03 Desember, 2009

TAUSIYAH: Rasulullah SAW Tidak Pernah Mencela Makanan

Kenikmatan Allah Ta’ala tiada terkira. Ragam makanan dan minuman sangat bervariasi. Kewajiban seorang muslim, menghargai nikmat-nikmat tersebut dan mensyukurinya. Kendatipun makanan yang tersedian sepele, celaan tidak layak muncul dari bibir seorang muslim.

Demikian juga, ketika makanan atau minuman tidak menggugah selera, atau mengundang ketidaksukaan, karena cita rasanya yang kurang tajam, bentuknya yang tidak menarik, atau bahan-bahannya yang dirasa tidak bergizi, cacian tetap saja tidak cocok untuk dikeluarkan.

Keteladanan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam dalam masalah ini, beliau tidak pernah mengeluarkan komentar miring sekalipun terhadap masakan atau makanan yang boleh dimakan. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

“Rasullullah tidak pernah mencela makanan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Berbeda dengan makanan haram, beliau melancarkan celaan padanya. Bahkan melarang mengkonsumsinya.

Apabila makanan yang dihidangkan beliau sukai, maka beliau menyantapnya. Sedangkan sikap beliau saat menghadapi jamuan yang tidak menarik hati, maka beliau tidak menjamahnya, tanpa mengeluarkan komentar miring apapun terhadapnya.

“Kalau Beliau menyukainya, maka akan beliau makan. Dan jika tidak menyukainya, beliau menyukainya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sikap di atas merupakan keagungan dan keluhuran akhlak Rasullullah. Beliau menghormati perasaan orang yang telah memasak atau membuatnya. Rasullullah tidak suka mencela hasil kerja orang yang membuatnya sehingga dapat menyakiti hatinya. Sisi lain, tidak menutup kemungkinan, ada orang lain yang menyukai makanan tersebut. Hadits di atas juga, mengajarkan sikap ksatria dalam menghadapi makanan yang tidak disukai, yaitu dengan cara tidak menyentuh dan meninggalkannya.

Selain itu, bentuk penghargaan lain terhadap makanan, walaupun tidak selalu dilakukan. Rasullullah memuji makanan-makanan. Terdapat suatu riwayat; Beliau bertanya kepada keluarganya atentang lauk yang tersedia. Keluarga Beliau menjawab:

“Kami tidak mempunyai apa-apa kecuali cuka,”

Maka Beliau meminta untuk disediakan dan mulai menyantapnya. Lantas berkata:

“Sebaik-baiknya lauk dalah cuka. Sebaik-baiknya lauk adalah cuka”. (HR. Muslim)

Pujian sebagaimana hadits diatas bias bermakna pujian kepada objek makanan, dan juga bias ditujukan untuk menghibur keluarga, bukan berarti pengutamaan cuka di atas segala makanan.

Begitulah sekelumit kisah Rasullullah berkaitan dengan makanan, yang menjadi kebutuhan penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Beliau tidak mencela dan selalu bersikap qanaa’ah (menerima) dengan apa yang tersedia.

Semoga Allah Ta’ala memberiukan taufik kepada kita untuk meneladani Beliau secara lahir dan Batin.


Sumber:

Syarh Riyaadhush Shalihin

Riset Science : Hati Menemukan Kedamaian dengan Mengingat Allah

Menurut penelitian oleh David B Larson dan timnya dari the American National Health Research Center [Pusat Penelitian Kesehatan Nasional Amerika], pembandingan antara orang Amerika yang taat dan yang tidak taat beragama telah menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan. Sebagai contoh, dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak memiliki keyakinan agama, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 60% lebih sedikit, tingkat bunuh diri 100% lebih rendah, menderita tekanan darah tinggi dengan tingkat yang jauh lebih rendah, dan angka perbandingan ini adalah 7:1 di antara para perokok. 1
Ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain.

Dalam sebuah pengkajian yang diterbitkan dalam International Journal of Psychiatry in Medicine, sebuah sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, dilaporkan bahwa orang yang mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama.

Para pakar psikologi yang sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai "dampak kejiwaan". Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr. Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walaupun bukan seorang yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagaimana keimanan kepada Allah. 2

Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga manusia ini? Kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah dikendalikan untuk percaya kepada Allah. 3

Kenyataan ini, yang oleh dunia kedokteran pelan-pelan telah mulai diterima, adalah sebuah rahasia yang dinyatakan dalam Al Qur'an dengan kalimat ini "...Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra’d, 13:28). Alasan mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap kepada-Nya, lebih sehat secara ruhani dan jasmani adalah karena mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filsafat dan sistem yang tidak selaras dengan penciptaan manusia selalu mengarah pada penderitaan dan ketidakbahagiaan.

Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang kebenaran ini. Seperti kata Patrick Glynn: "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan kesehatan jiwa dan kebahagiaan." 4

1. Patrick Glynn, God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World (California: Prima Publishing: 1997), 80-81.
2. Herbert Benson, and Mark Stark, Timeless Healing (New York: Simon & Schuster: 1996), 203.
3. Ibid., 193.
4. Glynn, God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World, 60-61.

Dalil Nagli : Jamuan Makanan dalam Acara Tahlilan

Dalam setiap acara tahlilan, tuan rumah memberikan makanan kepada orang-orang yang mengikuti tahlilan. Selain sebagai sedekah yang pahalanya diberikan kepada orang yang telah meninggal dunia, motivasi tuan rumah adalah sebagai penghormatan kepada para tamu yang turut mendoakan keluarga yang meninggal dunia.

Dilihat dari sisi sedekah, bahwa dalam bentuk apapun sedekah merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Memberikan makanan kepada orang lain dalah perbuatan yang sangat terpuji. Sabda Nabi Muhammad SAW:

عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبَسَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الإسْلَامُ قَالَ طِيْبُ الْكَلَامِ وَإطْعَامُ الطَّعَامِ. رواه أحمد

Dari Amr bin Abasah, ia berkata, saya mendatangi Rasulullah SAW kemudian saya bertanya, “Wahai Rasul, apakah Islam itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Bertutur kata yang baik dan menyuguhkan makanan.” (HR Ahmad)

Kaitannya dengan sedekah untuk mayit, pada masa Rasulullah SAW, jangankan makanan, kebun pun (harta yang sangat berharga) disedekahkan dan pahalanya diberikan kepada si mayit. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan:

عَنْ بْنِ عَبَّاسٍ أنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ إنَّ أمِّي تُوُفِّيَتْ أَفَيَنْفَعُهَا إنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإنَّ لِيْ مَخْزَفًا فَُأشْهِدُكَ أَنِّي قَدْ تَصَدَّقْتُ بَهَ عَنْهَا. رواه الترمذي

Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, apakah ada matifaatnya jika akan bersedekah untuknya?" Rasulullah menjawab, "Ya”. Laki-laki itu berkata, “Aku memiliki sebidang kebun, maka aku mempersaksikan kepadamu bahwa aku akan menyedekahkan kebun tersebut atas nama ibuku.” (HR Tirimidzi)

Ibnu Qayyim al-Jawziyah dengan tegas mengatakan bahwa sebaik-baik amal yang dihadiahkan kepada mayit adalah memerdekakan budak, sedekah, istigfar, doa dan haji. Adapun pahala membaca Al-Qur'an secara sukarela dan pahalanya diberikan kepada mayit, juga akan sampai kepada mayit tersebut Sebagaimana pahala puasa dan haji. (Ibnul Qayyim, ar-Ruh, hal 142).

Jika kemudian perbuatan tersebut dikaitkan dengan usaha untuk memberikan penghormatan kepada para tamu, maka itu merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam Islam. Sabda Rasulullah SAW:

عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَالْيُكْرِمْ جَارَهُ وَ مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أوْ لِيَصْمُتْ. رواه مسلم

Dari Abi Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka hormatilah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, hendaklah ia berkata dengan kebaikan atau (jika tidak bisa), diam.” (HR Muslim).

Seorang tamu yang keperluannya hanya urusan bisnis atau sekedar ngobrol dan main catur harus diterima dan dijamu dengan baik, apalagi tamu yang datang untuk mendoakan keluarga kita di akhirat, sudah seharusnya lebih dihormati dan diperhatikan.

Hanya saja, kemampuan ekonomi tetap harus tetap menjadi pertimbangan utama. Tidak boleh memaksakan diri untuk memberikan jamuan dalam acara tahlilan, apalagi sampai berhutang ke sana ke mari atau sampai mengambil harta anak yatim dan ahli waris yang lain. Hal tersebut jelas ridak dibenarkan. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya perjamuan itu diadakan ala kadarnya. Dalam masyarakat kita biasanya kalau tuan rumah tidak mampu, maka para tetangga disekitarnya dengan suka rela membantu.

Lain halnya jika memiliki kemampuan ekonomi yang sangat memungkinkan. Selama tidak israf (berlebih-lebihan dan menghamburkan harta) atau sekedar menjaga gengsi, suguhan istimewa yang dihidangkan, dapat diperkenankan sebagai suatu bentuk penghormatan serta kecintaan kepada keluarga yang telah meninggal dunia.

Dan yang tak kalah pentingnya masyarakat yang melakukan tahlilan hendaknya menata niat di dalam hati bahwa apa yang dilakukan itu semata-mata karena Allah SWT.

KH Muhyiddin Abdusshomad
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember

Dalil Nagli: Dianjurkan bersalaman sesudah Sholat Berjamaah

Sudah berlaku di masyarakat kita, setelah selesai sholat berjama’ah, satu sama lain saling bersalaman. Apakah itu ada dasar hukumnya, lantas apa faedahnya?Bersalaman antar sesama muslim memang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal itu dimaksudkan agar persaudaraan semakin kuat, persatuan semakin kokoh. Salah satu bentuknya adalah anjuran untuk bersalaman ketika bertemu. Bahkan jika ada saudara muslim yang datang dari bepergian jauh, misalnya habis melaksanakan ibadah haji, maka disunnahkan juga saling berangkulan (mu’anaqah).

Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib, Rasulullah SAW bersabda bahwa dua orang yang bertemu dan bersalaman akan diampuni dosa mereka sebelum berpisah. (HR Ibnu Majah)

Berdasarkan hadits inilah ulama Syafi’iyyah mengatakan bahwa bersalaman setelah sholat hukumnya sunnah. Kalaupun perbuatan itu dikatakan bid’ah (hal baru) karena tidak ada penjelasan mengenai keutamaan bersalaman usai sholat, maka bid’ah yang dimaksud di sini adalah bid’ah mubahah, yang diperbolehkan. (Soal bid’ah, lihat penjelasannya dalam fasal tentang bid’ah).

Imam Nawawi menyatakan, bersalaman sangat baik dilakukan. Sempat ditanyakan, bagaimana dengan bersalaman yang dilakukan usai shalat?

Menurut Imam Nawawi, salaman usai shalat adalah bid’ah mubahah dengan rincian hukum sebagai berikut: Jika dua orang yang bersalaman sudah bertemu sebelum shalat maka hukum bersalamannya mubah saja, dianjurkan saja, namun jika keduanya berlum bertemu sebelum shalat berjamaah hukum bersalamannya menjadi sunnah, sangat dianjurkan. (Dalam Fatâwî al-Imâm an-Nawâwî)

Bahkan sebagian ulama mengatakan, orang yang sholat itu sama saja dengan orang yang ghaib alias tidak ada di tempat karena bepergian atau lainnya. Setelah sholat, seakan-akan dia baru datang dan bertemu dengan saudaranya. Maka ketika itu dianjurkan untuk berjabat tangan. Keterangan ini diperoleh dari kita Bughyatul Muytarsyidîn.

Jadi bisa disimpulkan, hukum bersalaman usai shalat adalah mubah atau boleh, bahkan menjadi sunnah jika sebelum shalat kedua orang yang bersalaman belum bertemu.


KH. Muhyiddin Abdusshomad

Kajian Islam & Kedokteran : Rasulullah SAW melarang Tertawa Berbahak-bahak

Tertawa dengan suara keras adalah hal yg dimurkai Allah swt, Rasul saw adalah yg paling banyak tertawa, namun tertawa beliau saw adalah tanpa suara, yaitu merupakan senyum lebar yg sangat cerah namun tidak bersuara, apalagi terbahak bahak,

sebagaimana riwayat Anas ra, bahwa seseorang berbicara membalik penafsiran, dan berucap dengan ucapan ucapan konyol, menyebabkan tertawa keras, maka ia akan
tersungkur di neraka jahannam selama 70 tahun,

dan berkata Imam Nawawi bahwa banyak tertawa adalah penyebab gelap dan kerasnya hati (Faidhulqadir Juz 4 hal.259).

Rasul saw membenci tertawa terbahak bahak, sebagaimana hadits Rasul saw bahwa barangsiapa yg terbahak2 dalam shalatnya maka ia mengulang wudhunya dan shalatnya, maka menurut madzhab Hanafi tertawa Terbahak bahak membatalkan wudhu. (Faidhulqadir Juz 4 hal.259)

Berkata pula Ali bin Husein ra , Barangsiapa yg tertawa terbahak bahak, maka runtuhlah sebagian dari ilmunya (Kitab Sunan Addarimiy no.583). dan masih banyak lagi riwayat mengenai hal ini,


Dalam Ilmu Kedokteran : Waspadai Cidera Pada Rahang karena Tertawa Terbahak-Bahak

Rahang adalah struktur tulang yang berada di sekitar mulut dan gigi, di mana tulang tersebut akan bergerak naik dan turun di saat melakukan gerakan mengunyah.
Bagian teratas dari rahang disebut rahang atas dan bagian terbawah disebut rahang bawah..hanya rahang bagian bawah saja yang dapat berpindah atau bergeser. Kedua bagian rahang tersebut saling dihubungkan dengan engsel di dalam tengkorak . Engsel ini terletak di depan telinga (Engsel Temporomandibular), dan merupakan sambungan otot yang kuat dari rahang tengkorak .

Keretakan atau bergesernya rahang merupakan cedera yang biasa terjadi. Bergesernya rahang dapat diartikan bahwa rahang bawah telah bergeser dari posisi awalnya ( posisi normal ) dan bisa terjadi hanya pada salah satu engsel saja atau dialami oleh kedua engsel tersebut (kiri dan kanan). Sedangkan patah atau retak pada rahang dapat diartikan bahwa terdapat keretakan atau patah pada tulang rahang .
Keretakan atau bergesernya rahang biasanya terjadi bila ada cedera pada wajah, seperti akibat benturan keras pada wajah akibat kecelakaan motor, cedera pada saat berolahraga, jatuh dari tempat yang tinggi, bahkan hal - hal yang tanpa sadar sering kita lakukan seperti tertawa terbahak-bahak atau menguap yang terlalu lebar...

Gejala - gejala bila mengalami keretakan atau bergesernya rahang antara lain :
1.Terasa nyeri pada rahang disaat mengunyah atau mengigit
2.Rahang terasa kaku
3.Kesulitan membuka mulut dengan lebar
4.Bengkak atau terjadi perubahan yang tidak normal pada pipi atau rahang
5.Mati rasa terutama dibagian bawah bibir
6.Wajah membengkak
7.Wajah menjadi memar
8.Kerusakan atau gangguan pada gigi

Bila mengalami gejala seperti tersebut di atas sebelum ditangani oleh dokter ahli maka pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh diri sendiri adalah dengan menyanggah bagian rahang dengan kedua tangan ( seperti menopang ) dan segeralah periksa ke dokter, karena bila terlambat akan berakibat fatal seperti tiba - tiba mulut tidak bisa dikatupkan lagi..atau dibuka kembali, nah kalau sudah begini mau tidak mau harus segera dilakukan operasi.

Keretakan atau bergesernya rahang biasanya dapat disembuhkan atau dipulihkan kembali dengan pengobatan medis, walaupun kemungkinan cedera lagi dapat terjadi atau terulang kembali setelah masa pemulihan. Biasanya cedera terjadi kembali dikarenakan ada beberapa komplikasi seperti :

1.Jalannya udara tersumbat / tidak lancar
2.Pendarahan
3.Pernafasan terganggu karena ada darah atau makanan yang masuk kedalam paru - paru
4.Infeksi pada rahang atau wajah
5.Rahang bergeser kembali ( kambuh )
6.Nyeri pada Ensel rahang
7.Kesulitan dalam berbicara ( sementara )
8.Kesulitan dalam mengunyah makanan ( sementara )
9.Masalah pada gigi

Riset Science : Keajaiban Orang Buta Mempunyai Indera Keenam

Den Haag - Sering kita mengetahui, bahwa banyak dari orang di sekitar kita yang mengalami kebutaan pada matanya, akan tetapi mempunyai kemandirian dalam melakukan segala sesuatu layaknya orang normal. Benarkah mereka mempunyai apa yang disebut indera keenam?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Tilburg, Belanda, mengungkapkan bahwa memang bisa saja seseorang yang mengalami kebutaan total dapat berjalan dan melakukan sesuatu tanpa bantuan apapun. Sebab, meski mata mereka tidak normal, otak dan naluri mereka bekerja jauh lebih besar dari orang kebanyakan.

Oleh para ilmuwan tersebut ini yang disebut dengan "blindsight", sebuah kemampuan yang luar biasa dari beberapa orang buta untuk dapat "melihat", karena sebenarnya ada kemampuan untuk menerima gambar ke dalam otak mereka. Selain itu, dalam insting mereka dalam memahami keadaan sekitar juga menjadi penunjang bagaimana mereka bisa melihat.

ini menjadi bukti lain yang pasti, bahwa manusia secara tersembunyi mempuyai "intuisi" yang dapat mendeteksi aspek dunia di sekitar kita dengan cara yang tidak bisa diterima oleh logika. Inilah yang disebut dengan indera keenam.

Yang jelas, otak mempunyai peranan penting. Dengan otak, semua pesan yang masuk, baik berupa gambar, maupun suara akan bekerja. Meskipun, salah satu alat indera kita tidak bekerja maksimal.

Itulah kenapa orang buta bisa menjalani aktivitas secara normal, karena otak mereka masih bisa bekerja. Dan mungkin, kemampuan indera keenam mereka yang terbuka.

Riset Medis : Alkohol Mengubah Otak

RISET Armin Biller di Rumah Sakit Universitas Heidelberg, Jerman, mengungkap bagaimana alkohol bisa mengubah otak. Biller meminta 8 pria dan 7 perempuan meminum alkohol melalui sedotan saat berbaring di dalam alat pemindai MRI untuk mengetahui perubahan pada otak mereka.

Hanya enam menit setelah menenggak alkohol setara dengan tiga botol bir yang menyebabkan tingkat alkohol dalam darah menjadi 0,05-0,06%, perubahan sudah terjadi dalam sel-sel otak. Salah satunya, otak mulai memakai gula yang terkandung dalam alkohol bukan glukosa, yang merupakan makanan normal otak.

"Otak memakai produk turunan alkohol ketimbang glukosa untuk memenuhi permintaan energi," ungkap Biller.

Adapun konsentrasi zat seperti kreatin yang melindungi sel-sel otak, menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol. Penurunan juga terjadi pada choline, komponen membran sel. "Itu mungkin mengindikasikan bahwa alkohol memicu perubahan-perubahan pada komposisi membran sel," terang Biller. (*/Livescience/X-5)

Dalil Nagli: Hadiah Fatihah

Di antara tradisi umat Islam adalah membaca surat al-Fatihah dan menghadiahkan pahalanya untuk Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Para ulama mengatakan bahwa hukum perbuatan ini adalah boleh.

Ibnu 'Aqil, salah seorang tokoh besar madzhab Hanbali mengatakan: "Disunnahkan menghadiahkan bacaan Al-Qur'an kepada Nabi SAW.

Ibnu 'Abidin berkata: "Ketika para ulama kita mengatakan boleh bagi seseorang untuk menghadiahkan pahala amalnya untuk orang lain, maka termasuk di dalamnya hadiah kepada Rasulullah SAW. Karena beliau lebih berhak mendapatkan dari pada yang lain. Beliaulah yang telah menyelamatkan kita dari kesesatan. Berarti hadiah tersebut termasuk salah satu bentuk terima kasih kita kepadarlnya dan membalas budi baiknya.”

“Bukankah seorang yang kamil (tinggi derajatnya) memungkinkan untuk bertambah ketinggian derajat dan kesempurnaannya. Dalil sebagian orang yang melarang bahwa perbuatan ini adalah tahshilul hashil (percuma) karena semua semua amal umatnya otorrntis masuk dalam timbahan amal Rasulullah, jawabannya adalah bahwa ini bukanlah masalah. Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitakan dalam Al-Qur'an bahwa Ia bershalawat terhadap Nabi SAW kemudian Allah memerintahkan kita untuk bershalawat kepada Nabi dengan mengatakan:

اَللّهُمَّ صَلِّي عَلَى مُحَمَّدٍ

Ya Allah berikanlah rahmat kemuliaan buat Muhammd. Wallahu A’lam.” (lihat dalam Raddul Muhtar 'Alad-Durral Mukhtar, jilid II, hlm. 244)

Ibnu Hajar al Haytami juga menuturkan kebolehan menghadiahkan bacaan Al-Qur'an untuk Nabi dalam Al-Fatawa al-Fiqhiyyah.

Al Muhaddits Syekh Abdullah al-Ghumari dalam kitabnya Ar-Raddul Muhkam al-Matin, hhm. 270, mengatakan: "Menurut saya boleh saja seseorang menghadiahkan bacaan Al-Qu'an atau yang lain kepada baginda Nabi SAW, meskipun beliau selalu mendapatkan pahala semua kebaikan yang dilakukan oleh umatnya, karena memang tidak ada yang melarang hal tersebut. Bahwa para sahabat tidak melakukannya, hal ini tidak menunjukkan bahwa itu dilarang.

Jika hadiah bacaan Al-Qur'an termasuk al-Fatihah diperbolehkan untuk Nabi, apalagi untuk para wali dan orang-orang saleh karena mereka jelas membutuhkan tambahnya ketinggian derajat, kemuliaan dan kesempumaan dan tidak ada dalil yang melarang menghadiahkan bacaan Al-Qur'an untuk para wali dan orang­-orang shaleh tersebut.

KH A Nuril Huda
Ketua PP Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)

TAUSIYAH: Keistimewaan Lafadz ALLAH

oleh: Abdul Rofiq.
Lafadz Allah dalam bahasa Arab terdiri atas empat huruf, yaitu alif, dua lam, dan ha. Keempat huruf ini apabila digabung akan membentuk lafadz Allah. Tentunya kita sering menemui lafadz Allah dalam berbagai bentuknya, di setiap lembar Alquran.

Lafadz Allah kita baca saat shalat, selain dari mendengar. Lafadz yang akrab di kalangan Muslimin maupun umat lain ini, ternyata bukan sebuah nama biasa.

Selain sebagai sayyidu asma al-husna (yang memiliki asmaul husna), ada sebuah keistimewaan tersendiri bila dilihat dari kacamata ilmu alat; nahwu dan sharaf. Keistimewaannya adalah lafadz yang terdiri atas empat huruf Arab itu mampu berdiri sendiri dan masih mempunyai arti yang sama, meski huruf sebelumnya dibuang satu persatu.

Lafadz Allahu (dalam bahasa Arab) kita buang huruf alifnya, maka akan menjadi Lillahi (milik Allah). Lafadz Lillahi kita buang huruf lam-nya, maka akan berbunyi Lahu (milik-Nya). Kalau dari lafadz Lahu kita buang lagi huruf lam-nya, sehingga hanya tersisa satu huruf saja yaitu Hu (bagi-Nya), sebuah damir (kata ganti) yang maksudnya kembali kepada lafadz Allah.

Ketiga bentuk lafadz ini banyak terdapat dalam Alquran. Seperti ayat Alquran yang menggunakan lafadz Lillahi. ''Segala puji hanya milik Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan yang menjadikan kegelapan dan cahaya.'' (QS Al-An'am: 1).

Ayat yang menggunakan lafadz Lahu: ''Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia yang menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui segala sesuatu.'' (QS Al-An'am: 101). Sedangkan ayat yang menggunakan lafadz Hu di antaranya: ''Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya, yang demikian itu lebih baik untukmu kalau kamu mengetahui.'' (QS Al-Ankabut: 16).

Dalam ayat Kursi, ketiga bentuk lafadz ini terkumpul dalam satu ayat. Itulah salah satu keistimewaan lafadz Allah ditinjau dari segi ilmu sharaf. Ini menandakan, lafadz Allah bukan hanya sekadar laqob atau gelar belaka bagi sang Maha Kuasa, sebagaimana yang dikemukakan kaum pluralis, Nama yang sangat Agung itu tentunya melekat kepada dzat Yang Maha Agung pula sebagaimana firman-Nya: ''Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.'' (QS Thaha: 14).

Dia-lah Allah dzat Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. Sedangkan laqob atau nama lain-Nya adalah asma al husna. ''Katakanlah, Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-Asma al-Husna (nama-nama yang terbaik) dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan jangan pula merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.'' (QS Al-Isra': 110). Wallahu a'lam bi ash shawab.

Dalil Nagli : Bahtsul Masail tentang Hukum Merokok

Sejak awal abad XI Hijriyah atau sekitar empat ratus tahun yang lalu, rokok dikenal dan membudaya di berbagai belahan dunia Islam. Sejak itulah sampai sekarang hukum rokok gencar dibahas oleh para ulama di berbagai negeri, baik secara kolektif maupun pribadi. Perbedaan pendapat di antara mereka mengenai hukum rokok tidak dapat dihindari dan berakhir kontroversi. Itulah keragaman pendapat yang merupakan fatwa-fatwa yang selama ini telah banyak terbukukan. Sebagian di antara mereka menfatwakan mubah alias boleh, sebagian berfatwa makruh, sedangkan sebagian lainnya lebih cenderung menfatwakan haram.

Kali ini dan di negeri ini yang masih dilanda krisis ekonomi, pembicaraan hukum rokok mencuat dan menghangat kembali. Pendapat yang bermunculan selama ini tidak jauh berbeda dengan apa yang telah terjadi, yakni tetap menjadi kontroversi.

Kontroversi Hukum Merokok

Seandainya muncul fatwa, bahwa korupsi itu hukumnya haram berat karena termasuk tindak sariqah (pencurian), maka semua orang akan sependapat termasuk koruptor itu sendiri. Akan tetapi persoalannya akan lain ketika merokok itu dihukumi haram. Akan muncul pro dari pihak tertentu dan muncul pula kontra serta penolakan dari pihak-pihak yang tidak sepaham. Dalam tinjauan fiqh terdapat beberapa kemungkinan pendapat dengan berbagai argumen yang bertolak belakang.

Pada dasarnya terdapat nash bersifat umum yang menjadi patokan hukum, yakni larangan melakukan segala sesuatu yang dapat membawa kerusakan, kemudaratan atau kemafsadatan sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai berikut:

Al-Qur'an :

وَلاَ تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ. البقرة: 195

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Al-Baqarah: 195)

As-Sunnah :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ. رواه ابن ماجه, الرقم: 2331

Dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata ; Rasulullah SAW. bersabda: Tidak boleh berbuat kemudaratan (pada diri sendiri), dan tidak boleh berbuat kemudaratan (pada diri orang lain). (HR. Ibnu Majah, No.2331)

Bertolak dari dua nash di atas, ulama' sepakat mengenai segala sesuatu yang membawa mudarat adalah haram. Akan tetapi yang menjadi persoalan adalah apakah merokok itu membawa mudarat ataukah tidak, dan terdapat pula manfaat ataukah tidak. Dalam hal ini tercetus persepsi yang berbeda dalam meneliti dan mencermati substansi rokok dari aspek kemaslahatan dan kemafsadatan. Perbedaan persepsi ini merupakan babak baru munculnya beberapa pendapat mengenai hukum merokok dengan berbagai argumennya.

Seandainya semua sepakat, bahwa merokok tidak membawa mudarat atau membawa mudarat tetapi relatif kecil, maka semua akan sepakat dengan hukum mubah atau makruh. Demikian pula seandainya semuanya sepakat, bahwa merokok membawa mudarat besar, maka akan sepakat pula dengan hukum haram.

Beberapa pendapat itu serta argumennya dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam hukum.

Pertama ; hukum merokok adalah mubah atau boleh karena rokok dipandang tidak membawa mudarat. Secara tegas dapat dinyatakan, bahwa hakikat rokok bukanlah benda yang memabukkan.

Kedua ; hukum merokok adalah makruh karena rokok membawa mudarat relatif kecil yang tidak signifikan untuk dijadikan dasar hukum haram.

Ketiga; hukum merokok adalah haram karena rokok secara mutlak dipandang membawa banyak mudarat. Berdasarkan informasi mengenai hasil penelitian medis, bahwa rokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dalam, seperti kanker, paru-paru, jantung dan lainnya setelah sekian lama membiasakannya.

Tiga pendapat di atas dapat berlaku secara general, dalam arti mubah, makruh dan haram itu bagi siapa pun orangnya. Namun bisa jadi tiga macam hukum tersebut berlaku secara personal, dengan pengertian setiap person akan terkena hukum yang berbeda sesuai dengan apa yang diakibatkannya, baik terkait kondisi personnya atau kwantitas yang dikonsumsinya. Tiga tingkatan hukum merokok tersebut, baik bersifat general maupun personal terangkum dalam paparan panjang 'Abdur Rahman ibn Muhammad ibn Husain ibn 'Umar Ba'alawiy di dalam Bughyatul Mustarsyidin (hal.260) yang sepotong teksnya sebagai berikut:

لم يرد في التنباك حديث عنه ولا أثر عن أحد من السلف، ....... والذي يظهر أنه إن عرض له ما يحرمه بالنسبة لمن يضره في عقله أو بدنه فحرام، كما يحرم العسل على المحرور والطين لمن يضره، وقد يعرض له ما يبيحه بل يصيره مسنوناً، كما إذا استعمل للتداوي بقول ثقة أو تجربة نفسه بأنه دواء للعلة التي شرب لها، كالتداوي بالنجاسة غير صرف الخمر، وحيث خلا عن تلك العوارض فهو مكروه، إذ الخلاف القوي في الحرمة يفيد الكراهة

Tidak ada hadits mengenai tembakau dan tidak ada atsar (ucapan dan tindakan) dari seorang pun di antara para shahabat Nabi SAW. … Jelasnya, jika terdapat unsur-unsur yang membawa mudarat bagi seseorang pada akal atau badannya, maka hukumnya adalah haram sebagaimana madu itu haram bagi orang yang sedang sakit demam, dan lumpur itu haram bila membawa mudarat bagi seseorang. Namun kadangkala terdapat unsur-unsur yang mubah tetapi berubah menjadi sunnah sebagaimana bila sesuatu yang mubah itu dimaksudkan untuk pengobatan berdasarkan keterangan terpercaya atau pengalaman dirinya bahwa sesuatu itu dapat menjadi obat untuk penyakit yang diderita sebagaimana berobat dengan benda najis selain khamr. Sekiranya terbebas dari unsur-unsur haram dan mubah, maka hukumnya makruh karena bila terdapat unsur-unsur yang bertolak belakang dengan unsur-unsur haram itu dapat difahami makruh hukumnya.

Senada dengan sepotong paparan di atas, apa yang telah diuraikan oleh Mahmud Syaltut di dalam Al-Fatawa (hal.383-384) dengan sepenggal teks sebagai berikut:

إن التبغ ..... فحكم بعضهم بحله نظرا إلى أنه ليس مسكرا ولا من شأنه أن يسكر ونظرا إلى أنه ليس ضارا لكل من يتناوله, والأصل في مثله أن يكون حلالا ولكن تطرأ فيه الحرمة بالنسبة فقط لمن يضره ويتأثر به. .... وحكم بعض أخر بحرمته أوكراهته نظرا إلى ما عرف عنه من أنه يحدث ضعفا فى صحة شاربه يفقده شهوة الطعام ويعرض أجهزته الحيوية أو أكثرها للخلل والإضطراب.

Tentang tembakau … sebagian ulama menghukumi halal karena memandang bahwasanya tembakau tidaklah memabukkan, dan hakikatnya bukanlah benda yang memabukkan, disamping itu juga tidak membawa mudarat bagi setiap orang yang mengkonsumsi. ...Pada dasarnya semisal tembakau adalah halal, tetapi bisa jadi haram bagi orang yang memungkinkan terkena mudarat dan dampak negatifnya. Sedangkan sebagian ulama' lainnya menghukumi haram atau makruh karena memandang tembakau dapat mengurangi kesehatan, nafsu makan, dan menyebabkan organ-organ penting terjadi infeksi serta kurang stabil.

Demikian pula apa yang telah dijelaskan oleh Prof Dr Wahbah Az-Zuhailiy di dalam Al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuh (Cet. III, Jilid 6, hal. 166-167) dengan sepotong teks, sebagai berikut:

القهوة والدخان: سئل صاحب العباب الشافعي عن القهوة، فأجاب: للوسائل حكم المقاصد فإن قصدت للإعانة على قربة كانت قربة أو مباح فمباحة أو مكروه فمكروهة أو حرام فمحرمة وأيده بعض الحنابلة على هذا التفضيل. وقال الشيخ مرعي بن يوسف الحنبلي صاحب غاية المنتهى: ويتجه حل شرب الدخان والقهوة والأولى لكل ذي مروءة تركهما

Masalah kopi dan rokok; penyusun kitab Al-'Ubab dari madzhab Asy-Syafi'i ditanya mengenai kopi, lalu ia menjawab: (Kopi itu sarana) hukum, setiap sarana itu sesuai dengan tujuannnya. Jika sarana itu dimaksudkan untuk ibadah maka menjadi ibadah, untuk yang mubah maka menjadi mubah, untuk yang makruh maka menjadi makruh, atau haram maka menjadi haram. Hal ini dikuatkan oleh sebagian ulama' dari madzhab Hanbaliy terkait penetapan tingkatan hukum ini. Syaikh Mar'i ibn Yusuf dari madzhab Hanbaliy, penyusun kitab Ghayah al-Muntaha mengatakan : Jawaban tersebut mengarah pada rokok dan kopi itu hukumnya mubah, tetapi bagi orang yang santun lebih utama meninggalkan keduanya.

Ulasan 'Illah (reason of law)

Sangat menarik bila tiga tingkatan hukum merokok sebagaimana di atas ditelusuri lebih cermat. Kiranya ada benang ruwet dan rumit yang dapat diurai dalam perbedaan pendapat yang terasa semakin sengit mengenai hukum merokok. Benang ruwet dan rumit itu adalah beberapa pandangan kontradiktif dalam menetapkan 'illah atau alasan hukum yang di antaranya akan diulas dalam beberapa bagian.

Pertama; sebagian besar ulama' terdahulu berpandangan, bahwa merokok itu mubah atau makruh. Mereka pada masa itu lebih bertendensi pada bukti, bahwa merokok tidak membawa mudarat, atau membawa mudarat tetapi relatif kecil. Barangkali dalam gambaran kita sekarang, bahwa kemudaratan merokok dapat pula dinyaakan tidak lebih besar dari kemudaratan durian yang jelas berkadar kolesterol tinggi. Betapa tidak, sepuluh tahun lebih seseorang merokok dalam setiap hari merokok belum tentu menderita penyakit akibat merokok. Sedangkan selama tiga bulan saja seseorang dalam setiap hari makan durian, kemungkinan besar dia akan terjangkit penyakit berat.

Kedua; berbeda dengan pandangan sebagian besar ulama' terdahulu, pandangan sebagian ulama sekarang yang cenderung mengharamkan merokok karena lebih bertendensi pada informasi (bukan bukti) mengenai hasil penelitian medis yang sangat detail dalam menemukan sekecil apa pun kemudaratan yang kemudian terkesan menjadi lebih besar. Apabila karakter penelitian medis semacam ini kurang dicermati, kemudaratan merokok akan cenderung dipahami jauh lebih besar dari apa yang sebenarnya. Selanjutnya, kemudaratan yang sebenarnya kecil dan terkesan jauh lebih besar itu (hanya dalam bayangan) dijadikan dasar untuk menetapkan hukum haram. Padahal, kemudaratan yang relatif kecil itu seharusnya dijadikan dasar untuk menetapkan hukum makruh.

Hal seperti ini kemungkinan dapat terjadi khususnya dalam membahas dan menetapkan hukum merokok. Tidakkah banyak pula makanan dan minuman yang dinyatakan halal, ternyata secara medis dipandang tidak steril untuk dikonsumsi. Mungkinkah setiap makanan dan minuman yang dinyatakan tidak steril itu kemudian dihukumi haram, ataukah harus dicermati seberapa besar kemudaratannya, kemudian ditentukan mubah, makruh ataukah haram hukumnya.

Ketiga; hukum merokok itu bisa jadi bersifat relatif dan seimbang dengan apa yang diakibatkannya mengingat hukum itu berporos pada 'illah yang mendasarinya. Dengan demikian, pada satu sisi dapat dipahami bahwa merokok itu haram bagi orang tertentu yang dimungkinkan dapat terkena mudaratnya. Akan tetapi merokok itu mubah atau makruh bagi orang tertentu yang tidak terkena mudaratnya atau terkena mudaratnya tetapi kadarnya kecil.

Keempat; kalaulah merokok itu membawa mudarat relatif kecil dengan hukum makruh, kemudian di balik kemudaratan itu terdapat kemaslahatan yang lebih besar, maka hukum makruh itu dapat berubah menjadi mubah. Adapun bentuk kemaslahatan itu seperti membangkitkan semangat berpikir dan bekerja sebagaimana biasa dirasakan oleh para perokok. Hal ini selama tidak berlebihan yang dapat membawa mudarat cukup besar. Apa pun yang dikonsumsi secara berlebihan dan jika membawa mudarat cukup besar, maka haram hukumnya. Berbeda dengan benda yang secara jelas memabukkan, hukumnya tetap haram meskipun terdapat manfaat apa pun bentuknya karena kemudaratannya tentu lebih besar dari manfaatnya.


KH Arwani Faishal
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masa’il PBNU

Riset Psikologi: Doa bisa Cegah Depresi

Anjuran untuk selalu berdoa dalam keadaan suka dan duka yang selama ini banyak disarankan para ustadz atau kiai, ternyata mampu mencegah seseorang dari depresi atau tekanan kejiwaan.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Medan Area (UMA), Irna Minauli, MPsi di Medan, Ahad (30/8), mengatakan, ketika berdoa dalam tubuh manusia ada syaraf tertentu, diantara syaraf itu terdapat penghubung antar syaraf yang disebut neurotransmitter.

Ternyata berdoa dapat menyeimbangkan neurotransmitter sehingga dapat mencegah depresi dan gangguan jiwa lainnya.

Irna mengungkapkan, secara psikologis, saat depresi seseorang biasanya merasa hilang harapan, tidak dihargai, maka, saat berdoa seseorang merelakan segala "cobaan" itu kepada Tuhan. Kemudian, saat itu pula orang yang berdoa telah melepas emosi negatif, sehingga seseorang merasa lebih tenang.

Terlebih, seseorang memiliki pemahaman yang baik, bahwa di balik segala cobaan terdapat hikmah, sehingga pada tahap pemahaman itu seseorang bisa berfikir lebih bijak. "Maka berdoa perlu spesifik," ujarnya meyakinkan.

Irna mengungkapkan, sebuah penelitian yang dilakukan di rumah sakit pada dua bangsal, pada satu bangsal dilakukan pembacaan doa terhadap pasien di dalamnya dan satu bangsal lagi tidak didoakan. Ternyata, tingkat kesehatan pasien yang dirawat di bangsal yang didoakan lebih tinggi dari pada pasien yang tidak.

Seorang Ustaz, Amru Hasibuan mengatakan, berdoa kepada Tuhan merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan, baik saat senang maupun sedih, sehingga ketika berdoa umat muslim dianjurkan memohon suatu kebaikan untuk dirinya.

Amru menganjurkan, agar berdoa dibarengi keyakinan segala sesuatu yang terjadi diatur sesuai izin Tuhan, sehingga ketika umat muslim berada dalam kondisi apa pun, tetap tegar dan tidak putus asa bila belum dikabulkan. (ant/sam)

TAUSIYAH: Menjaga Kemesraan Ala Rasulullah SAW

Rasulullah sangat mesra memperlakukan istri-istrinya. Beliau biasa memanggil dengan nama panggilan yang indah, bahkan mandi bersama istrinya



Seorang pria, bertanya malu-malu kepada seorang ustad. Si pria yang sudah berumur ini, telah mengarungi masa pernikahannya lebih dari 20 tahun.

Kedua pasangan ini dikenal sebagai pekerja keras (workaholic). Hidupnya adalah kerja, kerja, dan kerja. Hanya saja, ia mengaku ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. “Kemesraan, “ katanya yang ia rasakan telah hilang.

“Saya ingin mengembalikan suasana kemesraan itu seperti semula, tapi bagaimana memulainya ustad?” ujarnya. “Bisakah dalam usia kami yang memasuki 50 tahun ini menikmati kemesraan bersama istri seperti sebelumnya?”

Kemesraan adalah bagian penting untuk menjaga keharmonisan keluarga Muslim. Jangan sampai para keluarga Muslim terganggu hubungannya hanya karena alasan usia. “Ah, sudah tua, kok masih aneh-aneh,” demikian ucapan yang sering diucapkan para pasangan tua.

Kemesraan non-verbal

Bermesraan adalah upaya suami istri untuk menunjukkan saling kasih sayang dalam bentuk verbal maupun non-verbal. Ucapan yang manis, kata-kata yang manja, dan ajakan yang lembut, adalah bentuk kemesraan verbal yang bisa dilakukan suami dan istri. Sedang sentuhan tangan dan gerak tubuh lainnya adalah kemesraan dalam bentuk non-verbal. Kemesraan verbal semata belum cukup tanpa disertai kemesraan non-verbal.

Untuk meyakinkan Anda bahwa di usia 50 tahun pasangan masih bisa mewujudkan hubungan yang mesra, berikut ini kami nukilkan beberapa hadits Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam (Saw) yang menggambarkan kemesraan beliau bersama istri-istrinya. Tak ada salahnya membangun kemesraan antara suami-istri, meski usia telah beranjak tua. Rasulullah Muhammad, bahkan dikenal sebagai pria yang mesra dan sangat memperhatikan istri-istrinya.

Di bawah ini adalah rahasia kemesraan Rasulullah:

1. Tidur dalam satu selimut bersama istri

Dari Atha’ bin Yasar: “Sesungguhnya Rasulullah Saw dan ’Aisyah Radhiyallahu Anha (Ra) biasa mandi bersama dalam satu bejana. Ketika beliau sedang berada dalam satu selimut dengan ’Aisyah, tiba-tiba ’Aisyah bangkit. Beliau kemudian bertanya, ‘Mengapa engkau bangkit?’ Jawabnya, ‘Karena saya haidh, wahai Rasulullah.’ Sabdanya, ‘Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah dan dekatlah kembali kepadaku.’ Aku pun masuk, lalu berselimut bersama beliau.” (Riwayat Sa’id bin Manshur)

2. Memberi wangi-wangian pada auratnya

‘Aisyah berkata, “Sesungguhnya Nabi Saw apabila meminyaki badannya, beliau memulai dari auratnya dan mengolesinya dengan nurah (sejenis bubuk pewangi), dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh tubuhnya.” (Riwayat Ibnu Majah)

3. Mandi bersama istri

Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Aku biasa mandi bersama dengan Nabi Saw dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami ke dalam bejana.” (Riwayat Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah)

4. Disisir istri

Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah, saat itu saya sedang haidh.” (Riwayat Ahmad)

5. Meminta istri meminyaki badannya

Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Saya meminyaki badan Rasulullah pada hari raya Idul Adha setelah beliau melakukan jumrah aqabah.” (Riwayat Ibnu ‘Asakir)

6. Minum bergantian pada tempat yang sama

Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Saya biasa minum dari muk (gelas) yang sama ketika haidh, lalu Nabi Saw mengambil muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum, kemudian saya mengambil muk, lalu saya menghirup isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya.” (Riwayat ‘Abdurrazaq dan Sa’id bin Manshur)

7. Mencium istri

Dari ‘Aisyah, “Bahwa Nabi Saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.” (Riwayat ‘Abdurrazaq)

8. Tiduran di pangkuan istri

Dari Aisyah, ia berkata, “Nabi biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haidh, kemudian beliau membaca Al-Qur’an.” (Riwayat ‘Abdurrazaq)

9. Memanggil dengan kata-kata mesra

Rasulullah biasa memanggil ‘Aisyah dengan beberapa nama panggilan yang disukainya, seperti ‘Aisy dan Humaira (pipi merah delima).

Begitu indahnya kemesraan Rasulullah kepada para istrinya, memberikan gambaran betapa Islam sangat mementingkan komunikasi non-verbal ini, karena bahasa tubuh akan lebih efektif menyatakan cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.

Nah, masih kurang apalagi bentuk kemesraaan yang telah dicontohkan oleh Nabi kita? Dan sudahkah kita bermuhasabah [berkaca] untuk melihat apa yang telah kita lakukan untuk suami-istri kita tercinta guna menjaga kemesraan ini? (ham)

Kisah & Hikmah: Gurauan dan Canda Rasulullah SAW

Rasulullah s.a.w. bergaul dengan semua orang. Baginda s.a.w menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Rasulullah s.a.w. bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Rasulullah s.a.w. tidak berkata kecuali yang benar saja.
Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata, "Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya.
"Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah s.a.w.. "Ia tidak mampu", kata perempuan itu. "Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta"."Ia tidak mampu".Para sahabat yang berada di situ berkata, "Bukankah unta itu juga anak unta?"

Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah s.a.w.:"Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu". "Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah s.a.w. Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, "Kenapa kamu ini?". "Rasulullah s.a.w. memberitahu bahawa dalam matamu putih", kata isterinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putih?" kata suaminya.

Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah s.a.w.: "Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah s.w.t. agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua". Perempuan itu lalu menangis.
Rasulullah s.a.w. menjelaskan, "Tidakkah kamu membaca firman Allah s.w.t. ini:

"Serta kami telah menciptakan isteri-isteri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya".

Para sahabat Rasulullah s.a.w. suka tertawa tapi iman di dalam hati mereka bagai gunung yang teguh. Na'im adalah seorang sahabat yang paling suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata-kata dan melihat gelagatnya, Rasulullah turut tersenyum.

Kisah & Hikmah: Kenapa Sayyidah Fatimah Dicintai Rasulullah SAW

Suatu ketika Sayyidah Fatimah Azzahra putri tercinta Rasulullah SAW, berada di depan rumah beliau, tiba-tiba ada janazah yang hendak di bawa kekuburan lewat di depan sayyidah Fatimah Azzahra. Saat itu Sayyidah Fatimah bersama Sayyidah Asma binti khumaisy yang biasa menemani dan menghibur Sayyidah Fatimah setelah kepergian Rasulullah SAW.


Tiba-tiba saat itu Sayyidah Fatimah menangis tersedu-sedu hingga membuat Sayyidah Asma panik lalu bertanya, “ wahai putri Rasulullah, kenapa engkau menangis melihat janazah itu ? ada apa dengan janazah itu ? ”Sayyidah fatimah menjawab, setiap orang yang mati akan dibungkus dengan kain kafan yang rapat lalu akan di bawa kelokasi pemakaman dengan di panggul oleh orang-orang yang membawanya?” ( Dahulu sebelum adanya keranda mayat jika ada orang meninggal maka di saat di bawa ke kubur janazah di panggul di atas pundak orang-orang yang membawanya). Sayyyidah Asma menjawab, “ Tentu wahai putri Rasulullah ? ” Kemudian Sayyidah Fatimah melanjutkan,” Dan akupun kelak akan di bawa kekubur seperti itu ?” Sayyidah Asma menjawab “ Benar wahai putri Rasulullah”. Lalu Sayyidah Fatimah melanjutkan ” itulah yang menjadikan aku menangis, sungguh aku sangat malu jika nanti aku meninggal , kemudian di bungkus kain kafan dengan rapat lalu di angkat di atas punggung orang-orang yang membawaku kekubur, sementara orang yang mengiring janazahku akan melihatku, sungguh aku sangat malu karena saat itu mereka akan melihat lekuk-lekuk tubuhku”.



Mendengar ungkapan Sayyidah Fatimah ini Sayyidah Asma berkata ” wahai putri Rasulullah, disaat aku ke negeri Habasyah aku melihat janazah yang di bawa kekubur, janazah diletakkan di sebuah tempat yang di sebut keranda, aku pikir itu bisa menutupi pandangan orang dari melihat lekuk tubuh janazah yang dibawa”. Mendengar cerita Sayyidah Asma ini tiba-tiba tangis Sayyidah Fatimah terhenti , dan wajah beliau berubah berseri-seri sambil berkata ”wahai Asma sungguh aku berwasiat, jika aku mati nanti tolong buatkan aku keranda mayat seperti yang engkau ceritakan agar lekuk tubuhku tidak terlihat saat di bawa kekuburan”. Dan benar setelah Sayyidah Fatimah meninggal, maka di buatlah keranda mayat untuknya.


Yang perlu di cermati dari kisah ini adalah sifat mulia Sayyidah Fatimah yang senantiasa merasa malu jika ada yang melihat lekuk tubuhnya, meskipun disaat beliau sudah meninggal. Dan karena rasa malu yang dimiliki oleh Fatimah inilah menjadi rahasia, kenapa Sayyidah Fatimah menjadi wanita yang paling mullia dan dicintai Rasulullah SAW.


Dan Saat ini, di hari ini ! Adakah sifat mulia sayyidah Fatimah menempel pada wanita yang berada di rumah kita ? Atau di rumah kita ada orang yang mengaku mencintai Rasulullah akan tetapi di saat masih hidup pun tidak merasa malu jika lekuk-lekuk tubuhnya di saksikan orang di sana-sini. Atau justru pamer lekuk tubuh telah menjadi kebanggan para wanita yang mengaku kenal Sayyidah Fatimah dan kenal Rasulullah ? Jangan sampai ada yang berkata “ yang penting hati bersih masalah dandanan tidak penting”. Hati Sayyidah Fatimah sungguh jauh dan jauh lebih bersih dari hati wanita - wanita yang kita saksikan saat ini. Justru karena kebersihan hati beliaulah maka Sayyidah Fatimah sangat pemalu dan senatiasa menjaga aurat beliu.


Ya Allah Yang Maha Pengasih, berikan kasih sayangmu kepada kami dan kepada para wanita wanita kami ! Tutuplah aurat mereka ! Berikan kepada mereka rasa malu yang menjadikan mereka senatiasa menjaga aurat dan kehormatan mereka !



Wallahua’lambisshowab

Riset Entomologi: Keajaiban Nyamuk Tidak Menularkan AIDS

Ada tiga teori mekanisme pengisapan darah oleh nyamuk yang biasa dijadikan alasan bahwa nyamuk dapat menularkan penyakit AIDS.
1. Pada teori pertama, seekor nyamuk memulai siklusnya dengan mengisap darah seorang pengidap HIV dan menelan virus tersebut bersama darah si penderita. Setelah kenyang, nyamuk ini kemudian pulang ke sarangnya, tanpa pindah ke korban selanjutnya. Virus yang terhisap ini masuk ke dalam tubuh, dan bertahan dalam tubuh nyamuk tersebut, virus kemudian berkembang biak dan setelah itu pindah ke dalam kalenjar air liur (salivary gland). Nyamuk yang terinfeksi HIV ini kemudian mencari korban selanjutnya untuk dihisap darahnya. Korban selanjutnya ini bisa saja seseorang yang bersih dari HIV, namun saat nyamuk menghisap darah orang ini virus HIV yang ada dalam kalenjar air liur nyamuk tersebut ikut masuk ke dalam tubuh orang tadi. Mekanisme yang pertama ini digunakan oleh sebagian besar parasit dalam nyamuk, seperti malaria, demam berdarah dan sejenisnya.
2. Pada teori kedua, seekor nyamuk memulai siklusnya dengan mengisap darah seorang pengidap HIV, namun belum kenyang mengisap ia sudah terbang karena terganggu. Daripada kembali ke korban yang pertama tadi, nyamuk memilih korban lain yang mungkin bebas dari AIDS. Setelah nyamuk tadi menusukkan mulutnya ke dalam kulit korbannya ini, nyamuk ini akan menularkan virus yang masih ada dalam mulutnya ke korbannya ini. Mekanisme ini termasuk mekanisme yang tidak lazim dalam infeksi parasit melalui nyamuk.
3. Teori ketiga mirip dengan teori kedua, dimana saat nyamuk mengisap darah korbannya yang mengidap HIV tiba-tiba ia diganggu dan kemudian terbang untuk mencari korban kedua. Namun dalam teori yang ketiga ini, tiba-tiba nyamuk tadi dipukul oleh si korban, dan kemudian darah nyamuk yang telah terkontaminasi HIV ini masuk ke dalam luka si korban tadi.
Masing-masing dari mekanisme ini telah diselidiki dan diteliti dengan menggunakan berbagai macam serangga pengisap darah, dan hasilnya secara jelas menunjukkan bahwa nyamuk tidak dapat menularkan AIDS.
Ada beberapa alasan kenapa nyamuk tidak dapat menularkan AIDS, yaitu :
1. Nyamuk mencerna virus yang menyebabkan AIDS
Ketika seekor nyamuk menularkan suatu penyakit dari satu orang ke orang yang lain, maka parasit tadi harus tetap hidup dalam tubuh nyamuk sampai nyamuk tadi selesai mengisap darah orang tersebut. Jika nyamuk mencerna parasit tersebut, maka siklus penularan ini akan terputus dan parasit tidak dapat ditularkan ke korban selanjutnya. Memang ada sejumlah cara yang dilakukan oleh parasit untuk menghindar agar tidak dicerna sebagai makanan. Ada sejumlah parasit yang memang memiliki ketahanan dari enzim pencerna yang ada dalam perut nyamuk, namun kebanyakan parasit-parasit ini menerobos jaringan dalam perut nyamuk agar terhindar dari enzim pencernaan nyamuk yang akan melumatnya sampai habis . Parasit malaria dapat bertahan selama 9-12 hari dalam tubuh nyamuk, yang mana dalam waktu itu parasit ini dapat berkembang menjadi bentuk yang lain. Penelitian terhadap virus HIV secara jelas menunjukkan bahwa virus yang bertanggung jawab terhadap infeksi HIV tersebut dianggap sebagai makanan dan dicerna bersama makanan yang berupa darah. Dalam 1-2 hari virus bersama makanan tadi telah habis dicerna oleh nyamuk, sehingga kemungkinan untuk terjadinya infeksi baru dapat dicegah. Karena virus tidak sempat bereproduksi dan tidak sempat pindah ke kalenjar saliva, maka penularan HIV melalui nyamuk merupakan hal yang tidak mungkin.
2. Nyamuk tidak terlalu banyak menghisap parasit HIV untuk menularkan AIDS melalui kontaminasi.
Parasit-parasit penyebar penyakit yang memiliki kemampuan untuk menularkan parasitnya dari satu individu ke individu lainnya melalui mulut harus memiliki tingkat sirkulasi yang sangat tinggi dalam aliran darah inangnya. Penularan melalui kontaminasi mulut memerlukan parasit yang jumlahnya cukup untuk dapat menyebabkan terjadinya infeksi baru. Jumlah parasit yang dibutuhkan bervariasi dari satu penyakit ke penyakit lainnya. Parasit HIV sendiri memiliki tingkat sirkulasi yang sangat rendah dalam aliran darah, nilainya jauh dibawah parasit-parasit nyamuk lainnya.
Dalam tubuh penderita AIDS sendiri virus HIV ini jarang-jarang yang tingkat sirkulasinya lebih dari 10 ekor per sirkulasi, dan biasanya 70-80% penderita HIV tidak terdeteksi adanya virus HIV dalam aliran darahnya. Para peneliti melakukan perhitungan sebagai berikut : Misal ada seseorang dengan tingkat sirkulasi virus HIV yang mencapai 1000 dalam aliran darahnya, kemudian ada nyamuk yang mengisap darahnya, maka kemungkinan masuknya satu virus HIV ke dalam seseorang bebas AIDS melalui nyamuk adalah 1 : 10 juta. Dengan kata lain seseorang baru terinfeksi satu virus HIV bila telah digigit oleh 10 juta nyamuk.
Dengan menggunakan perhitungan yang sama, maka jika seandainya ada seekor nyamuk yang sedang mengisap tubuh seseorang, kemudian nyamuk tersebut dipukul sehingga darah dalam tubuh nyamuk tadi tersebar, dan ada yang masuk ke dalam luka. Maka kemungkinan masuknya satu virus HIV ke dalam tubuh manusia tadi adalah sangat tidak mungkin. Mungkin dibutuhkan 10 juta nyamuk.
3. Nyamuk bukanlah Jarum Suntik Terbang
Banyak orang beranggapan bahwa nyamuk yang kecil itu sebagai jarum suntik yang terbang. Jika sebuah jarum suntik dapat menularkan HIV dari satu orang ke orang lainnya maka kemungkinan nyamuk pun juga dapat melakukkan hal yang sama. Pada penjelasan di atas telah dibahas bahwa dibutuhkan paling tidak 10 juta nyamuk agar 1 ekor virus HIV dapat masuk dalam tubuh kita. Walaupun ada penderita AIDS yang memiliki tingkat sirkulasi HIV yang sangat tinggi dalam darahnya, maka penyebaran AIDS melalui jarum yang dimiliki nyamuk tetap tidak mungkin. Mengapa ? Karena cara kerja jarum suntik yang dimiliki nyamuk berbeda dengan jarum suntik yang dipakai oleh orang. Jarum suntik biasa hanya memiliki satu jalur, sedangkan pada nyamuk memiliki dua jalur. Banyak orang yang mengetahui bahwa nyamuk mengeluarkan air liur sebelum mereka menghisap darah dari korbannya, namun perlu diketahui bahwa saluran makanan dan saluran air liur tidak menjadi satu alias terpisah. Satu saluran dipakai untuk menghisap darah dan satu saluran dipakai untuk mengeluarkan air liur dan saluran ini tidak pernah tercampur. Semua saluran hanya bersifat satu arah. Dengan demikian nyamuk bukanlah jarum suntik terbang, dan air liur yang dikeluarkan oleh nyamuk ke dalam tubuhmu tidak dikeluarkan dari darah yang tela dihisap sebelumnya.
Sumber asli dari Why Mosquitoes Cannot Transmit AIDS
by Wayne J. Crans, Associate Research Professor in Entomology

Riset Science: Rahasia Tidur dan Sholat Tahajud

Umumnya orang beranggapan bahwa tidur malam yang baik memerlukan waktu sekitar enam hingga delapan jam sehari. Tetapi ketahuilah bahwasanya pendapat ini ditentang oleh para saintis Barat seperti Dr Ray Meddis, seorang profesor di Department of Human Sciences, England University of Technology yang mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam selama TIGA JAM .


Waktu tidur bisa dibagi kedalam dua bagian yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya terjadi pada tidur lelap (deep sleep). Manusia perlu berlatih untuk bisa tidur lelap karena tidur ayam adalah masa berangan-angan yang sebenarnya hanya membuang waktu saja. Tidur yang sebenarnya ialah ketika tidur lelap dengan mengacu pada kajian saintis Barat yaitu cukup selama TIGA JAM.
Kita merasakan bahwa tidur malam kita selalu tidak cukup. Ini disebabkan karena kita tidak terlatih atau mengikuti aturan yang benar ketika kita tidur. Apabila seseorang atlit (Atlet lari,misalnya) ketika hendak mengikuti lomba lari maka dia akan berlatih mungkin sekitar setahun sebelum perlombaan itu dimulai. Dengan demikian dia berharap bisa menjadi juara. Demikian juga dengan kita, harus melatih diri kita tidur sesuai aturan yang baik
Menurut kajian ahli pengobatan Barat, Sebelum kita pergi tidur, pertama-tama kita akan merasa mengantuk (drowsiness) di mana suhu badan kita akan menurun. Dengan mengatur waktu tidur dan menggunakan termometer kita bisa melatih diri kita untuk tidur bila perlu. Tidur yang teratur dapat mengefektifkan waktu kita terutama untuk beribadah di malam hari serta untuk mengerjakan hal lainnya. Di dalam Al-Quran disebutkan ada segolongan manusia yang masuk syurga karena ibadah malamnya dan kurang tidur malam.
Firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud : “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam syurga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” ( Surah az-Zariat ayat 15-18 )
Rasulullah S.A.W. telah memberikan contoh yang baik bagaimana tidur yang benar lengkap dengan doa-doanya. Sebagai ringakasan mungkin kita bisa latihan untuk tidur malam seperti :
1. Makan malam sedikit saja cukup sekedar supaya tidak lapar. Jika kita makan malam yang banyak maka akan menyebabkan kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur
2. Tunaikan solat Isya’ sebelum tidur.
3. Bersihkan tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
4. Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah S.A.W.
5. Kurangi waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam menjadi enam jam sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam sehingga kita bisa tidur untuk waktu tiga jam saja.
Cara bangun tidur juga ada hal perlu diikuti untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari pelbagai penyakit. Umpamanya kita yang suka bangun tidur terus langsung melompat dari tidurnya maka beresiko terkene penyakit jantung dan bisa menyebabkan meninggal. Demikian menurut pendapat seorang doktor dari China - Dr Huang Guoxiong dari Badan Pengobatan Lioning.

PENDAPAT AHLI SASTRA BARAT
Ada juga ahli sastra barat yang menceritakan mengenai pentingnya mengurangi tidur untuk mencapai kinerja yang baik. Bila ditanya apakah rahasia kesuksesan mereka? Mereka menjawab: ” The woods are lovely, dark and deep but I have promises to keep and miles to go before I sleep.” Maksudnya ” Taman itu indah, gelap dan tebal tetapi saya mempunyai aturan yang harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum saya tidur.”
“The heights by great men reached and kept were not attained by sudden fight. But while their companions sleep were toiling upwards in the night.” - Longfellow Maksudnya ” Pencapaian kerja yang tinggi oleh orang-orang ternama/sukses tidak didapati serta merta tetapi mereka bekerja keras sehingga larut malam pada waktu teman-temannya/yang lain sedang nyenyak tidur.” Ini jelas menunjukkan mereka meminimalkan waktu tidur untuk mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.
RAHASIA SHOLAT TAHAJUD
Sekarang kita kembali kepada perbincangan tentang sholat tahajud. Apakah kebaikan dan kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat tahajud sementara yang lain sedang nyenyak tidur.
Dari sisi logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu mendatangkan kebaikan.Bahkan pernah waktu di sekolah,ada temen yang nanya ke guru agama,”Bu kalau melaksanakan sholat tahajud apa kita nantiunya nggak masuk nagin?”( he..he…pertanyaan bodoh bukan?)
Sesungguhnya Sholat tahajud meneguhkan iman kita, jiwa kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain .
Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menyedot oksigen di atmosfera bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita yang akan menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah ditubuh kita.
Kedua hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfera bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.
Coba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat.Secara kasar, pertama kita berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan bertakbir dan meletakkan tangan di atas dada - kita telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang serta menggerakkan otot di kedua belah tangan.
Ketika ruku’ dengan badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkai.
Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua tangan, kaki. dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat saja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.
Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik kita telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, peha, kaki bagian bawah dan otto-otot lainnya. Selain itu kita juga melakukan dua jenis duduk - pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki dan lain-lain.
Ketika kita memberi salam , kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.
“Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (Surah al-Isra’ 17: 79)
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam syurga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” ( Surah az-Zariat ayat 15-18 )

02 Desember, 2009

Riset Geologi : Keajaiban telah ditemukan adanya Samudera didalam Perut Bumi

Ketika ilmuwan memayar (scan) di kedalaman bagian dalam bumi menemukan sebuah waduk raksasa di bawah Asia Timur, volume air di dalamnya setara dengan jumlah air di lautan Antartika atau lautan kutub utara. Yang tampak di sisi kiri gambar atas adalah sebuah gambar bidang singgung gambar sebelah kanan, menampakkan ketidaknormalan atenuasi (pelemahan) gelombang kejut dalam mesofer di kedalaman 620 mil di bawah tanah. Di antara kedua gambar tersebut, warna merah menerangkan lapisan batuan yang luar biasa lemah dan gembur, dan dianggap bagian dalamnya banyak mengandung air, sedangkan warna biru menerangkan batuan yang luar biasa keras (warna putih dan kuning terletak di tengah-tengah).

Untuk pertama kalinya manusia menemukan sistem air raksasa di mesosfer bagian dalam.
Menurut laporan life science com, bahwa ketika memayar di kedalaman bagian dalam bumi, ilmuwan menemukan sebuah waduk raksasa di bawah Asia Timur, volume air di dalamnya setara dengan jumlah air di lautan Antartika atau lautan Kutub Utara. Ini adalah kali pertamanya manusia menemukan sebuah sistem air raksasa di mesofer bagian dalam.

Temuan ini adalah hasil penelitian bersama ahli geologi dari Universitas Washington yakni Michael Wysession dengan Jesse Lawrence, mahasiswanya dari Universitas California, dan temuan ini akan dipublikasikan di monograf terbitan lembaga geofisika Amerika. Mereka berdua telah mengalisis bersama grafik gelombang kejut sebanyak hampir 600.000 bagian (catatan gelombang kejut yang muncul ketika gempa bumi melintasi bumi, dikumpulkan dari peralatan yang tersebar di berbagai daerah di dunia).

Mereka mendapati, bahwa gelombang gempa di bawah daratan Asia memperlihatkan fenomena yang lemah, selain itu kecepatannya juga sedikit melamban, Wysession mengatakan : “Air dapat memperlambat kecepatan gelombang gempa, sejumlah besar tanda-tanda melamban dan melemahnya hal tersebut dapat memprediksi di mana terdapat air.”
Menurut perhitungan sebelumnya, bahwa ketika lapisan batuan dingin tenggelam ke dalam mesofer di bawah tanah sedalam ribuan km, suhu tinggi di kedalaman bawah tanah akan mengeluarkan uap air dalam lapisan batu tersebut.
Wysession menuturkan : “Itulah yang akan kami tunjukkan di sini, air dalam lapisan batuan tersebut tenggelam bersama lapisan batuan dasar laut dan air itu sangat dingin, namun seiring dengan membesarnya tingkat kedalaman, suhu akan mulai naik, dan lapisan batuan mulai tidak stabil, dan kehilangan air yang terkandung di dalamnya.” kemudian air mulai naik dan masuk ke daerah timbunan, dan di sana menjadi daerah jenuh air, namun di sana sekilas tampak tetap seperti lapisan batuan padat, dan hanya dengan meletakkannya dalam laboratorium Anda baru dapat menemukan air di dalamnya.”

Meski sekilas mereka tampak seperti batuan padat, sebanyak 15 % dalam beberapa batuan dasar laut adalah air. Wysession menuturkan: “Konkretnya, air berada dalam struktur mineral batuan. Ketika Anda memanaskannya, ia akan menghilangkan air, sama seperti Anda membakar sepotong tanah liat, bisa menghilangkan semua air di dalamnya.”
Peneliti memprediksikan, bahwa di daerah-daerah permukaan bumi yang diselimuti air, cukup 0.1 % lapisan batuan tenggelam ke dalam mesofer sudah bisa menghasilkan volume air yang setara dengan satu lautan Kutub Utara.
Wysession menamakan struktur bawah tanah yang baru ini sebagai “Beijing abnormal”, sebab ia ditemukan di bawah Kota Beijing, China, yang nilai resesi gelombang gempanya terbesar. Pertama kali Wysession memakai istilah ini dalam sebuah penjelasannya di Universitas Beijing.
Menurut Wysession : “Mereka merasa sangat menarik, ancaman gempa bumi China jauh lebih besar dibanding daerah lain di dunia, karena itu mereka sangat tertarik pada seismologi.”

Sebanyak 70% permukaan bumi ditutupi oleh air, air-air ini memiliki banyak manfaatnya, satu di antaranya adalah memainkan peranan “pelicin” bagi pergerakan lempeng daratan.

Coba lihat Venus kita, di mana menurut Wysession, bagian dalamnya sangat panas dan ekstrem kering, ia tidak memiliki struktur lempeng, semua air yang ada mungkin telah di-evaporasi (menguap), tidak ada lempeng, dan seluruh sistemnya ditutup.

15 Oktober, 2009

TAUSIYAH : Kesaksian ALLAH SWT atas Keutamaan para Sahabat Nabi Ra.

Oleh: Al Habib M. Lutfi bin Ali Yahya.

Sahabat di ciptakan Allah Taala, dan Allah menjadikan para sahabat sebagai manusia pilihan (Mukhtar kuluhum). Walaupun adakalanya diantara sahabat terjadi perselisihan, setelah Rasulullah Saw. tidak ada. Untuk menunjukan para sahabat itu pilihan Allah Taala, dan mereka mempunyai kedudukan yang istimewa disisi Allah; orang-orang yang pernah bermuwajahah, bertatap muka dengan Rasulullah Saw., diberi keistimewaan. Apa diantaranya? Untuk menjawabnya saya akan mengambil analogi dari peristiwa Isra mi’raj. Keterangan ini mungkin agak musykil, sukar, mungkin karena anda jarang mendengar.


Analogi keistimewaan sahabat dalam peristiwa Mi’raj

Nabiyullah Musa as., diantara Nabi-nabi yang mendapatkan nurnya Rasulullah Saw. Kemungkinan, sedikit banyak, Nabi Musa As. mendapat ‘Nur 'min amalil ubudiah', pancaran cahaya karena kesalehan, bukan 'nur' pertama kali nabi di ciptakan oleh Allah Swt. Dasarnya apa? Ketika Rasulullah menghadap Allah Swt., pada waktu Mi’raj.

Pada waktu Mi’raj, Rasulullah Saw bertemu kepada Allah, dan langsung diberi tugas sholat lima puluh waktu. Yang minta, mengusulkan dikurangi, karena alasan umatmu tidak kuat, lima kali-lima kali, siapa? Nabiyullah Musa. Permasalahannya disini, ketika Nabiyullah Musa bertemu dengan Rasulullah Saw., setelah menerima tugas lima puluh waktu, Rasulullah Saw. baru kembali dari bertemu dengan Allah.

Pada kesempatan itu Rasulullah Saw. membawa Nur atsar nadzor ila wajhil karim, cahaya bekas melihat Allah secara langsung. Begitu ketemu dengan Nabiyullah Musa As., yang terpantul dari cahaya, barokah nadzor ila wajhil karim yang pertama kali mendapat siapa? Nabiyullah Musa. Begitu Nabiyullah Musa As mengusulkan lagi; umatmu tidak kuat, balik lagi, menghadap kepada Allah Taala. Begitu ketemu, Rasulullah Saw. membawa tambah nurnya. Yang pertama mendapat berkah lagi dari pertemuan Rasulullah Saw. dengan Allah Taala siapa? Nabi Musa As. Itu hebatnya.

Walaupun Nabiyullah Musa As. di gunung Turisina ingin melihat Allah tidak bisa, karena ketika munajat saja melihat wibawanya Allah ‘kâna shaiqan’, pingsan. Tapi mendapat ganti karena melihat Rasulullah Saw. pada waktu Mi’raj. Mendapat nur min Rasulullah, atsaran kamilah, mendapat cahaya Rasulullah Saw. secara sempurna, itu hebatnya.

Setelah Nabi Saw. turun dari langit bertemu dengan para Sahabat, setelah Nabiyullah Musa, yang kedua yang mendapat barakah 'nur nadzor ila wajhil karim' siapa? Sahabat. Ini hebatnya. Keterangan ini mungkin baru anda dengar.

Dengan dasar ini, para sahabat mendapat dua nur, nur atsar minadzor ila wajhil karim, yang kedua mendapatkan cahaya Rasulullah Saw. Saban hari, mereka duduk, ruku, sujud dan sebagainya, bersama-sama dengan Rasulullah. Walaupun antara sahabat ada kontroversi, seperti Muawiyah contohnya.

Secara pandangan Ahlu Sunah wal Jamah, apapun ijtihad Muawiyah adalah salah, tapi Ahlu Sunah tetap dalam pendirian; tidak ada hak untuk mengakfirkan kepada Muawiyah. Atau mengecap sebagai kafir. Tetap memuliakan kedudukan Muawiyah sebagai sahabat. Wajar, karena sahabat adalah bukan maksum sebagaimana para nabi. Para sahabat hanya mendapatkan mahfudz minallah, penjagaan dari Allah Taala. Dan mahfudz dari Allah Taala itu bertingkat, tidak sekaligus semua mendapatkan mahfudz. Bertingkat, sebagaimana ubudiahnya para sahabat-sahabat itu sendiri.

Walaupun demikian, untuk menutupi kekurangan sahabat yang pada waktu itu terkadang melakukan kekhilapan. Keturunananya itu diangakat menjadi wali Quthbil Gaust, itu banyak. Diantaranya siapa? Umar bin Abdul Aziz masih ada darah dari Muawiyah. Cucunya sendiri menjabat Quthbil Gaust; Muawiyah bin Yazid bin Muawiyah. Beliau seorang Quthbil Gaust di jamannya. Luar biasa kan! Ini membuktikan kemuliaan Maqomah (kedudukan) sahabat. Makanya jangan sembarangan, dewe melu-melu nyacat sahabat, kita jangan sembarangan kita ikut-ikutan mencela sahabat.

Sahabat itu, tadi, disamping Mukhtar minallah, pilihan dan diangkat oleh Allah. Dalam pengangkatan sahabat juga disaksikan baginda Nabi. Yaitu dengan pengikraran keimanan mereka yang disaksikan oleh Nabi Saw. Kesaksian Rasulullah Saw. ini di kuatkan oleh Allah, dalam surat Fatah ayat 29: “Muhammad Rasulullah walladzina maahu assyida’u ala al Kuffar, ruhama’u bainahum, tarâhum rukkaan, sujjadan, yabtaghuna fadzla minallah waridhwana, simahum fi wujuhihim min atsari sujud”, Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. ‘Yatal’la’ nuruhum min atsari sujud’, mukanya semakin bercahaya karena sujudnya kepada Allah. Bukan karena jidat nempel terus pada tempat sujud. Allah taala memberikan atsar, atsari sujud yatala’la minnuri sujud, dari tawadhu-nya, dari tauhidnya, dari keyakinnanya, dari makrifatnya, dari sujudnya, bukan min atasril karpet, bukan bekas karpet.

Dari orang-orang yang demikian, sahabat dibagi beberapa macam, ada yang tingkatan aulia, ada yang hanya tingkatan ulama. Jadi setiap sahabat pada jaman sahabat pasti ulama, setiap ulama pasti sahabat. Tapi setelah sahabat, at Tabiin, tidak pasti ulama. Walaupun dalam tingkatnya masing-masing.

Kajian Islam & Fisika: 4 Faktor yang menyebabkan Pusaran Energi yang Sangat Besar di Ka’bah

4 Faktor yang menyebabkan Pusaran Energi yang Sangat Besar di Ka’bah, dan mengapa berdoa di Multazam sangat Mustajabah.

Ketika seseorang menunaikan ibadah haji, salah satunya adalah berdoa di Multazam. Multazam adalah tempat yang paling Mustajabah untuk brdoa kepada Allah , tempat Multazam sendiri adalah suatu tempat di dekat Ka’ba antara Hajar Aswat dan pintu Ka’bah, adakah rahasia yang bisa dijelaskan kenapa berdoa ditempat tesebut sangat Mustajabah …..?

Ada beberapa factor yang menyebakan mengapa Multazam menjadi tempat yang mustajabah factor pertama adalah nabi Ibrahim As., yang kedua factor hajar Aswat , ketiga Faktor orang yang tawaf , factor Ka’ba sebagai kiblat


Faktor pertama Nabi Ibrahim

Karena nabi Ibrahim orang yang membangun Ka’bah dan beliau juga manusia yang memiliki energi positif yang sangat besar , yang kemudian meresonansi terhadap[ karya karyannya, kemudian beliau juga berhati lembut, bahwa hati yang lembut akan memancarkan cahaya dan Aura positif, maka semakin lembut dan ikhlas seseorang maka semakin tinggi pula aura energi positif yang ditimbulkanya sehingga dapat mempengaruhi lingkungan dan karya karyanya karena beliau juga juga manusia pilihan .


Faktor ke dua Hajar Aswad

Batu hitam yang ditempatkan pada sebuah lubang disalah satu pojok bangunan Ka’bah dugaan saya batu tesebut adalah sisa batu meteor yang memiliki kadar logam yang sangat tinggi dan sangat bagus, apakah pengaruha dari batu meteorit tersebut bagi kemustajaban Doa , mungkin kalau hanya batu meteor saja barangkali tidak banyak berguna untuk membantu kekuatan Do’a , tetapi karena batu tersebut menjadikarya seoran Ibrahim yang mempunya energi posoitif yang besar sehingga batu yang mempunyai konduktifitas sangat tinggi tersebut menjadi besar peranannya, jadi disini peranan Hajar Aswat sebagai pintu keluar masuknya energi karena ia memiliki daya hantar elektromagnetik yang sangat tinggi.


Faktor ketiga Orang bertawaf yang mengelilingi Ka’bah berlawanan arah jarum jam

Faktor penyebab besarnya gelombang Elektromagnet Ka’bah juga dipengaruhi aktifitas jutaan manusia yang bertawaf , apa hubungannya.

Setiap perbutan manusia selalu menghasilkan gelombang electromagnet baik berkata kata, berfikir apalagi sedang melakukan aktitas kenapa demikian karena tubuh kita terdiri dari bio electron yng selalu berputar pada orbitnya disetiap atom penyusun tubuh kita. Disisi lain ternyata jutaan orang yang bertawaf mengelilingi Ka’bah menghasilkan energi yang besar. Darimana asalnya ……?

Dalam ilmu Fisika kita mengenal suatu Kaida yang disebut kaida tangan kanan yaitu
Kaida tangan Kanan
“ jika ada sebatang konduktor ( logam ) dikelilingi oleh listrik yang bergerak belawanan dengan jaru jam maka dikonduktor tersebut akan muncul gelombang electromagnetis yang mengarah keatas “
Faktor ke empat akibat Ka’bah dijadikan sebagai Kiblat oleh orang sholat diseluruh dunia, karena orang Sholat diseluruh dunia memancarkan Energi positif apalagi semua berkiblat kepada Ka’bah, jadi dapat anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah, dan juga menjadi pusat gerakan Sholat sepanjang waktu karena kita tahu sholat kita mengikuti pergerakan matahari , itua artinya setiap saat/waktu esuai gerakan matahari selalu ada orang yang sedang sholat jika sekarang kita Sholat Dhuhur demikian pula wilaya yang lebih barat akan memasuki waktu dhuhur dan seterusnya , atau dalam waktu yang bersamaan orang Indonesia sholat Dhuhur orang yang lebih timur melakukan Sholat Asyar demikian seterusnya.

Jadi dari situlah rahasia mengapa apabila kita berdoa di Multazam sangat Mustajabah ini dikarenakan energi dari doa kita menumpang gelombang electromagnet yang keluar dari ka’bah hal ini mirip pada yang terjadi pancaran radio . kekuata Doa kita menjadi berlipat lipat kali karena terbantu oleh power yang sedemikian besar dari Ka’bah . karenah pengaruh dari power yang begitu besar itulah maka berdoa di multazam sangat Mustajabah . karena itu jangan sembrono melakukan perbuatan – perbuatan di Mekkah, karena respon atas perbuatan kita itu demikian sepontan, hal ini banyak dibuktikan oleh orang orang yang menunaikan ibadah haji

Riset Science : Mengimani TUHAN Merupakan Tabiat Bawaan Anak Sejak Lahir

Penelitian ilmiah Dr. Justin Barrett menunjukkan bahwa mengimani Tuhan merupakan tabiat bawaan anak sejak lahir

Pernyataan bahwa keyakinan kepada Tuhan dalam kepribadian anak adalah hasil indoktrinasi semata dibantah oleh Dr. Justin Barrett, peneliti ahli di Centre for Anthropology and Mind, University of Oxford, Inggris. Hasil penelitian ilmiahnya bertahun-tahun menunjukkan bahwa mengimani Tuhan merupakan tabiat bawaan anak sejak lahir. Temuan ini sekaligus membantah pandangan kaum Ateis.

Laporan ini diliput Martin Beckford di media kondang Inggris, Telegraph, 24 November 2008 dengan judul “Children are born believers in God, academic claims” (Anak terlahir mengimani Tuhan, kata akademisi). Menurut Dr. Barrett, manusia berusia muda menganggap bahwa setiap sesuatu di dunia diciptakan dengan sebuah tujuan. Ini menjadikan mereka memiliki kecenderungan meyakini keberadaan Dzat Mahatinggi.

Anak-anak yang masih belia telah memiliki keimanan kepada Tuhan bahkan meskipun mereka belum diajarkan tentang hal itu oleh keluarga mereka atau oleh guru mereka di sekolah. Mereka yang dibesarkan sendirian di pulau tak berpenghuni sekalipun akan menjadi beriman kepada Tuhan, kata Dr. Barrett yang juga tercatat namanya di Institute for Cognitive and Evolutionary Anthropology, Oxford University, Inggris.


Bukti ilmiah berlimpah

Sebagaimana disiarkan BBC Radio 4 tanggal 24 November lalu, pendapat Dr. Barrett ini menyanggah pandangan sebagian kalangan ateis. Kalangan yang mengingkari Pencipta itu berpendapat bahwa keyakinan agama didapatkan anak melalui indoktrinasi dalam keluarga.

Hal ini telah dibantah ilmu pengetahuan modern. Menurut Dr. Barrett, bukti-bukti ilmiah selama kurang lebih 10 tahun terakhir lebih kuat menunjukkan bahwa lebih banyak faktor tampak mempengaruhi perkembangan alamiah pola pikir anak. Ini di luar dugaan semula.

Di antara faktor ini adalah kecenderungan melihat dunia alamiah sebagai sesuatu yang memang telah dirancang dan punya tujuan, dan bahwa suatu wujud cerdas ada di balik tujuan itu, kata Dr. Barrett.

Dr. Barrett memiliki bukti-bukti hasil temuan ilmiah di bidang psikologi yang melibatkan anak-anak. Menurutnya, kumpulan bukti ini menunjukkan anak-anak memperlihatkan keyakinan naluriah bahwa hampir segala sesuatu telah sengaja dirancang untuk suatu tujuan tertentu.

Di antara bukti ilmiah yang mendukung adalah percobaan pada bayi-bayi berusia 12 bulan. Perilaku keterkejutan teramati pada bayi-bayi itu saat diperlihatkan film di mana sebuah bola gelinding tampak tiba-tiba saja mencipta sebuah tatanan teratur rapi dari tumpukan acak.

Dalam kajian ilmiah lain, anak-anak usia 6 dan 7 tahun ditanya mengapa burung pertama ada di dunia ini. Mereka menjawab "untuk membuat musik yang indah" dan "karena hal itu menjadikan dunia tampak indah ".

Dr. Barrett memaparkan fakta tambahan mengenai penelitian tersebut. Ada bukti bahwa anak-anak yang usianya belum melebihi 4 tahun sekalipun telah paham bahwa meskipun sejumlah benda dibuat oleh manusia, namun dunia alamiah sungguhlah berbeda.


Ateis merasa terganggu

Bisa ditebak, kalangan intelektual ateis sangatlah terganggu dengan temuan ini. Di antaranya adalah Anthony Grayling, Profesor Filsafat di Birkbeck College, University of London, Inggris. Di koran Guardian, 28 November 2008, ia menuliskan sanggahannya terhadap pernyataan-pernyataan Dr. Barrett tersebut.

Namun sanggahan tersebut lebih banyak berisi kecaman terhadap organisasi pemberi dana penelitian Dr. Barrett, yakni Templeton Foundation. Sanggahan semacam ini tentu saja tidak ilmiah dan tidak bisa sama sekali digunakan untuk menyanggah hasil penelitian ilmiah.

Misalnya, adalah hal wajar dan biasa di dunia ilmiah bahwa perusahaan farmasi mendanai kajian ilmiah mengenai obat-obatan, lembaga pertahanan mengucurkan dana penelitian tentang teknologi persenjataan, dsb. Namun untuk mengatakan bahwa hasil penelitian ilmiah itu keliru karena didanai oleh lembaga-lembaga tertentu sangatlah tidak ilmiah. Menyanggah suatu hasil kajian ilmiah haruslah dengan kajian ilmiah pula.


Evolusi tidaklah alamiah

Dalam bukunya “Why Would Anyone Believe in God?” (Mengapa Orang Percaya Tuhan?) Dr. Justin Barrett memberikan jawaban sederhana atas pertanyaan yang menjadi judul bukunya tersebut: itu karena pola pikir kita sudah dirancang demikian. Penulis memaparkan hal ini disertai bukti berlimpah dari bidang ilmu kognitif (cognitive science), yakni ilmu yang mempelajari perihal pola pikir dan kecerdasan.

Di samping itu, pakar antropologi telah menemukan bahwa di sejumlah masyarakat tertentu anak-anak mengimani Tuhan bahkan ketika ajaran-ajaran mengenai agama tidak diberikan kepada mereka, kata Dr. Barrett.

Hasil kajian ini berarti bahwa anak-anak lebih cenderung percaya mengenai penciptaan daripada evolusi, terlepas apa yang dikatakan para guru atau orang tua mereka. "Pola pikir yang mengalami perkembangan secara wajar dan alamiah pada diri anak-anak menjadikan mereka lebih mudah meyakini penciptaan ilahiah dan perancangan cerdas. Sebaliknya, evolusi tidaklah alamiah bagi nalar manusia; relatif sulit untuk dipercaya", imbuh Dr. Barrett.

Teor evolusi menolak keberadaan Pencipta, penciptaan dan adanya perancangan sengaja di balik keberadaan alam semesta dan kehidupan ini. Dalam kacamata teori evolusi, dunia seisinya adalah mutlak bersifat materi semata. Keberadaannya bukan karena ada Tuhan yang menciptakan, namun muncul menjadi ada dengan sendirinya, tanpa tujuan dan tanpa makna keberadaan.

TAUSIYAH: Kesaksian Orang Muslim Terhadap Seorang Jenazah

oleh: Alhabib Munzir Almusawa (Majelis Rasulullah SAW)

قَالَ رسول اللهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
أَيُّمَا مُسْلِمٍ شَهِدَ لَهُ أَرْبَعَةٌ بِخَيْرٍ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ فَقُلْنَا وَثَلَاثَةٌ قَالَ وَثَلَاثَةٌ فَقُلْنَا وَاثْنَانِ قَالَ وَاثْنَانِ ثُمَّ لَمْ نَسْأَلْهُ عَنْ الْوَاحِدِ (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Tiadalah empat orang muslim bersaksi bahwa seorang jenazah itu orang baik, maka Allah masukkan ia ke sorga”, maka kami berkata : Bagaimana jika cuma 3 orang yg bersaksi?, beliau saw bersabda : “walau tiga”, lalu kami berkata : jika cuma dua?, beliau bersabda : “walau dua”. Lalu kami tak bertanya jika hanya satu” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Yang Maha Luhur, Maha Menerangi jiwa hamba-Nya dengan ketenangan, Maha Menjadikan jiwa itu samudera, (bagai) air yang menenangkan sehingga ketika penduduk bumi para pemilik sanubari dan jiwa beriman dan bertakwa kepada Allah, (javascript:void(0)maka) Allah limpahkan keberkahan dari langit dan bumi. Menunjukkan perbuatan – perbuatan keturunan Adam mempengaruhi keadaan alam semesta. Perbuatan manusia di muka bumi mempengaruhi keadaan alam, semakin mereka bertakwa maka semakin keadaan bumi membaik dan semakin mereka kufur dan keluar dari jalan Allah maka semakin jauhlah dari kebahagiaan dan kemakmuran di bumi.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Telah kita dengar hadits kita Nabi Muhammad Saw, tiadalah seorang muslim yang wafat lalu disaksikan oleh 4 orang muslim lainnya bahwa ia orang baik maka Allah memasukkannya menjadi penduduk surga. Maka para sahabat terperangah dan kaget, apakah cukup dengan 4 orang saksi saja menyaksikan seseorang itu baik maka ia masuk surga? Para sahabat penasaran dan bertanya kembali, “kaifa bitsalaatsah..? bagaimana kalau cuma 3 orang wahai Rasul?” maka beliau saw pun bersabda “walaupun 3 orang”. Lalu sahabat bertanya lagi “bagaimana kalau cuma 2?” Rasul saw menjawab “ wa itsnain” walaupun cuma 2 yang bersaksi bahwa ia orang baik, Allah masukkan ia ke dalam surga” dan para sabahat berkata “kami tidak menanyakan bagaimana kalau cuma 1 yang menyaksikannya”.

Demikian riwayat Shahih Bukhari, maka riwayat ini teriwayatkan beberapa kali di dalam Shahih Bukhari dengan sighah (ucapan) yang sama. Ketika di masa khalifah Sayyidina Umar bin Khattab ra, saat itu lewatlah jenazah dan para sahabat berkata bahwa “orang ini orang yang baik” maka berkatalah Sayyidina Umar bin Khattab ra memang sepantasnya ia mendapatkan surga. Lalu lewat jenazah kedua, para sahabat berkata “ini orang yang tidak baik” maka berkatalah Sayyidina Umar bin Khattab yaitu “pantas baginya kehinaan neraka”. Para Sahabat bertanya, maka Sayyidina Umar meriwayatkan hadits ini lalu ada tambahannya : “antum syuhada’ullah fil ardh” kalian adalah saksi – saksi Allah di muka bumi. Menunjukkan dari bentuk kemuliaan hadits ini bagaimana eratnya hubungan muslimin – muslimat, satu sama lain menyaksikan kebaikan saudaranya maka itu menjadi dalil yang kuat baginya di hadapan Allah untuk diselamatkan dari kemurkaan Allah. Semakin banyak orang menyaksikan ia berbuat baik di muka bumi maka semakin kuat bahwa ia kelak akan masuk surganya Allah. Demikian hadirin – hadirat dan tentunya cermin terindah dari seindah – indah makhluknya Allah adalah Sayyidina Muhammad Saw.

12 Rabiul Awwal adalah hari yang bersejarah bagi seluruh muslimin dan hari yang sangat agung bagi sepanjang waktu dan zaman. Sejak zaman diciptakan hingga zaman ini berakhir. Hadirin dan tentunya senin, 12 Rabiul Awwal mempunyai moment yang banyak yaitu kelahiran Sang Nabi saw, hari hijrah masuknya Sang Nabi saw, bersatunya Muhajirin dan Anshar dan hari wafatnya Nabi Muhammad saw.

Senin petang adalah waktu yang mengingatkan kepada wafatnya Sang Nabi saw sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, ketika para sahabat ra yang melewati kemuliaan hari – hari mulia bersama Sang Nabi saw. Manusia yang paling ramah, manusia yang paling baik, manusia yang paling indah budi pekertinya yang tidak mau menyakiti perasaan orang lain, yang selalu menjaga perasaan teman dan musuhnya ialah Nabiyyuna Muhammad Saw yang wajahnya seindah – indah wajah, yang ketika tersenyum bagaikan “..” demikian riwayat Shahih Muslim. Ketika ditanya bagaimana wajahnya Sang Nabi saw, lalu dijawab “..” beliau itu bagaikan matahari dan bulan purnama yang dipadukan dari indahnya wajah Nabiyyuna Muhammad Saw. Hingga berkata Sayyidina Anas bin Malik ra, diriwayatkan didalam Shahih Bukhari “ma ra aina mandharan, a’jab min wajhinnabiy saw” belum pernah ada pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah Nabi Muhammad Saw. Wajah yang paling baik dan ramah, wajah yang dikatakan oleh orang – orang kuffar adalah wajah penyihir yang membuat orang – orang yang melihatnya akan cinta dan mengatakan ia adalah kebenaran. Namun disaksikan pula oleh para kuffar quraisy bahwa musuh – musuh Sang Nabi itu mereka sendiri bersaksi “innahu laysa biwajhin kaddzab” wajah beliau itu bukan wajah pendusta. Tapi mereka itu kufur kepada Sang Nabi saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Senin, 12 Rabiul Awwal juga memperingatkan tentang peristiwa wafatnya beliau saw yang terjadi pada hari senin, 12 Rabiul Awwal. Dan beliau saw ini dikebumikan di hari ke-3 setelah wafat beliau yaitu pada hari Kamis, riwayat lainnya pada hari Rabu. Karena menunggu para sahabat yang terus berdatangan maka Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari dan beberapa para muhaddits lainnya menukil riwayat yang tsigah bahwa Rasul saw memang mewasiatkan untuk ditunda pemakaman beliau setelah banyaknya para sahabat yang menyolatkan beliau. Maka disunnahkah apabila yang wafat para ulama atau para shalihin untuk tidak buru – buru menguburkannya karena demikianlah yang diperbuat atas imam seluruh Nabi dan Rasul ialah Sayyidina Muhammad Saw.

Berbeda dengan orang lainnya yang dirisaukan akan membuat jenazahnya rusak atau berubah. Maskudnya berubah menjadi kaku atau menjadi busuk atau lainnya maka sunnah untuk segera dikuburkan, tapi jika diketahui seorang shalihin dengan wajah yang cerah saat wafat atau terlihat keanehan pada jenazah misalnya wangi atau lainnya maka sunnah ditunda sampai beberapa waktu agar orang lain bisa menyalatkannya sebelum dimakamkan.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan hari senin itu dikatakan oleh Sayyidina Hasan bin Tsabit di dalam Sirah Ibn Hisyam “adakah hari yang menyedihkan sepanjang masa melebihi hari wafatnya Nabi Muhammad Saw”. Hari yang merenggut jiwa para sahabat, mereka yang selalu dihibur dan dibimbing oleh Sang Nabi. Dikatakan oleh Sayyidina Hasan bin Tsabit di dalam syairnya “laqad ghayyabu hilman wa ‘ilman wa rahamatan, asyiyyatan allauwhu tsaraa Laa yuwassadu.” mereka para sahabat muhajirin dan anshar kehilangan sang pembawa kasih sayang Illahi. “Hilman wa hilman warahmatan” orang yang sangat lembut, orang yang sangat sopan, orang yang menjadi samudera ilmu. Disatu sore itu ketika jasad beliau diturunkan ke dalam bumi, direbahkan tubuh seindah – indah tubuh, dibaringkan tanpa berbantalkan sesuatu kecuali tanah. Berkata Sayyidina Hasan bin Tsabit “para sahabat terlihat berdiri mematung setelah pemakaman Sang Nabi saw, mereka melihat pusara Sang Nabi saw dan satu – persatu meninggalkan pusara dan hujan rintik – rintik turun diatas kuburan Sang Nabi saw. Berkata Hasan bin Tsabit “aku berdiri dengan berdiri yang lama sekali, airmataku terus mengalir dengan derasnya diatas gerimis yang turun, diatas pusara Sang Nabi. Malam pertama kami berpisah dengan Sang Nabi”. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Ketika sampai kabar kepada Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq ra diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa Rasul saw telah wafat maka beliau datang dengan berpegangan kepada putranya untuk melihat jasad yang telah terbujur lantas ia pun memeluk dan mencium dada Sang Nabi dan menangis “wahai Sang Nabi demi ayahku, demi engkau dan demi ibuku, engkau ini tidak akan pernah lagi merasakan wafat setelah ini” dan beliau menangis di dada Sang Nabi. Hadirin – hadirat, berkata Sayyidina Ali bin Abi Tholib kw ketika memandikan Sang Nabi seraya berkata “kau ini di masa hidupmu wangi dan di masa wafatmu pun wangi wahai Rasul”. Hadirin – hadirat, diriwayatkan didalam Sirah Ibn Hisyam ketika salah seorang sahabat melihat jasad yang telah diturunkan ke dalam liang lahat itu maka ia berkata “aku melemparkan cincinku ke dalam makam lalu aku berkata cincinku terjatuh, maka ia masuk ke makam untuk mengambil cincin tapi bukan untuk mengambil cincin tapi ingin mencium wajah Nabi Muhammad Saw untuk yang terakhir kalinya”. Hingga ia berkata “akulah yang terakhir mencium wajah Rasulullah saw”.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq telah melewati hari – harinya sampai pada hari wafatnya seraya berkata kepada putrinya Sayyidatuna Aisyah ummul mukminin “wahai Aisyah Nabi saw itu wafat hari apa? Maka berkata Aisyah “yaumul itsnain” hari senin. Lalu berkata Abu Bakar Ashshiddiq ra “fa ayyu yaum hadza?” ini hari apa? Maka berkata Aisyah “hari senin wahai Ayah” maka berkata Abu Bakar Ashshiddiq “arju baina hadza” berarti hari ini aku berharap wafat. Demikian riwayat Shahih Bukhari seraya berkata kepada putrinya Aisyah “wahai Aisyah, Rasulullah dikafani dengan berapa kain kafan?” maka Aisyah berkata “3 lembar wahai Ayah. Kita sudah punya 2 yang 1 lagi kotor, kita beli saja yang baru” maka berkata Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq “yang pakaian baru itu lebih berhak adalah orang yang hidup bukan mayyit, aku pilih itu saja dibersihkan”. Demikian sederhana wafatnya Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq yang juga pada hari senin.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Setelah kejadian wafatnya Sang Nabi saw, Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq yang berusaha menenangkan sahabat sehingga para sahabat tenang didalam genggaman bai’at beliau ra. Namun beliau ini orang yang sangat mencintai Sang Nabi dan beliaulah yang mundur memberikan kesempatan kepada Sang Nabi menjadi imam ketika Sang Nabi terlambat beliau mundur kepada posisi sebagai masbuk untuk Rasul saw maju menjadi imam dan tidak pernah terjadi kecuali perbuatan Abu Bakar Ashshiddiq ra.

Diriwayatkan didalam riwayat yang tsigah bahwa ketika Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq wafat tercium bau hati yang terbakar dari mulutnya. Hati kalau terbakar,bau hangus sedikit tercium dari mulutnya. Ada 2 riwayat, 1 mengatakan itu adalah racun yang dimakannya bersama Rasul saw mendahului tangan Sang Nabi saw yaitu didahului oleh Abu Bakar Ashshiddiq, dicoba dulu beracun tidak? ternyata beracun. Rasul saw berkata “jangan makan ini, makanan ini sudah diberi racun” maka Abu Bakar Ashshiddiq mengeluarkannya sisa makanan dan tertelan sedikit dan itu yang membuatnya sakit dan sakit dan akhirnya wafat dalam keadaan hati yang terbakar hangus yang tercium dari mulutnya. Dan riwayat yang ke-2 mengatakan bahwa hati itu hangus karena rindunya kepada Sang Nabi saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Ketika cinta telah memenuhi jiwa dan berpisah dengan kekasih yang paling berhak dicintai dari seluruh cinta, ialah Sayyidina Muhammad Saw. Maka teriwayatkan putri beliau saw didalam Shahih Bukhari, Sayyidatuna Fatimahtuzzahra dipanggil oleh Sang Nabi sebelum Sang Nabi wafat “wahai putriku tercinta aku ingin pamit dan meninggalkanmu” maka menangislah Sayyidatuna Fatimahtuzzahra karena Ayahnya pamit lantas ia pun tersenyum. Sayyidatuna Aisyah melihat Fatimah menangis lalu tersenyum, “kenapa wahai putri Rasulillah?” Sayyidatuna Fatimahtuzzahra tidak boleh bicara tapi nanti sampai tiba waktunya. Setelah Nabi saw wafat lalu ditanya kenapa? Saat itu Rasul membisikkan di telingaku bahwa “aku mau pamit, aku mau wafat wahai Fatimah meninggalkanmu dan wahai Fatimah kau ini orang pertama disisiku yang akan menemuiku setelah aku wafat”. Maka Sayyidatuna Fatimahtuzzahra tersenyum.

Hadirin – hadirat, mereka gembira menyusul Nabinya Muhammad Saw dan Sayyidatuna Fatimatuzzahra tidak lagi keluar dari rumahnya setelah wafatnya Sang Nabi saw. Sekali terjadi permasalahan dan perselisihan dengan Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq yang dijelaskan didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari bahwa Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq datang ke rumah Sayyidatuna Fatimatuzzahra dan memohon ridho (restu) dan ia tidak keluar dari rumah itu sebelum ia direstui atau diridhoi oleh putri Rasulullah, Sayyidatuna Fatimatuzzahra. Yang telah dijelaskan oleh Sang Nabi “Fatimah adalah belahan jiwaku, barangsiapa yang membuatnya marah maka akan membuatku marah”. Demikian keadaan mereka radiyallahu anha dan tidak lama kemudian Sayyidatuna Fatimahtuzzahra menyusul Sang Nabi saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Disusul oleh Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq dan khalifah dipegang oleh Sayyidina Umar bin Khattab radiyallahu anhum. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa ketika Sayyidina Umar ini saat di nafas – nafas terakhirnya ia berwasiat kepada putranya “pergilah kau kepada Sayyidatuna Aisyah. Mohon izin kalau boleh aku ingin dimakamkan di sebelah makam Sang Nabi dan Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq” maka pergilah Abdullah bin Umar ke rumah ummul mukminin radiyallahu anha “ayahku sudah luka parah dan menyampaikan salam kepadamu wahai ummul mukminin. Kalau diijinkan ayah ingin dimakamkan di sebelah makam Sang Nabi dan juga bersama ayahmu yaitu Abu Bakar Ashshiddiq” maka disaat itu berkata ummul mukminin “aku ijinkan..aku ijinkan”. Sayyidina Umar bin Khattab tersengal – sengal menanti kabar, datanglah kabar putranya Abdullah bin Umar seraya berkata “bagaimana? apa jawaban dari ummul mukminin?” maka berkata Abdullah bin Umar “sudah diijinkan” maka berkatalah Sayyidina Umar bin Khattab “demi Allah, tidak ada yang lebih kudambakan dari dimakamkan di sebelah makam Sang Nabi”. Demikian diriwayatkan didalam Shahih Bukhari.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian satu – persatu sahabat menyusul Sang Nabi saw sampai ke masa Sayyidina Bilal bin Rabah meninggalkan Madinah Al Munawwarah bersama para sahabat karena tidak tahan tinggal di Madinah dari rindunya kepada San Nabi. Maka berkata Sayyidina Bilal “suatu waktu aku bermimpi Nabi saw dan beliau berkata “bilal tidak mau kunjung ke Madinah?”” maka keesokkan harinya Bilal mengunjungi Madinah. 1 tahun ia tidak masuk Madinah maka para sahabat menyambut kedatangan beliau dan berkata “wahai Bilal adzanlah engkau sebagaimana disaat masa hidupnya Sang Nabi”. Hadirin – hadirat, Bilal ini adalah pemanggil bagi para sahabat. Jadi Rasul saw, Bilal itu adzan bukan untuk shalat saja. Kalau Rasul memanggil sahabat atau ingin mengumpulkan sahabat, Bila disuruh adzan. Jadi kalau sudah Bilal adzan berarti itu panggilan Rasulullah saw. Bisa jadi panggilan jihad, bisa jadi panggilan ayat atau lainnya. Kalau Rasulullah mau memanggil sahabat, Bilal adzan. Kalau sudah adzan Bilal semua para sahabat meninggalkan aktifitasnya demi mindatangi panggilan Sang Nabi saw maka Bilal berkata “aku tidak adzan setelah wafatnya Rasulullah”. Sampai berjumpa Sayyidina Hasan dan Husein bin Ali “wahai Bilal, adzan seperti waktu masih ada kakek kami” maka berkata Bilal menciumi Sayyidina Hasan dan Husein bin Ali “dulu kakek kalian menciumi kalian dan memeluk kalian dan sekarang aku tidak mau menolak dan kecewakan kalian”. Maka pergilah Bilal seraya mengumandangkan adzan dan saat para sahabat mendengar suara Bilal, mereka menjadi kaget karena suara ini tidak pernah terdengar terkecuali panggilan Rasulullah. Penduduk Madinah keluar ke jalan – jalan mendatangi Masjidinnabiy seraya berkata “apakah Nabi Muhammad hidup lagi? sampai kami dipanggil dengan seruan ini?”. Disaat itu Madinah hujan airmata dan tidak pernah teriwayatkan kesedihan menimpa penduduk Madinah kecuali saat adzannya Bilal. Tangis memenuhi Madinah Al Munawwarah dan setelah itu Bilal adzan. Allahu Akbar Allahu Akbar sampai pada kalimat Asyhadu anna Muhammadarrasulullah, Bilal jatuh pingsan dan tidak mampu meneruskan adzannya. Ketika ia siuman ditanya “kenapa kau ini wahai Bilal?” Bilal berkata “aku melihat pintu ini, pintu rumahnya Rasulullah”. Setiap waktu shalat aku mengetuk pintu ini dan berkata “sudah ditunggu shalat wahai Rasulullah”, “aku tidak kuat melihat pintu ini”. Bilal pulang kembali ke Baghdad meninggalkan Madinah Al Munawwarah. Ketika ia sudah tersengal – sengal mencapai sakaratul maut, istrinya berkata “betapa beratnya sakaratul mautmu wahai Bilal” maka Bilal berkata “bukan..bukan sakit sakaratul maut, ini aku tidak tahan ingin jumpa dengan Nabi Muhammad dan pasukan Muhammad”. Demikian kerinduan Sayyidina Bilal bin Rabah radiyallahu anhum, demikian kerinduan para sahabat radiyallahu anhum minal muhajirin wal anshar.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diantara para sahabat, ada yang menyimpan sehelai rambut sebagaimana riwayat Shahih Bukhari. Ditanya “ini rambut siapa?”, sahabat itu berkata “ini sehelai rambutnya Nabi saw” maka berkatalah para sahabat lainnya “bagiku sehelai rambut ini lebih baik dari dunia dan segala isinya”. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, para Imam – imam besar demikian.

Demikian sampai pada masa sekarang ini, sampai di malam ini adalah senin, 12 Rabiul Awwal, Sang Nabi saw tetap hidup didalam jiwa kita dan tadi acara telah selesai di Istiqlal insya Allah merupakan hadiah yang menyenangkan Nabi Muhammad Saw. Tidak ada yang bisa kita perbuat untuk menunjukkan cinta kita kepada beliau kecuali pembenahan ummat dengan kemuliaan, dengan sunnah beliau dan tentunya cita – cita kita segera terlaksana bahwa Jakarta ini menjadi “Kota Sayyidina Muhammad Saw”. Kalau kita lewat di Demak tertulis “Demak kota Wali”, kita lewat di Bandung tertulis “Bandung kota kembang”. Insya Allah 1,2 tahun lagi masuk Jakarta sudah ada tulisan “Jakarta Kota Sayyidina Muhammad Saw”. Dari banyaknya para pecinta Rasulullah di bumi Jakarta”

Ya Allah Ya allah pastikan semua kami yang hadir di malam ini melihat papan besar “Jakarta Kota Sayyidina Muhammad Saw”. Ya Rahman Ya Rahim, Jakarta kota yang damai, Jakarta kota yang sejuk, Jakarta bukan kota yang kriminal tapi Jakarta Kota Sayyidina Muhammad Saw. Ya Rahman Ya Rahim Ya Allah..

Hadirin – hadirat, sungguh ini doa dan munajat kita. Dan Insya Allah, tidak tahu kita apakah bisa jumpa 12 Rabiul Awwal tahun depan atau tahun ini 12 Rabiul Awwal kita yang terakhir. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, semoga Allah mempercepat kemakmuran bangsa kita, kemakmuran muslimin – muslimat akan berawal dari Indonesia ini lalu menerus ke Barat dan Timur. Semoga Allah Swt mempercepat kemakmuran muslimin – muslimat, perepat kedamaian muslimin – muslimat.

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Telah bersabda Nabi kita Muhammad Saw “kalian akan melihat setelah aku wafat hal – hal yang tidak kalian sukai maka bersabarlah kalian sampai kalian menjumpai aku di telaga haudh”.

Maka hadirin – hadirat, semoga aku dan kalian berjumpa dengan Sang Nabi saw di telaga haudh, semoga aku dan kalian memandang wajah Sang Nabi saw di telaga haudh, aku dan kalian akan dibangkitkan oleh Allah dan semua yang pernah hidup di muka bumi pastikan kami di telaga haudh Nabi kami Muhammad Saw.

“Inna a’thainaa kalkautsar” QS. Al Kautsar : 1 sungguh kami memberi kamu telaga al kautsar. Pastikan kami mendapat minum dari telaga al kautsar milik Nabi Muhammad Saw. “Inna a’thainaa kalkautsar” QS. Al Kautsar : 1 sungguh Allah memberikan kepadamu wahai Muhammad Saw telaga al kautsar. Ya Rahman Ya Rahim halalkan kami meminum dari telaga al kautsar. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Yadzaththauli wal in’am.

Kita bermunajat dengan syair yang ditulis oleh Al Imam Abdulllah bin Husein bin Thohir untuk memohonkan kemaslahatan muslimin, pertolongan muslimin, dan banyaknya pemimpin yang membawa keadilan, yang membawa kemuliaan, yang membawa kedamaian, yang membawa kemakmuran, Ya Rahman Ya Rahim tafadhol masykura..

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh