18 Oktober, 2010

Kajian Islam: Keajaiban 1.400 tahun dikubur, Jasad Para Syuhada tetap Utuh & tidak hancur

“Kesaksian” Bumi tidak memakan jasad para “Syuhada”

Waktu terjadi banjir di madinah, kuburan 70 orang keluarga perang uhud itu kena banjir, mayatnya timbul keluar, masih utuh karena dikubur dipasir. Sampai banjir surut, darahnya masih mengalir harum. Terus dikubur lagi, tapi sudah tidak ditandai nama nama mayat tsb, yang ditandai karena dikenali cuma 2, yaitu Hamzah karena diketahui dadanya bolong dan jantungnya tidak ada karena telah dimakan oleh hindun, badannya tinggi besar. Jasadnya masih berdarah, dan harum, bahkan tangannya masih menutup lukanya dilambung yang terkena tombak, yang masih keluar darah, walaupun sudah beberapa ribu tahun. Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz karena diketahui kuping dan hidungnya terpotong-potong karena diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke gunung uhud, hanya ada 2 nisan saja.

Hadis mengatakan jasad para nabi dan rasul tidak dimakan oleh tanah, dan hal ini dibuktikan Al qur’an sebagaimana yang terdapat dalam kisah nabi Sulaiman AS. Nabi Sulaiman ketika sudah mau wafat, dia berpegangan kepada tongkatnya sambil tersenyum memandang jin yang sedang bekerja membangun istana Sulaiman (haikal Sulaiman), termasuk masjidil aqso. Setelah nabi Sulaiman wafat, jin-jin tersebut tidak mengetahui sehingga mereka bekerja terus siang dan malam karena merasa diperhatikan oleh nabi Sulaiman yang tidak bergerak-gerak sambil tersenyum, sampai akhirnya nabi Sulaiman jatuh tersungkur karena tongkatnya keropos dimakan oleh rayap.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, tongkat raja pasti kalau disini diserupakan dengan kayu jati, yang keras, atau kayu cendana, tapi kalau disana namanya kayu Kokaa, keistimewaannya karena mampu untuk menahan serangan dari sihir. Allah meletakkan barokah dimana Allah mau, kadang di air, kadang di kayu, dan salah satunya kayu kokaa seperti tongkat nabi Sulaiman dan tongkat nabi Musa, sehingga jin pun tidak berani.

Dan hal tersebut membuktikan bahwa jasad nabi Sulaiman tidak busuk, karena kalau busuk, 2 sampai 3 hari sudah bau, tapi ini berpuluh-puluh tahun sampai tongkatnya keropos dimakan rayap dan jatuh tersungkur. Setelah itu para jin baru tahu bahwa nabi sulaiman telah wafat sambil berkata, “Ah, seandainya kami tahu tentang hal hal yang gaib, pasti kami tidak akan meneruskan perintah dari nabi Sulaiman ini, sungguh kami terhina gara gara hal ini (bahwa mereka tidak mengetahui tentang hal yang gaib) sehingga tidak menyadari bahwa Nabi Sulaiman telah wafat”,

Inilah yang menyebabkan, satu dalil yang shohih dari pada Al qur an, bahwa keyakinan kita sebagai Ahlus sunnah wal jam’ah akan jasad nabi dan rasul tidak hancur dimakan tanah dan tidak busuk. Dan hal ini bukan tahyul (kurafat), karena ini adalah iman yang shohih berdasarkan penjelasan dari Al qur an dan sunnah rasul, dan ada dalil dalil yang mendukung hal tersebut.

Bisakah jasad kita tidak dimakan oleh tanah?, Bisa kalau kita sholeh, hafiz Al quran, mati syahid, atau kita istiqomah dalam agama sampai mati, “Innalladziina qoolu robbunallah tsummas taqoomu tatanazzalu alaihimul malaaikah alla takhoofu wala tahzanu, wa absyiruu bil jannatil latii kuntum tuu ‘aduun.” “sesungguhnya bagi orang orang yang telah mengatakan, Rob kami adalah Allah, kemudian mereka istiqomah didalamnya, maka kami akan menurunkan kepada mereka malaikat malaikat, tidak akan ada ketakutan dan kegelisahan pada diri mereka, dan kabarkanlah kepada mereka akan surga yang telah dijanjikan” (surah haamiim assajadah).

Nabi Muhammad adalah manusia pilihan (mustofa), dipilih, mukhtar, dan bukan sembarang manusia, sebab dari sekian miliar manusia yang ada di bumi, beliaulah yang dipilih Allah untuk menjadi nabi penutup, khotamun nabiyyin, sayyidul anbiya’ wal mursaliin, penghulunya para rasul dan nabi, sayyidul ‘anam, sayyidul bani adam, penghulu seluruh manusia dari nabi adam sampai hari kiamat.

Jadi Nabi Muhammad saw itu agung, pangkatnya tertinggi, walaupun ia sama dengan nabi dan rasul yang lain, “Laa nu farriqu baina ahadim min rusulih,..” Allah tidak membeda bedakan antara rasul yang satu dengan yang lain, tetapi Allah berhak untuk memberikan kelebihan antara satu rasul dengan rasul rasul yang lain,

Sebuah “Kesaksian” 1.400 tahun dikubur, Jasad Para Syuhada tetap Utuh

Dr Thariq As-Suwaidan dalam kasetnya yang berharga, “Qisshatun Nihayah”, yang dinukil secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebagian ulama dalam penguburan ulang sebagian sahabat yang gugur syahid di perang Uhud.

Bagaimana mereka menyaksikan para sahabat setelah 1400 tahun berlalu, bagaimana jasad mereka seperti sedia kala tanpa perubahan, tanpa pembusukan. Sebagai bukti nyata atas kebenaran berita gembira dari Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada, bahwa bumi tidak memakan jasad mereka.

Berikut adalah sebagian dari kaset pembicaraan Dr Thariq As-Suwaidan tentang peristiwa tersebut.

“Syaikh Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan kepada kami bahwa dia adalah salah seorang yang diundang dari kalangan ulama besar untuk pemakaman ulang para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks kuburan syuhada Uhud, pekuburan yang terkenal. Karena diterjang banjir, maka sebagian jasadnya muncul ke permukaan. Para ulama diundang untuk mengubur ulang para sahabat tersebut.

Beliau berkata” Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya diatas perutnya. Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud.”

Dr Thariq As-suwaidan berkata,” ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala. Semoga Allah menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada. Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah.”

Subhanallah, setelah 1400 tahun lebih, betapa agungnya Engkau ya Allah. Alangkah besarnya kekuasaan-Mu, Maha suci Engkau. Betapa utamanya, betapa mulianya, Allah memberikannya kepada para syuhada. Jika seperti itu kemuliaan jasadnya yang terpendam di perut bumi yang tak seorangpun melihatnya, lalu bagaimanakah dengan kemuliannya di surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Selamat bagi yang telah melihat sahabat mulia ini, Hamzah bin Abdul Mutthalib paman Rasulullah SAW.

Pertanyaan : Benarkah jasad Rasul tidak hancur ?
Jawab: Pernah terjadi pada zaman Sultan Sholahuddin Al Ayyubi, ketika perang Salib, orang Kristen mengirim 2 orang anggotanya yang berwajah seperti orang Arab, datang ke Madinah dan tinggal serta bergaul dengan orang-orang Madinah. Dan pada suatu hari, sang Penguasa Madinah bermimpi bahwa telah datang Rasulullah kepadanya dan meminta kepadanya untuk menyelamatkan jasad beliau dari 2 orang yang ditunjukkan wajahnya. Setelah mimpi tersebut berkali kali dialaminya, akhirnya beliau memanggil seluruh warga Madinah untuk berkumpul dan bersalaman kepadanya satu persatu.

Akhirnya setelah diketahui, kedua orang tersebut ternyata telah membuat suatu terowongan yang mengarah ke makam Nabi Muhammad dan berencana untuk mencuri jasad beliau karena mereka berkeyakinan kalau jasad Nabi tidak hancur dan setelah jasad tesebut dicuri oleh mereka, maka pasukan Islam akan menyerah. Setelah diketahui hal tersebut, maka kedua orang Kristen itu akhirnya dihukum pancung, dan Raja Mesir waktu itu menyuruh pemerintah Madinah untuk membuat batasan berupa campuran beton dan perunggu jauh kedalam tanah untuk melindungi jasad Nabi Muhammad dan keempat sahabatnya dari pencurian.

Ust.Tengku Zulkarnaen

Riset Bahasa: BAHASA INDONESIA Dipelajari di 45 Negara Dunia

Bahasa Indonesia kini mulai dipelajari oleh 45 negara di dunia. Negara yang mempelajari bahasa tersebut di antaranya adalah: Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya.

Bahasa Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana. Bahkan anak-anak murid kelas 6 sekolah dasar di sana sudah mahir berbahasa Indonesia.


Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh, Vietnam

Ho Chi Minh adalah ibukota negara Vietnam. Menurut seorang diplomat Indonesia. Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota Ho Chi Minh, Vietnam, secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh.

Selain itu Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta mengatakan, “Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan,”

Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa Vietnam antara lain karena kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral antara Indonesia dengan Vietnam di masa depan.

-

Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia.

Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin.

-

Bahasa Indonesia bahasa ketiga yang paling banyak digunakan pada wordpress.

Fakta bahwa setelah Spanyol, Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam posting-posting WordPress. Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog itu.

Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143.108 pengguna baru WordPress dari Indonesia dan telah ada 117.601.633 kunjungan melalui 40 kota di Indonesia.

Itu tadi beberapa fakta akan keberadaan bahasa Indonesia di Internet dan Dunia. Saya harap dengan bukti ini bangsa Indonesia menjadi lebih cinta dengan bahasa Indonesia.

Lantas, bagaimana dengan pernyataan saudara Bayu Sutrisno mengenai bahasa Indonesia adalah bahasa tersulit ke tiga di dunia? Untuk berita ini belum saya dapatkan kebenarannya, namun salah seorang peserta forum animegic mengatakan bahwa menurut penelitian lembaga bahasa di dunia, dilihat dari segi gramatikal dan kompleksitivitasnya bahasa-bahasa yang dianggap sangat sulit di dunia adalah :

1. Bahasa Ibrani (bahasa kaum Yahudi)
2. Bahasa Yunani
3. Bahasa Latin
4. Bahasa Jepang
5. Bahasa Korea

Sementara bahasa indonesia secara mengejutkan menempati bahasa tersulit ke 15 di dunia, diakibatkan terlalu banyaknya partikel dan pengindahan tata aturan bahasa.

Namun sumber tersebut belum pasti karena hanya diungkap melalui forum, meski begitu terlepas dari benar tidaknya bahasa Indonesia sebagai bahasa tersulit kelima belas atau pun bahasa tersulit ketiga di dunia, sebagai warga Negara Indonesia yang baik hendaknya kita junjung bahasa tersebut, kita lestarikan bahasa Indonesia meski ancaman kebudayaan asing semakin besar.

Bahasa Indonesia Semakin Dikenal di Dunia Internasional.
Bisakah Menjadi Bahasa Dunia ?

Bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu individu kepada individu lain atau lebih. baik itu secara lisan maupun tulisan. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa Indonesia, baik menggunakan bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa tubuh. Bahasa Indonesia selain menjadi bahasa Nasional ternyata sudah banyak dikenal dan dipelajari di berbagai negara dan institusi pendidikan di dunia Internasional. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional ?

Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.

Menjadi bahasa dunia?

Bukan hal yang mustahil bahasa Indonesia esok akan menjadi bahasa perdaban dunia, bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional. Dilihat dari struktur dan pembacaan bahasa Indonesia yang sangat sederhana, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang tidak sulit untuk dipelajari. Suatu bukti yang meyakinkan bila esok bahasa Indonesia akan menjadi bahasa peradaban dunia, lebih dari 50 negara di Dunia telah mempelajari dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai satu diantara mata pelajaran di sekolah mereka. Kita sebagai pemilik bahasa Indonesia harus banggga karena bahasa kita dipelajari bangsa lain.

Menurut penuturan Matt Mullenweg founder dari CMS terkenal: WordPress, Bahasa Inggris merupakan bahasa terbesar pertama di situs wordpress dan bahasa Indonesia menduduki urutan ke tiga setelah bahasa Spanyol. Ini pernyataan Matt Mullenweg bahwa Bahasa Indonesia menjadi Bahasa ketiga di WordPress

Lebih dari 168 lembaga pendidikan formal maupun nonformal di beberapa negara telah memberikan pelajaran bahasa Indonesia kepada peserta didiknya. Bahasa Indonesia yang juga merupakan jati diri bangsa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional seperti halnya bahasa Spanyol, Inggris, China, maupun Prancis. Dengan dipelajarinya bahasa Indonesia di lembaga-lembaga pendidikan di beberapa negara di dunia, merupakan peluang emas bagi bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional. Usaha menjadikan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional harus dimulai dari masyarakat Indonesia sendiri. Artinya, masyarakat Indonesia harus lebih mencintai bahasanya sendiri daripada bahasa asing. Ironisnya, justru dewasa ini kemurnian bahasa Indonesia banyak dirusak oleh masyarakat itu sendiri, terutama kalangan muda dengan banyak menggunakan bahasa campuran. Begitu juga dengan pemimpin-pemimpin kita yang juga banyak menggunakan bahasa campuran baik dalam forum resmi maupun tidak.

Peluang bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional pernah terbuka pada 1960-an ketika Indonesia memprakarsai terbentuknya perkumpulan negara-negara di Asia Tenggara yang juga disebut dengan ASEAN. Saat itu negara-negara yang menjadi anggota ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei adalah negara-negara yang banyak masyarakatnya menggunakan bahasa melayu. Namun, peluang itu menjadi hilang seiring dengan semakin bertambahnya negara-negara anggota ASEAN yang lebih banyak masyarakatnya tidak menggunakan bahasa melayu seperti Vietnam, Myanmar, Laos. Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa saat ini sejumlah sekolah telah menyatakan diri mereka sebagai sekolah internasional dengan kebanggaan bahwa bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran adalah bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Keadaan ini menunjukkan bangsa Indonesia telah mengalami krisis identitas, yang realisasinya adalah krisis dalam pemakaian bahasa Indonesia dalam berbagai bidang.

Riset Medis: Keajaiban Organ Tubuh Manusia tidak Setua Umur

Menjadi tua itu pasti. Penandanya adalah usia. Namun tahukah Anda bahwa usia organ tubuh kita tidak sama dengan usia berdasarkan tahun kelahiran. Organ tubuh kita ternyata tidak setua usia berdasar tahun kelahiran.

Organ tubuh memiliki kemampuan luarbiasa untuk segera memulihkan diri. Simak beberapa organ vital beserta kemampuannya meregenerasi diri berikut ini, seperti dikutip dari laman Daily Mail.

1. Hati: 5 bulan
Regenerasi hati tergolong cepat berkat kapasitas sel darah yang diterimanya. Sel-sel hati secara teratur memperbaiki diri dalam 150 hari, tak terkecuali pada pecandu alkohol. Bahkan, jika 70 persen hati seseorang dipotong, organ ini memiliki kemampuan kembali ke ukuran normal hampir 90 persen, hanya dalam dua bulan. Namun, hati penderita kasus sirosis tidak dapat meregenerasi.

2. Otak: Tidak regenerasi
Hanya beberapa sel dalam otak yang bisa meregenarasi seumur hidup manusia. Saat lahir, manusia memiliki 100 miliar sel otak yang sebagian besar tidak akan memulihkan diri.

3. Jantung: 20 tahun
Studi yang dilakukan oleh New York Medical College menunjukkan bahwa ada sel-sel induk jantung yang yang membantu regenerasi hati terus-menerus. Sel-sel ini berganti tiga hingga empat kali selama seumur hidup.

4. Paru paru: 2-3 minggu
Sel-sel di paru-paru memperbarui diri dengan interval berbeda. Permukaan sel paru diperbarui tiap 2-3 minggu. Dan, bagian dalam paru-paru diperbaiki dalam waktu satu tahun.

5. Lidah: 10 hari
Lidah dilengkapi dengan sekitar 9.000 sel perasa dan diperbarui tiap 10 hari atau maksimal dua minggu. Namun, sel lidah bisa rusak karena infeksi atau panas dan asap rokok. Sehingga, pertumbuhan sel tidak sensitif.

6. Mata: Tidak beregenerasi
Mata adalah salah satu bagian tubuh yang tidak banyak berubah sepanjang hidup. Satu-satunya komponen yang terus-menerus regenerasi adalah kornea. Dalam kasus kecelakaan, kornea dapat sembuh dalam 24 jam.

7. Kulit: 2-4 minggu
Sel-sel pada permukaan kulit diperbarui setiap 2-4 minggu. Gunanya untuk melindungi tubuh dari rangsangan eksternal, seperti cedera dan polusi.

8. Tulang: 10 tahun
Kerangka manusia terus memperbarui diri dengan siklus selama 10 tahun.

9. Usus: 2-3 hari
Karena bagian ini paling sering terpapar bahan kimia, seperti asam korosif, usus memperbarui diri selama 3-5 hari.

10. Sel Darah Merah: 10 bulan
Sebagai sistem transportasi vital tubuh, sel darah merah memperbaharui diri setiap empat bulan. Sel-sel tua dihancurkan di limpa. Cedera atau menstruasi menyebabkan jumlah sel darah berkurang sehingga tubuh terus memproduksi sel darah merah.

vn

Riset Hadits & Biologi & Medis: TIDUR dengan LAMPU DIMATIKAN Lebih Sehat

Rasulullah SAW tidur dengan lampu dimatikan.
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.[11]

Menurut Biologi & Medis


mari kita bahas dari segi sains dan kesehatannya. Semakin malam semakin gelap tubuh kita akan merasa lelah dan mengantuk. Ini jelas wajar, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat seiring dengan semakinnya malam. Hormon inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam hari. Fungsi dari rasa kantuk adalah sebagai sinyal positif tubuh agar segera mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi sinkronisasi antara siklus tidur dengan siklus pergantian siang dan malam di lingkungan.

Seorang Biolog, Joan Roberts menemukan rahasia setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan tersebut diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin nya(salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat) menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Keadaan malam yang gelap diam-diam berkolaborasi dengan tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Produksi hormon melantonin terhenti.

Tidur yang berkualitas dalam artian bahwa dalam selang waktu selama kita tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini dikarenakan sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator kerja otak. Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur akan menembus sampai bagian mata kita walaupun dalam keadaan terlelap, sinar tersebut akan memasuki ruangan stimulator yang nantinya direspon oleh otak. Dengan kata lain walaupun mata kita terpejam, tetapi jika ada cahaya yang bersinar maka otak kita akan bekerja untuk merespon atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut. Tidur yang berkualitas di malam hari merupakan upaya optimalisasi dalam detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh. Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres oksidatif dan radikal bebas.

Tidur Mati Lampu mencegah KANKER PAYUDARA


Tidur malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat.

Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan berhenti.

Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari, bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan kesehatan tubuh. Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan.

Praktisi kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D yang juga penulis buku 'Avoiding Cancer One Day At A Time' juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak ditubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi.

Pentingnya tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris dan Israel. Peneliti menemukan ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.

Para ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis yang mungkin mengarah ke kanker.

Jika pada penelitian sebelumnya tidur malam dengan lampu terang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Maka pada penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

"Orang-orang yang bangun di malam hari disarankan untuk tidak menyalakan lampu. Kami percaya bahwa setiap kali menyalakan cahaya buatan pada malam hari akan memiliki dampak pada jam biologis tubuh, karena ini adalah mekanisme yang sensitif," ujar Dr Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa.

Dr Rachel menambahkan bahwa ini adalah temuan terbaru dan masih sebatas penelitian pendahuluan. Namun kini ia dan tim tengah menganalisa wilayah ini secara lebih mendetail. Hasil ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics.

Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia

Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.



Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.


Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”.

Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.

Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.

oleh: R.Syarif Ario Dgs.
dari beberapa sumber

Riset Psikologi: Keajaiban Menghafal AL QUR'AN, Mencegah Berbagai Penyakit

Oleh Abduldaem Al-Kaheel


Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap Al-Qur’an Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu mahasiswa/i Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170 responden, dan kelompok mahasis Al-Imam Asy-Syathibi yang juga berjumlah 170 responden.

Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi keselarasan psikis individu dari tiga faktor utama: agama, spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan parameter kesehatan psikis –nya Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit.

Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang unggul di bidang hafalan Al-Qur’an itu memiliki tingkat kesehatan psikis dengan perbedaan yang sangat jelas.

Ada lebih dari tujuh puluh kajian, baik Islam atau asing, yang seluruhnya menegaskan urgensi agama dalam meningkatkan kesehatan psikis seseorang, kematangan dan ketenangannya. Sebagaimana berbagai penelitian di Arab Saudi sampai pada hasil yang menegaskan peran Al-Qur’an Al-Karim dalam meningkatkan ketrampilan dasar siswa-siswa sekolah dasar, dan pengaruh yang positif dari hafalan Al-Qur’an untuk mencapai IP yang tinggi bagi mahasiswa.

Kajian tersebut memberi gambaran yang jelas tentang hubungan antara keberagamaan dengan berbagai bentuknya, terutama menghafal Al-Qur’an Al-Karim, dan pengaruh-pengaruhnya terhadap kesehatan psikisi individu dan kepribadiannya, dibanding dengan individu-individu yang tidak disiplin dengan ajaran-ajaran agama, atau tidak menghafal Al-Qur’an, sedikit atau seluruhnya.

Komentar terhadap Kajian:

Setiap orang yang menghafal sebagian dari Al-Qur’an dan mendengar bacaan Al-Qur’an secara kontinu itu pasti merasakan perubahan yang besar dalam hidupnya. Hafalan Al-Qur’an juga berpengaruh pada kesehatan fisiknya. Melalui pengalaman dan pengamatan, dipastikan bahwa hafalan Al-Qur’an itu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada seseorang, dan membantunya terjaga dari berbagai penyakit.

Berikut ini adalah manfaat-manfaat hafalan Al-Qur’an, seperti yang penulis dan orang lain rasakan:

1. Pikiran yang jernih.
2. Kekuatan memori.
3. Ketenangan dan stabilitas psikologis.
4. Senang dan bahagia.
5. Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
6. Mampu berbicara di depan publik.
7. Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan dari orang lain.
8. Terbebas dari penyakit akut.
9. Dapat meningkatkan IQ.
10. Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.

Karena itu Allah berfirman, “Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang lalim.” (QS Al-‘Ankabut [29]: 49)

Ini adalah sebagian dari manfaat keduniaan. Ada manfaat-manfaat yang jauh lebih besar di akhirat, yaitu kebahagiaan saat berjumpa dengan Allah, memperoleh ridha dan nikmat yang abadi, mendapatkan tempat di dekat kekasih mulia Muhammad Saw.

Riset fisiologi, psikologi : Keajaiban Pengaruh AL QUR'AN terhadap Organ Tubuh

Rasulullah saw memerintahkan kita untuk membiasakan diri membaca Al-Qur’an dan memberikan kabar gembira bagi orang yang selalu membacanya. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Satu kebaikan berlipat sepuluh kali. Aku tidak berkata alif, laam, mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi).

Beliau memerintahkan kita mengkhatamkan Al-Qur’an sebulan sekali, dan paling cepat dalam tiga hari. Abdullah bin Amrin bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa lama saya harus mengkhatamkan Al-Qur’an?” Nabi menjawab, “sebulan”. Abdullah berkata,”Saya mampu mengkhatamkan kurang dari sebulan.” Abu Musa mengulangi perkataannya dan mengurangi (tempo khatamnya) sampai Rasulullah bersabda, “Khatamkanlah Al-Qur’an selama tujuh hari.” Abdullah mengatakan, “Saya bisa mengkhatamkan dalam waktu kurang dari 7 hari.” Nabi bersabda,”Tidak akan memahami Al-Qur’an bagi orang yang membacanya (mengkhatamkannya) dalam waktu kurang dari 3 hari.” (HR Abu Daud).

Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw untuk umat manusia sampai akhir zaman. Fungsi Al-Qur’an antara lain sebagai petunjuk (hudan), sumber informasi / penjelasan (bayan), pembeda antara yang benar dan yang salah (al-furqan), penyembuh (syifa’), rahmat, dan nasihat atau petuah (mau’idzah).

Salah satu manfaat Al-Qur’an adalah sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan Dr. Ahmad al Qadhi, direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research yang berpusat di Amerika Serikat sekaligus konsultan ahli sebuah klinik di Panama City, Florida. Ia meneliti pengaruh Al-Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Penelitian dilakukan dalam 2 tahapan.

Tahap pertama, bertujuan untuk meneliti kemungkinan adanya pengaruh Al-Qur’an pada fungsi organ tubuh sekaligus mengukur intensitasnya jika memang ada. Tahap kedua, diarahkan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan benar-benar karena Al-Qur’an atau bukan.

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan mesin pengukur dan terapi stres yang berbasis komputer, model MEDAQ 2002 (medical data quotient) yang ditemukan dan dikembangkan Pusat Kedokteran Universitas Boston. Alat ini mampu mengukur reaksi yang menunjukkan tingkat stres dengan 2 cara: (1) melakukan pemeriksaan fisik secara langsung melalui komputer, dan (2) memonitor serta mengukur perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh.

Eksperimen dilakukan sebanyak 210 kali dengan melibatkan responden laki-laki dan perempuan dengan usia antara 18-40 tahun. Semua responden non Muslim dan tidak bisa berbahasa Arab. Mereka diminta mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan bahasa Arab dengan kaidah tajwid 85 kali.

Mereka juga diminta mendengarkan bacaan berbahasa Arab yang bukan Al-Qur’an sebanyak 85 kali juga. Bacaan-bacaan berbahasa Arab non Al-Qur’an ini dilantunkan dengan kaidah tajwid layaknya Al-Qur’an sehingga memiliki kemiripan dengan Al-Qur’an dari aspek lafal, intonasi suara, dan ketukan di indera pendengaran. Bacaan bahasa Arab non Al-Qur’an digunakan sebagai placebo, artinya responden tidak dapat membedakan antara bacaan Al-Qur’an dengan non Al-Qur’an.

Hasil eksperimen menunjukkan, bacaan Al-Qur’an menimbulkan efek relaksasi hingga 65%, sedangkan bacaan berbahasa Arab non Al-Qur’an hanya mencapai 33%. Hasil ini juga menunjukkan, Al-Qur’an memiliki pengaruh positif yang cukup signifikan dalam menurunkan ketegangan (stres) pada pengukuran kualitatif maupun kuantitatif.

Pengaruh ini tampak dalam bentuk perubahan-perubahan yang terjadi pada arus listrik di otot, juga perubahan pada daya tangkap di kulit terhadap konduksi listrik, perubahan pada sirkulasi darah, serta perubahan pada detak jantung, kadar darah yang mengalir pada kulit yang kesemuanya saling terkait dan paralel dengan perubahan-perubahan pada aspek lain.

Semua perubahan ini menunjukkan adanya perubahan fungsi dan kinerja sistem syaraf otonom yang lebih lanjut berpengaruh pada organ-organ tubuh yang lain serta fungsi-fungsinya. Karena itu ditemukan adanya kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas pada pengaruh-pengaruh fisiologis yang bisa dihasilkan Al-Qur’an.

Dalam penelitian lain, Kazemi dkk melakukan penelitian yang mirip terhadap 107 mahasiswa keperawatan Rafsanjan University of Medical Sciencies dengan metode kuasi eksperimental. Mereka dibagi ke dalam 2 grup, grup kontrol dan case group. Skor Kesehatan Mental diukur pada kedua grup dengan 12 item kuesioner. Case group mendengarkan Al-Qur’an masing-masing selama 15 menit, 3 kali seminggu selama 4 minggu berturut-turut, yang diperdengarkan dengan tape recorder.

Seminggu setelah intervensi selesai, skor kesehatan mental diukur kembali pada kedua grup. Hasilnya, terjadi peningkatan skor kesehatan mental yang signifikan pada case group. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan, dengan mendengarkan Al- Qur’an dapat dijadikan cara untuk meningkatkan kesehatan mental mahasiswa.

Betapa luar biasanya Al-Qur’an, sistem tubuh ternyata memberikan respon positif terhadap bacaan Al-Qur’an meskipun si empunya tubuh tidak memahami artinya. Apatah lagi kalau yang membaca atau mendengarkan memahami makna bacaannya, pasti efeknya lebih dahsyat lagi. Dengan kita membaca Al-Qur’an setiap hari, pasti banyak kebaikan yang kita dapat. Insya Allah kita sehat! Wallahu a’lam.
SM

Riset Sains: Pengaruh Dzikir ASMAUL HUSNA Terhadap Kesehatan Mental Santri

Oleh : Dwi Tristanti Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo

Deskripsi Alternatif :

Pembahasan penelitian ini difokuskan pada dua permasalahan, pertama bagaimana pelaksanaan dzikir asmaul husna di pondok pesantren Nasyiatul Banat Desa Ngagel Kec. Dukuhseti Kab. Pati?. Kedua bagaimana pengaruh dzikir asmaul husna terhadap kesehatan mental santri di Pondok Pesantren Nasyiatul Banat Desa Ngagel Kec. Dukuhseti Kab. Pati?.

Dalam menganalisis data digunakan analisis kualitatif, dengan tehnik analisis deskriptif, yaitu bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, secara sistematis dan rasional (logika) dengan meliputi cara berfikir induktif , yaitu penulis berangkat dari pengetahuan yang bersifat khusus untuk menilai suatu kejadian umum

Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya 100 % para santri aktif melakukan dzikir asmaul husna, yang dzikir asmaul husna dengan kesadaran adalah karena beribadah pada Allah 100 %, yang selalu membaca asmaul husna baik saat berjamaah adan di luar waktu berjamaah 80 %, dan yang paham asmaul husna adalah 32 % santri. Para santri Nasiyataul Banat jika dilihat dari data usia, mereka sebagian besar masih tergolong remaja. Dengan dzikir senantiasa berdzikir pada Allah diharapkan para santri tidak dengan mudah mengalami kegoncangan jiwa saat menghadapi masalah, berupa musibah dari Allah serta masalah dari pengaruh pergaulan. Para santri merasakan bahwa dzikir asmaul husna memberi pengaruh besar pada kondisi jiwa. Dzikir menjadi kunci mendapatkan kedamaian hati.

Pengaruh dzikir asmaul husna secara istiqomah terhadap kesehatan mental santri adalah:

1. Dzikir asmaul husna Meningkatkan kualitas keimanan dirasakan 25 responden 100 %,

2. Dzikir asmaul husna meningkatkan semangat ibadah wajib dan sunnah, dijawab 25 santri atau 100 %,

3. Dzikir asmaul husna menjadikan santri lebih dapat mengendalikan emosi (ghadlob), dijawab 25 santri atau 100 %,

4. Dzikir asmaul husna sangat berpengaruh dalam pergaulan sosial, menjadi santri lebih ekstrovert dan bersosialisasi dalam pergaulan sosial, dari 25 respoden yang menjawab 20 santri atau 80 %,

5. Dzikir asmaul husna sangat sangat berpengaruh dalam menghadapi cobaan, 20 antri atau 80 % menjawab mereka menjadi lebih sabar dan tawakal,

6. Dzikir asmaul husna sangat berpengaruh saat santri pendapat nikmat dari Allah, hal ini menjadikan santri lebih bersyukur, dari 25 responden 22 atau 88 % yang menjawabnya.

7. Dzikir asmaul husna sangat berpengaruh menjadikan mereka lebih bersikap dermawan dengan sesama, dari 25 responden 22 atau 88 % menjawab hal ini.

Dari hasil di atas dapat disimpulkan, bahwa kebiasaan para santri dengan melakukan dzikir asmaul husna mempunyai pengaruh terhadap kesehatan mental mereka. Ini dapat dilihat dari data-data serta kesimpulan dari observasi penulis, bahwa para santri mampu mengatasi rasa cemas atau kawatir, mampu beradaptasi dengan lingkungan, mampu mengendalikan emosi, berusaha membersihkan hati dari gangguan-gannguanya (penyakit-penyakit hati) seperti ujub, takabur. Mereka juga selalu mensyukuri nikmat Allah, bahkan jika dilihat dari aktifitas sehari-hari, mereka adalah para remaja yang senantiasa menjalankan perintah Allah dengan menjaga shalat berjamaah dan beramal sholeh.

Islam di Dunia: Para Ulama AL AZHAR Mesir menegaskan Wahabi mengancam Islam & Dunia

في ندوة بالقاهرة علماء وخبراء يؤكدون: الوهابية خطر على الإسلام والعالم

أكد علماء الأزهر والخبراء المتخصصون في دراسة الحركات الإسلامية أن الوهابية فكراً وحركة تمثل العدو الأخطر على المسلمين والعالم، وأنها لا تقل سوءاً عن الكيان الصهيوني ، لما تبثه من أفكار وسلوكيات تحض على العنف والإرهاب والكراهية وسهولة التكفير ضد كل من يخالفهم في الرأي، وتشوه بسلوكها الشائن المقاومة الإسلامية في فلسطين والعراق، وأنه من الواجب شرعاً مقاومة هذا الفكر وأتباعه بكافة السبل المتاحة، جاء ذلك في الندوة الإسلامية المتخصصة والموسعة التي عقدت بالأمس في القاهرة تحت عنوان (الوهابية: خطر على الإسلام والعالم) وشارك فيها بالأبحاث والنقاش كل من (الشيخ الدكتور/ عبد الرحمن السبكي من علماء الأزهر الشريف ـ المفكر الدكتور/ أحمد السايح أستاذ العقيدة والفلسفة الإسلامية بالأزهر الشريف ـ المستشار/ أحمد عبده ماهر من كبار العلماء المتخصصين في الحركات الإسلامية في مصر ـ أ/ عبد الفتاح عساكر المفكر الإسلامي المعروف ـ د/ عبد الله السعداوي المفكر والمعارض القومي الحجازي ـ د. أحمد شوقي الفنجري المفكر الإسلامي المعروف ـ د/ علي عبد الجواد الخبير في دراسات الحركات الإسلامية) ولفيف من العلماء والخبراء، هذا وقد خلصت الندوة إلى جملة من التوصيات والنتائج كان أبرزها:

أولاً: أكد الخبراء والعلماء في أبحاثهم (7 أبحاث) ومناقشاتهم أن الوهابية كدعوة وفكر تقوم على نفي الآخر وتكفيره، وأنها تهدد الأمن والسلم في كافة دول العالم الإسلامي لما تبثه من أفكار إرهابية وإجرامية شديدة الخطورة، أفكار تدفع الشباب الإسلامي إلى تكفير وإرهاب المجتمع والحكام لأوهى الأسباب، وأن العالم المعاصر لم يعان من تنظيم أو دعوة مثلما عانى من الوهابية سواء تمثلت في (القاعدة) أو في التنظيمات الإسلامية الأخرى، وأنه لولا المال السعودي لما انتشرت الوهابية ولولا النفاق الأمريكي لأمكن مقاومتها والقضاء عليها، ولكن أمريكا والسعودية تستفيدان من هذا الشذوذ الفكري المنتسب زوراً للإسلام والمسمى بالوهابية وذلك لإرهاب العالم تارة أو لابتزازه تارة أخرى.

ثانياً: أكد المشاركون في الندوة على أن الوهابية لها موقف سلبي من المرأة والعلم، والموسيقى وجميع الفنون، ومن المسيحيين بل من أصحاب المذاهب الإسلامية الأخرى (كالشيعة والأشاعرة وغيرهم)، وهي دعوة للجاهلية، وأغلب الموروث الوهابي قائم على الإرهاب الفكري والديني، ومخاصمة الواقع والعقل، ولذلك اعتبره البعض بمثابة (دين آخر) غير دين الإسلام، دين يدعو إلى الإرهاب والقتل باسم الله، والله منه براء، وأن ما يجري في العراق وأفغانستان بل وحتى السعودية راعية هذا الفكر من قتل وإرهاب على الهوية يؤكد أننا أمام دعوة للإجرام والقتل وليس أمام دعوة لإسلام سمح معتدل.

ثالثاً: طالب العلماء والخبراء في الندوة بضرورة إعداد استراتيجية إسلامية وعالمية ثقافية وسياسية لمقاومة الوهابية، وأنه ينبغي أن يكون للأزهر الشريف دور في ذلك لأنه مؤسسة الاعتدال الإسلامي قبل أن يتم اختراقه من الوهابية ومن يسموا بالدعاة الجدد من السلفيين المتشددين، إن الأزهر الشريف إذا عاد كمؤسسة تنويرية ووسطية معتدلة فإنها تستطيع الرد بقوة على هذا الغلو الوهابي المعادي لروح الإسلام المحمدي المعتدل.

TERJEMAHAN:

[Di dalam satu simposium di Kaherah, Para Ulama’ dan Pakar Menegaskan: Al-Wahhabiyyah adalah Satu Ancaman terhadap Islam dan Dunia]

[Para ulama’ Al-Azhar dan pakar-pakar dalam bidang kajian Gerakan-gerakan Islam menegaskan bahawa sesungguhnya Wahhabiah adalah merupakan satu pemikiran/fahaman dan gerakan musuh yang paling merbahaya bagi umat Islam dan dunia, dan ia tidak kurang bahayanya berbanding Gerakan Zionis, kerana ia menyebarkan pemikiran-pemikiran dan sikap serta tindak-tanduk yang bengis, bersifat keganasan (teroris), perasaan benci, serta sikap mudah mengkafirkan mana-mana pihak yang bertentangan pendapat dengan mereka.

Dan sikap serta tindak tanduk mereka yang memalukan ini merosakkan gerakan mempertahankan Islam di Palestin dan Iraq. Dan adalah menjadi kewajipan Shar’ie untuk menentang pemikiran ini serta pengikut-pengikutnya dengan segala cara yang ada. Ini dinyatakan di dalam Simposium Islam Perbincangan Khusus (al-Mutakhasisah) dan Diperkembangkan (al-Muwassa’ah) yang telah dianjurkan kelmarin di Kaherah dengan tajuk:

AL-WAHHABIYYAH: SATU ANCAMAN BAHAYA KEPADA ISLAM DAN DUNIA

Dan panel-panel pembentangan penyelidikan serta perbincangan adalah terdiri daripada:

Al-Sheikh Dr. Abdurrahman al-Subki – salah seorang ulama’ dari Al-Azhar al-Sharif Mesir;

Al-Mufakkir Dr. Ahmad al-Sayih – Professor di dalam bidang Aqidah dan Falsafah Islam di Al-Azhar al-Sharif Mesir

Al-Mustashar (Penasihat) Ahmad Abduh Maher – salah seorang daripada ulama’ besar yang mempunyai kepakaran/pengkhususan berkenaan Gerakan-gerakan Islam di Mesir;

Prof. Abdul al-Fattah ‘Asakir – Pemikir Islam yang terkenal;

Dr. Abdullah Al-Sa’dawi – Pemikir dan pembangkang nasional al-Hijazi

Dr. Ahmad Shawqi al-Fanjari – Pemikir Islam yang terkenal;

Dr. Ali Abdul Jawwad – Pakar berkenaan kajian Gerakan-gerakan Islam;

Dan beberapa ulama’ dan pakar-pakar yang lain.

Simposium ini telah meletakkan beberapa cadangan dan kesimpulan, dan yang paling penting adalah seperti berikut:

Pertama:

Pakar-pakar dan para ulama’ menegaskan di dalam penyelidikan mereka (terdapat tujuh (7) penyelidikan) dan perbincangan mereka bahawa sesungguhnya:

Al-Wahhabiyyah sebagai satu bentuk dakwah/seruan dan pemikiran berdiri di atas prinsip menolak dan mengkafirkan pihak lain. Dan sesungguhnya ia mengancam keamanan dan kesejahteraan di seluruh negara-negara Islam dengan sebab ia menyebarkan pemikiran-pemikiran teroris/keganasan dan jenayah yang sangat merbahaya. Pemikiran-pemikiran ini menyebabkan pemuda-pemuda Muslim mengkafirkan serta membuat keganasan terhadap masyarakat dan para pemerintah bersandarkan alasan/sebab yang sangat remeh. Dan dunia masakini tidak berdepan dengan kesulitan/kepayahan daripada mana-mana pergerakan atau dakwah sepertimana yang ia dapati daripada al-Wahhabiyyah sepertimana dalam bentuk (Al-Qaedah) ataupun pergerakan-pergerakan yang lain.

Dan sesungguhnya kalaulah tidak kerana harta/dana Saudi, Al-Wahhabiyyah tidak akan tersebar, dan kalaulah tidak dengan sikap berpura-pura/kemunafikan Amerika, pasti ia dapat ditentang dan dihapuskan. Tetapi Amerika dan Saudi mendapat manfaat daripada pemikiran pelik/terpesong ini yang disandarkan secara palsu kepada Islam dan yang dinamakan al-Wahhabiyyah ini. Dan ia digunakan pada sesuatu masa untuk melancarkan serangan keganasan kepada dunia atau pada masa yang lain untuk melakukan pemerasan/peras ugut.

Kedua:

Para peserta simposium menegaskan bahawa sesungguhnya Al-Wahhabiyyah mempunyai sikap/pendirian yang sangat negatif terhadap wanita dan ilmu, muzik dan segala bentuk kesusasteraan, serta terhadap penganut agama Kristian, bahkan terhadap orang-orang dari mazhab-mazhab Islam yang lain (seperti Al-Asha’irah dan lain-lain). Dan ia sesungguhnya adalah satu bentuk dakwah/seruan kepada Jahiliyyah. Dan kebanyakan kesan-kesan Wahhabi adalah dalam bentuk teroris pemikiran dan agama, menolak realiti dan intelek.

Dan oleh sebab itu, sebahagian (pengkaji) menganggapnya sebagai (sebuah agama yang baru) selain daripada agama Islam; ia adalah agama yang menyeru kepada terorisma/keganasan dan pembunuhan dengan menggunakan nama Allah sedangkan Allah “bebas” daripada (dakwaan mereka). Dan apa yang berlaku di Iraq dan Afghanistan, bahkan di Saudi - yang merupakan penaja kepada pemikiran ini – dari pembunuhan dan keganasan dengan mudah menguatkan lagi bahawa kita sedang berdepan dengan satu gerakan dakwah/seruan yang menyeru kepada jenayah dan pembunuhan dan bukanlah dakwah/seruan kepada Islam yang bertoleransi dan sederhana (tidak ekstrim).

Ketiga:

Para ulama’ dan pakar di dalam simposium ini membuat tuntutan berkenaan kepentingan penyediaan satu strategi yang Islamik di peringkat antrabangsa serta strategi kebudayaan dan politik untuk menentang al-Wahhabiyyah. Dan sesungguhnya perlu bagi Al-Azhar Al-Sharif memainkan peranan dalam hal ini kerana ia merupakan satu institusi Islam yang bersikap sederhana/tidak ekstrim sebelum ia dirosakkan oleh al-Wahhabiyyah dan golongan yang menamakan diri mereka sebagai pendakwah pembaharuan daripada golongan Salafiyyin yang keras/melampau.

Sesungguhnya sekiranya Al-Azhar Al-Sharif kembali menjadi institusi yang menerangi dengan sikap sederhananya dan tidak melampau, maka ia sesungguhnya mampu dan mempunyai kekuatan untuk menolak sikap melampau Wahhabi yang memusuhi roh Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang bersifat sederhana/tidak melampau.]

Sumber: Akbar Watan [وطن] di : http://watan.com/10/news.html//35-news-extra/21652-2010-04-26-20-24-39.html

Islam di Dunia: Benda2 Peninggalan Nabi Muhammad SAW ada di Istana Topkapi TURKI

Anda mungkin pernah mendengar Istana Topkapi yang berada di Istanbul, Turki? Istana peninggalan kejayaan Kesultanan Turki Utsmani itu memang terkenal karena keindahannya. Indah arsitekturnya, juga indah sejarahnya.

Istana yang juga dikenal dengan sebutan masjid biru itu merupakan kediaman resmi dan pusat pemerintahan dari Sultan Turki Utsmani selama sekitar 400 tahun atau sejak 1465 sampai 1858. Istana ini merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari empat halaman utama dan banyak bangunan yang lebih kecil. Pada puncak keberadaannya sebagai kediaman kerajaan, istana itu merupakan rumah bagi sekita 4.000 penghuninya. Terletak persis di tepi pantai di titik pertemuan antara Selat Bosporus, Tanjung Tanduk Emas (Golden Horn) dengan Laut Marmara, Topkapi dalam bahasa Turki berarti Gerbang Meriam.

Topkapi merupakan karya terbesar Kesultanan Turki Utsmani. Dibangun dengan arsitektur khas Turki yang mempunyai taman-taman indah yang menghubungkan antara satu bangunan dan bangunan lainnya. Taman-taman yang hijau ini dipenuhi pohon-pohon besar yang rindang. Didirikan di atas lahan seluas 700 ribu meter persegi, Istana Topkapi mulai dibangun pada 1453. Diawali dengan keinginan Sultan Mehmed II untuk membangun sebuah istana sebagai pusat Kesultanan Turki Utsmani.

Sultan Mehmed II menguasai Istanbul setelah menaklukannya dari tangan Kekaisaran Roma pada 1453. Dari sanalah Istana Topkapi mulai dibangun dan terus mengalami berbagai perubahan sampai 1850. Secara keseluruhan, Istana Topkapi memiliki ratusan kamar, namun hanya beberapa saja yang kini bisa dilihat masyarakat. Berbagai jenis keramik, woodwork dan gaya arsitektur ditampilkan di Istana Topkapi.

Sedikitnya, ada lima orang yang terlibat merancang bangunan Istana Topkapi ini. Mereka adalah Sultan Mehmed II, Aluddin, Davud Aga, Mimar Sinan, dan Sarkis Balyan. Dengan perpaduan dari kelima arsitek ini, tak heran bila bangunan Istana Topkapi dianggap sebagai sebuah bangunan terbaik hingga kini. Ini semua menunjukkan perkembangan seni aristektur di Turki sudah demikian maju. Kompleks Istana Topkapi ini tercatat pernah mengalami renovasi sebanyak dua kali, yakni setelah gempa bumi 1509 dan kebakaran tahun 1665. Sebanyak 24 Sultan Turki Utsmani pernah mendiami istana itu.

Saat ini, Istana Topkapi telah beralih fungsi. Bangunan megah itu telah diubah menjadi sebuah museum. Banyak benda peninggalan kejayaan Kesultanan Turki Utsmani yang tersimpan di sana. Tapi mungkin yang paling menarik bagi umat Islam adalah benda-benda peninggalan milik Nabi Muhammad SAW. Tersimpan di ruang Relikui Suci, di sanalah dapat dijumpai tempat kohl (celak) milik Rasulullah, jejak kaki Rasulullah, pedang, jubah, hingga rambut Rasulullah. Dan di sana pula sejumlah benda-benda peninggalan sahabat Rasulullah tersimpan.
Budi Raharjo
Berbagai sumber

Riset Al Quran & Sains: Perhitungan Matematis Kecepatan BURAQ

Istilah buraq mungkin berasal dari istilah barqu yang berarti kilat sebagaimana terdapat pada QS. Al Baqarah ayat 20,

“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Kuasa atas segala sesuatu.”

Dengan perubahan istilah barqu menjadi buraq, Nabi Muhammad SAW hendak menyampaikan kepada kita bahwa kendaraannya itu memiliki kecepatan di atas sinar. Suatu kendaraan dengan kecepatan yang sangat jauh meninggalkan teknologi yang sudah kita capai sekarang ini. (Sumber: ’Isra dan Mi’raj’ oleh Armansyah, 20 Agustus 2006, www.swaramuslim.com).

Berdasarkan penyelidikan, kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 km per detik. Bila diketahui jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil, maka diperlukan waktu dilintasi oleh sinar dalam 8 menit.

Sedangkan untuk menerobos garis tengah jagat raya memerlukan waktu 10 milyar tahun cahaya, dengan melalui galaksi-galaksi, yang selanjutnya menuju kulit bola alam raya. (Sumber: S. Anwar Effendie, Isra’ Mi’raj, Perjalanan Ruang Waktu dalam Kaitannya dengan Penciptaan Alam Raya, Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1993).

Bagaimana dengan kecepatan malaikat?

Seperti kita pahami, satu hari malaikat berbanding 50.000 tahun waktu bumi. Ini ada di dalam QS. Al Ma’arij ayat 4,

”Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.”

Sementara, untuk jarak radius alam semesta hingga sampai ke Sidratul Muntaha, dengan melewati angkasa raya yang disebut sebagai ‘Arsy Ilahi, setidaknya diperlukan waktu 10 milyar tahun cahaya (bahkan mungkin lebih dari itu, wallahu a’lam).

Artinya untuk perjalanan tersebut diperlukan waktu seperti perhitungan berikut ini:

1 hari malaikat = 50.000 tahun
200.000 hari malaikat = 10 milyar tahun (cahaya)
200.000 hari = 547,9 tahun (dengan perbandingan 365 hari = 1 tahun).

Berdasarkan data di atas, malaikat memerlukan waktu 547,9 tahun, untuk melintasi jagat raya. Namun pada kenyataannya, malaikat Jibril dalam peristiwa Mi’raj, menghabiskan waktu 1/2 hari waktu bumi (maksimum 12 jam).

Jadi kecepatan buraq, berkali-kali lipat daripada kecepatan kilat, bahkan melebihi kecepatan malaikat sekalipun.

Dengan demikian, wajarlah bila dikatakan, peristiwa Isra’ Mi’raj diperjalankan oleh Allah sebagaimana ditunjukkan dalam QS. Al Isra’ ayat 1,
”Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”

Suatu perjalanan yang digunakan untuk menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya.
kanzun qalam

Islam di Dunia: Agama yg Meningkat Pesat di Dunia adalah ISLAM

NEW YORK--Dalam 30 tahun terakhir, jumlah kaum Muslim di seluruh dunia telah meningkat pesat. Data statistik yang dikeluarkan Pew Research Center, menunjukkan, pada 1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta jiwa. Namun, saat ini jumlahnya naik sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu dari empat penduduk dunia beragama Islam.

Dalam studinya yang berjudul 'Memetakan Populasi Muslim Global: Sebuah Laporan Tentang Jumlah dan Distribusi Populasi Muslim Dunia', Pew Research Center ini mengindikasikan bahwa seperlima kaum Muslim (300 juta) tinggal di negara-negara non-Muslim. Populasi Muslim minoritas di sana sering kali cukup besar.

Hasil studi yang dirilis awal Oktober 2009 ini juga menemukan bahwa Eropa memiliki sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua tersebut. Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Rusia memiliki lebih dari 20 juta Muslim, dan terbesar di Eropa. Menurut studi tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta, Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa. Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, dan Swiss.

Namun demikian, jumlah ini diperkirakan bertambah lagi. Sebab, sebuah hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut mencapai 25 juta jiwa, atau sekitar 18 persen dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa. Studi tersebut mengatakan bahwa hampir 4,6 juta Muslim berada di Benua Amerika.

Di negara super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Bahkan, di lokasi sekitar reruntuhan World Trade Center (WTC) itu akan di bangun sebuah Masjid. Sementara itu, di Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang.

Tak jauh berbeda dengan Argentina. Umat Islam di negara tersebut mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16 persen dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di Benua Amerika. Data yang disampaikan oleh pihak Pew Research Center mengenai populasi Muslim di Barat, terutama di Eropa dan AS itu bertolak belakang dengan perhitungan yang biasanya dilaporkan oleh organisasi-organisasi Muslim di kawasan-kawasan tersebut.


Muslim di AS, misalnya, secara umum diyakini berjumlah lebih dari tujuh juta, sementara Prancis lebih dari enam juta. Peningkatan umat Islam yang demikian pesat itu, karena makin muncul kesadaran bagi warga Eropa dan Amerika untuk mempelajari Islam. Setelah serangan terhadap WTC pada 11 September 2001, ketertarikan secara alamiah, telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam.

“Alhamdulillah, kondisi umat Islam di AS terus bertambah banyak, baik sebelum maupun sesudah peristiwa 11 September 2001,” tutur Mohammad Kudaimi, anggota Nawawi Foundation, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat (AS). Menurut pria keturunan Suriah ini, dalam lima tahun terakhir ini, agama Islam menjadi agama yang paling cepat perkembangannya di bandingkan dengan agama lainnya.

Ia mengatakan, setiap harinya selalu ada warga negara non-Muslim AS yang memeluk Islam. Kondisi serupa juga terjadi di Benua Eropa dan kawasan Amerika lainnya. Menurut laporan Time, setelah peristiwa 11 September, agama Islam mendapatkan perhatian besar dari kalangan warga kulit putih Inggris yang berekonomi kuat dan berpendidikan.

Pangeran Charles, putra mahkota Inggris, mengungkapkan, prinsip-prinsip yang dianut dalam Islam akan mampu menyelamatkan dunia. “Tidak ada pemisah an antara agama dan lingkungan. Kerusakan manusia dan lingkungan akhir-akhir ini, karena melawan prinsip seperti yang diajarkan Islam,” ujar Charles sebagaimana dikutip Daily Mail, Kamis (10/6). Di Jerman, kendati masih muncul sentimen negatif dan kecurigaan terhadap Islam, namun jumlah pemeluk Islam justru makin meningkat. Mereka sangat terkesan dengan wajah Islam yang sesungguhnya, yakni damai, santun, dan penuh toleransi.

nidia zuraya

Riset Sains: Mahasiswa Penghafal Al Qur'an lebih Cerdas

SURABAYA--Ada cerita menarik dari Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Drs H Syaifullah Yusuf, tentang secuil hikmah dan manfaat bagi penghafal Alquran. Menurut wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini, penghafal Alquran ternyata lebih cerdas dibanding orang lain yang hanya bisa membaca dan tidak hafal. "Ini sudah dibuktikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang," kata Gus Ipul saat memberi sambutan dalam Silaturami Alquran Bayan di Hotel Sahid Surabaya, kemarin.

Selama ini, kata Gus Ipul, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memang menerapkan kebijakan cukup langka. Perguruan tinggi ini memberikan perlakukan istimewa kepada para mahasiswa maupun calon mahasiswa yang hafal Alquran. Para mahasiswa dan calon mahasiswa hafal Alquran ini dibebaskan dari SPP dan biaya pendidikan lainnya aliat gratis kuliah di UIN Malang sampai lulus.

Yang lebih mencengangkan, lanjut Gus Ipul, ternyata setiap tahun semua lulusan terbaik dari seluruh fakultas di kampus itu adalah mahasiswa yang hafal Alquran. "Ini membuktikan bahwa membaca dan menghafal Alquran tidak menghambat belajar, tapi malah menambah kecerdasan mereka," ungkap Gus Ipul.

Bahkan menurut Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Dr Imam Suprayogo, kata Gus Ipul lagi, orang yang hafal Alquran itu kalau meningal jasadnya bisa bertahan utuh selama bertahun-tahun. Kendati belum ada penelitian secara empirik, tapi ada satu peristiwa yang membuktikan hal tersebut.

Dalam acara wisuda mahasiswa sebuah pesantren binaan UIN Malang di Kecamatan Bululawang beberapa waktu lalu, Imam Suprayogo menyatakan saat ada pembangunan jalan di sebuah desa di Bululawang, Kabupaten Malang, terpaksa menggusur area pemakaman. Saat membongkar salah satu makam, pekerja menemukan jasad yang masih utuh baik rambut daging, maupun giginya. Setelah ditelusuri, kata Imam, jasad itu adalah jasad orang yang meninggal sepuluh tahun lalu. "Orang itu ternyata penghafal Alquran," kata Imam.

Untuk itu, Gus Ipul, sangat mendukung dan memberikan apresiasi yang tinggi atas diterbitkannya Alquran Bayan. Setidak-tidaknya, menurut dia, dengan terobosan dan metode baru cara membaca dan memahami Kitab Allah melalui Alquran Bayan ini, akan membuat orang semakin mudah membaca, dan mengerti isi kandungan Alquran.

Alquran Bayan merupakan mushaf yang sangat mudah untuk memandu siapa saja yang ingin mendalami kandungan Alquran secara komprehensif. Sebab dalam Alquran Bayan ini tidak sekadar ada terjemahan, tapi dilengkapi dengan metoda baru pemahaman Alquran. "Walhasil, Alquran Bayan tidak hanya sekadar untuk dibaca tapi lebih dari itu, yakni mentadaburi," ujar Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta, Dr KH Ahsin Sakho Muhammad MA, yang tampil sebagai pembahas dalam acara silaturahmi, kemarin.

Kelebihan lain Alquran Bayan, dilengkapi dengan munasabah surah, yang menjelaskan hubungan (korelasi) antar surah, ayat yang satu dengan surah/ayat lainnya. selain itu, juga dilengkapidengan Asbabunnuzul, yang berfungsi untuk memahami dan mengerti sebab-sebab turunnya ayat Alquran. " Dalam Alquran Bayan ini juga dimasukkan hadis-hadisyang berkaitan," papar Ahsin.

Lebih jauh Ahsin memaparkan, Alquran adalah hidayah (petunjuk) Allah kepada manusia yang bertaqwa. Dalam Islam, lanjutnya, ada empat macam hidayah untuk manusia, yakni naluri, pancaindera, akal, dan hidayah agama. "Paling mahal itu hidayah agama. Dan agama adalam sistem yang diciptakan oleh Allah SWT. Maka barang siapa ingin mendapatkan hidayah (petunjuk) Allah, ya bacalah dan pami kandungan kitab Suci Alquran," paparnya.

Karena diciptakan oleh Allah , kata Ahsin, maka Allah SWT menjamin akan memudahkan umatnya yang bertaqwa dan ingin belajar membaca dan memahami Alquran. Tugas setiap orang muslim meyampaikan isi Alquran kepada setiap orang. "Karena Alquran itu berbahasa Arab sehingga tidak mudah untuk dipahami kebanyakan orang, maka perlu ada orang alim dan mengerti bahasa Arab untuk menterjemahkannya dan membuat metode yang mudah pula. Ini yang diwujudkan oleh penerbit Alquran bayan," tutur Ahsin.

Ahsin menambahkan, saat ini Alquran sudah diterjemahkan dalam 50 bahasa yang ada di dunia. Ke depan akan terus diterbitkan dalam 100 lebih bahasa di dunia ini.
taqi

Riset Al Quran & Psikologi: DOA & DZIKIR sebagai penyembuhan Penyakit

oleh: Prof DR.dr. H.Dadang Hawari, Psi

Terapi medis saja tanpa doa dan dzikir, tidaklah lengkap; sebaliknya doa dan dzikir saja tanpa terapi medis tidaklah efektif.
(Snyderman, 1996)

Pendahuluan

Pentingnya agama dalam kesehatan dapat dilihat dari batasan Organisasi Kesehatan se-Dunia (WHO, 1984) yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya. Bila sebelumnya pada tahun 1947 WHO memberikan batasan sehat hanya dari 3 aspek saja, yaitu sehat dalam arti fisik (organobiologik), sehat dalam arti mental (psikologik/psikiatrik) dan sehat dalam arti social; maka sejak 1984 batasan tersebut sudah ditambah dengan aspek agama (spiritual), yang oleh American Psychiatric Association dikenal dengan rumusan “bio-psycho-socio-spiritual” (APA, 1992).

Bila dikaji secara mendalam, maka sesungguhnya dalam agama (Islam) banyak ayat maupun hadis yang memberikan tuntunan agar manusia sehat seutuhnya, baik dari segi fisik, kejiwaan, sosial maupun kerohanian. Sebagai contoh misalnya :

“Dan bila aku sakit Dia-lah yang menyembuhkan” (Q.S. 26 : 80).
“Katakanlah : Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar (penyembuh) bagi orang-orang yang beriman” (Q.S. 41 : 44).
“Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat itu tepat mengenai sasarannya, maka dengan izin Allah penyakit itu akan sembuh” (H.R. Muslim dan Ahmad).
Dalam agama (Islam) bagi mereka yang sakit dianjurkan untuk berobat kepada ahlinya (memperoleh terapi medis) disertai dengan berdoa dan berdzikir. Bagi pemeluk agama (Islam) doa dan dzikir merupakan salah satu bentuk komitmen keagamaan/ keimanan seseorang. Doa adalah permohonan yang dimunajatkan ke hadlirat Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun. Dzikir adalah mengingat Allah swt dengan segala sifat-sifat-Nya. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan “Doa dan Dzikir” adalah suatu amalan dalam bentuk kata-kata yang diucapkan secara lisan ataupun dalam hati yang berisikan permohonan kepada Allah swt dengan selalu mengingat nama-Nya dan sifat-Nya. Pengertian “Dzikir” tidak terbatas pada bacaan dzikirnya itu sendiri (dalam arti sempit), melainkan meliputi segala bacaan, sholat ataupun perilaku kebaikan lainnya sebagaimana yang diperintahkan dalam agama.

Dipandang dari sudut kesehatan jiwa, doa dan dzikir mengandung unsur psikoterapeutik yang mendalam. Terapi psikoreligius tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan psikoterapi psikiatrik, karena ia mengandung kekuatan spiritual atau kerohanian yang membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme. Dua hal ini, yaitu rasa percaya diri (self confident) dan optimisme merupakan dua hal yang amat esensial bagi penyembuhan suatu penyakit disamping obat-obatan dan tindakan medis lainnya.

Hasil Penelitian

Dua studi epidemiologik yang dilakukan oleh ilmuwan Lindenthal (1970) dan Star (1971), menunjukkan bahwa mereka (penduduk) yang religius (beribadah, berdoa dan berdzikir) resiko untuk mengalami stres jauh lebih kecil daripada mereka yang tidak religius dalam kehidupan sehari-harinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Comstock, et. al. (1972) sebagaimana termuat dalam Journal of Chronic Diseases (1972), menyatakan bahwa mereka yang melakukan kegiatan keagamaan secara teratur disertai dengan doa dan dzikir, ternyata resiko kematian akibat penyakit jantung koroner lebih rendah 50%, sementara kematian akibat emphysema (penggelembungan paru) lebih rendah 56%, kematian akibat cirrhosis hepatis (penyakit pengerasan hati) lebih rendah 74% dan kematian akibat bunuh diri lebih rendah 53%.

Clinebell (1980) dalam penelitiannya yang berjudul “The Role of Religion in the Prevention and Treatment of Addiction” menyatakan antara lain bahwa setiap orang apakah ia seorang yang beragama atau sekuler sekalipun mempunyai kebutuhan dasar yang sifatnya kerohanian (basic spiritual needs). Setiap orang membutuhkan rasa aman, tenteram, terlindung, bebas dari stres, cemas, depresi dan sejenisnya. Bagi mereka yang beragama (yang menghayati dan mengamalkan), kebutuhan rohani ini dapat diperoleh lewat penghayatan dan pengamalan keimanannya. Namun, bagi mereka yang sekuler jalan yang ditempuh adalah lewat penyalahgunaan NAZA (Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif lainnya), yang pada gilirannya dapat menimbulkan dampak negatif pada diri, keluarga dan masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Cancerellaro, Larson dan Wilson (1982) terhadap pasien-pasien NAZA (Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif) dan gangguan jiwa Skizofrenia, menyatakan bahwa komitmen agamanya tidak ada atau kurang. Dalam penelitian tersebut diperoleh data bahwa terapi medik-psikiatrik yang diberikan tidak memperoleh hasil yang optimal bila tanpa disertai dengan terapi keagamaan (terapi psikoreligius), yaitu dengan doa dan dzikir. Dengan diikutsertakan mereka dalam kegiatan keagamaan seperti berdoa dan berdzikir (selain diberikan terapi medik-psikiatrik), maka hasilnya jauh lebih baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Stack, Stark, Doyle dan Rushing (1983) mengenai hubungan agama dan bunuh diri mendukung hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh ilmuwan Comstock dan Partridge (1972). Penelitian oleh Comstock dan Partridge itu terhadap kasus-kasus bunuh diri menyatakan bahwa mereka yang tidak religius (tidak beribadah, berdoa dan berdzikir) resiko untuk bunuh diri 4 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang religius. Dalam penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Stack, Stark, Doyle dan Rushing dikemukakan bahwa semakin menurun minat terhadap agama (religiusitas) penduduk secara nasional, dapat merupakan petunjuk akan meningkatnya angka bunuh diri secara nasional.

Hasil penelitian di atas didukung oleh peneliti lain yaitu Breault dan Barkley (1983), dalam studinya itu menunjukkan bahwa religiusitas penduduk lebih merupakan indikator dan faktor yang lebih efektif dalam hubungannya dengan angka bunuh diri daripada hubungan bunuh diri dengan faktor pengangguran. Bahkan secara nasional disebutkan bahwa kemitmen agama atau religiusitas penduduk dapat dijadikan barometer angka bunuh diri.

House, Robbins dan Metzner (1984) melakukan suatu studi selama 8-10 tahun terhadap 2.700 orang. Hasil studinya itu menunjukkan bahwa mereka yang rajin menjalankan ibadah, berdoa dan berdzikir, angka kematian (mortality rate) jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan mereka yang tidak menjalankan ibadah, berdoa dan berdzikir.

Hal serupa dilakukan oleh terhadap orang-orang lanjut usia (lansia) oleh peneliti Zuckerman, Kals dan Ostfield (1984). Dari hasil penelitiannya itu diperoleh data bahwa para lansia yang religius banyak berdoa dan berdzikir ternyata usianya lebih panjang. Para lansia yang tidak menjalankan ibadah, berdoa dan berdzikir angka kematiannya 2 kali lebih besar dibandingkan dengan dengan mereka (lansia) yang rajin beribadah, bedoa dan berdzikir.

Larson, et. al. (1989) melakukan penelitian terhadap para pasien yang menderita hipertensi (tekanan darah tinggi), dibandingkan dengan kelompok kontrol (bukan pasien hipertensi); diperoleh kenyataan bahwa komitmen agama kelompok kontrol lebih kuat. Selanjutnya dikemukakan bahwa kegiatan keagamaan seperti berdoa dan berdzikir dapat mencegah seseorang menderita penyakit hipertensi. Hal serupa dilakukan oleh dua orang peneliti yaitu Levin dan Vanderpool (1989) terhadap para pasien yang menderita penyakit jantung dan pembuluh darah (cardiovasculer diseases). Dari hasil penelitiannya itu diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan keagamaan (peribadatan) yaitu berupa berdoa dan berdzikir akan memperkecil resiko seseorang untuk menderita penyakit jantung dan pembuluh darah.

Sejauh mana agama baik bagi kesehatan, hal ini diungkapkan oleh Moore, et. al. (1990) dalam penelitiannya yang berjudul “Youthful Precursors of Alcohol Abuse in Physicians”. Dari hasil penelitiannya itu diperoleh kesimpulan bahwa mahasiswa kedokteran yang tidak mempunyai komitmen agama akan beresiko 4 kali lebih besar terlibat penyalahgunaan dan ketergantungan minuman keras (alcohol abuse and dependence).

Suatu penelitian terhadap pasien-pasien yang akan menjalani operasi dilakukan oleh Larson et. al. (1992) hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa pasien-pasien lanjut usia dan religius (banyak berdoa dan berdzikir) kurang mengalami rasa ketakutan atau kecemasan terhadap operasi yang akan dijalaninya. Mereka tidak merasa takut mati serta tidak menunda-nunda jadwal operasi. Temuan ini berbeda dengan pasien-pasien yang muda usia dan tidak religius dalam menghadapi operasi; mereka mengalami ketakutan, kecemasan dan takut mati serta seringkali menunda-nunda jadwal operasi. Penelitian lain yang telah dilakukannya berjudul “Religious Commitment and Health” (APA, 1992) menyimpulkan bahwa komitmen agama amat penting dalam pencegahan agar seseorang tidak jatuh sakit, meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengatasi penderitaan bila ia sedang sakit, serta mempercepat penyembuhan selain terapi medis yang diberikan.

Oxman, et. al. (1995) dalam penelitiannya terhadap pasien-pasien yang akan menjalani operasi jantung, mengungkapkan pentingnya faktor komitmen keagamaan pasien bagi keberhasilan operasi. Dalam penelitiannya itu dikemukakan bahwa salah satu faktor prediksi yang kuat bagi keberhasilan operasi jantung (artinya pasien tetap hidup) adalah sejauh mana tingkat keimanan pasien. Dari studi ini terbukti bahwa semakin kuat keimanan seseorang semakin kuat proteksinya terhadap kematian akibat operasi yang dijalaninya.

Matthews (1996) dari Universitas Georgetown, Amerika Serikat, menyatakan dalam pertemuan tahunan the American Association for the Advancement of Science (1996) antara lain bahwa mungkin suatu saat kita para dokter selain menuliskan resep obat, juga akan menuliskan doa dan dzikir pada kertas resep sebagai pelengkap. Selanjutnya dikemukakan bahwa dari 212 studi yang telah dilakukan oleh para ahli sebelumnya, ternyata 75% menyatakan bahwa komitmen agama (berdoa dan berdzikir) menunjukkan pengaruh positif pada pasein; hanya 7% yang berkesimpulan bahwa agama tidak baik bagi kesehatan. Selanjutnya dikemukakan manfaat terapi keagamaan ini terutama sangat baik pada penderita NAZA (Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif), depresi, kanker, hipertensi (tekanan darah tinggi) dan penyakit jantung.

Levin (1996) dari Eastern Virginia Medical School melakukan studi terhadap 393 pasien jantung di San Fransisco, untuk mengetahui sejauh mana efektivitas doa dan dzikir. Kelompok pasien jantung dibagi dalam 2 kelompok secara acak (random), yaitu kelompok mereka yang memperoleh terapi doa dan dzikir dan kelompok mereka yang tidak. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok mereka yang memperoleh terapi doa dan dzikir, ternyata sedikit sekali mengalami komplikasi sementara kelompok mereka yang tidak memperoleh terapi doa dan dzikir banyak timbul berbagai komplikasi dari penyakit jantungnya itu. Dari hasil temuan tersebut di atas meskipun belum dapat diterangkan dari sudut ilmu pengetahuan kedokteran, disimpulkan bahwa bila Tuhan menyembuhkan hal tersebut semata-mata karena keimanan seseorang terhadap kekuasaan-Nya.

Suatu survey yang dilakukan oleh majalah TIME dan CNN serta USA Weekend (1996), menyatakan bahwa lebih dari 70 pasien percaya bahwa keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, doa dan dzikir dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit. Sementara itu lebih dari 64% pasien menyatakan bahwa para dokter hendaknya juga memberikan terapi keagamaan (terapi psikoreligius) antara lain dalam bentuk berdoa dan berdzikir. Dari penelitian ini terungkap bahwa sebenarnya para pasien membutuhkan terapi keagamaan, selain terapi dengan obat-obatan dan tindakan medis lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Snyderman (1996) terhadap hubungan antara komitmen agama dan ilmu pengetahuan (terapi medis) mendukung temuan-temuan sebelumnya; sehingga kesimpulannya adalah bahwa terapi medis saja tanpa disertai dengan doa dan dzikir, tidaklah lengkap; sebaliknya doa dan dzikir saja tanpa disertai terapi medis, tidaklah efektif.

Sebagaimana halnya dengan Levin (1996) maka Harris (1999) melakukan penelitian terhadap pasien-pasien penderita penyakit jantung. Penelitian dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Mid American Heart Institute terhadap pasien jantung yang dirawat di ruang rawat intensif. Para pasien jantung tersebut dibagai dalam 2 kelompok secara acak (random), terkontrol dan samar ganda. Kelompok pertama sebanyak 466 orang yang mendapatkan doa dan dzikir secara intensif setiap hari selama 28 hari; dan kelompok kedua sebanyak 524 orang lainnya sebagai kelompok kontrol. Sekelompok rohaniawan melakukan doa dan dzikir bersama untuk masing-masing pasien dari kelompok pertama; mereka tidak tahu secara rinci pasien-pasien itu dan hanya mengetahui nama-nama depannya saja. Sementara pasien-pasien itu sendiri dan juga dokter yang merawatnya tidak mengetahui percobaan yang dilakukan oleh para rohaniawan tersebut.

Hasil dari penelitian tersebut ternyata bahwa komplikasi yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut atau tindakan bedah 11% lebih rendah pada kelompok pertama dibandingkan dengan kelompok kedua, dan perbedaan ini secara statistik sangat bermakna. Meskipun temuan ini tidak dapat diterangkan secara ilmiah kedokteran, tetapi bisa saja doa dan dzikir itu bagaikan generator yang mampu membangkitkan kekuatan penyembuhan bagi pasien.

Kendler et. al. (1997) dalam penelitiannya yang berjudul “Religion, Psychopathology, Substance Use and Abuse”, mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh pendahulunya (Clinebell, 1980). Disebutkan bahwa pada para penyalahguna NAZA telah kehilangan “basic spiritual needs”, dan untuk mengisi kebutuhan yang “hilang” itu digantikan dengan mengkonsumsi NAZA.

Christy (1998) dalam penelitiannya yang berjudul “Prayer as Medicine” mendukung kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh pendahulunya (Snyderman, 1996); yang menyatakan bahwa doa dan dzikir juga merupakan “obat” bagi penderita selain obat dalam pengertian medis. Sehingga, kesimpulan yang dikemukakannya adalah bahwa “medicine” yang diberikan kepada penderita mengandung dua arti yaitu “prayer” dan “drugs”. Drugs yang dimaksud disini adalah medicine dan bukan NAZA.

Ironson (2000) melakukan penelitian pada penderita HIV/AIDS untuk mengetahui sejauhmana pengaruh terapi keagamaan (terapi psikoreligius) terhadap kekebalan tubuh penderita. Kelompok penderita dibagi 2, yaitu kelompok pertama terdiri dari 71 orang dan kelompok kedua terdiri dari 121 orang. Pada kedua kelompok tersebut mempunyai jumlah T-sel yang sama (yaitu jumlah sel darah putih yang berperan bagi kekebalan tubuh). Kelompok pertama dalam riwayat kehidupannya banyak menjalankan kegiatan keagamaan, sementara pada kelompok kedua tidak. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa usia kelompok pertama lebih panjang dari kelompok kedua. Kesimpulan yang diambil oleh Ironson (2000) adalah bahwa agama mempunyai peran yang penting dalam memperpanjang usia (umur) seseorang yang menderita HIV/AIDS.

Abernethy (2000) dalam penelitiannya yang berjudul “Psychoneuroimmunology, Spirituality and Medicine” menyatakan adanya hubungan yang positif antara kekebalan tubuh dengan spiritualitas (agama). Dengan cabang ilmu psikoneuroimunologi yang ditekuninya itu terbukti bahwa tingkat spiritualitas atau keimanan seseorang dapat meningkatkan kekebalan yang bersangkutan terhadap penyakit dan mempercepat penyembuhan bersamaan dengan terapi medis yang diberikan.

Kesimpulan

Dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut ternyata apa yang dikatakan oleh Snyderman (1996) benar adanya, yaitu bahwa terapi medis saja tanpa disertai dengan doa dan dzikir tidaklah lengkap; sedangkan doa dan dzikir saja tanpa disertai terapi medis tidaklah efektif. Dalam ajaran agama Islam seseorang yang sedang menderita penyakit baik fisik maupun psikik (kejiwaan) diwajibkan untuk berusaha berobat kepada ahlinya (dokter/psikiater) dan disertai dengan doa dan dzikir.

Sebagai ilustrasi adalah sebuah riwayat yang mengisahkan bahwa suatu hari Nabi Muhammad saw kedatangan seorang sahabat. Sahabat tersebut mengadu kepada Nabi bahwa anaknya yang sakit tak kunjung sembuh; padahal ia sudah banyak manjalankan ibadah sholat, berdoa, berdzikir dan berpuasa bagi kesembuhan anaknya itu tetapi tak kunjung baik. Kemudian Nabi bertanya kepada sahabatnya itu apakah anaknya sudah dibawa ke tabib (dokter), yang dijawab oleh sahabat itu belum diperiksakan ke tabib. Kemudian Nabi menasehatkan agar penyakit anaknya itu diobati oleh ahlinya (tabib/dokter) disertai dengan doa dan dzikir. Selanjutnya menurut riwayat, setelah nasehat Nabi itu dijalankan penyakit anak dari sahabatnya itu sembuh. Dari riwayat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terapi secara ilmu pengetahuan (terapi medis) dan terapi keagamaan (doa dan dzikir) hendaknya dilakukan bersama-sama. Dan, hal ini sudah terbukti secara ilmiah sebagaimana telah diuraikan di muka.

Penutup


Bagi mereka yang beragama (Islam) ayat dan hadis berikut ini dapat diamalkan dalam upaya meningkatkan kekebalan baik fisik maupun mental terhadap penyakit. Ayat dan hadis yang dimaksud adalah sebagai berikut :

“Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila berdoa kepada-Ku” (Q.S. 2 : 186).
“Adalah Rasulullah saw, mengingat (berdzikir) kepada Allah untuk sepanjang waktunya” (H.R. Aisyah r.a.).

Hikmah: Kisah-kisah Nyata Keberkahan Manfaat SHOLAWAT

TAUBATNYA PENJAHAT Berkah Bacaan Shalawat

Seorang yang sangat zuhud bernama Syeikh Abdul Wahid bin Zaid berkisah sebagai berikut :
Seorang tetangga
kami, bekerja sebagai pegawai negeri dan sangat jahat ketika hidupnya di dunia, dan melakukan maksiat dan suka menakut-nakuti orang.
Pada suatu malam, saya melihat di dalam tidur bahwa tangan tetangga saya tersebut memegang tangan Rosululloh SAW. Saya bertanya kpd Rosululloh SAW :
“Wahai Rosululloh, seseungguhnya org ini sangat terkenal sebagai penjahat di muka Bumi, bagaimana ceritanya engkau sangat menaruh tanganmu memegang tangannya ? “ Rosululloh SAW bersabda :
“ Saya mengetahui apa yang engkau katakan tersebut. Oleh karena itu, saya datang untuk memberikan SYAFAATku kepadanya. ”
Kemudian saya bertanya kepada Rosululloh SAW :
“ Wahai Rosul, apakah kelebihan tetangga kami itu, sehingga engkau memberikan syafaatnya ? ”
Rosululloh SAW menjawab :
“ Tetanggamu itu banyak membaca SHOLAWAT kepadaku. Pada tiap malam ketika dia hendak tidur, dia selalu membaca sholawat 1000 kali ( seribu kali ), sehingga aku mohon kepada Alloh SWT mudah-mudahan syafaatku ini diterima disisi-Nya, agar tetanggamu ini bertaubat kpd-Nya.”
Berkata Syeikh Abdul Wahid ( shohibul hikayat ) :
“ Di pagi hari saya mengajar di Masjid
sebagaimana biasanya, tiba-tiba datang tetangga itu, disaat saya sedang menceritakan apa yang saya lihat di dalam tidur ( mimpi ), dia masuk dan mengucapkan salam sambil menangis, lalu dia berkata :
“ Wahai Syeikh Abdul wahid, izinkanlah aku menjabat tanganmu, karena Rosululloh SAW mengutusku kepadamu, agar aku bertaubat di hadapanmu, dan disaksikan oleh murid-muridmu di Masjid ini. ”
Syekh Abdul
Wahid telah berjabat tangan dengan tetangganya yang telah menyesali segala perbuatannya selama hidupnya tersebut. Ia berjanji tidak akan mengulanginya kembali perbuatan jahatnya tersebut.”
Subhanalloh…… Setelah itu, Syeikh Abdul Wahid bertanya kpd tetangganya tsb : “ Apakah yang menyebabkan engkau bertaubat, wahai saudaraku…?” Tetangganya
menjawab :
“ Rosululloh SAW telah
datang kepadaku di dalam tidurku, dan beliau meneceritakan kepadaku tentang Tanya jawab yang antara engkau dengan beliau, kemudian Rosululloh memegang tanganku dan bersabda:
“ Aku datang kepadamu untuk memberikan syafaat Alloh atas segala dosamu, adalah semata-mata karena engkau banyak membaca Sholawat atasku. ” “ Setelah itu beliau bertitah kepadaku, agar di pagi hari aku datang kepadamu, Wahai Syaikh….Untuk mengumumkan kepada khalayak ramai bahwa aku telah bertaubat yang sebenar-benarnya…..”
Demikianlah keberkahan membaca Sholawat atas Rosululloh SAW, ternyata tdk sia-sia bagi setiap lisan yang selalu di basahi dengan sholawat.
Kisah diatas sebagai bukti nyata Syafaat Rosululloh SAW, bahwa pembacaan sholawat dapat mengugurkan dosa-dosa yang pernah terlanjur dikerjakan oleh seseorang. Sebagaimana diterangkan dalam Hadits :
“ Diriwayatkan dari Abu Bakar As Shiddiq : belaiu berkata, bahwa sholawat kepada Nabi SAW lebih cepat menghapus dosa dari pada air dingin memdamkan api dan lebih utama dari pada memerdekakan hamba sahaya ”

( dari Kitab Bustanul Wa Idzin )


SHOLAWAT YANG DITERIMA

Di kisahkan bahwa Amir Madinah bershalawat Kepada Nabi Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam sebanyak 4000 kali tiap hari tanpa sepengetahuan siapapun, kecuali Allah.
Suatu malam ada seorang wanita miskin melahirkan anak. Ia begitu miskin hingga tak mampu membeli lampu maupun minyak bayi. Hal ini membuat suaminya sangat sedih. Dalam kesedihannya itu, ia tertidur dan bermimpi bertemu Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
“Pergi dan temuilah Amir Madinah. Katakan bahwa Nabi memerintahkannya untuk menanggung biaya sebesar 100 dinar. Tanda kebenaran berita ini adalah bacaan shalawatnya di depan jendela kuburku sebanyak 4000 kali tiap hari,” perintah Nabi Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam mimpi.
Lelaki itu lalu menemui seorang Syeikh dan menceritakan mimpinya. Mereka lalu sepakat untuk pergi ke rumah Sang Amir Madinah. Setelah keduanya duduk di hadapan Amir Madinah, Sang Syeikh berkata, “Lelaki ini bermimpi tentangmu, dengarkanlah ceritanya.” “Ceritakanlah mimpimu,” kata Amir Madinah.
Lelaki miskin itu kemudian menceritakan mimpinya.
“Mimpi mu benar. Aku bersedia menanggung biaya yang di tetapkan Nabi Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam,” kata Amir Madinah.
Ia lalu bangkit mengambil 100 dinar, “Ini biaya yang harus ku tanggung.”
Ia kemudian memberikan 100 dinar lagi, “Ini Hadiah untuk kabar gembira yang kau bawa, yaitu di terimanya shalawatku oleh Nabi Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam.”
Ia menyerahkan 100 dinar lagi. “Ambillah ini, belanjakanlah untuk keperluan keluargamu dan bayi yang baru lahir,” kata sang Amir.
Perhatikanlah keikhlasan Amir Madinah dalam beribadah. Ia bershalawat kepada Nabi Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Nabi Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam merasa senang dan memberinya kabar gembila di dunia.
Sedangkan kita, mengapa jika kita bershalawat atau bersedekah tidak melihat tanda-tanda pengabulan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. MENGAPA?
Aku tidak melihat sebab lain, kecuali tebalnya hijab, karena kita melakukan hal – hal yang tidak pantas. Yaitu hal – hal yang menjauhkan kita dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala…

Sumber Buku Kisah dan Hikmah Dalam Kalam Habib Muhammad Bin Hadi Asseqaf

TAUSIYAH: Rahasia Amalan SHOLAWAT

Fatwa sayyid Abdur-Rahman bin Musthofa Al-Idrus

Al-Allamah sayyid Abdurrohman bin musthofa Al-Idrus ( tinggal di mesir ), menyatakan (dalam penjelasan Beliau tentang sholawatnya sayyid Ahmad Al-Badawi.

Komentar ini di tulis dalam kitab yang berjudul ”Miraatu Al-Syumus fi manaqibi Aali Al-Idrus “):
bahwa di akhir zaman nanti, ketika sudah tidak di temukan seorang murobbi (Mursyid) yang memenuhi syarat, tidak ada satu pun amalan yang bisa mengantarkan seseorang wushul (ma’rifat) kepada Allah kecuali bacaan Sholawat kepada Nabi SAW, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga.

Kemudian setiap amalan itu mungkin di terima dan mungkin juga di tolak kecuali bacaan sholawat kepada Nabi SAW yang pasti di terima, karena memuliakan kepada Nabi Sayyid Abdur Rohman meriwayatkan keterangan tersebut berdasarkan kesepakatan ulama’. Ketahuilah sesungguhnya para ulama’ telah sepakat atas diwajibkannya

membaca “Sholawat dan Salam” untuk Baginda Nabi SAW. Kemudian mereka berselisih pendapat mengenai “kapan” kewajiban itu harus dilaksanakan?.

Menurut Imam Malik, cukup sekali dalam seumur. Menurut Asy-Syafi’i, wajib dibaca pada tasyahud akhir dalam sholat fardhu. Menurut ulama’ lainnya, wajib dibaca satu kali dalam setiap majlis. Ada juga ulama’ yang berpendapat, wajib dibaca setiap kali mendengar nama nabi disebut. Dan ada juga yang mengatakan wajib untuk memperbanyak sholawat, tanpa di batasi bilangan tertentu.

Secara umum, membaca sholawat kepada nabi, merupakan hal yang agung dan keutamaannya pun sangat banyak. Membaca sholawat, merupakan bentuk ibadah, yang paling utama dan paling besar pahalanya. Sampai-sampai sebagian kaum “arifin”, mengatakan :

“sungguhnya sholawat itu, bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat kepada Allah, meskipun tanpa guru spiritual ( mursyid )” . Karena guru dan sanadnya, langsung melalui Nabi. Ingat ! setiap sholawat yang dibaca seseorang selalu diperlihatkan kepada beliau dan beliau membalasnya dengan do’a yang serupa ( artinya nabi tahu siapa saja yang membaca sholawat kepada beliau dan nabi menjawab sholawat dengan do’a yang serupa kepada pembacanya tadi ).

Hal ini berbeda dengan dzikir-dzikir ( selain sholawat ) yang harus melalui bimbingan guru spiritual/mursyid, yang sudah mencapai maqom ma’rifat. Jika tidak demikian, maka akan dimasuki syaithon, dan pengamalnya tidak akan mendapat manfaat apapun”.

( Hasyisyah Ash-Showi ‘la Al-Jalalain, Hal :287,Juz III, Toha Putra )


KEUTAMAAN SHOLAWAT

Berikut beberapa keutamaan shalawat dan hal-hal yang berkenaan dengannya yang di kutip dari Kitab Nashaihud Diniyyah Wal Washayal Imaniyah, Karya Al Habib Abdullah Bin Alawi Al Haddad, seorang ulama besar abad 17.

Shalawat untuk Rasulullah SAW memiliki keutamaan yang besar dan menghasilkan manfaat yang banyak di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang banyak mengucapkannya. Allah Ta’ala dalam Firman Nya yang maksudnya,

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah penghormatan kepadanya”. [Al Ahzab:56]
Cukuplah bagimu apa yang di sebutkan Allah SWT di atas sebagai penghormatan dan pengagungan bagi Nabi Nya serta dorongan bagi para hamba Nya yang mu’min untuk mengucapkan shalawat dan salam baginya.

Nabi Muhammad SAW Bersabda “Barangsiapa bershalawat untukku sekali, maka Allah Bershalawat untuknya 10 kali.”

Seorang alim berkata, “Andaikata Allah bershalawat untuk hamba sepanjang umurnya sekali, niscaya hal itu telah cukup baginya sebagai kehormatan dan kemuliaan.”

Maka bagaimana dengan 10 shalawat untuk setiap shalawat yang di ucapkan muslim untuk Nabinya? Maka Segala Puji bagi Allah atas karunia Nya yang banyak dan pemberian Nya yang besar.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku sekali, maka Allah bershalawat untuknya 10 kali, dan mengangkat baginya 10 derajat, menulis baginya 10 kebaikan dan menghapus darinya 10 kesalahan.”

Nabi SAW juga bersabda “Orang yang paling banyak mendapat perhatianku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak shalawatnya untukku”.

Nabi SAW bersabda “Barangsiapa mengucapkan; ‘ Allahumma Shalli ‘Alaa Muhammad Wa Anzilhu al-Maq’adal Muqarrab ‘indaka Yaumal Qiyaamah.’ (Ya Allah bershalawatlah untuk Muhammad dan tempatkan dia di tempat yang dekat di sisi Mu pada hari kiamat), maka Wajiblah ia mendapat syafa’atku”.

Dalam sabdanya SAW,”Barangsiapa mengucapkan, Jazallahu ‘Anna Muhammad Maa Huwa Ahluhu (Semoga Allah membalas jasa Muhammad terhadap kami sebagaimana mestinya), maka ia pun telah memayahkan 70 malaikat menulis selama 1000 pagi”

Rasulullah SAW bersabda “Bershalawatlah kalian untukku di mana pun kalian berada, karena shalawatmu sampai kepadaku.”
Di riwayakan bahwa Allah mempunyai Malaikat-malaikat yang berkeliling bumi menyampaikan kepada Nabi SAW, Shalawat dari ummatnya yang bershalawat untuknya.
Diriwayatkan pula bahwa tidaklah seorang dari ummatnya memberi salam kepadanya, melainkan Allah mengembalikan ruhnya yang mulia kepadanya hingga menjawab salamnya. Telah di riwayatkan pula jawaban yang berlipat atas siapa yang memberi salam Kepada nya SAW.
Nabi SAW bersabda, “Telah menjadi hina orang yang namaku di sebut di dekatnya, namun ia tidak bershalawat untukku”
Rasul SAW bersabda, “Barangsiapa yang aku di sebut di dekatnya, namun tidak mengucapkan shalawat untukku, ia pun telah menyimpang dari jalan syurga”
Nabi SAW bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan shalawat untukku pada hari jum’at, karena shalawat untukku di tunjukkan kepadaku pada setiap Jum’at. Maka yang terdekat di antara mereka kedudukannya dariku pada hari kiamat ialah yang paling banyak bershalawat kepada ku”.
Nabi SAW juga bersabda, “Bershalawatlah kalian untukku pada malam yang cemerlang dan hari yang indah.” Yakni, malam Jum’at dan siangnya.
Oleh karena itu setiap mu’min patut memperbanyak shalawat untuk Rasul SAW dalam seluruh waktunya dan pada malam Jum’at dan siangnya secara khusus. Hendaklah ia menggabungkan salam dengan shalawat untuknya. Allah telah menyuruh mengucapkan keduanya bersama-sama.
Di sebutkan dalam hadits dari Allah Ta’ala bahwa Dia berkata kepada Nabi SAW, “Barangsiapa bershalawat untukmu, Aku pun bershalawat untuknya. Dan siapa mengucapkan salam untukmu, Aku pun mengucapakan salam untuknya”.
Barangsiapa mengucapkan shalawat dan salam untuk Nabi SAW, hendaknya ia ucapkan shalawat dan salam untuk keluarga Nabi SAW sesudahnya, karena Beliau SAW menyukai hal itu bagi mereka. Telah di riwayatkan banyak hadits mengenai hal itu. Disebutkan dalam suatu atsar bahwa shalawat yang di dalamnya tidak terdapat shalawat untuk keluarga Nabi Muhammad SAW maka shalawat tersebut di namakan shalawat yang buntung. Wallahu A’laam..

Di sarikan dari terjemahan Kitab Nashaihud Diniyyah Wal Washayal Imaniyyal. Sayyid Zaid Husain Al Hamid. Diterbitkan oleh Mutiara Ilmu Surabaya. Cetakan Pertama, Shafar 1423 H.



SELALU MEMBACA SHOLAWAT

Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan memberinya rahmat kepadanya sepuluh kali.”
Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali ra di dalam kitabnya, Ihya, mengemukakan hadis dari Abdul Wahid bin Zaid yang menuturkan sebagai berikut.
Pada suatu hari, saya bersama seorang teman keluar meninggalkan rumah untuk suatu keperluan. teman saya tidak henti-hentinya mengucapkan shalawat, baik di saat sedang berdiri, duduk, bergerak maupun diam. Ketika kutanyakan hal itu kepadanya, ia menjawab :
Anda saya beritahu soal itu. Dahulu saya bersama ayah pergi ke Makkah untuk pertama kali. Dalam perjalanan berangkat saya ketiduran di suatu tempat. Dalam mimpi saya melihat seorang datang mendekatiku, lalu berkata,
“Bangunlah. Allah telah mewafatkan ayahmu dalam keadaan wajahnya kehitam-hitaman!”
Saya bangun dalam keadaan takut dan bingung. Ayah kuhampiri dan kubuka kain penutup mukanya. Ternyata benar, ia telah menjadi mayit dan wajahnya tampak kehitam-hitaman. Saya sungguh ketakutan sekali. Beberapa saat kemudian, dalam keadaan bingung dan sedih, saya tertidur kembali.
Kali ini saya mimpi lagi melihat empat orang lelaki berkulit hitam, masing-masing memegang tongkat besi. Tiba-tiba datang seorang lelaki berwajah rupawan berpakaian warna hijau. Kepada orang-orang yang berkulit hitam itu ia berkata,
“Menyingkirlah kalian semua!.”
Lelaki rupawan itu lalu mengusap-usap muka ayahku dengan tangannya. Lalu mendekatiku seraya berkata,
“Hai, bangunlah. Allah telah memutihkan muka ayahmu.”
Aku bertanya,
“Anda siapa?.”
Ia menjawab,
“Aku Muhammad.”
Ketika bangun, saya segera menghampiri ayah dan kubuka kain penutup mukanya, dan ternyata wajahnya tampak keputih-putihan. Sejak itu saya tidak pernah meninggalkan shalawat kepada Rasulullah.
[Disarikan dari Mutiara Zikir & Doa, Al-Habib Alwi bin Ahmad Alhaddad, hal. 111, cetakan I, penerbit Pustaka Hidayah]

Riset Hadits & Mikrobiologi: Kebenaran Hadits ttg LALAT yg dicelupkan ke dalam AIR

حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُتْبَةُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ بْنُ حُنَيْنٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالْأُخْرَى شِفَاءً
”Khâlid bin Makhlid menceritakan kepada kami, Sulaimân bin Bilâl menceritakan kepada kami, beliau berkata : ’Utsbah bin Muslim bercerita kepadaku bahwa beliau berkata : ’Ubaid bin Hunain mengabarkan kepadaku bahwa beliau berkata : Aku mendengar Abū Hurairoh Radhiyallâhu ’anhu berkata : Rasūlullâh Shallâllâhu ’alaihi wa Sallam bersabda : ”Apabila seekor lalat jatuh ke dalam gelas salah seorang dari kalian, maka celupkanlah lalat itu lalu angkatlah (buanglah) karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap satunya terdapat obat.”.” [Shahîh al-Bukhârî, bâb Idzâ Waqo’a adz-Dzubâb fî Syarôbi Ahadikum, XI:99, hadîts no. 3073]

Lafazh yang serupa juga diriwayatkan oleh al-Imâm al-Bukhârî di dalam Shâhîh-nya (bâb Idzâ Waqo’a adz-Dzubâb fîl Inâ`, hâdîts no. 5336, XVIII:79)

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ عُتْبَةَ بْنِ مُسْلِمٍ مَوْلَى بَنِي تَيْمٍ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ حُنَيْنٍ مَوْلَى بَنِي زُرَيْقٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ كُلَّهُ ثُمَّ لِيَطْرَحْهُ فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ شِفَاءً وَفِي الْآخَرِ دَاءً

”Qutaibah menceritakan kepada kami, Ismâ’îl bin Ja’far menceritakan kepada kami dari ’Utbah bin Muslim Maulâ (mantan budak) Banî Taim dari ’Ubaid bin Hunain Maulâ Banî Zuraiq dari Abu Hurairoh Radhiyallâhu ’anhu, bahwa Rasūlullâh Shallâllâhu ’alaihi wa Sallam bersabda : ”Apabila seekor lalat jatuh ke dalam wadah minum kalian, maka celupkanlah seluruh tubuhnya kemudian buanglah, karena sesungguhnya pada salah satu sayapnya terdapat obat dan pada sayap lainnya terdapat penyakit.”

Hadits Abu Sa’id Al-Khudri

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ قَالَ : إِنَّ أَحَدَ جَنَاحَيْ الذُّبَابِ سَمٌّ وَالآخَرَ شِفَاءٌ فَإِذَا وَقَعَ فِيْ الطَّعَامِ فَامْقُلُوْهُ فَإِنَّهُ يُقَدِّمُ السَّمَّ وَيُؤَخِّرُ الشِّفَاءَ

Dari Abu Said Al-Khudri dari Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya pada salah satu diantara dua sayap lalat itu terdapat racun dan syap lainnya terdapat obat penawarnya. Apabila lalat jatuh di makanan maka celupkanlah karena lalat mengedepankan racun dan mengakhirkan obat penawarnya”.


Berikut ini adalah sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan Arab Saudi, beberapa peneliti muda yang terdiri dari :
1. Sâmi Ibrâhîm at-Tailî
2. ‘Ậdil ‘Abdurrahmân al-Misnid
3. Khâlid Dza’âr al-Utaibî

Yang dibimbing oleh Dr. Jamâl Hâmid, dan dikoordinasi oleh DR. Shâlih ash-Shâlih (seorang da’i terkenal di Eropa, pen.), melakukan penelitian tentang analisa mikrobiologi tentang sayap lalat. Laporan ini mereka presentasikan ke acara ”Student Research Seminar” di Universitas Qâshim, KSA.

Metode yang mereka gunakan cukup sederhana, yaitu mengkultivasi (menumbuhkan) air steril yang telah dicelupkan lalat ke media Agar [media yang berasal dari musilaginosa kering yang diekstrak dari ganggang mereh, yang mencair pada suhu 100oC dan memadat pada suhu 40oC yang tidak dapat dicerna oleh mikroba, pen.] kemudian mengidentifikasi mikroba yang tumbuh.

Lalat yang digunakan ada beberapa spesies, dan sample yang digunakan untuk tiap spesies terdiri dari dua sample, yaitu (1) sample air steril dimana lalat dimasukkan sedemikian rupa sehingga hanya pada bagian sayap lalat saja, dan (2) sample air steril yang dimasukkan lalat yang dicelup seluruh tubuhnya. Semua ini dilakukan secara aseptis (bebas mikroba) di ruangan khusus, untuk menghindarkan terjadinya kontaminasi luar yang akan membuat hasil penelitian menjadi bias.

Setelah itu, sample air tadi dikultivasi ke media Agar dan diinkubasi selama beberapa hari sehingga kultur (biakan) mikroba tumbuh dan tampak secara jelas. Hasil kultur mikroba tersebut diidentifikasi untuk mengetahui jenis mikroba tersebut. Berikut ini adalah hasilnya.


Keterangan : Spesies Lalat A

Cawan Petri 1 : sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).

Cawan Petri 2 : sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil :
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe E. Coli, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, pada awal mulanya tampak tumbuh koloni kecil tipe E. Coli, namun pertumbuhannya terhambat oleh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang dapat memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Keterangan : Spesies Lalat B

Cawan Petri 1 : sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).

Cawan Petri 2 : sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil :
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Coynobacterium dephteroid, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Keterangan : Spesies Lalat C
Cawan Petri 1 : sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).

Cawan Petri 2 : sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil :
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Staphylococcus sp., yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Hasil yang serupa diperoleh untuk jenis lalat lain yang banyak mengandung bakteri patogen Salmonella sp.Proteus sp., yang terhambat oleh pertumbuhan Actinomyces. dan



Kesimpulan :
Masuknya lalat pada makanan atau minuman, dengan tanpa dicelup dan dicelup, ternyata memberikan hasil berbeda yang signifikan. Hal ini membenarkan apa yang disabdakan oleh baginda Nabî yang mulia, Shallâllâhu ‘alaihi wa Sallam, bahwa pada sayap lalat itu terdapat penyakit sekaligus penawarnya. Maha benar Allôh dan Maha benar Rasūlullâh Shallâllâhu alaihi wa Sallam.


Abū Salmâ al-Atsarî
Moch. Rachdie Pratama, S.Si

* pernah diungkapkan oleh seorang dokter di Yayasan Al-Hidayah Al-Islamiyyah Mesir mengenai hadits ini: “Lalat itu terbentuk dari bahan-bahan kotor yang penuh dengan kuman dan dapat menimbulkan beberapa penyakit yang beraneka macam. Lalat dapat menyebarkannya melalui kuku-kukunya dan memakan sebagian lainnya. Dengan demikian, maka pada jasadnya terdapat sesuatu beracun yang dalam ilmu kedokteran disebut “bakteri”. Bakteri ini akan membunuh kuman-kuman penyakit tadi sehingga kuman tidak dapat bertahan hidup atau berpengaruh pada diri seorang manusia bilamana bakteri tadi ada.

* Pada sayap lalat terdapat keistimewaan, dia dapat memindah bakteri ke ujung sayap. Oleh karena itu, apabila sayap jatuh pada minuman atau makanan dan melepaskan kuman-kuman yang menempel di kukunya pada minuman tersebut, maka penangkal pertama yang paling potensial adalah bakteri yang berada dibawa oleh lalat di tenggorokan dengan salah satu sayapnya. Apabila ada obat penawar, maka obatnya sangat dekat dengannya. Dan mencelupnya lalu membuangnya adalah cara jitu untuk membunuh kuman-kuman yang menempel serta membendung dari pengaruh kuman pada diri manusia”. Keterangan serupa juga pernah disampaikan oleh dokter Al-Ustadz Sa’id As-Shuyuti, dokter Mahmud Kamal dan Muhammad Abdul Mun’im Husain sebagaimana dalam Majalah Al-Azhar.(18)