Oleh : Dwi Tristanti Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo
Deskripsi Alternatif :
Pembahasan penelitian ini difokuskan pada dua permasalahan, pertama bagaimana pelaksanaan dzikir asmaul husna di pondok pesantren Nasyiatul Banat Desa Ngagel Kec. Dukuhseti Kab. Pati?. Kedua bagaimana pengaruh dzikir asmaul husna terhadap kesehatan mental santri di Pondok Pesantren Nasyiatul Banat Desa Ngagel Kec. Dukuhseti Kab. Pati?.
Dalam menganalisis data digunakan analisis kualitatif, dengan tehnik analisis deskriptif, yaitu bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, secara sistematis dan rasional (logika) dengan meliputi cara berfikir induktif , yaitu penulis berangkat dari pengetahuan yang bersifat khusus untuk menilai suatu kejadian umum
Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya 100 % para santri aktif melakukan dzikir asmaul husna, yang dzikir asmaul husna dengan kesadaran adalah karena beribadah pada Allah 100 %, yang selalu membaca asmaul husna baik saat berjamaah adan di luar waktu berjamaah 80 %, dan yang paham asmaul husna adalah 32 % santri. Para santri Nasiyataul Banat jika dilihat dari data usia, mereka sebagian besar masih tergolong remaja. Dengan dzikir senantiasa berdzikir pada Allah diharapkan para santri tidak dengan mudah mengalami kegoncangan jiwa saat menghadapi masalah, berupa musibah dari Allah serta masalah dari pengaruh pergaulan. Para santri merasakan bahwa dzikir asmaul husna memberi pengaruh besar pada kondisi jiwa. Dzikir menjadi kunci mendapatkan kedamaian hati.
Pengaruh dzikir asmaul husna secara istiqomah terhadap kesehatan mental santri adalah:
1. Dzikir asmaul husna Meningkatkan kualitas keimanan dirasakan 25 responden 100 %,
2. Dzikir asmaul husna meningkatkan semangat ibadah wajib dan sunnah, dijawab 25 santri atau 100 %,
3. Dzikir asmaul husna menjadikan santri lebih dapat mengendalikan emosi (ghadlob), dijawab 25 santri atau 100 %,
4. Dzikir asmaul husna sangat berpengaruh dalam pergaulan sosial, menjadi santri lebih ekstrovert dan bersosialisasi dalam pergaulan sosial, dari 25 respoden yang menjawab 20 santri atau 80 %,
5. Dzikir asmaul husna sangat sangat berpengaruh dalam menghadapi cobaan, 20 antri atau 80 % menjawab mereka menjadi lebih sabar dan tawakal,
6. Dzikir asmaul husna sangat berpengaruh saat santri pendapat nikmat dari Allah, hal ini menjadikan santri lebih bersyukur, dari 25 responden 22 atau 88 % yang menjawabnya.
7. Dzikir asmaul husna sangat berpengaruh menjadikan mereka lebih bersikap dermawan dengan sesama, dari 25 responden 22 atau 88 % menjawab hal ini.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan, bahwa kebiasaan para santri dengan melakukan dzikir asmaul husna mempunyai pengaruh terhadap kesehatan mental mereka. Ini dapat dilihat dari data-data serta kesimpulan dari observasi penulis, bahwa para santri mampu mengatasi rasa cemas atau kawatir, mampu beradaptasi dengan lingkungan, mampu mengendalikan emosi, berusaha membersihkan hati dari gangguan-gannguanya (penyakit-penyakit hati) seperti ujub, takabur. Mereka juga selalu mensyukuri nikmat Allah, bahkan jika dilihat dari aktifitas sehari-hari, mereka adalah para remaja yang senantiasa menjalankan perintah Allah dengan menjaga shalat berjamaah dan beramal sholeh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar