05 Juni, 2009

Do'a Nabi SAW Ketika Sholat Tahajjud

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَهَجَّدَ مِنْ اللَّيْلِ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“Bahwa Nabi saw bila shalat Tahajjud dimalam hari berdoa : Wahai Allah, Bagi Mu Pujian, Engkaulah Cahaya segenap langit dan Bumi, Bagi Mu Pujian, Engkaulah Yang Menegakkan Langit dan Bumi, dan Bagi Mu Pujian, Engkaulah Yang Maha Mengasuh Segenap langit dan Bumi, dan yg diantara Segenap Langit dan Bumi, ..” (Shahih Bukhari)



Rasulullah Saw, malam hari mengajarkan daripada sekilas doa beliau saw ketika beliau saw bermunajat di malam hari selepas shalat tahajjudnya.


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Limpahan puji kehadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, penguasa Tunggal dan Abadi. Menghidupkan setiap jiwa kepada puncak – puncak keluhuran, mengundang hamba – hambaNya untuk selalu berada di dalam kebahagiaan dunia dan akhirat dengan tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Limpahan puji kehadirat Allah Maha Raja alam semesta, yang menghamparkan angkasa raya dari tiada, yang menciptakan seluas – luasnya angkasa langit dan bumi dan menjadikannya bertasbih mengagungkan Nama Allah.

Hadirin – hadirat, dijelaskan oleh para ilmuwan bahwa ternyata planet yang ada di alam ini bukan hanya matahari, bulan dan bintang tetapi bumi adalah satu bagian daripada Galaksi Bimasakti. Yang galaksi bimasakti ini adalah satu rumpun bintang dan planet yang berjumlah lebih dari 200 milyar bintang. Bumi adalah salah satu dari 200 milyar planet lainnya. Dan ternyata hadirin – hadirat, bukan hanya galaksi bimasakti yang ada di langit, ada galaksi atau kelompok bintang – bintang yang dekat dengan galaksi kita (galaksi bimasakti) yaitu Galaksi Andromeda.

Galaksi Andromeda mempunyai lebar rentangnya dari rumpun demikian milyar planet yang ada padanya dan lebarnya mencapai 220.000 tahun cahaya. Jika ditempuh 220.000 tahun cahaya menempuh ujung andromeda hingga ujung yang satunya. Demikian luasnya milyaran planet yang ada di galaksi andromeda hingga lebarnya mencapai 220.000 tahun cahaya sedangkan kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik. 300.000 km/detik kecepatan cahaya. dan jarak antara bumi dengan galaksi andromeda adalah 2.000.000 tahun cahaya. Maka 2.000.000 (2 juta) tahun cahaya itu (300.000 km/detik X 60/menit berarti X 60/jam berarti X 24 jam X 365 hari X 2.000.000 tahun).

Maka bentuk andromeda yang dilihat malam ini, saat ini adalah bentuk andromeda 2.000.000 tahun yang silam karena bentuk cahaya itu baru sampai ke bumi setelah 2.000.000 tahun dan ternyata galaksi bukan hanya bimasakti dan andromeda tetapi berjuta – juta galaksi telah ditemukan para ilmuwan kita dan itu baru di langit yang pertama.


Hadirin – hadirat, Dialah Allah Jalla Wa Alla Yang Maha Menciptakan angkasa raya dengan segala cahaya-Nya. Namun pusat daripada segala kemuliaan yang ada dan segala penciptaan yang demikian dahsyat dan megah adalah di bumi. Dan dari semua yang dicipta oleh Allah, makhluk – makhluk yang sedemikian trilyun – trilyun planet yang ada di alam ini di langit pertama dan makhluk yang paling mulia adalah Sayyidina Muhammad Saw. Bukan di andromeda, bukan di tempat yang lainnya tapi di bumi Sayyidina Muhammad Saw. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, ketika beliau saw menembus langit pertama, berkatalh malaikat “marhaban bihi wa ni’mal majii’u Jaa’a..” selamat datang untuknya semulia – mulia yang datang telah datang. Inilah semulia – mulia makhluk yang melewati langit pertama mencapai langit kedua, ketiga hingga langit ketujuh sampai ke sidratul muntaha. Sayyidina Muhammad Saw panutanku dan panutan kalian, idolaku dan idola kalian, jiwa yang paling terang bercahaya dengan cahaya Allah. Kalau seandainya cahaya membutuhkan waktu 2.000.000 tahun mencapai galaksi satu dengan lainnya tapi cahaya doa dan munajat dalam sekejap menembus ketujuh langit sampai ke Hadratullah Jalla Wa Alla. Inilah kecepatan doa yang jauh lebih cepat dari kecepatan cahaya. Kecepatan cahaya belum menembus langit pertama masih di langit pertama butuh waktu jutaan tahun antar galaksi, itu kecepatan cahaya. Tapi kecepatan munajat, kecepatan seruan memanggil Nama Allah, jauh lebih cepat dari kecepatan cahaya.

Sang Nabi saw didalam munajatnya berdoa “Allahumma lakal hamdu anta nurussamawati wal ard wa lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ard wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ard wa man fiihinna” Wahai Allah bagi-Mu pujian – pujian dan Engkau-lah yang menerangi segenap langit dan bumi, Wahai Allah bagi-Mu pujian – pujian, Kau-lah yang membangun dan menegakkan segenap langit dan bumi, Wahai Allah bagi-Mu pujian, Kau-lah yang mengasuh dan memelihara seluruh langit dan bumi, Dialah (Allah Swt) yang menerangi alam semesta, menerangi angkasa raya, menciptakan cahaya dan menjadikannya dan membangunnya dari tiada dan memeliharanya sampai hari kiamat kelak.

Hadirin – hadirat, Dialah Maha Raja langit dan bumi Yang Maha Berkuasa. Betapa kecil dan tidak berartinya kita di planet bumi, di tengah luasnya samudera bintang di angkasa raya, bumi bagaikan debu ditengah samudera. Hadirin – hadrirat, Sang Pemilik samudera langit dan bumi adalah Allah Jalla Wa Alla dan perkumpulan mulia seperti ini dimuliakan oleh Sang Maha Raja alam semesta. Inilah perkumpulan kerinduan kepada Allah, inilah perkumpulan yang sangat dicintai oleh Maha Raja langit dan bumi karena dalam perkumpulan ini hamba – hambaNya banyak yang kembali kepada-Nya dan meninggalkan dosa – dosa kepada-Nya dan di perkumpulan ini telah ditugaskan para malaikat khusus untuk mencatat dan menyaksikan hadirin dan mendoakan mereka dengan doa “allahumma shalli a’laihi allahummarhamhu” Wahai Allah limpahkan shalawat untuk mereka yang hadir, Wahai Allah sayangilah mereka. Demikian riwayat Shahih Bukhari tentang mereka yang ebrdatangan ke masjid.


Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sang Pemilik kekuasaan termulia, Sang Pemilik Kekuatan dan Maha Merubah kejadian yang menjadi pegangan Para Nabi dan Rasul dan para shalihin dan mukminin. Mereka mengandalkan kekuatan Illahiyah yang tidak bisa diterka atau pun tidak bisa ditembus oleh kekuatan makhluk. Sebagaimana kalimat yang terkahir diucapkan oleh Nabiyullah Ibrahim alaihis salam ketika akan dinyalakan api namrud maka berkatalah Ibrahim alahis salam “hasbiyallahu wani’mal wakiil” cukup bagiku Allah. Dan Dialah semulia dan sebaik – baik tempat untuk mewakilkan segala permasalahan. Permasalahan yang tidak bisa ditangani makhluk, permasalahan api adalah selalu membakar dan itu selalu terjadi sepanjang bumi ini ada dan sifat api adalah membakar. Akan tetapi ketika kalimat “hasbiyallahu wani’mal wakiil” cukup bagiku Allah, dan semulia – mulia tempat bertawakkal. Maka Allah perintahkan api “kuuniy bardan wa salaaman ala ibrahim”, wahai api jadilah kau sejuk dan membawa keselamatan bagi Ibrahim as. QS. Al Anbiya 69. Maka api itu menjadi sejuk, karena apa? Karena kekuatan Illahiyyah muncul dari jiwa dan turun dari Cahaya Allah Swt menundukkan seluruh kekuatan di bumi. Membalik keadaan api yang membakar menjadi api yang sejuk. Kan belum pernah ada api yang sejuk kecuali apinya Nabiyullah Ibrahim alaihissalam. Allah yang menciptakan api dan sifatnya, Allah yang menajdikan api itu panas dan membakar, Allah pula yang mampu membuatnya sejuk dengan ketentuan-Nya. Demikian Jalallahu Tuhanku dan Tuhan kalian, yang mencintaiku dan mencintai kalian dan bukti cinta-Nya adalah kehadiran kita di malam ini salah satu bukti cinta-Nya Allah kepada kita.

Seorang muslim memahami, dia adalah salah seorang yang dicintai Allah. Jika Allah membencinya maka bisa saja Allah membalikkannya sehingga Allah tidak ingin ia bersujud kepada-Nya. Kalau Allah benci kepada kita maka kita tidak akan bisa sujud kepada Allah, tidak akan bisa menyebut Nama Allah kalau Allah sudah benci kepada hamba-Nya, bagaimana hamba itu bisa menggerakkan bibirnya menyebut Nama Allah. Namun Allah masih mengizinkan supaya kita semakin dekat kepada-Nya dengan kecintaan Allah Swt kepada kita. Jawablah cintanya Allah.


Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Sayyidatuna Sarah alaiha salam (istri Nabiyullah Ibrahim as). Ketika Nabiyullah Ibrahim alaihis salam diperintahkan oleh Allah untuk menguji istrinya (Sayyidatuna Sarah) untuk ditinggalkan di satu negeri yang dhalim. Negeri yang tidak ada muslimnya, negeri yang dikuasai penguasa dan raja yang jahat. “Tinggal istrimu disana”, Nabi Ibrahim berkata “sami’na wa athana ala amri Rabbiy” aku dengar dan aku taat perintah Tuhanku. “wahai istriku sarah, aku diperintahkan untuk meninggalkanmu disini sendiri”. Kenapa? Karena Allah ingin agar iman istrinya ini tidak bergantung selalu kepada sang suami tetapi bertawakkal selalu kepada Allah. Maka istrinya berkata “wahai Ibrahim aku disini sendiri?, ini negeri orang dhalim..!, rajanya adalah raja yang dhalim..!”. Maka Nabi Ibrahim berkata “inilah perintah Allah”, maka ia (Nabi Ibrahim) meninggalkan istrinya. Tidak lama sang raja melihat Sayyidatuna Sarah, seorang wanita berparas indah maka ia menginginkannya untuk dibawa ke istana. “bawa ke istanaku”, dibawa oleh pasukan. Tentunya Sayyidatuna Sarah seorang wanita yang lemah, tidak bisa membela diri maka ia dibawa kehadapan raja itu.

Dan tentunya sudah diketahui olehnya niat buruknya seorang raja dhalim tersebut, yang jika ditolak keinginannya berarti mengorbankan nyawa, bagaimana kalau ia wafat sedangkan suaminya Nabiyullah Ibrahim alaihissalam belum kembali. Lantas apa yang diperbuat Sayyidatuna Sarah?, seraya berwudhu ia berdoa “Wahai Allah jika betul – betul Kau yakini dan Kau ketahui aku beriman kepada-Mu wahai Rabb maka jangan Kau jadikan kekuasaan pada raja dhalim itu, kalau imanku ini benar Kau akui sebagai orang yang Islam, tidak menduakan-Mu dan mengakui Nabi Ibrahim adalah utusan-Mu (karena di masa itu) maka jangan Kau jadikan raja itu menguasai aku”. Maka ketika ia jumpa dengan raja itu, tiba – tiba raja itu melihat Sayyidatuna Sarah seraya bergetar lututnya dan raja itu roboh tanpa tahu kenapa. Karena ditundukkan oleh kekuatan Allah Swt. Raja itu berkata “keluarkan wanita ini, bebaskan..bebaskan!!”. Ketika aku berhadapan dengannya, aku bagaikan berhadapan dengan singa yang akan menghancurkanku. Seakan – akan ada belasan ekor singa yang menjaganya, keluarkan ia dari hadapanku, aku tidak mampu lagi berhdapan dengannya. Seorang raja dhalim tunduk. Sedangkan seorang wanita lemah, ia mempunyai kekuatan Illahi. Mana pasukanmu, mana kekuatanmu, semua tunduk dengan kekuatan Rabbul Alamin. Penguasa langit dan bumi, Dialah Allah Swt.

Allah berfirman “sari’u ilaa maghfiratin min rabbikum wa jannatin ardhuhaassamawati wal ard” bersegeralah kalian menuju pengampunan dari Tuhan kalian, sampailah segera pada maaf-Nya, sampai dan raihlah segala Kasih Sayang-Nya dan surga yang luasnya melebihi segenap luas langit dan bumi. QS. Ali Imran : 133. Capailah setelah kalian mendapatkan pengampunan-Ku, capailah surga, kata Allah.


Tadi kita dengar, demikian luasnya alam ini, demikian luasnya langit itu baru langit pertama dan itu baru sebatas pengetahuan manusia. Mungkin 1000X atau 1.000.000X lebih besar dari yang diketahui oleh manusia saat ini luasnya langit ini karena belum ketemu ujungnya. Sepanjang mereka mempelajari kesana kemari belum ketemu ujungnya langit, ke atas, ke bawah, ke kiri atau ke kanan, mereka terus menemukan ruang yang terus semakin jauh dan itulah keluasan Allah di langit pertama. Dan surga itu lebih luas dari segenap langit dan bumi. Allah menawarkannya kepada kita, itulah lembah kebahagiaan dan lembah kenikmatan, itulah istana – istana keridhaan Illahi yang Allah bangun khusus untuk hamba – hambaNya pengikut Sayyidina Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul saw adalah makhluk yang paling sempurna, ajaran beliau adalah selembut – lembut tuntunan. Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika seorang pemuda datang kepada Rasul saw mengadukan dosa – dosanya. Maka Rasul saw tidak menjawab, namun Allah yang menjawab, apa yang difirmankan oleh Allah “innal hasanaat yudzhibnassayyi’at” bahwa pahala – pahala itu menghapus dosa – dosa.

Bagi kita yang banyak dosa, maka perbanyaklah pahala. Sudah terlanjur aku berbuat banyak dosa maka tambahlah untuk makin banyak berbuat pahala karena orang yang menambah dirinya dengan berbuat pahala itu akan diampuni dosa – dosanya dan dibimbing kepada keluhuran. Lidahku banyak mencaci orang lain, bagaimana agar lidahku berhenti dari mencaci orang atau menggunjing orang? Perbanyak baca Alqur’anulkarim, obati bibirmu dengan kalamullah Jalla Wa Alla, perbanyak dzikrullah. Demikian hadirin, mengobati lidah.

Aku banyak berbuat dosa dengan tanganku, maka perbanyaklah berbuat pahala dengan tanganmu. Berbuat dosa dengan mata maka perbanyaklah berbuat pahala dengan mata. “innal hasanaat yudzhibnassayyi’at” sungguh pahala itu menghapus dosa – dosa. Obati dosa – dosa kita dengan pahala. Hadirin – hadirat, demikian indahnya tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Demikian indahnya Allah.


Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul saw ketika melihat Nuaiman radiyallahu anhum. Ketika turun ayat pengharaman minum arak (khamr), maka mereka yang masih minum arak dihukum. Nuaiman minum arak, dihukum. Tidak berapa lama minum arak lagi, dihukum lagi, tidak berapa lama beberapa hari minum arak lagi sampai Sahabat berkata “alaihi la’natullah” laknatnya Allah. Terus – terusan minum arak, terus – terusan mabuk – mabukkan. Rasul saw bersabda “sungguh jangan kalian laknat Nuaiman karena aku tahu, demi Allah dia itu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”. Seorang pemabuk, Rasul berkata “demi Allah dia itu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”. Kabar disampaikan kepada Nuaiman, “kau ini terus – terusan mabuk, tadi Rasulullah berkata bahwa sungguh demi Allah kau ini mencintai Allah dan Rasul”. Menangis Nuaiman radiyallahu anhum, “Rasul berkata aku dicintai Allah dan Rasul?” maka aku bertaubat kepada Allah Swt. Demikian indahnya tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Ucapan 1,2 kalimat menggetarkan jiwa yang tidak mau taubat – taubat dengan hukuman tapi runtuh dengan 1,2 kalimat indah yang muncul dari jiwa terindah, yang muncul dari cahaya Allah Yang Maha Indah. Demikianlah tuntunan Muhammad Rasulullah Saw.

Berkata para sahabat “kunna nasma’ tasbihuttha’am wa nahnu na’kul” demikian riwayat Shahih Bukhari. Kami kalau sedang makan itu, kalau Rasulullah makan kami sering dengar suara tasbih makanan yang disentuh jari – jari Sang Nabi saw, terdengar tasbih dan dzikirnya oleh kami ketika disentuh tangan Muhammad Rasulullah Saw. Makanan itu bertasbih kami mendengarnya. Demikian Allah jadikan keindahan pada Sang Nabi saw dan apa – apa yang disekitar Sang Nabi saw. Dan yang mencintai Sang Nabi saw adalah kesempurnaan iman.

Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa ketika di hari kiamat kelak, disaat itulah. Bahwa disaat itu, disaat orang dalam kesulitan, setiap orang dituntut pertanggungjawaban atas setiap huruf yang pernah ia ucapkan, saat semua manusia ditanyakan atas setiap nafasnya, saat setiap debu yang diinjaknya bersasi, disaat itu diangkatlah maqam mahmudah (derajat terpuji) untuk Nabiyyuna Muhammad Saw. Semua yang dipadang mahsyar memuji indahnya derajat Sayyidina Muhammad Saw saat itu.


Kita bermunajat kepada Allah Swt, semoga Allah Swt menjadikan hari –hari kita penuh dengan cahaya kerinduan kepada Allah Swt, Wahai Yang Maha Indah, Wahai Yang Maha Membangun kerajaan langit dan bumi dari tiada, Wahai Yang Maha Mengasuh alam semesta, asuhlah sifat – sifat buruk kami dan runtuhkanlah, gantilah dengan sifat- sifat yang luhur, perbuatan kami yang buruk gantikanlah dengan cahaya keindahan-Mu, dan hari – hari kami yang penuh kesulitan gantikan dengan penuh kebahagiaan. Wahai Yang Maha Memiliki segala keadaan, Wahai Yang Maha Mencurahkan kebahagiaan dari zaman ke zaman, Wahai Yang Maha Memberikan kenikmatan pada setiap kehidupan, Wahai Yang Memiliki setiap nafas hamba- hambaNya, Wahai Yang Maha Melihat semua sanubari hamba-Mu kami berkumpul di malam ini dan Kau Maha Melihat setiap niat kami, segala kesulitan kami, segala permasalahan kami, segala dosa dan kesalahan kami, kami mengadukan kepada pintu maaf-Mu Yang Maha Luas, kami mengadu kepada pintu kedermawanan-Mu Yang Maha Luhur, kami mengadu kepada pintu keindahan-Mu Yang Maha Indah, Wahai Allah Yang Maha Melimpahkan Kebahagiaan di samudera kemakmuran yang tiada pernah habis – habisnya, serulah Nama-Nya, panggillah Nama Allah Jalla Wa Alla, serulah Nama Allah, getarkan bibirmu untuk menyebut Nama-Nya Yang Maha Luhur, semoga bibir ini bisa terus bergerak menyebut Nama-Nya dalam panggilan kerinduan. Wahai Rabbiy terangi jiwa kami dengan cahaya-Mu, terangi setiap nafas kami dengan cahaya-Mu, kami memahami alam semesta ini Kau-lah pemiliknya, kami mengetahui bumi ini Kau-lah pemiliknya, kami mengetahui Kau-lah pemiliknya maka benahilah hamba-Mu ini dari segala kehinaan, benahilah hamba-Mu ini dari segala kerusakan, benahilah hamba-Mu ini dari segala kesulitan dan hambatan.

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Tidak lupa kita doakan tamu – tamu kita yang hadir. Ayahanda kita Habib Musthofa Al Aththas dan Habib Musthofa semoga dilimpahi Rahmat dan Keberkahan dan para habaib lainnya hadir bersama kita. KH. Djamaludin dari pengadegan, KH. Abdul Khair dari pengadegan dan Bpk. H. Yusuf dan H. Ashraf Ali dan para tamu – tamu kita semoga dilimpahi keberkahan dhahiran wa bathinan. Dan kita semua yang hadir, Rabbiy Rabbiy jadikan semua wajah kami kelak memandang indahnya Dzat-Mu Rabbiy. Demikian hari – hari kami selalu dalam kerinduan dan jadikan hari – hari kami selalu indah dan selalu rindu akan keindahan-Mu. Ya Rahman Ya Rahim. Kita teruskan dengan doa bersama, mendoakan muslimin – muslimat dengan doa kita Ya Arhamar Rahimin Farij A’lal Muslimin, sebagaimana riwayat Shahih Muslim Rasul saw “tiadalah seseorang mendoakan saudara muslimnya terkecuali malaikat berkata “amin walaka mitsluh”, kalau kita mendoakan satu kebaikan pada saudara muslim lainnya maka malaikat berkata “amin dan untukmu kebaikan itu”. Kalau kita minta pertolongan untuk seluruh muslimin, ada berapa jumlah muslimin di muka bumi yang sedang kesulitan, yang sedang sedih, yang sedang dalam masalah, semua terkena doa kita. Dan malaikat meng-amin-kan, semua itu juga muslimin – muslimat kita doakan pahalanya kembali kepada kita.

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Habib Munzir Almusawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar