan oleh Wahabi
Rumah Abu Bakar Jadi Akses Jalan Hotel Hilton
Untuk mengisi waktu yang agak panjang selama berhaji (sekitar 40 hari), kebanyakan jamaah berziarah ke tempat-tempat bersejarah, yang di antaranya terancam dibongkar. Berikut catatan wartawan Jawa Pos Kurniawan Muhammad yang baru saja pulang dari haji.
Pagi itu, jarum jam di Makkah menunjukkan sekitar pukul 09.00 (di Indonesia lebih cepat empat jam). Saya saat itu berada di sebelah timur di halaman luar Masjidilharam. Ketika melintas di bawah tiang lampu (dari beberapa tiang lampu yang ada), terlihat beberapa orang dari Pakistan sedang mengaji Alquran sambil menangis. Mereka bergerombol di bawah salah satu tiang lampu itu.
“Mengapa mereka tidak mengaji di dalam masjid saja? Bukankah pada jam-jam itu, di dalam masjid sedang longgar?” demikian pertanyaan yang mampir di benak saya.
Ternyata bukan hari itu saja saya menemui pemandangan orang bergerombol di bawah tiang lampu tersebut sambil mengaji. Esoknya, beberapa orang melakukan hal yang sama di tempat itu. Kali ini dari Bangladesh.
Mengapa mengaji di bawah lampu itu? Pertanyaan ini baru terjawab ketika KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Nur Haromain, Pandegiling, tempat saya bergabung selama beribadah haji mengajak ke tempat tersebut, beberapa hari kemudian. “Tempat ini dulu adalah rumah Nabi Muhammad SAW ketika membina rumah tangga bersama Siti Khadijah. Di sinilah dulu Nabi dan istrinya mengasuh anak-anaknya, hingga akhirnya Nabi hijrah setelah dikepung orang-orang Quraish,” kata Ustad Ghazali Abdi, salah satu pembimbing KBIH Nur Haromain.
Lantas mengapa orang-orang membaca Alquran di tempat itu? “Karena ayat-ayat Alquran banyak diturunkan di sana. Setelah membaca Alquran, biasanya mereka lantas berdoa untuk keluarganya, agar bisa seperti keluarga Nabi,” ujarnya.
Saya dan beberapa jamaah lain satu rombongan baru tahu saat itu bahwa lokasi di bawah tiang lampu tersebut dulu adalah rumah Nabi Muhammad SAW ketika membina rumah tangga bersama Khadijah.
Di Arab Saudi, pembongkaran tempat-tempat bersejarah bukanlah hal aneh. Termasuk rumah Nabi Muhammad itu yang saat ini sama sekali tak ada jejaknya.
Menurut sejarah, di lokasi bekas rumah Khadijah itu sempat dibangun masjid oleh Muawiyah. Kemudian pada 1379 H (1959 M), bangunan tersebut diubah menjadi madrasah untuk putri. Enam tahun kemudian dibongkar untuk kepentingan perluasan Masjidilharam. Sekarang, jejak itu sama sekali tak ada.
Tak jauh dari tempat bekas rumah Nabi itu (jaraknya 10 - 15 meter), dibangun toilet untuk pria. Karena itu, kadang, ketika berada di tempat tersebut, aroma toilet terasa. “Tempat untuk toilet itu dulu rumah Abu Lahab (paman Nabi yang jahat),” cerita Ghazali yang sudah lebih dari lima kali mengantar jamaah haji ini. Di dekat rumah Nabi dibangun toilet? Itulah yang terjadi.
Pada 1998, pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga membongkar makam Siti Aminah, ibunda Nabi Muhammad SAW. Sehingga, para jamaah haji yang berangkat setelah itu mungkin akan kesulitan jika ingin menapak tilas makam tersebut.
Begitu juga rumah Abu Bakar (sahabat Nabi Muhammad) yang ada di Makkah, dibongkar untuk keperluan pembuatan jalan menuju ke Hotel Hilton.
Pikiran saya lantas terbang ke tanah air. Kalau saja bekas rumah Nabi atau makam ibunda Nabi berada di Indonesia, mungkin keberadaannya akan awet sampai sekarang. Bahkan, mungkin akan dibangun dengan semegah-megahnya. Bukankah makam para wali songo (penyebar Islam di Pulau Jawa), sampai sekarang tetap terjaga?
Pikiran juga terbang ke Surabaya. Saya teringat dengan cerita masjid yang bertahun-tahun berdiri di tengah jalan, kemudian dipersoalkan, karena dalam perkembangannya keberadaan masjid tersebut membuat arus lalu lintas menjadi tidak lancar.
Satu-satunya cara agar lalu lintas di sana lancar adalah membongkar masjid tersebut. Rencana ini pula yang dilakukan Pemkot Surabaya. Pemkot Surabaya bahkan sudah menjamin membangunkan masjid di tempat lain sebagai pengganti. Tapi, rencana tersebut ternyata tidak mudah. Butuh waktu beberapa tahun, karena ada kelompok masyarakat yang sempat menentang keras. Tapi, akhirnya masjid itu berhasil dibongkar akhir Desember 2007.
Di Surabaya, membongkar masjid yang jelas-jelas untuk kepentingan umum dan jelas-jelas akan dibangunkan di tempat lain, sulitnya minta ampun. Sedangkan di Arab Saudi, membongkar tempat bersejarah, meski belum tentu peruntukannya untuk kepentingan umum, gampangnya bukan main. (bersambung)
Sumber: http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=321667
Rabu, 16 Jan 2008,
Mengunjungi Situs-Situs Nabi di Makkah; Yang Dibongkar dan Yang Terancam Dirobohkan
Perlancar Tawaf, Maqom Ibrahim Dibikin Muncul-Tenggelam
Jejak tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW sampai saat ini masih bisa ditandai dengan mudah. Sebab, di atasnya berdiri sebuah bangunan untuk perpustakaan. Tapi, menurut rencana, bangunan itu pun bakal dirobohkan. Berikut lanjutan catatan Wartawan Jawa Pos Kurniawan Muhammad:
Bangunan itu berada di sebelah timur halaman timur Masjidilharam, Makkah. Luasnya kira-kira 300 meter persegi.
Di atas bangunan tersebut terdapat papan bertuliskan huruf Arab: Maktabah Makkah al-Mukarromah (Perpustakaan Makkah al Mukarromah).
Lokasi berdirinya bangunan perpustakaan itu termasuk tempat bersejarah karena di sanalah Nabi Muhammad SAW dilahirkan.
Sebenarnya, Jawa Pos ingin sekali masuk ke perpustakaan itu. Tapi, keinginan itu tak terlaksana karena dilarang oleh beberapa lasykar (polisi) yang menjaga. “Haji… haram…. (tidak boleh),” kata salah seorang lasykar setengah menghardik, sambil kedua matanya melotot ke arah Jawa Pos.
Menurut Sofyan, mukimin asal Sampang, Madura, yang sudah 22 tahun tinggal di Makkah, pada hari-hari biasa di luar pelaksanaan haji, perpustakaan itu dibuka untuk umum. “Selama haji, nggak boleh masuk,” kata Sofyan yang tinggal di kawasan Misfalah (sekitar 1,5 kilometer dari Masjidilharam) ini.
Karena tidak boleh masuk, Jawa Pos dan juga jamaah haji lain harus puas melihat-lihat dari luar. Pagi itu pemandangan terlihat indah, karena di belakang bangunan perpustakaan tersebut terlihat gunung-gunung yang berderet dengan gagah.
Ratusan merpati yang berseliweran terbang menambah suasana pagi menjadi lebih semarak. “Apa bedanya burung merpati di sini dengan merpati di Indonesia?” tanya H Muntaki, salah satu jamaah yang sudah empat kali berhaji, kepada Jawa Pos. Karena lama tak segera menjawab, pertanyaan itu dia jawab sendiri. “Burung-burung merpati yang ada di sini semuanya sudah haji. Setiap pagi mereka tawaf,” katanya, sambil terkekeh.
Kembali ke tempat kelahiran Nabi. Menurut sejarah, tempat itu dulu sempat dibangun masjid oleh al-Khaizuran, yaitu ibunda Khalifah Harun Al Rasyid (dari dinasti Abbasiah).
Tapi, pada 1370 H (1950 M), bangunan masjid itu dirobohkan, lantas dibangunlah perpustakaan umum oleh Syaikh Abbas Qatthan. Sampai sekarang, bangunan tersebut masih difungsikan sebagai perpustakaan.
“Tapi, bangunan (perpustakaan) itu agaknya juga akan dibongkar dalam waktu dekat,” kata Sofyan.
Dia lantas menunjukkan sebuah koran lokal (berbahasa Arab) yang menulis beberapa rencana dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membongkar tempat-tempat bersejarah di Makkah, termasuk tempat lahirnya Nabi Muhammad yang dijadikan perpustakaan itu. “Alasan resminya untuk perluasan areal Masjidilharam,” kata pria 53 tahun itu. Lantas, apa alasan tak resminya? “Mereka (pemerintah Kerajaan Arab Saudi) takut tempat itu dikeramatkan, sehingga menjurus ke arah syirik. Ideologi Wahhabi sangat ketat dalam soal-soal seperti itu,” ujarnya.
Bukan hanya itu. Masih berdasarkan tulisan di koran lokal tersebut, maqom Ibrahim yang terletak di dekat Kakbah juga diwacanakan bakal dihilangkan.
Maqom Ibrahim adalah batu bekas jejak kaki Nabi Ibrahim alaihissalam yang digunakan saat membangun Kakbah.
Lantas, mengapa maqom Ibrahim dihilangkan? Alasannya, tempat itu kerap menjadi biang kemacetan sehingga menghambat para jamaah haji yang tawaf ketika suasana sedang padat.
“Banyak jamaah yang berhenti lama di maqom Ibrahim. Tak sedikit jamaah yang menangis, sambil menciuminya. Ini yang dianggap ulama Wahabi berlebihan,” paparnya. Karena itu, maqom Ibrahim diwacanakan akan dihilangkan.
Bagaimana jika rencana itu ditentang? “Sebenarnya sudah sering negara-negara Islam protes ke pemerintah Arab Saudi terkait pembongkaran tempat-tempat bersejarah. Tapi, protes itu sering tak digubris,” kata Sofyan yang juga ikut mengajar di salah satu madrasah setingkat SLTP di Makkah, untuk anak-anak WNI itu.
Khusus untuk wacana menghilangkan maqom Ibrahim, kata Sofyan, pemerintah Arab Saudi sudah menyiapkan beberapa skenario. Termasuk, skenario bila rencana itu diprotes keras. “Nanti maqom Ibrahim dibuat seakan-akan dihilangkan, tapi sebenarnya tetap ada,” jelasnya. Bagaimana caranya? “Ketika jamaah yang tawaf padat sekali, maqom Ibrahim akan dihilangkan, dengan cara ditenggelamkan. Ketika jamaah yang tawaf agak longgar, maqom itu akan dimunculkan lagi,” paparnya. “Jadi, nanti dibuat teknologi yang bisa memunculkan dan menenggelamkan maqom Ibrahim,” paparnya.
Tempat bersejarah lain yang kabarnya juga masuk dalam daftar dibongkar adalah Masjid Jin dan Masjid Sajaroh (pohon) yang berlokasi tak seberapa jauh dari Masjidilharam. Kedua masjid itu letaknya berdekatan, tepatnya di sebelah kiri jalan naik ke pekuburan Ma’la.
Sudah banyak dikisahkan bahwa dua masjid itu sangat bersejarah dan terkait dengan mukjizat Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah riwayat (dituturkan oleh al-Fakihi) diceritakan, suatu ketika Nabi didatangi serombongan jin. Para makhluk halus itu minta bukti kenabian Muhammad sebelum mereka masuk Islam. Maka, Nabi memanggil sebatang pohon yang tumbuh tak jauh dari tempat Nabi dihadang para jin.
Begitu dipanggil, pohon itu langsung tercerabut dari akarnya, dan datang mendekat ke Nabi. Setelah itu, pohon tersebut disuruh Nabi agar balik ke tempat asalnya. “Di tempat Nabi didatangi para jin, didirikan masjid, yang kemudian disebut Masjid Jin. Di tempat pohon yang dipanggil Nabi itu, juga didirikan masjid, yang kemudian dinamakan Masjid Syajaroh (artinya: pohon),” cerita Ustad Mahmudi Ilyas, pembimbing haji dari KBIH Nur Haromain, Pandegiling, Surabaya.
Kedua masjid itu pernah diperbarui pada 1421 H (2001 M). Ketika Jawa Pos mengunjungi dua masjid itu, memang terkesan tak terawat dengan baik. Ini terlihat dari lantai masjid yang tampak kotor dan cat dinding yang seperti dibiarkan memudar. “Kedua masjid itu rencananya juga dirobohkan. Alasannya untuk perluasan jalan,” kata Sofyan, mengutip koran setempat yang menulis seputar rencana pembongkaran tersebut. Akankah pembongkaran itu benar-benar dilaksanakan? (*)
jawapos
Untuk mengisi waktu yang agak panjang selama berhaji (sekitar 40 hari), kebanyakan jamaah berziarah ke tempat-tempat bersejarah, yang di antaranya terancam dibongkar. Berikut catatan wartawan Jawa Pos Kurniawan Muhammad yang baru saja pulang dari haji.
Pagi itu, jarum jam di Makkah menunjukkan sekitar pukul 09.00 (di Indonesia lebih cepat empat jam). Saya saat itu berada di sebelah timur di halaman luar Masjidilharam. Ketika melintas di bawah tiang lampu (dari beberapa tiang lampu yang ada), terlihat beberapa orang dari Pakistan sedang mengaji Alquran sambil menangis. Mereka bergerombol di bawah salah satu tiang lampu itu.
“Mengapa mereka tidak mengaji di dalam masjid saja? Bukankah pada jam-jam itu, di dalam masjid sedang longgar?” demikian pertanyaan yang mampir di benak saya.
Ternyata bukan hari itu saja saya menemui pemandangan orang bergerombol di bawah tiang lampu tersebut sambil mengaji. Esoknya, beberapa orang melakukan hal yang sama di tempat itu. Kali ini dari Bangladesh.
Mengapa mengaji di bawah lampu itu? Pertanyaan ini baru terjawab ketika KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Nur Haromain, Pandegiling, tempat saya bergabung selama beribadah haji mengajak ke tempat tersebut, beberapa hari kemudian. “Tempat ini dulu adalah rumah Nabi Muhammad SAW ketika membina rumah tangga bersama Siti Khadijah. Di sinilah dulu Nabi dan istrinya mengasuh anak-anaknya, hingga akhirnya Nabi hijrah setelah dikepung orang-orang Quraish,” kata Ustad Ghazali Abdi, salah satu pembimbing KBIH Nur Haromain.
Lantas mengapa orang-orang membaca Alquran di tempat itu? “Karena ayat-ayat Alquran banyak diturunkan di sana. Setelah membaca Alquran, biasanya mereka lantas berdoa untuk keluarganya, agar bisa seperti keluarga Nabi,” ujarnya.
Saya dan beberapa jamaah lain satu rombongan baru tahu saat itu bahwa lokasi di bawah tiang lampu tersebut dulu adalah rumah Nabi Muhammad SAW ketika membina rumah tangga bersama Khadijah.
Di Arab Saudi, pembongkaran tempat-tempat bersejarah bukanlah hal aneh. Termasuk rumah Nabi Muhammad itu yang saat ini sama sekali tak ada jejaknya.
Menurut sejarah, di lokasi bekas rumah Khadijah itu sempat dibangun masjid oleh Muawiyah. Kemudian pada 1379 H (1959 M), bangunan tersebut diubah menjadi madrasah untuk putri. Enam tahun kemudian dibongkar untuk kepentingan perluasan Masjidilharam. Sekarang, jejak itu sama sekali tak ada.
Tak jauh dari tempat bekas rumah Nabi itu (jaraknya 10 - 15 meter), dibangun toilet untuk pria. Karena itu, kadang, ketika berada di tempat tersebut, aroma toilet terasa. “Tempat untuk toilet itu dulu rumah Abu Lahab (paman Nabi yang jahat),” cerita Ghazali yang sudah lebih dari lima kali mengantar jamaah haji ini. Di dekat rumah Nabi dibangun toilet? Itulah yang terjadi.
Pada 1998, pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga membongkar makam Siti Aminah, ibunda Nabi Muhammad SAW. Sehingga, para jamaah haji yang berangkat setelah itu mungkin akan kesulitan jika ingin menapak tilas makam tersebut.
Begitu juga rumah Abu Bakar (sahabat Nabi Muhammad) yang ada di Makkah, dibongkar untuk keperluan pembuatan jalan menuju ke Hotel Hilton.
Pikiran saya lantas terbang ke tanah air. Kalau saja bekas rumah Nabi atau makam ibunda Nabi berada di Indonesia, mungkin keberadaannya akan awet sampai sekarang. Bahkan, mungkin akan dibangun dengan semegah-megahnya. Bukankah makam para wali songo (penyebar Islam di Pulau Jawa), sampai sekarang tetap terjaga?
Pikiran juga terbang ke Surabaya. Saya teringat dengan cerita masjid yang bertahun-tahun berdiri di tengah jalan, kemudian dipersoalkan, karena dalam perkembangannya keberadaan masjid tersebut membuat arus lalu lintas menjadi tidak lancar.
Satu-satunya cara agar lalu lintas di sana lancar adalah membongkar masjid tersebut. Rencana ini pula yang dilakukan Pemkot Surabaya. Pemkot Surabaya bahkan sudah menjamin membangunkan masjid di tempat lain sebagai pengganti. Tapi, rencana tersebut ternyata tidak mudah. Butuh waktu beberapa tahun, karena ada kelompok masyarakat yang sempat menentang keras. Tapi, akhirnya masjid itu berhasil dibongkar akhir Desember 2007.
Di Surabaya, membongkar masjid yang jelas-jelas untuk kepentingan umum dan jelas-jelas akan dibangunkan di tempat lain, sulitnya minta ampun. Sedangkan di Arab Saudi, membongkar tempat bersejarah, meski belum tentu peruntukannya untuk kepentingan umum, gampangnya bukan main. (bersambung)
Sumber: http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=321667
Rabu, 16 Jan 2008,
Mengunjungi Situs-Situs Nabi di Makkah; Yang Dibongkar dan Yang Terancam Dirobohkan
Perlancar Tawaf, Maqom Ibrahim Dibikin Muncul-Tenggelam
Jejak tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW sampai saat ini masih bisa ditandai dengan mudah. Sebab, di atasnya berdiri sebuah bangunan untuk perpustakaan. Tapi, menurut rencana, bangunan itu pun bakal dirobohkan. Berikut lanjutan catatan Wartawan Jawa Pos Kurniawan Muhammad:
Bangunan itu berada di sebelah timur halaman timur Masjidilharam, Makkah. Luasnya kira-kira 300 meter persegi.
Di atas bangunan tersebut terdapat papan bertuliskan huruf Arab: Maktabah Makkah al-Mukarromah (Perpustakaan Makkah al Mukarromah).
Lokasi berdirinya bangunan perpustakaan itu termasuk tempat bersejarah karena di sanalah Nabi Muhammad SAW dilahirkan.
Sebenarnya, Jawa Pos ingin sekali masuk ke perpustakaan itu. Tapi, keinginan itu tak terlaksana karena dilarang oleh beberapa lasykar (polisi) yang menjaga. “Haji… haram…. (tidak boleh),” kata salah seorang lasykar setengah menghardik, sambil kedua matanya melotot ke arah Jawa Pos.
Menurut Sofyan, mukimin asal Sampang, Madura, yang sudah 22 tahun tinggal di Makkah, pada hari-hari biasa di luar pelaksanaan haji, perpustakaan itu dibuka untuk umum. “Selama haji, nggak boleh masuk,” kata Sofyan yang tinggal di kawasan Misfalah (sekitar 1,5 kilometer dari Masjidilharam) ini.
Karena tidak boleh masuk, Jawa Pos dan juga jamaah haji lain harus puas melihat-lihat dari luar. Pagi itu pemandangan terlihat indah, karena di belakang bangunan perpustakaan tersebut terlihat gunung-gunung yang berderet dengan gagah.
Ratusan merpati yang berseliweran terbang menambah suasana pagi menjadi lebih semarak. “Apa bedanya burung merpati di sini dengan merpati di Indonesia?” tanya H Muntaki, salah satu jamaah yang sudah empat kali berhaji, kepada Jawa Pos. Karena lama tak segera menjawab, pertanyaan itu dia jawab sendiri. “Burung-burung merpati yang ada di sini semuanya sudah haji. Setiap pagi mereka tawaf,” katanya, sambil terkekeh.
Kembali ke tempat kelahiran Nabi. Menurut sejarah, tempat itu dulu sempat dibangun masjid oleh al-Khaizuran, yaitu ibunda Khalifah Harun Al Rasyid (dari dinasti Abbasiah).
Tapi, pada 1370 H (1950 M), bangunan masjid itu dirobohkan, lantas dibangunlah perpustakaan umum oleh Syaikh Abbas Qatthan. Sampai sekarang, bangunan tersebut masih difungsikan sebagai perpustakaan.
“Tapi, bangunan (perpustakaan) itu agaknya juga akan dibongkar dalam waktu dekat,” kata Sofyan.
Dia lantas menunjukkan sebuah koran lokal (berbahasa Arab) yang menulis beberapa rencana dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membongkar tempat-tempat bersejarah di Makkah, termasuk tempat lahirnya Nabi Muhammad yang dijadikan perpustakaan itu. “Alasan resminya untuk perluasan areal Masjidilharam,” kata pria 53 tahun itu. Lantas, apa alasan tak resminya? “Mereka (pemerintah Kerajaan Arab Saudi) takut tempat itu dikeramatkan, sehingga menjurus ke arah syirik. Ideologi Wahhabi sangat ketat dalam soal-soal seperti itu,” ujarnya.
Bukan hanya itu. Masih berdasarkan tulisan di koran lokal tersebut, maqom Ibrahim yang terletak di dekat Kakbah juga diwacanakan bakal dihilangkan.
Maqom Ibrahim adalah batu bekas jejak kaki Nabi Ibrahim alaihissalam yang digunakan saat membangun Kakbah.
Lantas, mengapa maqom Ibrahim dihilangkan? Alasannya, tempat itu kerap menjadi biang kemacetan sehingga menghambat para jamaah haji yang tawaf ketika suasana sedang padat.
“Banyak jamaah yang berhenti lama di maqom Ibrahim. Tak sedikit jamaah yang menangis, sambil menciuminya. Ini yang dianggap ulama Wahabi berlebihan,” paparnya. Karena itu, maqom Ibrahim diwacanakan akan dihilangkan.
Bagaimana jika rencana itu ditentang? “Sebenarnya sudah sering negara-negara Islam protes ke pemerintah Arab Saudi terkait pembongkaran tempat-tempat bersejarah. Tapi, protes itu sering tak digubris,” kata Sofyan yang juga ikut mengajar di salah satu madrasah setingkat SLTP di Makkah, untuk anak-anak WNI itu.
Khusus untuk wacana menghilangkan maqom Ibrahim, kata Sofyan, pemerintah Arab Saudi sudah menyiapkan beberapa skenario. Termasuk, skenario bila rencana itu diprotes keras. “Nanti maqom Ibrahim dibuat seakan-akan dihilangkan, tapi sebenarnya tetap ada,” jelasnya. Bagaimana caranya? “Ketika jamaah yang tawaf padat sekali, maqom Ibrahim akan dihilangkan, dengan cara ditenggelamkan. Ketika jamaah yang tawaf agak longgar, maqom itu akan dimunculkan lagi,” paparnya. “Jadi, nanti dibuat teknologi yang bisa memunculkan dan menenggelamkan maqom Ibrahim,” paparnya.
Tempat bersejarah lain yang kabarnya juga masuk dalam daftar dibongkar adalah Masjid Jin dan Masjid Sajaroh (pohon) yang berlokasi tak seberapa jauh dari Masjidilharam. Kedua masjid itu letaknya berdekatan, tepatnya di sebelah kiri jalan naik ke pekuburan Ma’la.
Sudah banyak dikisahkan bahwa dua masjid itu sangat bersejarah dan terkait dengan mukjizat Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah riwayat (dituturkan oleh al-Fakihi) diceritakan, suatu ketika Nabi didatangi serombongan jin. Para makhluk halus itu minta bukti kenabian Muhammad sebelum mereka masuk Islam. Maka, Nabi memanggil sebatang pohon yang tumbuh tak jauh dari tempat Nabi dihadang para jin.
Begitu dipanggil, pohon itu langsung tercerabut dari akarnya, dan datang mendekat ke Nabi. Setelah itu, pohon tersebut disuruh Nabi agar balik ke tempat asalnya. “Di tempat Nabi didatangi para jin, didirikan masjid, yang kemudian disebut Masjid Jin. Di tempat pohon yang dipanggil Nabi itu, juga didirikan masjid, yang kemudian dinamakan Masjid Syajaroh (artinya: pohon),” cerita Ustad Mahmudi Ilyas, pembimbing haji dari KBIH Nur Haromain, Pandegiling, Surabaya.
Kedua masjid itu pernah diperbarui pada 1421 H (2001 M). Ketika Jawa Pos mengunjungi dua masjid itu, memang terkesan tak terawat dengan baik. Ini terlihat dari lantai masjid yang tampak kotor dan cat dinding yang seperti dibiarkan memudar. “Kedua masjid itu rencananya juga dirobohkan. Alasannya untuk perluasan jalan,” kata Sofyan, mengutip koran setempat yang menulis seputar rencana pembongkaran tersebut. Akankah pembongkaran itu benar-benar dilaksanakan? (*)
jawapos
Langganan:
Postingan (Atom)